Anda di halaman 1dari 11

BAB IX

AKTIVA TETAP BERWUTUD

9.1 PEROLEHAN DAN CARA PEROLEHAN AKTIVA TETAP BERWUIUD

9.1.I Perolehan Aktiva Tetap Berwuiud


I ktiva Tetap menurut Standar Akun-tansikeuangan tahun 2000 (PSAK No. 16) adalah Aktiva
Ayung berw,ujud yang diperoleh dalam bentuk siap pakai atau dengan dibangun dahulu, yang
digunakan dalam operasi perusahaan dan mempunyai masa manfaat lebih dari satu tahun.

Aktiva Tetap dapat dibagi dua:


Aktiva Tetap Berwujud dan Aktiva Tetap tidak berwujud
Contoh aktiva tetap wujud antara lain:
1. Kendaraan
2. Bangunan
3. Mesin-mesin
4. Tanah
yaitu: .:r ?J '
Aktiva Tetap berwujud jenisnya ada dua
1. Aktiva tetap berwujud yang dapat disusutkan dalam artian manfaat ekonomisnya terbatas
2. Aktiva tetap berwujud yang tidak dapat disusutkan contohnya tanah
Manfaat ekonomisnya terbatas artinya aktiva yang nilainya terus berkurang karena berlalunya
waktu. Untuk tujuan akuntansi aktiva tetap berwujud dapat dikelompokkan menjadi:
1. Aktiva tetap yang umurnya tidak terbatas seperti tanah untuk letak perusahaan, pertanian dan
perkebunan
124 I nte rmedi ate Accounti Di le ngkapi d engan Soal-
ng ; soal Lati han

2. Aktiva tetap yang umurnya terbatas dan apabila sudah habis masa penggunaanya dapat diganti
dengan aktiva yang sejenis misalnya bangunan, mesin-mesin, peralatan, kendaraan dan lain-
lain.
3. Aktiva yang umurnya terbatas dan apabila sudah habis masa penggunaanya tidak dapat diganti
dengan aktiva yang sejenis misalnya sumber-sumber alam seperti tambang, hutan dan lain-
lainnya yang penyusustannya disebut deplesi
Untuk menentukan suatu pengeluaran itu merupakan pengeluaran yang akan dicatat cialam
rekening aktiva perlu dibedakan antara pengeluaran modal dan pengeluaran pendapatan.
1. Pengeluaran Modal (Cost Expenses) adalah pengeluaran-pengeluaran untuk memperoleh suatu
, manfaat yan8 akan Cirasakan lebih dari satu periocje akuntansi, pengeluaran-pengeluaran
seperti itu dicatar dalam Rekening Akriva (dikapitalisasi)
2. Pengeluaran pendapatan (Revenue Expenses) adalah pengeluaran-pengeluaran umtuk mem-
peroleh suatu manfaat yang hanya dirasakan dalam satu periode akuntansi yang bersangkutan.
Pengeluaran-pengeluaran seperti itu dicatat dalam rekening biaya.

9.1.2 Cara Perolehan Aktiva Tetap Berwujud


Perolehan aktiva tetap berwujud dapat diperoleh dengan ."r",
1. Dengan membeli baik secara tunai maupun kredit
2. Dengan cara menukar baik dengan aktiva yang sejenis maupun tidak sejenis.
3. Dengan cara membangun sendiri
4. Diperoleh dari hadiah
1. Pehcatatan apabila aktiva tersebut diperoieh dengan membeli secara tunai maupun kredit.
Berikrit ini diberikan ilustrasi mengenai hal tersebut:

Padatgl 1 januari 2OO4PT A 1/1 12004


membeli kendaraan ciengan harga Kendaraan Rp. 1 0.000.000,-
Rp. 10.000.000,- dibayar tunai Rp.
Kas Rp. 2.000.000,-
2.000.000,- sisanya diangsur 2
tahun dengan ketentuan bunga Utang 8.000.000,-
tetap 12% pertahun, utang dan
bunga diangsur setiap bulan
Perhitungan bunga bulan berikutnya Utang Rp:j33.333,-
dan scterusnya Biaya bunga 80.000,-
Bunga : Rp. 8.000.000 x 12.L/12 Kas Rp.413.333,-
: Rp 80.000,-
Angsuran utang Rp 8.000.000/24 :
Rp. 333.333,-

