Anda di halaman 1dari 10

B.

Memulai dan Menjalankan Bisnis Kecil


Ada banyak orang yang ingin menjadi pengusaha tapi sedikit sekali yang
berani untuk memulainya. Hal ini tak lepas dari banyaknya ketakutan untuk memulai
usaha baru seperti takut gagal, takut merugi dan sebagainya. Padahal kamu belum
benar-benar tahu hasilnya bila belum mencoba.
Ada banyak cara bisa kamu coba terapkan untuk memulai usaha baru,
terpenting kamu harus tetap memelihara rasa percaya diri dalam setiap keputusan
yang kamu ambil dan siap menanggung risiko yang ditimbulkan.
Dalam hal ini untuk mencegah kegagalan dalam membangun usaha berikut ini
informasi mengenai cara memulai usaha dari kecil, penting diperhatikan demi
kesuksesan :
1. Memastikan Ide
Cara memulai usaha dari kecil yang pertama adalah memastikan bahwa ide
yang kamu miliki bukan sekedar inovasi dari produk-produk yang sudah ada
melainkan memiliki kejelasan dan benar-benar kamu pahami. Jangan sampai kamu
menghabiskan waktu untuk memulai usaha yang kamu sama sekali belum kuasai
bahkan dari ide dasarnya pun. Penting juga mempertanyakan pada diri sendiri
mengenai :
 Kenapa kamu ingin menjadi pengusaha dan memiliki usaha sendiri?
 Kenapa kamu ingin membangun usaha sendiri? apakah kemudian bisnis yang
kamu bangun akan tetap kecil atau bisa menjadi besar? siapkah kamu dengan
segala risiko yang terjadi dalam usaha kamu?
Bisa dibilang memastikan ide sama dengan menanyakan kembali kesanggupan
diri sendiri, sebab tidak ada usaha yang besar dan sukses dibangun dalam sekejap.
Semua butuh usaha dan keyakinan. Jika kamu sudah merasa yakin sanggup
menghadapi banyak kemungkinan yang terjadi dalam usahamu, kamu bisa
memasuki langkah berikutnya.
2. Melakukan Riset Sebelum Memulai Usaha
Setelah kamu memiliki ide dan berhasil meyakinkan diri sendiri, cara memulai
usaha kecil berikutnya adalah melakukan riset sebelum memulai usaha. Cara
memulai usaha dari kecil yang selanjutnya adalah melakukan riset muai dari
barang-barang apa saja yang dibutuhkan oleh konsumen, mencari tahu siapa
pesaing kamu, perhatikan harga barang melalui pertimbangan biaya yang
dikeluarkan dan keuntungan yang ingin didapat.
3. Terima Segala Masukkan
Mendengar adalah kunci dari sukses. Dengarkan saran dari senior bisnis dan
dari siapa pun yang mengerti persoalan bisnis. Dengan mendengarkan kamu akan
memiliki pengetahuan baru dan kembangkan secara terperinci.
Dengarkan pendapat kolektif dari teman sebaya atau saudara karena mereka
akan menjadi cerminan bagaimana rekasi konsumen akan produk yang kamu buat.
Jika kamu ingin usaha kecil yang kamu mulai berkembang maka sebaiknya kamu
jangan abaikan kekuatan nasihat.
4. Buat Rencana Usaha
Dasar dari sebuah usaha yang akan dijalankan adalah adanya perencanaan
usaha atau sering disebut business plan. Orang yang memulai usaha baru sering
kali mengalami kegagalan, salah satu di antaranya disebabkan karena pada saat
membuka usaha tidak menyusun perencanaan terlebih dahulu, sehingga apa yang
dilakukan tidak didasarkan pada perhitungan awal.
Yang terpenting dalam cara memulai usaha dari kecil adalah menyusun
rencana matang. Rencana perlu disusun betapapun sederhananya secara tertulis.
Rencana bisnis akan membantu kamu untuk mendapatkan keuntungan dalam
berbisnis, memahami kebutuhan uang, dan memberi kamu peta untuk
menghidupkan bisnis kamu . Rencana bisnis yang matang dalam hal ini bisa jadi
aset besar, maka dari itu dalam menyusun rencana bisnis perhatikan dengan baik
dan menyeluruh.
5. Buatlah yang Sederhana
Sebagai pemula dalam hal bisnis, mulailah dengan bisnis baru yang sederhana
ketimbang langsung membuat bisnis besar yang akhirnya membuat produk mahal
dan tidak diinginkan oleh banyak orang. Cara memulai usaha dari kecil tersebut
dapat mencegah gagalnya bisnis di awal.
6. Lakukan Secara Bertahap
Sebagai pengusaha baru, memerlukan waktu untuk dapat menghasilkan
pendapatan tetap hingga usaha kamu berjalan dengan sendirinya secara stabil.
Untuk memperoleh penghasilan tetap, dibutuhkan pengorbanan ditahap-tahap
pertama. Setelah arus bisnis mulai tergambarkan maka saat itulah kamu memiliki
arus kas yang sehat.

