A. JURNAL PENYESUAIAN
Saldo-saldo yang tampak dalam neraca saldo, sebetulnya merupakan
ringkasan transaksi perusahaan selama satu periode akuntansi. Akun-akun dalam
neraca saldo terdiri dari dua golongan yaitu akun riil dan akun nominal. Akun riil
terdiri atas kelompok harta, utang, dan modal, yang saldo-saldonya sebagai bahan
laporan neraca. Akun riil sering disebut juga akun neraca. Akun nominal terdiri atas
kelompok pendapatan dan beban, yang saldonya sebagai bahan laporan laba rugi.
Akun nominal sering juga disebut akun laba rugi.
Tujuan membuat jurnal penyesuaian pada akhir periode antara lain adalah
sebagai berikut:
a. Untuk memisahkan akun-akun yang sifatnya masih campuran menjadi dua
macam, yaitu akun riil dan akun nominal.
Contoh:
Akun asuransi dibayar di muka. Dengan adanya jurnal penyesuaian maka akun
tersebut dipisah menjadi dua macam sebagai berikut
1. Beban asuransi yang benar-benar menjadi beban periode tersebut. Akun ini
termasuk akun nominal
2. Yang masih tetap merupakan asuransi dibayar di muka atau piutang asuransi
bagi perusahaan. Akun ini termasuk akun riil.
b. Agar pada akhir periode akun-akun riil khususnya aktiva dan utang didalam
neraca menunjukan jumlah yang sebenarnya.
c. Agar pada akhir periode, akun-akun nominal yaitu akun pendapatan dan akun
beban menunjukan jumlah uang yang benar-benar menjadi pendapatan dan beban
dala periode yang bersangkutan.
Dalam hal perusahaan jasa, ada enam macam hal yang sering terjadi dan
memerlukan penyesuaian pada akhir periode akuntansi diantaranya sebagai
berikut:
1. Penyesuaian untuk akun perlengkapan, karena adanya perlengkapan yang
habis digunakan (dipakai).
2. Penyesuaian untuk akun aktiva tetap, karena adanya penyusutan nilai harta
tetap tersebut.
3. Penyesuaian untuk beban dibayar di muka (piutang beban), karena adanya
beban yang telah lewat waktu.
1
4. Penyesuaian untuk akun pendapatan diterima di muka (utang pendapatan),
karena adanya pendapatan yang telah lewat waktu.
5. Penyesuaian untuk beban yang akan dibayar (utang beban), karena jasanya
telah dinikmati tetapi bebannya belum dibayar.
6. Penyesuaian untuk pendapatan yang akan diterima (piutang pendapatan),
karena jasanya telah diberikan tetapi hasilnya belum diterima.
Adapun cara membuat jurnal penyesuaian tergantung dari transaksi yang
bersangkutan adalah sebagai berikut.
1. Jurnal Penyesuaian untuk Akun Perlengkapan
Perlengkapan yang habis dipakai dalam periode akuntansi, harus menjadi
beban periode yang bersangkutan. Maka jumlah harus dipindahkan dari akun
perlengkapan, ke akun beban perlengkapan, dengan jurnal penyesuaian sebagai
berikut.
Des 31 Beban perlengkapan Rp xxx -
Perlengkapan - Rp xxx
Contoh
Akun perlengkapan kantor dalam neraca sisa per 31 Desember sebesar Rp
300.000,00. Persediaan perlengkapan per 31 Desember tinggal Rp 100.000,00.
Berarti yang habis dipakai dalam periode tersebut Rp 200.000,00. Jurnal
penyesuaian sebagai berikut.
Des 31 Beban perlengkapan kantor Rp 200.000,00
Perlengkapan kantor Rp 200.000,00
2. Jurnal Penyesuaian untuk Akun Aktiva Tetap
Semua aktiva tetap (kecuali tanah),setiap akhir periode disusutkan
harganya, jumlah penyusutan itu dialokasikan menjadi beban penyusutan periode
yang bersangkutan, dengan jurnal penyesuaian sebagai berikut.
