Anda di halaman 1dari 7

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pada saat ini di dunia perekonomian sangat mengalami perubahan
yang sangat pesat karena dipengaruhi beberapa faktor yang menyebabkan
arus kemajuan global perekonomian yang tidakdapat di bendung,maka dari
itu saya ingin menjabarkan beberapa hal yang berkaitan dengan
perekonomian,salah satu seperti perusahaan yang merupakan faktor
mendukung terhadap Negara menjadi maju dari aspek ekonomi. Karena
perusahaan merupakan faktor utama dari Negara untuk maju ke depannya.
Dari beberapa Negara yang di anggap maju dari segi ekonomi ,di dalamnya
sudah banyak perusahaan yang mendukung,dan juga kita perlu ketahui
bahwa sanya dari beberapa perusahaan masih banyak permasalahan yang
belum di atasi karena ada beberapa hal yang tidak di perhatikan secara kasat
mata ,baik oleh atasan atau pegawai,karena dari hal sepeleh ini nanti yang
bisa menyebabkan beberapa perusahaan akan mengalami penurunan atau ke
tidak majuan .

B. Rumusan Masalah
Adapun Rumusan Masalah yang dapat diambil adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana peranan perusahaan perseorang?
2. Bagaimana cara meningkatkan keuntungan dalam perusahaan
perseorangan?

C. Tujuan
1. Mengetahui peranan perusahaan
2. Mengetahui cara meningkatkan keuntungan dalam perusahaan
perseorangan
BAB 11

PEMBAHASAN

1. PERUSAHAAN PERSEORANGAN

Perusahaan perseorangan adalah suatu bisnis yang dimiliki oleh pemilik


tunggal sedangkan pengusaha perorangan adalah pemilik dari suatu perusahaan
perseorangan. Bagi yang hendak memulai bisnis kecil, bentuk perusahaan
perseorangan atau yang juga dikenal dengan usaha dagang adalah bentuk yang
dipandang paling sesuai. Perusahaan perseorangan merupakan bentuk badan
usaha yang biasanya didirikan oleh individu dan dikelola secara Mandiri oleh satu
orang. Umumnya modal untuk sebuah perusahaan perseorangan juga berasal dari
satu orang saja. Semua orang bebas berkembang membuat bisnis personal tanpa
ada batasan untuk mendirikannya. Dari segi permodalan pengusaha perseorangan
dapat saja mendapatkan pinjaman dari kreditor untuk operasional perusahaan,
tetapi tidak berarti pinjaman itu sebagai bukti kepemilikan lain dari orang
tersebut. Akibat dari adanya utang tersebut pemilik bertanggung jawab langsung
dalam pelunasaan utang tersebut dan apabila terjadi keuntungan, pengusaha
tidak perlu membagi keuntungannya kepada kreditor. Perusahaan perseorangan
adalah perusahaan yang paling digemari oleh masyarakat karena bentuk usaha ini
di kelola oleh satu orang yang mengendalikan semua keputusan dan menerima
seluruh profit serta bertanggung jawab atas semua utang dan kewajiban. Contoh
perusahaan perseorangan adalah restoran local, pengusaha konstruksi local,
laundry, toko pakaian local. Laba yang dihasilkan oleh perusahaan perseorangan
adalah menjadi milik pribadi yang diterima oleh para pengusaha tersebut dan
terkena pajak yang diwajibkan oleh Internal Revenue Service (IRS).