2. Perolehan Aktiva tetap dengan cara menukar dapat dilakukan:


a. Menukar dengan aktiva yang tidak sejenis contohnya kendaraan dengan mesin atau
kendaraan dengan saham. Menukar dengan aktiva yang tidak sejenis. Dalam Standar
AktivaTetop Berwujud 125

Akuntansi Keuangan tahun 2000 (PSAK no. 16) dinyatakan bahwa b-ila menyangkut
peftukaran dengan aktiva yang tidak sejenis perbedaan antara nilai buku aktiva tetap yang
diserahkan dengan nilai wajar yang digunakan sebagai dasar pencatatan aktiva yang
diperoleh pada tanggal transaksi terjadi harus diakui laba atau rugi pertukaran aktiva tetap.
Misalnya pada awal tahun 2OO2 PT Cahaya menukarkan mesin produksi dengan truk baru.
Harga perolehan mesin mesin produksi sebesar Rp. 2.000.000,- akumulasi depresiasi
sampai tanggal pertukaran sebesar Rp. 1.500.000,- sehingga nilai bukunya Rp. 500.000,-.
Harga pasar mesin produksi tersebut sebesar Rp. 800.000,- PT Cahaya harus membayar
sebesar Rp. 1.700.000,-.

Harga pasar mesin produksi Rp. 800.000,-


Uang tunai yang dibayarkan Rp. 1.700.000,-
Harga perolehan truk Rp.2.500.000,-
Laba pertukaran mesin dihitung sebagai berikut :

Harga pasar mesin Rp. 800.000,-


Harga perolehanmesin Rp. 2.000.000,-
Akurnulasi depresiasi 1.500.000,- 500.000,-
Laba pertukaran mesin Rp. 300.000,-
Jurnal yang d iperlukan:

Truk Rp. 2.500.000,-


Akumulasi depresiasi mesin 1.500.000,-
Kas Rp. 1.700,000,-
N4esin 2.000.000,-
Laba peftukaran mesin 300.000,-

b. Menukar dengan aktiva yang sejenis contohnya kendaraan lama dengan kendaraan baru.
Apabila terjadi laba pertukaran akan langsung mengurangi aktiva tersebut, apabila terjadi
kerugian dibebankan pada periode yang bersangkutan. Berikut ini diberikan ilustrasi
mengenai pertukaran aktiva yang sejenis.

Keterangan f urnal

PT B menukar aktiva tetap


kendaraan truk A dengan harga
perolehan Rp. 1 0.000.000,-
Dan akumulasi penyusutan Rp.
4.000.000,- dengan truk B seharga
Rp.25.000.000,-
Dibayar secara tunai Rp.
20.000.000
126 lntermedi ate Accounti ng; Di lengkapi dengan Soal- soal Lati hon

Keterangan f urnal
Dari data tersebut diketahui nilai Jurnal yang diperlukan
buku Truk A Rp. 6.000.000,-
Sedangkan harga pertukaran Rp. Truk B ( Baru ) Rp. 25.000.000,-
5.000.000,- sehingga mengalami, Akumu lasi dep. 4.000.000,-
kerugian sebesar Rp. 1.000.000,-
Rugi pertukaran 1.000.000,-
Truk A Rp. 10.000.000,-
Kas 20.000.000,-