Des 31 Beban penyusutan Rp xxx -
Akumulasi penyusutan - Rp xxx
Contoh
Penyusutan peralatan kantor yang menjadi beban tahun ini diperhitungkan Rp
500.000,00. Jurnal penyesuaian sebagai berikut
Des 31 Beban penyusutan peralatan kantor Rp 500.000,00 -
Akum. penyusut. peral. kant - Rp 500.000,00
3. Jurnal Penyesuaian untuk Akun Dibayar Di Muka
Beban dibayar di muka (persekot biaya) atau piutang beban atau dikenal
sebagai ayat transitoris, yaitu pembayaran beban untuk beberapa waktu yang
akan dating sampai melampaui batas akhir periode akuntansi (yaitu 31
Desember). Dalam transaksi ini harus dicari berapa jumlah yang menjadi beban
periode yang bersangkutan dan dibuat jurnal penyesuaian.
Ada dua metode jurnal penyesuaian untuk akun dibayar di muka
a. Metode harta
Misalnya tentang pembayaran premi asuransi. Apabila saat membayar premi
asuransi, didebit akun asuransi dibayar di muka dan dikredit kas, berarti
2
perusahaan menggunakan metode harta. Jurnal penyesuaiannya (adjustment)
sebagai berikut
Des. 31 Beban asuransi (insurance exp) Rpxxxx -
Asuransi dibayar di muka (prepaid ins) - Rpxxxx
Contoh
Tanggal 1 Agustus 2004 dibayar premi asuransi Rp 240.000 untuk jangka
pertanggungan satu tahun. Saat membayar telah dijurnal.
Agust 1 Asuransi dibayar di muka Rp 240.000,00 -
Kas - Rp 240.000,00
Sampai dengan 31 Desember 2004, premi asuransi yang telah dijalani (lewat
waktu) selama 5 bulan = Rp 100.000,00. Jurnal penyesuaiannya :
Des. 31 Beban asuransi Rp 100.000,00 -
Asuransi dibayar di muka - Rp 100.000,00
b. Metode beban
Apabila saat membayar premi asuransi, didebit akun beban asuransi, dan
dikredit kas, berarti perusahaan menggunakan metode beban. Jurnal
penyesuaiannya (adjustment) sebagai berikut :
Des. 31 Asuransi dibayar dimuka (prepaid ins) Rpxxxx -
Beban asuransi (insurance exp) - Rpxxxx
Contoh
Dari contoh soal diatas, saat membayar premi asuransi dijurnal :
Des. 31 Beban asuransi Rp 240.000,00 -
Kas - Rp 240.000,00
Padahal sampai dengan 31 Desember 2004, premi asuransi yang benar-benar
menjadi beban hanya 5 bulan = Rp 100.000,00, maka akun beban asuransi
yang telah didebit Rp 240.000,00 harus dikredit Rp 140.000,00 (supaya
tinggal debit Rp 100.000,00). Jumlah yang Rp 140.000,00 tersebut dicatat
pada akun asuransi dibayar dimuka. Jurnal penyesuaiannya sebagai berikut :
Des. 31 Beban asuransi Rp 140.000,00 -
Beban asuransi - Rp 140.000,00
3
Misalnya tentang penerimaan sewa bangunan. Apabila saat menerima uang
sewa yang di debit akun kasdan dikredit akun sewa diterima di muka, berarti
perusahaan menggunakan metode utang.
Jurnal penyesuaiannya sebagai berikut.
Des. 31 Sewa diterima di muka (def. rent) Rpxxxx -
Pendapatan sewa (adjustment) - Rpxxxx
Contoh
Tanggal 1 Oktober 2005, sebagian bangunan di sewakan Rp 1.200.000 untuk
masa sewa satu tahun. Saat menerima uang sewa telah dijurnal sebagi
berikut.
Okt. 1 Kas Rp 1.200.000,00 -
Sewa diterima di muka - Rp 1.200.000,00
(utang pendapatan sewa)
Dari gambar perhitungan tersebut, terlihat bahwa sewa yang benar-benar
merupakan pendapatan tahun 2005 ialah 3 bulan = Rp 300.000,00. Jurnal
penyesuaiannya sebagai berikut
Okt. 1 Sewa diterima di muka Rp 300.000,00 -
Pendapatan sewa - Rp 300.000,00
b. Metode pendapatan
Apabila saat menerima uang sewa bangunan, di debit akun kas dan di kredit
pendapatan sewa, berarti perusahaan menggunakan metode pendapatan.
Jurnal penyesuaiannya sebagai berikut.
