Anda di halaman 1dari 12

TUGAS EKONOMI MIKRO

PELAKU EKONOMI RUMAH TANGGA

EKONOMI MIKRO

Dosen Pengampu : Drs. Joko Sutrisno, M.M.

DISUSUN OLEH :

YUNISARI

(21020031)

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI

MANAJEMEN INDONESIA

2021
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah Subhanahu Wa Ta’ala yang telah memberikan nikmat serta
hidayah-Nya terutama nikmat kesempatan dan kesehatan sehingga saya dapat menyelesaikan
makalah mata kuliah Ekonomi Mikro mengenai Pelaku Ekonomi Rumah Tangga.
Dalam penulisan makalah ini saya merasa masih banyak kekurangan baik pada teknik
penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang saya miliki. Untuk itu, kritik dan
saran dari semua pihak sangat saya harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah ini.
Dalam penulisan makalah ini penulis menyampaikan ucapan terimakasih yang sebesar-
besarnya kepada pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikan makalah ini, khususnya
kepada Dosen saya Drs. Joko Sutrisno, M.M. yang telah memberikan tugas dan petunjuk
kepada saya, sehingga saya dapat menyelesaikan tugas ini.
BAB 1
PENDAHULUAN

Latar Belakang

Berbagai aktivitas Ekonomi di lakukan oleh manusia untuk memenuhi kebutuhan dan
kepuasan dalam hidup seperti aktivitas produksi, distribusi, dan penjualan barang atau jasa
untuk memperoleh pendapatan dan keuntungan, semua aktivitas tersebut di sebut kegiatan
bisnis. Bisnis adalah salah satu kegiatan usaha yang di jalankan oleh orang atau badan usaha
(perusahaan) secara teratur dan terus menerus berupa kegiatan mengadakan barang-barang dan
jasa ataupun fasilitasfasilitas untuk di perjual belikan atau sewa dengan tujuan untuk
mendapatkan keuntungan.

Kebutuhan ekonomi merupakan salah satu indikator seseorang melakukan kegiatan


ekonomi untuk mendapatkan kesejahteraan dalam keluarganya, dengan mempertimbangkan
kemampuan, usaha dan keinginan masing-masing. Atau dengan kata lain, bagaimana
masyarakat (rumah tangga dan perusahaan) mengelola sumber daya yang langka melalui suatu
pembuatan kebijaksanaan dan pelaksanannya.

Ekonomi juga dapat diartikan semua yang menyangkut hal-hal yang berhubungan
dengan kehidupan dalam rumah tangga, tentu saja yang dimaksud rumah tangga bukan hanya
sekedar merujuk pada suatu keluarga yang terdiri dari suami, istri, dan anak-anaknya,
melainkan juga rumah tangga yang lebih luas yaitu rumah tangga yang lebih luas yaitu rumah
tangga bangsa, negara dan dunia. Kegiatan ekonomi juga meliputi kegiatan untuk
menggunakan barang dan jasa yang diproduksi dalam perekonomian. Dengan demikian
kegiatan ekonomi dapat didefinisikan sebagai kegiatan seseorang atau suatu perusahaan
ataupun suatu masyarakat untuk memproduksi barang dan jasa maupun mengkonsumsi
(menggunakan) barang dan jasa tersebut.

Kegiatan Ekonomi terdiri dari produksi, distribusi dan konsumsi. Sesungguhnya


kegiatan produksi, distribusi dan konsumsi merupakan satu rangkaian kegiatan ekonomi yang
tidak dapat dipisahkan. Ketiganya memang saling mempengaruhi, namun harus diakui
produksi merupakan titik pangkal dari kegiatan itu, tidak akan ada distribusi tanpa produksi.
Kegiatan produksi tidak terlepas dari keseharian manusia, hal ini karena eratnya hubungan
antara produksi dengan perkembangan pendapatan dan peningkatan taraf hidup, yang
mempengaruhi kemuliaan hidup dan kehidupan yang sejatera bagi individu dan masyarakat.
Kegiatan produksi dalam ilmu ekonomi diartikan sebagai kegiatan yang menciptakan
manfaat (utility) baik di masa kini maupun di masa mendatang. Kegiatan produksi merupakan
kegiatan ekonomi yang memadukan berbagai kekuatan melalui suatu proses tertentu yang
dilakukan secara terus menerus oleh suatu lembaga usaha yang bertujuan memenuhi kebutuhan
manusia baik dalam bentuk barang maupun jasa.
BAB 2

PEMBAHASAN

Kegiatan Pelaku Pelaku Emonomi

Pelaku ekonomi merupakan pihak-pihak yang melakukan kegiatan ekonomi. Kegiatan


ekonomi adalah segala aktivitas memproduksi, menyediakan, membeli, dan menjual barang
atau jasa. Pelaku ekonomi dapat dikelompokkan menjadi lima, yaitu rumah tangga, perusahaan,
dan pemerintah

Pelaku Ekonomi Rumah Tangga

Rumah tangga merupakan unit ekonomi paling kecil, memiliki faktor-faktor produksi,
memiliki lahan, dan menyediakan tenaga kerja. Pelaku ekonomi ini dapat menjadi pengusaha,
pemegang saham, pemilik, dan mitra perusahaan. Interaksi rumah tangga dengan sektor-sektor
lain dilakukan dengan cara membeli dan menjual.

Dalam kegiatan ekonomi, rumah tangga memainkan dua peran, Rumah tangga sebagai pelaku
ekonomi ini membeli barang dan jasa yang dihasilkan oleh perusahaan untuk memenuhi
kebutuhan hidupnya.

Rumah tangga juga berperan sebagai penyedia jasa faktor produksi, seperti tenaga kerja. Jasa
SDM dari rumah tangga diberdayakan oleh perusahaan, pemerintah, dan masyarakat luar
negeri untuk menghasilkan barang dan jasa.