3. Perolehan Aktiva Berwujud dengan cara membuat sendiri


Dalam pembuatan aktiva sendiri semua biaya yang dapat dibebankan langsung seperti bahan,
upah Iangsurrg, biaya overhead pabrik langsung tidak menimbulkan masalah dalam
menentukan harga pokok aktiva yang dibuat. Tetapi biaya overhead pabrik tidak langsung
menimbulkan pertanyaan, berapa besar biaya tersebut akan dibebankan kedalam harga pokok
aktiva. Menurut Zaki Baridwan (1992;286) Ada dua cara yang dapat digunakan untuk mem-
bebankan biaya overhead pabrik tidak langsung yaitu:
a. Kenaikan biaya overhead pabrik yang dibebankan pada aktiva yang dibuat .Apabila cara
ini yang dipakai maka harga pokok aktiva yang dibuat adalah semua biaya-biaya langsung
untuk membuat aktiva ditambah dengan kenaikan biaya overlread pabrik.
b. Biaya overhead pabrik dialokasikan dengan tarif kepada pembuatan aktiva dan produksi.
Dengan cara ini harga pokok aktiva yang dibuat merupakan jumlah semua biaya langsung
ditambah tarif yang menjadi beban aktiva tetap yang dibuat itu.
Apabila harga pokok pembuatan aktiva lebih rendah dari harga beli di luar, selisihnya
merupakan penghematarr biaya dan tidak boleh diakui sebagai biaya. Sedangkan apabila
harga pokok pembuatan aktiva lebih tinggi dari harga beli di luar maka selisih yang ada
dperlakukan sebagai kerugian, sehingga aktiva akan dicatat dengan jumlah sebesar harga
normal. Apabila pembuatan aktiva itu menggunakan dana yang berasal dari pinjaman,
maka bunga pinjaman selama masa pembuatan aktiva dikapitalisasi dalam perolehan
aktiva tetap. Sesudah aktiva selesai dibuat, biaya bunga pinjaman sebagai biaya dalam
periode terjadinya. Biaya-biaya lain yang timbul dalam masa pembuatan aktiva, di-
bebankan sebagai harga perolehan. akti,va tetap.
4. Perolehan Aktiva Tetap Berwujud dari hadiah atau donasi
Pencatatan aktiva dari hadiah atau donasi
Aktiva yang diterima dari hadiah akan dicatat sebesar harga pasar dari aktiva tersebut
Contohnya PT Cahaya menerima hadiah berupa tanah dan gedung yang dinilai sebagai berikut:
Tanah Rp. 2.500.000,-

6.500.000,-
Aktiva Tetap Berwujud 127

Jurnal yang diperlukan :

Tanah Rp. 2.500.000,-

Cedung 4.000.000,-

Modal- Hadiah Rp. 6.500.000,-

Apabila dalam penerimaan hadiah tersebut PT Cahaya membayar biaya sebesar Rp. 200.000,-
Maka jurnal yang dibuat :

Tanah Rp. 2.500.000,-


Cedung 4.000.000,-
Modal - Hadiah Rp. 6.300.000.-
Kas 200.000,-

9.2 PENILAIAN DAN PEMBERHENTIAN AKTIVA TETAP BERWU'UD

9.2.1 Penilaian Aktiva Tetap Berwujud


Menurut Standar Akuntansi Keuangan tahun 2000 (PSAK no.l6) disebutkan bahwa Aktiva tetap
disajikan berdasarkan nilai perolehan aktiva terebut dikurangi akumulasi penyusutan.
Harga perolehan adalah besarnya biaya yang dikeluarkan sampai aktiva tetap tersebut siap
digunakan.
Harga perolehan tanah atau biaya tanah adalah semua pengeluaran untuk mendapatkan
tanah dan membuatnya hingga siap untuk digunakan. Apabila tanah dibeli untuk tujuan mem-
bangun sebuah bangunan, maka semua biaya yang diperlukan untuk mendirikan bangunan baru itu
akan dianggap sebagai biaya tanah. Seperti biaya penghancuran bangunan lama, membersihkan,
meratakan dan menimbun dianggap sebagai biaya tanah karena biaya-biaya ini diperlukan agar
tanah berada pada kondisi yang siap untuk digunakan. Semua hasil yang diperoleh dalam proses
menyiapkan tanah seperti penerimaan nilai sisa penghancuran bangunan lama atau penjualan kayu
yang sudah dibersihkan akan diperlakukan sebagai pengurang harga tanah. Apabila pengembangan
dengan umur terbatas seperti jalan pribadi, pagar, lahan parkir, taman, dicatat secara terpisah
sebagai pengembangan tanah sehingga dapat disusutkan selama umur manfaatnya. Berikut ini
diberikan contoh harga perolehan aktiva tetap berwujud:
1. Contoh harga perolehan tanah:
1. Harga tanah Rp. 20.000.000,-
2. Biaya balik nama, sertifikat tanah Rp. 2.000.000,
3. Biaya komisi perantara Rp. 1.000.000,-
4. Biaya membagi-bagi atau mempetak-petak tanah Rp. 500.000,-
128 lntermediate Accounting; Dilengkapi dengan Soal-soal Latihan