Des. 31 Pendapatan sewa Rpxxxx -
Sewa diterima di muka - Rpxxxx
Contoh
Contoh di atas, saat menerima uang sewa bangunan, ijurnal menjadi :
Okt. 1 Kas Rp 1.200.000,00 -
Pendapatan sewa - Rp 1.200.000,00
Padahal sewa yang benar-benar menjadi pendapatan tahun 2005 hanya
Rp 300.000,00. Dengan akun pendapatan sewa yang telah di kredit sebesar
Rp 1.200.000,00 itu harus di debit Rp 900.000,00 (supaya tinggal kredit Rp
300.000,00). Jumlah yang Rp 900.000,00 itu dicatat pada akun sewa diterima
dimuka atau hutang pendapatan sewa. Jurnal penyesuaiannya sebagai berikut:
Des. 31 Pendapatan sewa Rp 900.000,00 -
Sewa diterima dimuka - Rp 900.000,00
(utang pendapatan sewa)
5. Jurnal Penyesuaian untuk Akun Utang Beban (Beban Yang Akan dibayar)
Utang beban atau beban yang akan dibayar merupakan beban yang belum
dicatat atau dikenal dengan ayat antisipasi. Beban yang sudah menjadi tanggungan
dalam suatu periode akuntansi, tetapi sampai akhir periode tersebut ternyata belum
dibayar. Menurut dasar accrual/ walaupun belum dibayar tetapi harus menjadi
beban dalam periode yang bersangkutan (karena jasanya telah dinikmati).
Misalkan, beban yang belum dibayar itu adalah gaji. Maka jurnal
penyesuaiannya sebagai berikut :
4
Des. 31 Beban gaji (salaries expense) Rpxxxx -
Utang gaji (salaries payable) - Rpxxxx
Atau
Des. 31 Beban gaji (salaries expense) Rpxxxx -
Gaji yang akan dibayar - Rpxxxx
(accured salaries payable)
Contoh
Tanggal 31 Desember 2005 gaji bulan Desember untuk seorang karyawan yang
sedang tugas ke luar negeri belum di ambil sebesar Rp 400.000,00. Jurnal
penyesuaiannya sebagai berikut :
Des. 31 Beban gaji Rp 400.000,00 -
Utang gaji - Rp 400.000,00
5
Kertas kerja adalah suatu daftar tempat pencatatan neraca saldo, penyesuaian
serta penggolongan akun buku besar, yang dipergunakan sebagai alat bantu untuk
menyusun laporan keuangan oleh karena bentuknya berlajur-lajur, maka kertas kerja
sering disebut neraca lajur.
Kertas kerja berfungsi sebagai alat bantu dalam menyusun laporan keuangan.
Karena fungsinya sebagai alat bantu untuk mempermudah dalam menyusun laporan
keuangan, maka penyusunan kertas kerja ini bukan tujuan akhir dari akuntansi.
Tujuan menyusun kertas kerja adalah sebagai berikut:
a Mempermedah dalam menyusu laporan keuangan
b Mengurangi kesalahan-kesalahan yang mungkin terjadi saat menyusun jurnal
penyesuaian
c Memeriksa ketepatan perhitungan yang dilakukan
Bentuk kertas kerja meliputi bentuk enam kolom, delapan kolom, sepuluh kolom,
dan dua belas kolom.
6
Adapun bentuk kertas kerja sepuluh kolom (lima kolom berganda) terdiri dari
atas kolom naraca saldo, kolom penyesuaian, kolom neraca saldo
disesuaikan, kolom laba/rugi, kolom neraca. Berikut contoh kertas kerja
sepuluh kolom.
Fa Makin Jaya
Kertas Kerja
31 Desember 2004
Neraca Lap.
No Nama AJP NSD Neraca
saldo Laba/rugi
akun akun
D K D K D K D K D K
7
d Angka-angka yang terdapat di kolom neraca sisa setelah ditambah atau
dikurangi dengan angka-angka yang terdapat di dalam kolom jurnal
penyesuaian dibukukan dalam neraca sisa setelah penyesuaian.
e Saldo yang terdapat dalam neraca sisa setelah penyesuaian dipindahkan
dengan ketentuan sebagai berikut: (1) perkiraan riil di pindahkan ke kolom
neraca, (2) perkiraan nominal dipindahkan ke kolom laba/rugi.
f Jumlahkan kolom laba/rugi dan tentukan saldo rugi atau laba. Saldo laba
dipindahkan ke kolom neraca sebelah kredit dan saldo rugi dipindahkan ke
kolom neraca sebelah kredit.
g Jumlahkan kolom neraca dan jumlahnya antara debit dan kredit harus sama.
