Anda di halaman 1dari 3

4.

1 Perusahaan Perseorangan
a. Pengertian Perusahaan Perseorangan
Perusahaan Perseorangan adalah suatu badan usaha atau perusahaan yang dimiliki oleh pengusaha
perorangan atau individu. Kebebasan untuk mendirikan suatu usaha perseorangan membuat siapa saja
diperbolehkan untuk mendirikan badan usaha sendiri tanpa adanya campur tangan dari pemerintah.
Umumnya badan usaha ini pada skala besar berbentuk Badan Usaha Milik Swasta (BUMS), sedangkan
pada skala yang lebih lebih kecil disebut UKM (Usaha Kecil dan Menengah). Meskipun badan usaha
seperti ini merupakan milik pribadi, namun dilihat dari segi permodalan masih bergantung dengan
instansi atau perusahaan lain.

Biasanya perusahaan perorangan memiliki modal kecil, jenis produk dan jumlah produksinya terbatas,
tenaga kerja sedikit, dan alat produksi dan teknologi sederhana.

b. Pengertian Perusahaan Perseorangan Menurut Para Ahli

Berikut ini adalah definisi perusahaan perseorangan menurut para ahli, diantaranya:

1. Murti Sumarai dan Jhon Suprianto

Menurut Murti Sumarai dan Jhon Suprianto, pengertian perusahaan perseorangan adalah badan usaha/
perusahaan yang dimiliki, dikelola, dan dipimpin oleh individu, dimana tanggungjawab atas aktivitas
dan risiko perusahaan ditanggung oleh orang tersebut.

2. Basswasta

Menurut Basswasta, pengertian perusahaan perseorangan adalah bentuk usaha yang dimiliki dan
dijalankan oleh seseorang, dimana orang tersebut bertanggungjawaab penuh terhadap segala kegiatan
dan risiko perusahaan.

3. Hatta

Menurut Hatta, pengertian perusahaan perseorangan adalah sebuah badan usaha yang didirikan dan
dikelola oleh seorang pengusaha.

4. Wikipedia

Menurut Wikipedia, definisi perusahaan perseorangan adalah suatu perusahaan/ bisnis yang dimiliki
oleh pemilik tunggal, sedangkan pengusaha perorangan merupakan pemilik dari suatu perusahaan
perseorangan tersebut.

5. Menurut Undang-Undang Republik Indonesia

Pengertian perusahaan perseorangan menurut Undang-Undang (UU) Republik Indonesia adalah suatu
badan usaha dimana seluruh modalnya dimiliki oleh satu orang, dan konsekuensi tanggung jawabnya
juga dibebankan kepada orang tersebut.

c. Adapun syarat-syarat mendirikan perusahaan perseorangan adalah sebagai berikut:


Syarat dalam mendirikan suatu perusahaan perseorangan dapat dikelompokkan menjadi tiga aspek
penting, antara lain modal, pembukuan dan juga pembayaran pajak.

1. Pemiliki sebagai entrepreneur harus menemukan sumber modal yang sesuai. Pemilik dapat
mempertimbangkan tabungan pribadi, pinjaman dari keluarga atau teman, pinjaman bank
dan lain sebagainya. Jumlah modal yang dibutuhkan juga harus dihitung dengan akurat.
2. Untuk menyusun pembukuan, pemiliki perusahaan perseorangan harus mencantumkan poin-
poin dibawah ini:
a) Keadaan kekayaan perusahaan
b) Kebutuhan perusahaan
c) Pernjanjian kerja
d) Surat, dokumen, korespondensi yang masuk dan keluar
e) Laporan per periode (per bulan, kuartal, tahun)
f) Arsip
3. Pembayaran pajak juga harus menjadi perhatian, jenis-jenis pajak yang dibayarkan kepada
Negara adalah:
a) Pajak penghasilan
b) Pajak pertambahan nilai barang dan jasa
c) Pajak penjualan atas barang mewah
d) Pajak bumi dan bangunan

d. Ciri-Ciri Perusahaan Perseorangan

Ada beberapa ciri-ciri perusahaan perseorangan yang diantaranya adalah:

1. Proses pendiriannya relatif mudah, begitu juga pembubarannya


2. Pemilik perusahaan adalah individu atau keluarga
3. Tugas dan tanggungjawab tidak terbatas
4. Permodalan perusahaan perseorangan biasanya tidak terlalu besar dan bisa melibatkan
harta pribadi
5. Keberlangsungan usaha tersebut tergantung pada pemiliknya
6. Sistem atau cara mengelola usahanya sederhana
7. Nilai tambah atau nilai penjualan usahanya relatif kecil
8. Perusahaan perseorangan dapat dipindah tangankan sewaktu-waktu

e. Kelebihan dan Kekurangan Perusahaan Perseorangan

Setiap jenis dan bentuk perusahaan pasti memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing.
Berikut ini adalah beberapa kelebihan dan kekurangan perusahaan perseorangan:

I. Kelebihan Perusahaan Perseorangan


1. Keuntungan yang didapat sepenuhnya menjadi pemilik usaha.
2. Dengan membangun usaha perseorangan maka pemilik usaha akan bebas untuk bergerak,
dalam arti segala keputusan dan kebijakan sepenuhnya secara mutlak berada ditangan pemilik
usaha. Selain itu dalam hal pengambilan keputusan juga tergolong cepat karena pemilik usaha
tidak perlu berlarut-larut merundingan suatu perselisihan.
3. Hingga saat ini perusahaan perseorangan belum dikenai pajak oleh pemerintah. Pemilik badan
usaha hanya berkewajiban untuk membayar pajak penghasilan saja mencakup penghasilan
pribadi maupun karyawan.
4. Perusahaan perseorangan memiliki sistem organisasi perusahaan yang sederhana dan murah
karena tidak memiliki bagian-bagian yang kompleks layaknya Perseroan Terbatas. Sehingga
dari segi biaya operasional, badan usaha perseorangan relatif rendah.
5. Dalam badan usaha perseorangan tidak memiliki banyak aturan yang mengikat seperti pada PT,
firma atau komanditer. Karena merupakan milik pribadi sehingga segala peraturan dan tata
tertib yang berlaku di perusahaan terbatas hanya untuk mencapai keuntungan perusahaan saja.
6. Jaminan rahasia perusahaan terjamin karena segala aktivitas dan kegiatan penting dilakukan
secara internal di dalam perusahaan. Misalnya dalam usaha kue dimana resep yang digunakan
terjaga secara aman dan rahasia di dalam perusahaan.
7. Umumnya membangun badan usaha sendiri justru lebih mudah mendapatkan modal usaha dari
pinjaman bank atau pihak lain.

II. Kekurangan Badan Usaha Perseorangan

1. Oleh karena badan usaha milik pribadi/perseorangan maka tanggung jawab secara penuh
berada pada pemilik usaha. Jika suatu saat perusahaan mengalami kerugian atau pailit maka
kekayaan pribadi pemilik usaha juga menjadi jaminannya untuk melunasi hutang-hutang
perusahaan.
2. Meskipun perusahaan terus berkembang dan memperluas cabang, namun ketersediaan modal
pinjaman dari kredit tidak akan meningkat. Selain itu, sebagai usaha milik individu maka modal
juga terbatas dari satu orang saja dan tergantung dari kemampuan pemilik perusahaan untuk
mendapatkan modal.
3. Kemampuan perusahaan untuk bertahan tidak terjamin karena jika terjadi sesuatu kepada
pemilik usaha misalnya meninggal dunia, maka tidak ada jaminan perusahaan tersebut bisa
terus berlanjut karena biasanya aktivitas perusahaan akan berhenti.
4. Terbatasnya organisasi di dalam perusahaan perorangan membuat manajemen perusahaan
menjadi sulit karena pemilik bertanggung jawab penuh terhadap semua aktivitas di perusahaan.
5. Karyawan yang bekerja pada usaha perseorangan akan sulit untuk mendapatkan jenjang karir,
kalaupun bisa naik jabatan namun akan membutuhkan waktu yang cukup lama.

f. Contoh Badan Usaha Perseorangan

Beberapa contoh perusahaan perseorangan diantaranya adalah:

1. Perusahaan kerajinan tangan


2. Perusahaan bisnis waralaba
3. Usaha laundry kiloan
4. Usaha jasa bengkel
5. Bisnis kuliner unik dan khas
6. Usaha jasa cuci mobil
7. Usaha salon kecantikan

Anda mungkin juga menyukai