Ciri Dan Sifat Perusahaan Perseorangan

1. Relative mudah didirikan dan juga dibubarkan


2. Tanggung jawab tidak terbatas dan bisa melibatkan harta pribadi
3. Tidak ada pajak, yang ada adalah punggutan dan retribusi
4. Seluruh keuntungan dinikmati sendiri
5. Roda perusahaan diatur secara pribadi
6. Dapat dipindah tangankan
7. Jangka waktu perusahaan tidak terbatas atau seumur hidup.
Keuntungan Perusahaan Perseorangan Laba hanya untuk pengusaha
perseorangan. Tidak mengenal akan bagi hasil, tetapi keuntungannya mutlak
untuk pemilik. Organisasi sederhana. Sangat sederhana dalam mendirikan hanya
mendaftarkan diri ke pemerintah daerah dan memberikan lisensi pekerjaan untuk
menjalankan bisnis mereka. Pengendalian seutuhnya. Maksud dari penegendalian
seutuhnya adalah karena pemiliknya hanya satu orang jadi dalam pengambilan
keputusan tidak terjadi konflik (keputusannya satu pihak). Pajak rendah. Karena
pemiliknya hanya satu orang jadi dianggap itu penghasilan satu orang
dibandingkan bisnis lain. Kebebasan yang tidak dimiliki oleh bentuk kepemilkan
bisnis lain. Dimana hanya satu orang yang bertanggung jawab terhadap binisnya
sendiri dan kebebasan terhadap bisnis sendiri. Mudah di bentuk usaha
perseorangan mudah di bentuk karena begitu sederhana bentuk kepemilkan ini.
Insetif laba anda dapat mengambil seluruh laba,setelah anda membayar seluruh
beban. Bentuk kepemilikan bisnis yang paling murah untuk dimulai biaya yang
dikeluarkan untuk usaha ini paling resmi karena tidak ada dokumen resmi yang
perlu dibuat seperti halnya bentuk kemitraan atau perseroan. Tidak ada
pembatasan hukum khusus perusahaan perseoragan yang paling sedikit diatur
hukumnya. Mudah dihentikan anda dapat dengan mudah menutup usaha
walaupun anda masih bertanggung jawab atas seluruh utang dan kewajiban.

Kekurangan Perusahaan Perseorangan

1. Pengusaha perseorangan bertanggung jawab atas semua kerugian. Sama


seperti pada saat terjadi keuntungan pengusaha perseorangan tidak harus
membagi labanya, mereka juga tidak bisa membagi kerugiannya kepada pihak
lain. Karena anda seorang pengusaha perseorangan, maka tidak ada pemilik
lain yang bersedia menolong atau menutup kerugian tersebut.
2. Tanggung jawab tidak terbatas: Arti dari pernyataan itu adalah tidak ada batas
utang yang menjadi tanggung jawab pemilik.
3. Dana terbatas: Karena hanya seorang pengusaha perseorangan, maka dana
yang ditanamkan lebih kecil dibandingkan bisnis lain.
4. Keterampilan terbatas: Pengusaha perseorangan mempunyai keterampilan
terbatas dan mungkin tidak dapat mengendalikan semua bagian perusahaan
Keahlian dan kemampuan terbatas kemampuan,keahlian,pengetahuan dan
pengalaman sangat menetukan dalam menjalankan bisnis Tanggung jawab
tak terbatas anda selaku ini,karena akan menyangkut eksistensi suatu
perusahaan.
Perasaan terisolasi dalam menjalankan perusahaan perseorangan anda
akan merasa terisolasi saat berpikir untuk memecahakan suatu masalah,karena
tidak ada yang membantu anda dalam memecahkan suatu masalah. Keterbatasan
akses ke modal modal merupakan sumber daya untuk suatu perusahaan dapat
tumbuh dan berkembang,oleh karena itu banyak pemilik bisnis perusahaan
perseorangan menggunakan harta pribadi untuk memperoleh pinjaman, jika
pemilik gagal melunasi pinjaman, maka harta pribadi anda akan langsung disita
untuk melunasi pinjaman tersebut. Kurangnya kesinambungan bisnis perusahaan
perseorangan dijalankan pemilik tunggal,sehingga jika pemilik meninggal
dunia,pensiun,atau sudah tidak mampu lagi,maka keberlangsungan bisnis dapat
terancam.