5. Biaya meratakan tanah, membersihkan rumput diatas tanah tersebut Rp. 2.000.000,-
6. Biaya riset dan sur"-ey yang dilakukan dalam rangka memilih lokasi tanah yang dibeli
Rp.1.500.000,-
Harga perolehan tanah - Rp. 27.000.000,-

2. Contoh harga perolehan mesin:


1. Harga faktur mesin adalah Rp. 25.000.000,-
2. Biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh mesin sampai mesin tersebut siap digunakan
Rp. 2.500.000,-
3. dan Biaya lzin Rp. 1.000.000,-
Jadi harga perolehan mesin adalah Rp. 28.500.000,-
3. Contoh Harga perolehan Bangunan:
1) Harga bangunan
2) Biaya balik nama
3) Biaya komisi perantara
4) Biaya menyekat-nyekat gedung
5) Biaya pemasngan instalasi listrik,
6) Biaya instalasi air minum,
7) Biaya perbaikan apabila gedung yang dibeli rusak
B) Bilamana gedung tersebut dibangun sendiri, maka harus diperhitungkan biaya-biaya untuk
juru gambar, biaya izin bangunan dan lain-lain.

g.2.2 Pernberhentian Aktiva Tetap Berwujud


Aktiva tetap bisa dihentikan pemakainnya dengan cara dijual, ditukarkan, ataupun karena rusak"
Pada waktu aktiva tetap dihentikan dari pemakaian maka semua rekening yang berhubungan
dengan aktiva tersebut dihapuskan. Lpabila aktiva tersebut dijual maka selisih harga jual denlan
nilai buku atau nilai sisa dicatat sebagai Iaba atau rugi.
Misalnya Mesin yang dibeli tgl 1 Februari 2001 dengan harga Rp. 6.400.000,- pada tgl 1 Juli
2005 dijual dengan harga Rp. 1.300.000,-. Mesin tersebut ditaksir umurnya 5 tahun dan
depresiasinya dengan cara gars lurus, taksiran nilai residu Rp. 400.000,-. Penjualan mesin tanggal 1
Juli 2005 dicatat dengan jurnal sebagai berikut:
Jurnal untuk mencatat depresiasi untuk 6 bulan
Depresiasi mesin Rp.600.000,-
Akumulasi depresiasi Rp.600.000,-
Perhitungannya depresiasi untuk 6 bulan
6112 x 115 (6.400.000,- - 400.000,-) : Rp. 600.000,-
Aktiva Tetap Berwujud 129

Kas Rp. 1.300.000,-

Akumulasi dep. 5.300.000,-


Mesin Rp. 6.400.000,-

Laba penjualan mesin 200.000,-

Perhitungan
Harga Jual Rp. 1.300.000,-

Nilai Buku mesin :

Harga perolehan Rp. 6.4C0.000,-

Akumulasi dep.
2OO1 :11 bln Rp. 1 .100.000
2OO2 '!2 blrr 1.200.000
2003 12 -- 1.200.000
2004 12 : 1.200.000
2005 6 bln 600.000,-
5.300.000,-
Nilai Buku Mesin 1 .100.000,-
Laba penjualan mesin 200.000,-