7. Percaya Diri Terhadap Bisnis yang Telah Dimulai


Cara memulai usaha dari kecil yang terkahir adalah dengan meyakinkan diri
sendiri. Percaya diri dengan bisnis buatan kamu agar dapat lebih meyakinkan
konsumen untuk menggunakan produk yang kamu buat. Hilangkan rasa khawatir
dalam diri kamu  dan mulailah untuk membicarakan usaha yang telah kamu mulai
di depan umum.

D. Bentuk Kepemilikan Bisnis


Pemilihan bentuk kepemilikan bisnis merupakan langkah awal dalam
menjalankan kegiatan bisnis karena berhasil atau tidaknya bisnis yang dijalankan juga
tergantung dari keputusan tersebut. Ada beberapa faktor yang perlu diperhatikan
dalam memilih bentuk perusahaan yang akan didirikan, antara lain:
1. Jumlah modal yang dimiliki maupun yang diperlukan untuk memulai usaha
2. Kemungkinan penambahan modal yang diperlukan
3. Metode dan luasnya pengawasan terhadap perusahaan
4. Rencana pembagian laba
5. Rencana penentuan tanggung jawab
6. Besar kecilnya resiko yang harus dihadapi
Bentuk-bentuk kepemilikan bisnis berikut ini akan diuraikan beserta dengan
kebaikan dan kelemahannya, yaitu:
1. Usaha perseorangan
2. Firma
3. Persekutuan Komanditer (CV)
4. Perseroan Terbatas (PT)
5. Perseroan Terbatas Negara (Pesero)
6. Perusahaan Daerah (PD)
7. Perusahaan Negara Umum (Perum)
8. Perusahaan Negara Jawatan (Perjan)
9. Koperasi
10. Yayasan

1. Perusahaan Perseorangan
Merupakan salah satu bentuk yang banyak sekali dipakai di Indonesia. Bentuk
ini biasanya dipakai untuk kegiatan usaha yang kecil, atau pada saat permulaan
mengadakan kegiatan usaha. Usaha perseorangan ini dimiliki oleh seseorang dan ia
bertanggung jawab sepenuhnya terhadap semua resiko dan kegiatan perusahaan. Di
samping itu, tidak diperlukan ijin untuk pendiriannya. Kebaikan usaha perseorangan :
a. Seluruh laba menjadi miliknya
b. Kepuasan pribadi
c. Kebebasan dan fleksibilitas
d. Lebih mudah memperoleh kredit
e. Kerahasiaan terjamin

Keburukan usaha perseorangan :

a. Tanggung jawab pemilik tidak terbatas


b. Sumber keuangan terbatas
c. Kesulitan dalam manajemen
d. Kelangsungan usaha kurang terjamin
e. Kurangnya kesempatan bagi para karyawan
2. Firma (Fa)
Firma adalah suatu persekutuan untuk menjalankan usaha antara dua orang
atau lebih dengan nama bersama, dalam mana tanggung jawab masingmasing anggota
firma (disebut firman) tidak terbatas, sedangkan laba yang akan diperoleh dari usaha
tersebut akan dibagi bersama-sama. Demikian pula halnya jika menderita rugi,
semuanya ikut menanggung.
Keanggotaan tidak dapat berpindah tangan kepada orang lain selama anggota
tersebut masih hidup. Biasanya anggota dalam firma adalah orang-orang yang sudah
saling mempercayai satu dengan yang lain. Pada umumnya firma bukanlah badan
hukum karena masing-masing anggota dengan seluruh harga benda pribadinya
bertanggung jawab atas semua utang perusahaan. Sedangkan badan hukum
mempunyai pengertian bahwa tanggung jawab para anggota terhadap utang
perusahaan itu hanya terbatas pada kekayaan dari badan hukum bersangkutan.