2. CARA MENINGKATKAN KEUNTUNGAN DALAM PERUSAHAAN


PERSEORANGAN

Kebetulan salah satu keluarga saya sedang memulai usaha baru. Saya
bertanya tentang berapa keuntungan usaha yang bisa dia dapat dari hasil
penjualan salah satu produknya. Dia menjawab, “kalau untuk produk yang itu
kecil. Keuntungan usahanya cuman 10 ribu per item. Usaha saya yang sudah
lama berjalan saja cuman dapet 20 ribu. Kejarnya harus kuantiti dari hasil
penjualan.” “Diambil nggak orderannya?”, tanya saya. Dia jawab, “Banyak sih
yang telpon. Tapi nggak saya ambil.” Ini bisa jadi masalah, pikir saya. Kenapa
bisa jadi masalah? Pertama, jangan selalu memandang bisnis itu identik dengan
uang atau keuntungan usaha yang besar. Jika itu satu-satunya alasan anda
menjalankan sebuah bisnis, kemungkinan besar anda tidak akan behasil.
Mengapa? Karena hampir bisa dipastikan, bulan-bulan atau tahuntahun
pertama anda memulai usaha, anda akan lebih banyak mengeluarkan uang.
Kedua, dengan kondisi yang masih “terlalu dini” dalam bisnis barunya, order
dengan jumlah keuntungan usaha yang kecil tadi bisa ia jadikan buat
pengalaman atau curiculum vitae. Suatu perjalanan dimulai dengan sebuah
langkah, dan mulailah dengan langkah yang kecil. Keuntungan usaha itu tidak
hanya berupa materi, tapi bisa juga non materi seperti pengalaman,
pengetahuan bahkan kepuasan pribadi. Ketiga, anda harus tahu bahwa salah
satu kebiasaan dari smart konsumen adalah “tidak membeli dalam jumlah
besar” di awal pembelian. Mereka cenderung melakukan pembelian coba-coba.
Justru dengan menolak konsumen yang kecil tadi, ia telah kehilangan
“database” konsumen. Jangan pernah remehkan setiap hasil penjualan anda,
walaupun kecil. Nah, database pelanggan inilah yang sangat dibutuhkan.
Memang pada awalnya, keuntungan usaha sedikit, seperti contoh kasus diatas.
Tapi setelah itu, kita bisa menggunakan 2 cara untuk meningkatkan keuntungan
usaha. Caranya dengan :

1. Up Sell Anda menawarkan versi produk atau jasa anda yang lebih.
Contohnya, misalkan anda menjual mesin penetas telur kapasitas kecil.
Anggap keuntungan usahanya hanya 10 ribu rupiah , persis seperti kasus
diatas. Setelah si konsumen tadi membeli mesin anda, dia pasti merasakan
manfaat produk anda kan? Beberapa bulan kemudian, berikan penawaran
menarik kembali dengan versi yang lebih tinggi.
2. Cross Sell Anda menawarkan lebih dari yang konsumen cari. Siapa dari
anda yang pernah makan di restoran cepat saji seperti McDonald’s, KFC
atau Texas Chicken? Ketiga usaha waralaba tersebut punya jurus andalan,
yaitu cross sell, menawarkan produk lain setelah konsumen membeli
produk tertentu. Contoh cross sell yaitu, misalnya anda hanya membeli
ayam goreng saja, dengan sigap pelayannya akan menawari anda
“Kentangnya mbak?”. Kemudian dia menawarkan lagi “Es krimnya nggak
sekalian mbak?” Kemudian anda ditawari lagi “Supnya mbak? Hangat lho…”.
Dan hebatnya, menurut hasil survei pasar dari pak Tung Desem Waringin,
presentase keberhasilan teknik penawaran seperti ini mencapai 70 hingga
80%. Dan biaya yang harus dikeluarkan, GRATIS! Lha kalau anda ikut-ikutan
menolak hasil penjualan yang kecil tadi, berapa lagi omset tambahan yang
harus anda lepas karena anda tidak mengambil order yang kecil tadi?
Poinnya adalah, jangan pernah meremehkan konsumen yang membeli
sedikit atau keuntungan usaha yang anda dapat kecil. Yang penting anda
sudah tahu caranya memperbesar pembelian konsumen dari hasi penjualan
anda.

BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN

Dari beberapa substansi di atas perlu diperbaiki beberapa hal yang berkaitan
dengan Kewirausahawan,dalam rangka memajukan perusahaan tersebut.
Semua konsekuensi yang datang dari pengelolaan usaha akan ditanggung
dan dinikmati oleh si pemiliknya sendiri. Dan karena sumber modalnya dari
pendanaan pribadi, maka tidak ada pemisahan antara kekayaan pribadi
pemilik dari aset perusahaan.

B. SARAN
Penulis menyarankan agar para pengusaha perusahaan perorangan lebih
memperbaiki yang kurang dari beberapa aspek Dalam berwirausaha harus
memiliki keinginan yang kuat dan menerima segala resiko yang ditempuh .

Daftar Pustaka
DH Basu Swastha DR. 1998. Pengantar Bisnis Modern. Liberty : Yogyakarta.
Kartika Sari, Elsi., Simangunsong, Advendi, Hukum Dalam Ekonomi, PT.
GramediaWidiasarana

Anda mungkin juga menyukai