Selanjutnya seluruh kertas kerja ditutup dengan member garis dua di
bawahnya.
Bengkel Liberty
Neraca Saldo
Per 31 des 2009
8
BENGKEL LIBERTY
NERACA SALDO
PER 31 DES 2009
No. Nama perkiraan Neraca saldo AJP NSP Ikhtisar L/R Neraca
D K D K D K D K D K
perk
111 Kas 6.470 - 6.470 6.470
800 - 800 800
112 Piutang usaha
600 - 400 200 200
113 Perlengkapan 2.400 - 200 2.200 2.200
7.000 - 7.000 7.000
114 As.dibyr d muka
1.000 1.000
1.000
121 Peralatan 14.000 14.000
14.000
3.400 3.400
211 Utang usaha 3.400
600 200 800 800
311 Modal 120 120 120
140 140 140
411 Pendapatan jasa
18.400
18.400
511 By. Upah 400 400 400
200 200 200
512 By. Listrik & air
100 100 100
519 By. Rupa-rupa 100 100 100
200 200 200
514 Beban perlengkapan 900 900 18.700 18.700 1.760 3.400 16.940 15.300
515 Beban asuransi 1.640 1.640
516 Bbn penyus.peralatan 3.400 3.400 16.940 16.940
122 Akum.penyus.peralatan
212 Upah terutang
Laba bersih
Soal latihan
1 Apa yang dimaksud dengan jurnal penyesuaian!
2 Apa yang dimaksud dengan kertas kerja!
3 Sebutkan tujuan penyusunan jurnal penyesuian!
4 Uraikan langkah-langkah menyusun kertas kerja!
5 Dari transaksi di bawah ini buatlah jurnal penyesuaian dan kertas kerja!
Sania Servis
Neraca Saldo
Per 31 des 2009
9
504 beban konsumsi 250.000
Jumlah 25.075.000 25.075.000
data penyesuaian pada tgl 31 des 2009 sebagai berikut :
BAB V
TAHAP PELAPORAN DAN PENUTUPAN SIKLUS
AKUNTANSI PERUSAHAAN
JASA
Tujuan pembelajaran
Setelah mempelajari materi ini siswa diharapakan dapat memahami tahap
pelaporan dan penutupan siklus akuntansi perusahaan jasa
A. Laporan Keuangan
Laporan keuangan adalah suatu laporan yang mengambarkan keadaan
perusahaan dalam setiap periode tertentu. Adapun laporan keuangan tersebut antara
lain :
1. Laporan laba rugi
2. Laporan perubahan modal dibaha dibangku SMA
3. Neraca
4. Laporan arus kas dibahan di bangku kuliah
5. Analisis laporan keuang
Perusahaaan jasa X
Laporan Laba Rugi
Untuk periode yang berakhir pada ..
Pendapatan Rp. ..
Beban-beban:
Beban usaha Rp. ..
Beban perlengkapan Rp.
Beban operasi Rp.
Beban-beban lain Rp. .. +
Jumlah beban (Rp. )
Laba/rugi bersih Rp.
10
Berdasarkan kertas kerja yang telah diselesaikan untuk perusahaan
Bengkel Liberty dapat di susun laporan laba rugi, sebagai berikut :
Bengkel Liberty
Laporan Laba Rugi
Per. 31 Desember 2009
Pendapatan :
Pendapatan jasa reparasi Rp 3.400.000
Beban usaha:
Beban upah karyawan Rp 800.000
Beban perlengkapan bengkel Rp 400.000
Beban asuransi Rp 200.000
Beban penyus. Peralatan Rp 100.000
Beban listrik & air Rp 120.000
Beban rupa-rupa Rp 140.000
Total beban usaha Rp 1.760.000
Pendapatan bersih Rp 1.640.000
Perusahaaan jasa X
Laporan Perubahan Modal
Untuk periode yang berakhir pada ..