Kebaikan Firma :

a. Jumlah modal relatif lebih besar dari usaha perseorangan sehingga lebih mudah
untuk memperluas usahanya
b. Lebih mudah memperoleh kredit karena mempunyai kemampuan finansial yang
lebih besar
c. Kemampuan manajemennya lebih besar karena adanya pembagian kerja diantara
para anggotanya. Di samping itu, semua keputusan diambil bersama-sama.
d. Pendiriannya mudah, artinya tidak memerlukan akte

Keburukan Firma :

a. Tanggung jawab pemilik tidak terbatas terhadap seluruh utang perusahaan.


b. Kelangsungan perusahaan tidak menentu sebab apabila salah seorang anggota
membatalkan perjanjian untuk menjalankan usaha bersama maka firma bubar .
c. Kerugian yang diakibatkan oleh seorang anggota harus ditanggung bersama oleh
anggota yang lain
3. Perseroan Komanditer (CV)
Dalam perseroan komanditer atau Commanditaire Vennootschap (CV), salah
astu atau beberapa anggota bertanggung jawab tidak terbatas dan anggota yang lain
bertanggung jawab secara terbatas terhadap utang-utang perusahaan.
Menurut pasal 19 Kitab Undang-Undang Hukum Dagang, CV adalah suatu
bentuk perjanjian kerjasama untuk berusaha bersama antara orang-orang yang
bersedia memimpin, mengatur perusahaan dan bertanggung jawab penuh dengan
kekayaan pribadinya, dengan orang-orang yang memberikan pinjaman dan tidak
bersedia memimpin perusahaan serta bertanggung jawab terbatas pada kekayaan yang
diikut sertakan dalam perusahaan tersebut.
Dari pengertian di atas, diketahui bahwa dalam CV terdapat dua jenis sekutu
yang berlainan sifat dan tugasnya yaitu sekutu komanditer dan sekutu komplementer.
Sekutu komanditer apabila tidak diperjanjikan lain, tidak tampil ke depan, artinya
tetap tinggal di belakang layar, ia hanya mempercayakan sejumlah uang atau
barangnya kepada sekutu komplementer untuk ikut serta membiayai perusahaan yang
dijalankan oleh sekutu komplementer. Sedangkan sekutu komplementer adalah sekutu
yang aktif menjalankan perusahaan berhubungan dengan pihak-pihak ketiga dan
bertanggung jawab sepenuhnya terhadap pihak ketiga.

Kebaikan CV :

a. Modal yang dikumpulkan lebih besar


b. Mudah memperoleh kredit
c. Kemampuan manajemennya lebih besar
d. Pendiriannya mudah
Keburukan CV :

a. Sebagian anggota / sekutu mempunyai tanggung jawab tidak terbatas


b. Kelangsungan hidupnya tidak menentu
c. Sulit untuk menarik kembali modalnya terutama bagi sekutu komplementer
4. Perseroan Terbatas (PT)
Perseroan Terbatas juga disebut NV (Naamloze Vennootschap) terdiri dari
para pemegang saham (pesero/stakeholder) yang mempunyai tanggung jawab terbatas
terhadap utang-utang perusahaan sebesar modal yang mereka setorkan. Siapapun yang
berminat dapat membeli saham dan menjadi pemilik PT sebatas jumlah saham yang
dimiliki.
PT merupakan suatu badan hukum karena memiliki kekayaan sendiri yang
terpisah dari kekayaan pribadi masing-masing pemegang saham. Para pemegang
saham hanya akan memperoleh deviden apabila perseroan itu mendapatkan laba. Oleh
karena itu setiap tahun diwajibkan kepada direktur untuk melaporkan keuntungan
yang diperolehnya.
Bentuk PT biasanya dipakai untuk kegiatan usaha yang besar yang
membutuhkan modal dalam jumlah yang besar pula. Usaha perseorangan, firma
maupun CV dapat mengubah bentuknya menjadi PT agar dapat memperluas volume
usahanya.