9.3 BIAYA SETELAH PEROLEHAN AKTIVA TETAP BERWUIUD


Biaya yang dikeluarkan setelah perolehan aktiva tetap bervuujud dapat dicatat dengan dua cara
yaitu:

A. Perubahan Harga Perolgfran


p"rrnrnr" iurs, ,J;;;"rtflGalnya karena adanya perbaikan. Untuk mencatat perubahan harga
perolehan ada dua cara digunakan: 1. Tidak menambah umur ekonomis dengan jurnal
Aktiva tetap didebet dan kas atau utang dikredit, 2. Menambah umur ekonomis. Jurnal yang
diperlukan-apabila Harga perolehan menambah umur ekonomis, Akumulasi penyusutan didebet
dan kas atau utang dikredit.
Contoh harga perolehan mesin Rp. 1.000,000,- umur ekonomis 5 tahun. Akhir tahun ketiga
dikeluarkan biaya perbaikan Rp. 400.000,- Penyusutan dihitung dengan metode garis lurus
. Jurnal yang diperlukan apabila biaya perbaikan tersebut tidak menambah umur ekonomis.
Mesin Rp.400.000,-
Kas Rp. 400.000,-

Biaya penyusutan akan dihitung sebagai berikut :

1.000.000,- + 400.000,- : 400.000,- 5 2


130 I ntermedi ote Accounti ng; Di lengkapi dengan Soal- sool Lati ha n

Jurnal akhir tahun ketiga


Biaya penyusutan Rp. 400.000,-

Akumulasi penyusutan Rp.400.000,-


Jurnal yang diperlukan apabila menambah umur ekonomis dimana dari contoh diatas umur
ekonomis bertambah lagi 2 tahun
Akumulasi Penyusutan Rp. 400.000,-

Kas Rp.400.000,-
Perh itungan penyusutan
' Harga perolehan : Rp. 1.000.000,-
Akumulasi Dep. 3 x 200.000 600.000,-
Akumulasi Dep didebet (400.00) 200.000,-
Nilai buku 800.000,-
Sisa umur Mesin sebelum perbaikan 2 tahun ditambalr 2 thn : 4
Biaya dep untuk tahun berikutnya 200.000,-
Jurnal akhir tahun ke-4
Biaya penyusutan Rp. 200.000,-
Akumulasi penyusutan Rp. 200.000,-

B. Adanya Perubahan Umur Ekonomis


Ada dua pencatatan apabila ada perubahan umur ekonomis
1. Harga perolehan tidak direvisi
2. Harga perolehan direvisi
Contoh Harga perolehan mesin : Rp. 10.000.000,-, umur ekonomis : 4 tahun
Akhir tahun ke-2 diperhitungkan aktiva masih bias dipakai lagi 3 tahun
Perhitungan biaya depresiasi apabila harga perolehan tidak direvisi
Biaya dep. : 10.000.000 l4 : 2.500.000,-
Akumulasi dep sampai akhir tahun ke -2 : Rp. 2.500.000,- x 2 : Rp. 5.000.000,-
Nilai Buku akhir tahu ke -2 .: iRp. 10.000.000,-- Rp. 5.000.000,- : Rp. 5.000.000,-
Biaya Dep untuk tahun selanjutnya : Rp. 5.000.000,- / 3 : Rp.1.666.667

Jurnal akhir tahun ke-3


Biaya Penyusutan Rp. 1.666.662
Akumulasi Penyusutan Rp. 1.666.667,-
Aktiva Tetop Berwuiud 131

Dari contoh tersebut apabila harga perolehan direvisi.