Bengkel Liberty
Laporan Perubahan Modal
11
Per. 31 Desember 2009
Modal Rp 14.000.000
Laba bersih Rp 1.640.000
Modal akhir Rp 15.640.000
3. Neraca
Neraca merupakan daftar yang memuat susunan harta, utang, dan modal
perusahaan pada saat tertentu.
Bentuk neraca ada 2 yaitu:
1) Bentuk skonto (account form). Dalam bentuk skonto, aktiva disajikan
disebelah kiri sedangkan kewajiban dan modal disajikan disebelah kanan.
2) Bentuk laporan (report form). Dalam bentuk laporan, aktiva disajikan paling
atas sedangkan kewajiban dan modal disajikan dibawahnya.
Contoh : Format neraca bentuk skonto
Perusahaaan jasa X
Neraca
Untuk periode yang berakhir pada ..
HARTA UTANG DAN MODAL
Harta lancar:
Utang :
Kas Rp .
Piutang Rp . Utang usaha Rp
Perlengkapan Rp
Utang bank Rp .. +
Sewa dibayar Rp +
dimuka Rp Jumlah utang Rp ..
Jumlah harta lancar
Harta tetap: Rp .. Modal:
Tanah Rp .. Modal Tn. X Rp +
Peralatan Rp . +
Gedung Rp .. Jumlah utang dan modal Rp ..
Jumlah harta tetap Rp .
Total Aktiva
12
Perusahaaan jasa X
Neraca
Untuk periode yang berakhir pada ..
HARTA
Harta lancar:
Kas Rp .
Piutang Rp .
Perlengkapan Rp +
Jumlah harta lancar Rp ..
Harta tetap:
Tanah Rp ..
Peralatan Rp ..
Gedung Rp . +
Jumlah harta tetap Rp
Total Aktiva Rp .+
Bengkel Liberty
Neraca
Per. 31 Desember 2009
Aktiva
Aktiva lancar
Kas Rp 6.740.000
Piutang Rp 800.000
Perlengkapan bengkel Rp 200.000
Asuransi dibayar dimuka Rp 2.200.000
Total aktiva lancar Rp 9.940.000
Aktiva tetap
Peralatan bengkel Rp 7.000.000
Akum.penyus.peralatan bengkel (Rp 100.000)
Total aktiva tetap Rp 6.900.000
Total Aktiva Rp16.840.000
Hutang dan Modal:
Utang usaha Rp 1.000.000
Upah terutang Rp 200.000
Modal:
Modal Rp15.640.000
Total Hutang dan Modal Rp16.840.000
B. Jurnal Penutup
13
Jurnal penutup adalah memindahkan perkiraan-perkiraan sementara
(pendapatan, beban dan prive) ke perkiraan modal sehingga perkiraan sementara
menjadi nol.
Fungsi jurnal penutup adalah untuk menghitung rugi laba perusahaan selama
satu periode agar dapat dipakai untuk pembukuan selanjutnya.
BENGKEL LIBERTY
Ayat Jurnal Penutup
Per 31 Desember 2009
Setelah ayat jurnal penutup dibuat kemudian diposting ke buku besar pada
perkiraan-perkiraan yang bersangkutan seperti berikut ini :
Beban Upah
D 501 K D Beban peny perlatan K
31/12 Rp 600.000 31/12 AP 800.000 31/12 Rp 100.000 31/12 AP 100.000
31/12 AJP 200.000
14
31/12 AJP Rp 400.000 31/12 AP 400.000 31/12 14.000.000
31/12 1.640.000
15
16.940.000 16.940.000
D. Jurnal Pembalik
Ayat jurnal pembalik adalah jurnal yang dibuat untuk mengembalikan
perkiraan dan sekaligus menghilangkan perkiraan yang baru timbul pada neraca
setelah jurnal penyesuaian. Jadi jurnal pembalik ini ditujukan untuk membalik jurnal
penyesuaian yang telah menimbulkan perkiraan neraca (permanen). Kalau perkiraan
yang baru timbul setelah jurnal penyesuaian bukan merupakan perkiraan permanen
(neraca) tidak perlu diadakan jurnal pembalik.
Tujuan penyusunan jurnal pembalik yaitu:
1. Me-nol-kan akun utang dan piutang mengenai pendapatan dan beban yang
muncul dalam jurnal penyesuian.