Kebaikan PT :

a. Tanggung jawab yang terbatas dari para pemegang saham terhadap utang-utang
perusahaan
b. Kelangsungan hidup perusahan sebagai badan hukum lebih terjamin sebab tidak
tergantung pada beberapa peserta; pemilik dapat berganti-ganti .
c. Mudah untuk memindahkan hak milik dengan menjual saham kepada orang lain
d. Mudah memperoleh tambahan modal untuk memperluas volume usahanya,
misalnya dengan mengeluarkan saham baru
e. Manajemen yang lebih kuat dan besar

Keburukan PT :

a. PT merupakan subyek pajak tersendiri sedangkan deviden yang diterima oleh


pemegang saham dikenakan pajak lagi sebagai pajak pendapatan .
b. Pendiriannya lebih rumit dan ongkos pendiriannya relatif tinggi
c. Relatif kurang terjaminnya rahasia perusahaan
5. Perseroan Terbatas Negara (Persero)
PT (Persero) merupakan salah satu bentuk perusahaan milik Negara yang
sebelumnya bernama Perusahaan Negara (PN). Umumnya Persero ini terjadi dari
Perusahaan Negara yang kemudian diadakan penambahan modal yang ditawarkan
kepada pihak swasta. Tujuan Persero adalah mencari keuntungan maksimum dengan
menggunakan faktor-faktor produksi yang ada secara efisien.
Menurut Peraturan Pemerintah Penganti Undang-Undang No. 1 tahun 1969,
dinyatakan bahwa : Yang dimaksud dengan Persero adalah semua perusahaan yang
berbentuk Perseroan Terbatas dan diatur menurut Kitab Undang-Undang Hukum
Dagang dalam mana seluruh atau sebagian saham-sahamnya dimiliki oleh Negara dari
kekayaan Negara yang dipisahkan. Menurut Instruksi Presiden Republik Indonesia
Nomor 17 tahun 1967, disebutkan bahwa ciri-ciri pokok Persero adalah :
a. Makna usaha adalah untuk mencari keuntungan
b. Status hukumnya sebagai hukum perdata berbentuk Perseroan Terbatas
c. Hubungan-hubungan usaha diatur menurut hukum perdata
d. Modal seluruhnya atau sebagian merupakan milik Negara dan kekayaan Negara
yang dipisahkan seperti ini memungkinkan diadakannya usaha bersama dengan
pihak swasta baik swasta nasional maupun swasta asing. Di samping itu
dimungkinkan juga adanya penjualan saham-saham perusahaan milik negara .
e. Tidak memiliki fasilitas-fasilitas negara
f. Pimpinan dipegang oleh Direksi
g. Karyawannya mempunyai status sebagai karyawan perusahaan swasta
h. Peranan pemerintah adalah sebagai pemegang saham. Hak suara didasarkan pada
banyaknya saham yang dimiliki atau menurut perjanjian yang telah ditentukan
sebelumnya.
6. Perusahaan Daerah (PD)
Perusahaan Daerah adalah perusahaan yang saham-sahamnya dimiliki oleh
Pemerintah Daerah. Perusahan Daerah bertujuan mencari keuntungan yang nantinya
dapat dipakai untuk pembangunan daerah. Kekayaan Perusahaan Daerah dipisahkan
dari kekayaan Negara untuk menghindari praktek usaha yang tidak efisien. Sesuai
dengan Surat Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 18 tahun 1969, pengurusan
Perusahaan-perusahaan Daerah tidak lagi dilakukan oleh Badan Pimpinan
Perusahaan-Perusahaan Daerah (BAPIPPDA). Pengurusan selanjutnya diserahkan
kepada Gubernur / Kepala Daerah.
7. Perusahaan Negara Umum (Perum)
Perum bertujuan mencari keuntungan, tetapi tidak mengabaikan kesejahteraan
masyarakat. Dalam Instruksi Presiden R.I. Nomor 17 tanggal 28 Desember 1967,
dinyatakan bahwa kegiatan usaha Perum terutama ditujukan untuk melayani
kepentingan umum, baik kepentingan di bidang produksi, distribusi maupun konsumsi
tanpa mengabaikan prinsip-prinsip efisiensi. Bidang-bidang usaha yang dilakukannya
biasanya berupa jasa-jasa vital (public utilities). Semua kekayaan Peruma dipisahkan
dari kekayaan negara agar dapat mencapai efisiensi.
Walaupun seluruh modal Perum dimiliki oleh Pemerintah, tidak menutup
kemungkinan kepada pihak swasta untuk menanamkan modalnya pada bidang yang
sama.
8. Perusahaan Negara Jawatan (Perjan)
Berbeda dengan Perum yang semua kekayaannya dipisahkan dari kekayaan
negara, Perjan dapat memiliki fasilitas-fasilitas negara sebab merupakan bagian dari
Departemen/Direktorat Jenderal dan seluruh karyawannya berstatus sebagai pegawai
negeri.
Kegiatan yang dilakukan terutama untuk kesejahteraan umum dengan
memperhatikan segala segi efisiensinya. Walaupun demikian, menunjang
kesejahteraan umum merupakan tujuan utama didirikannya Perjan.
9. Koperasi
Menurut UU Pokok Perkoperasian Nomor 12 tahun 1967, Koperasi Indonesia
diartikan sebagai:
Organisasi ekonomi rakyat yang berwatak sosial, beranggotakan orang-orang
atau badan-badan hukum. Koperasi yang merupakan tata susunan ekonomi
sebagai usaha bersama berdasarkan atas azas kekeluargaan dan kegotong-
royongan.
Dalam UU tersebut dinyatakan bahwa fungsi Koperasi Indonesia adalah :
a. Alat perjuangan ekonomi untuk mempertinggi kesejahteraan rakyat
b. Alat pendemokrasian ekonomi nasional
c. Sebagai salah satu urat nadi perekonomian bangsa Indonesia
d. Alat pembina insan masyarakat untuk memperkokoh kedudukan ekonomi bangsa
Indonesia serta dalam mengatur tata laksana perekonomian rakyat. Koperasi
dimaksudkan untuk menampung kegiatan perekonomian pada tingkat lapisan
bawah yang masih merupakan bagian terbesar dari rakyat Indonesia.