Biaya depresiasi sebelum revisi :
Rp. 10.000.000,- / 4 : Rp. 2,500.000,-
Akumulasi penyusutan untuk 2 tahun :
Rp. 2.500.000 x 2 : Rp' 5.000.000,-
Biaya depresiasi setelah revisi :
Rp. 10.000.000,- / 5 : Rp. 2.000.000,-
Akumulasi peny. Untuk 2 tahun : 2
Rp. 2.000.000,- x Rp. 4.000.000,-
Akumulasi peny. Umur ekonomis 4 thn sebelum revisi : Rp. 5.000.000,-
Akumulasi peny. Umur E. 5 thn setelah revisi : Rp. 4.000.000,-
seiisih l.ooo.ooo,-

Jurrnal koreksi yang diperlukan pada akl'rir tahun ke-2

Akumulasi penyusutan Rp. 1.000.000,-


Koreksi laba thnthn yang lalu Rp. 1.000.000,-

Perhitungan biaya penyusutan thn ke-3 setelah dikoreksi


Harga perolehan Rp. 10.000.000,-
Akumulasi penyusutan 4.000.000,-
Nilai buku 6.000.000
Umur ekonomis 3
Penyusutan 2.000.000,-

.lurnal penyusutan pada akhir tahun ke -3


Biaya penyusutan RP. 2.000.000,-

Akumulasi Penyusutan Rp.2.000.000,-


Apabila depresisasi tahun-tahun yang lalu ternyata terlalu kecil maka jurnal koreksinya
sebagai berikut:

Koreksi laba tahun-tahun yang lalu Rp.xxx


Akumulasi penyusutan RP. xxx

Kata Kunci

Aktiva Tetap Berwujud, Perolehan A,iifii fAup, Penghentian Aktiva Tetap,


RANGKUMAN MATERT
Aktiva Tetap menurut Standar Akuntansi keuangan tahun 2000 (PSAK no. 16) adalah Aktiva yang
berwujud yang diperoleh dalam bentuk siap pakai atau dengan dibangun dahulu, yang digunakan
dalam operasi perusahaan dan mempunyai masa manfaat lebih dari satu tahun.
Aktiva Tetap dapat dibagi dua: Aktiva Tetap Berwujud dan Aktiva Tetap tidak benvujud
Aktiva Tetap berwujud jenisnya ada dua yaitu: Aktiva tetap berwujud yang dapat disusutkan dalam
132 I nte rme di ate Accounti ng ; Di le ngkapi dengan Soal'soal Lati han

artian manfaat ekonomisnya terbatas dan Aktiva tetap berwujud yang tidak dapat disusutkan
contohnya tanah
Untuk tujuan akuntansi aktiva tetap berwujud dapat dikelompokkan menjadi: (1) Aktiva tetap
yang umurnya tidak terbatas seperti tanah untuk letak perusahaan, pertanian dan perkebunan, (2)
Aktiva tetap yang umurnya terbatas dan apabila sudah habis masa penggunaanya dapat diganti
dengan aktiva yang sejenis misalnya bangunan, mesin-mesin, peralatan, kendaraan dan lain-lain,
(3) Aktiva yang umurnya terbatas dan apabila sudah habis masa penggunaanya tidak dapat diganti
dengan aktiva yang sejenis misalnya sumber-sumber alam seperti tambang, hutan dan lain-lainnya
yang penyusustannya disebut deplesi

Perolehan aktiva tetap benvujud dapat diperoleh dengan cara: membeli baik secara tunai
maupun kredit, cara menukar baik dengan aktiva yang sejenis maupun tidak sejenis, cara
mernbangun sendiri, dan dari hadiah.
Menurut Standar Akuntansi Keuangan tahun 2000 (PSAK No.16) disebutkan bahwa nktiva
tetap disajikan berdasarkan nilai perolehan aktiva terebut dikurangi akumulasi penyusutan.
Harga perolehan adalah besarnya biaya yang dikeluarkan sampai aktiva tetap tersebut siap
digunakan.
Harga perolehan tanah atau biaya tanah adalah semua pengeluaran untuk mendapatkan
tanah dan membuatnya hingga siap untuk digunakan. Apabila tanah dibeli untuk tujuan mem-
bangun sebuah bangunan, maka semua biaya yang diperlukan untuk mendirikan bangunan baru itu
akan dianggap sebagai biaya tanah. Seperti biaya penghancuran bangunan lama, membersihkan,
meratakan dan menimbun dianggap sebagai biaya tanah karena biaya-biaya ini diperlukan agar
tanah berada pada kondisi yang siap untuk digunakan. Semua hasil yang diperoleh dalam proses
merryiapkan tanah seperti penerimaan nilai sisa penghancuran bangunan lama atau penjualan kayu
yang sudah dibersihkan akan ciiperlakukan sebagai pengurang harga tanah. Apabila pengembangan
dengan umur terbatas seperti jalan pribadi, pagar, lahan parkir, taman, dicatat secara terpisah
sebagai pengernbangan tanah sehingga dapat disusutkan selama umur manfaatnya.