2. Mencatat akun pendapatan dan beban pada periode yang akan berjalan secara
tepat
3. Menghindari pengulangan perhitungan untuk akun pendapatan dan beban pada
periode yang akan berjalan
Adapun akun-akun yang perlu dibuatkan dibuatkan jurnal pembalik pada awal
periode yang akan berjalan yaitu:
1. Utang pendapatan atau pendapatan diterima dimuka
2. Piutang pendapatan atu pendapatan yang akan diteima
3. Utang beban atau beban yang akan dibayar
4. Piutang beban atau beban dibayar dimuka
Contoh
1. Utang pendapatan atau pendapatan diterima dimuka
Pada tanggal 1 Maret 2010 perusahaan menyewakan ruangan dengan
menerima uang sewa untuk satu tahun Rp 24.000
Jika penerimaan dicatat sebagai pendapatan, pencatatan transaksinya
sebagai berikut
a. Jurnal transaksi (saat penerimaan 1 Maret 2010)
1/3/2010 Kas Rp 24.000
Pendapatan sewa Rp 24.000
b. Jurnal penyesuaian 31 Desember 2010
31/12/2010 Pendapatan sewa Rp 4.000
Sewa dibayar dimuka Rp 4.000
Keterangan: pendapatan sewa yang belum menjadi hak atau utang
pendapatan sewa karena ung sewanya sudah terlanjur diterima (31 Des 10
s/d 1 Maret 11).
16
Setiap tanggal 5, perusahaan menerima bunga atas deposito sebesar Rp
100.000. Penerimaan bunga tersebut merupakan bunga untuk bulan sebelumnya.
Dengan demikian, pada tanggal 31 Desember 2010 persahaan harus mmbuat
penyesuaian atas pendapatan bunga untuk buln Desember 2010 (bunga deposito
untuk bulan Desember 2010 baru akan diterima pada tanggal 5 Januari 2011).
Trnsaksi pendapatan bunga yang akan diterima tersebut akan dibuatkan
jurnal pnyesuaian dan pembalik sebagai berkut.
a. Jurrnal penyesuaian 31 Desember 2010
31/12/2010 Bunga yang masih harus diterima Rp 100.000
Pendapatan bunga Rp 100.000
b. Jurnal pembalik 1 Januari 2011
1/1/2011 Pendapatan bunga Rp 100.000
Bunga yang masih harus diterima Rp 100.000
3. Utang beban atau beban yang akan dibayar
Pada akhir periode (31 Desember 2010) diketahui ada beban iklan yang belm
dibayar Rp 100.000
Transkasi biaya iklan yang belum dibayar tersebut akan dibuatkan jurnal
penyesuaian dan jurnal pembalik sebagai berikut.
a. Jurnal penyesuaian 31 Desember 2010
31/12/2010 Beban iklan Rp 100.000
Iklan yang masih harus dibayar Rp 100.000
b. Jurnal pembalik 1 Januari 2011
1/1/2011 Iklan yang masih harus dibayar Rp 100.000
Beban iklan Rp 100.000
4. Piutang beban atau beban dibayar dimuka
Tanggal 1 April 2010 dibayar premi asuransi untuk satu tahun sebesar Rp 12.000
Jika pembayaran premi asuransi dicatat sebagai beban, pncatatan transaksi
sebagai berikut
a. Jurnal trasnaksi (saat pebayaran 1 April 2010)
1/4/2010 Beban asuransi Rp 12.000
Kas Rp 12.000
Soal Latihan
Dalam neraca saldo usaha bengkel GIAT per 31 Desember 2009 terdapat
saldo-saldo perkiraan berikut :
Kas Rp. 16.400.000,-
Perlengkapan bengkel Rp. 4.600.000,-
Asuransi dibayar di muka Rp. 600.000,-
17
Peralatan bengkel Rp. 24.000.000,-
Akumulasi penyusutan peralatan Bengkel Rp. 4.000.000,-
Hutang Bank Rp. 10.000.000,-
Modal Rp. 17.000.000,-
Penghasilan Jasa Bengkel Rp. 29.000.000,-
Beban sewa Rp. 2.400.000,-
Beban gaji Rp. 8.000.000,-
Beban listrik Rp. 1.200.000,-
Beban Lain-lain Rp. 2.800.000,-
18