Sumber Keuangan Koperasi

Untuk menjalankan kegiatan koperasi, diperlukan sejumlah modal yang memadai.


Modal tersebut dapat diperoleh dari beberapa sumber, yaitu:

a. Anggota Koperasi
Dapat dibedakan menjadi:
 Simpanan pokok, yaitu simpanan yang harus dipenuhi oleh setiap orang pada
saat mulai menjadi anggota Koperasi, besarnya tetap dan sama untuk setiap
anggota.
 Simpanan wajib, yaitu simpanan yang diwajibkan kepada anggota untuk
membayar pada waktu tertentu, misalnya sebulan sekali
 Simpanan sukarela, yaitu simpanan yang besarnya dan waktunya tidak tertentu
tergantung pada kerelaan anggota atua perjanjian antara anggota dengan
Koperasi .
b. Pinjaman
Koperasi dapat melakukan peminjaman kepada pihak luar maupun anggota
koperasi sendiri apabila modal yang ada dirasakan belum mencukupi.
c. Hasil Usaha
Keuntungan yang diperoleh Koperasi dari hasil penjualan di atas harga belinya
dapat ditanamkan kembali untuk memperbesar volume usahanya. Sumber dana
seperti ini disebut hasil usaha.
d. Penanaman Modal
Sumber dana dari penanam modal jarang didapat di Indonesia karena banyak
usaha lain selain koperasi yang dianggap lebih menarik.
10. Yayasan
Pada umumnya yayasan merupakan sebuah badan hukum dengan kekayaan
yang dipisahkan. Tujuan pendiriannya bukanlah untuk mencari keuntungan melainkan
lebih menitikberatkan pada usaha-usaha sosial. Selain itu banyak juga yayasan yang
menjalankan suatu perusahaan baik seluruhnya maupun hanya sebagian. Jadi, yayasan
dibentuk sebagai badan hukum yang sesuai untuk berbagai macam kegiatan yang
akan dijalankan di luar kondisi persaingan usaha.
Daftar Pustaka

https://nuansa.nusaputra.ac.id/2021/03/30/peran-usaha-mikro-kecil-dan-menengah-umkm-dalam-
perekonomian-indonesia/

https://m.merdeka.com/jabar/7-cara-memulai-usaha-dari-kecil-penting-diperhatikan-demi-
kesuksesan-kln.html

adoc.pub.bentuk_bentuk_kepemilikan_bisnis

Anda mungkin juga menyukai