Aktiva tetap bisa dihentikan pemakainnya dengan cara dijual, ditukarkan, ataupun karena
rusak. Pada waktu aktiva tetap dihentikan dari pemakaian maka semua rekening yang berhubungan
dengan aktiva tersebut dihapuskan. Apabila aktiva tersebut dijual maka selisih harga jual dengan
nilai buku atau nilaisisa dicatat sebagai laba atau rugi.
Biaya yang dikeluarkan setelah perolehan aktiva tetap berwujud dapat dicatat dengan dua
cara yaitu: Perubahan harga perolehan dan Adanya perubahan umur ekonomis

SOA!. LATIHAN
1. Jelaskan pengertian dan berikan contoh aktiva tetap berwujud!
2. Jelaskan pengertian harga perolehan aktiva tetap berwujud dan berikan contoh harga perolehan
tanah!
Aktiva Tetap Berwujud 133

3. Sebutkan cara-cara memperoleh aktiva tetap berwujud!


4. Apa saja yang menyebabkan Aktiva tetap berwujud dihentikan pemakaiannya?
5. Sebutkan dan jelaskan cara yang dapat dilakukan untuk mencatat apabila dikeluarkan biaya
setelah perolehan aktiva tetap!
6. Sebuah mobil dibeli dengan harga Rp. 52.000.000,- pada tanggal 1 Januari 2000. Umur
ekonomis ditaksir selama 8 tahun dan nilai residunya sebesar Rp. 4.000.000,-. Pada tanggal 1
Januari 2005 taksiran umurdiubah menjadi 10 tahun dengan nilai sisa P.p.4.500.000,-, metode
depresiasi yang digunakan metode garis lurus.
Buatlah jurna! untuk membetulkan depresiasi tahun{ahun yang lalu dan jurnal untuk mencatat
, depresiasi pada tanggal 3'l desember 20051
7. Mesin yang ciibeli dengan harga Rp.400.000,- ditaksir umurnya 20 tahun. Sesudah mesin
digunakan selama 12 tahun, dikeluarkan biaya untuk mernperbaiki keadaan mesin sebesar
Rp.80.000,-. Perbaikan ini tidak menambah umur ekonomis. Buatlah jurnal untuk mencatat
harga perolehan mesin tersebut dan jurnal depresiasi untuk tahun berikutnya setelah ada
perbaikan!
B. PT Matahari membeli sebuah mesin pada tanggal 30 April 2OO4, dengan menukar mesin yang
lama dan membayar sisanya secara tunai. Data berikut berkaitan dengan pernbelian tersebut:

Harga mesin Baru Rp. 15.800.000,00


Kas yang dibayar 10.000;000,00
Biaya Mesin lama (umur 5 tahun, nilai sisa Rp. 700.000) 11.000.000,0'0
Akumulasi penyusutan mesin lama metode garis lurus 6.300.000,00
Nilai pasar mesin lama 5.200.000,00
5.200.000,0(

Buatlah ayat jurnal yang diperlukan untuk mencatat pertukaran ini, dengan mengasumsikan
bahwa pertukaran mesin tersebut adalah (a) bersifat sejenis dan (b) bersifat tidak sejenis! Tahun
buku PT Matahari berakhir pada 31 Desember dan penyusutan telah dicatat hingga Desember
2003.

-oo0oo-
"-...+:'-

Anda mungkin juga menyukai