Selain tenaga kerja, rumah tangga keluarga memiliki faktor produksi lainnya, seperti tanah dan
modal. Dari faktor-faktor produksi tersebut, rumah tangga memperoleh pendapatan, seperti
upah atau gaji.

Pendapatan tersebut digunakan untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga keluarga. Selain itu,
sebagian pendapatan dibayarkan kepada pemerintah dalam bentuk pajak. Sederhananya, rumah
tangga keluarga diasumsikan memiliki ciri sebagai berikut:

 Rumah tangga merupakan pemilik dari semua faktor produksi, seperti tenaga kerja,
tanah, modal, dan kewirausahaan.
 Total pendapatan rumah tangga berasal dari kompensasi faktor produksi yang mereka
miliki. Kompensasi diperoleh dalam bentuk upah, sewa, bunga, dan keuntungan.
 Kegiatan utama rumah tangga adalah konsumsi. Itulah sebabnya mereka juga disebut
sebagai rumah tangga konsumen.
 Rumah tangga menghabiskan total pendapatan mereka untuk membeli barang dan jasa
yang diproduksi oleh perusahaan.
 Jika rumah tangga keluarga menyimpan sebagian dari pendapatan mereka, simpanan
itu akan mengalir ke perusahaan dalam bentuk investasi.

Ciri-ciri barang konsumsi :

Barang konsumsi untuk memperolehnya diperlukan pengorbanan (barang ekonomi)


Barang konsumsi dikerjakan untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia. Manfaat nilai
atau jumlah barang yang digunakan tersebut akan habis sekaligus atau berangsur-angsur.

Ruang Lingkup Ekonomi Rumah Tangga

Ruang lingkup ekonomi dalam rumah tangga di fokuskan ada pembahasan tentang berbagai
keinginan yang “tak terbatas” (unlimited) dalam anggota keluarga.

Kebutuhan adalah kebutuhan pokok untuk bertahan hidup termasuk makanan, pakaian, dan
tempat tinggal. Keinginan adalah cara untuk mengeksresikan kebutuhan. Artinya
kebutuhan bersifat utama sedangkan keinginan bersifat tambahan atau pelengkap dari
kebutuhan utama,

Berikut merupakan faktor-faktor yang memengaruhi kebutuhan manusia :

1. Keadaan Alam dimana manusia akan melakukan upaya guna memenuhi kebutuhan
berdasarkan keadaan alam dimana tempat tinggalnya.
2. Agama dan Kepercayaan dimana manusia akan melakukan upaya guna memenuhi
kebutuhan berdasarkan agama atau kepercayaan yang dianutnya.
3. Adat istiadat yang berlaku dalam masyarakat dapat mempengaruhi kebutuhan manusia
melalui sebuah tradisi yang dilakukan oleh adat tertentu membutuhkan kebutuhan yang
berbeda dengan adat lainnya.
4. Pendidikan dimana semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang maka akan semakin
beragam kebutuhan yang diperlukan.
5. Pekerjaan dimana pekerjaan yang berbeda maka akan memiliki kebutuhan yang
berbeda pula.
6. Penghasilan dimana besar kecil pendapatan yang diperoleh seseorang akan
mempengaruhi kebutuhannya.
7. Umur dimana kebutuhan bakal berubah sesuai dengan umur seseorang.
8. Tingkat kepuasan dimana setiap orang memiliki tingkat kepuasaan yang berbeda-beda
sehingga pemenuhan kebutuhannya pun berbeda.
9. Peradaban dimana pemenuhun kebutuhan berdasarkan peradabannya.

Seorang ahli ekonomi Inggris menjelaskan bahwa pengeluaran konsumsi sekarang


tergantung pada pendapatan sekarang. Dalam konteks teori Keynes keputusan untuk
mengalokasikan pendapatan disposable sekarang sepenuhnya bergantung pada rumah
tangga, yang dihitung dalam kurun waktu jangka pendek, misalnya, upah mingguan atau
gaji bulanan. Menurut Lipsey pendapatan tidak akan sama persis dengan fluktuasi
pengeluaran. Rumah tangga mungkin menyimpan uang yang tidak dikonsumsi atau
memiliki kesempatan meminjam ketika pengeluaran lebih besar dari pendapatan.

Berdasarkan sebuah kondisi umum bahwa fluktuasi pengeluaran tidak selalu sama dengan
fluktuasi pendapatan, Franco Modigliani menjelaskan teori daur hidup (Life Cycle Theory)
dan Milton Friedman yang teorinya disebut dengan teori pendapatan permanen (Permanent
Income Theory). Kedua teori ini menjelaskan beberapa perilaku ekonomi yang tidak dapat
dijelaskan oleh fungsi konsumsi Keynesian. Teori daur hidup dan pendapatan permanen
menyimpulkan bahwa pengeluaran konsumsi rumah tangga akan berfluktuasi hingga
tingkat tertentu terhadap pendapatan disposabel sekarang dan hingga tingkat tertentu

terhadap harapan pendapatan disposabel di masa endatang.

Dua hal yang dapat dipahami dari kesimpulan kedua teori tersebut adalah bahwa:

a). Pengeluaran konsumsi terutama dipengaruhi oleh pendapatan disposable sekarang.

b). Pengeluaran konsumsi juga dipengaruhi oleh harapan pendapatannya di masa datang.
Dengan demikian teori daur hidup dan teori pendapatan permanen tidak hanya
menggunakan konsep pendapatan sekarang tetapi juga menggunakan konsep pendapatan
dalam kurun waktu jangka panjang.

Karakteristik Ekonomi Rumah Tangga dan Relevansinya Dengan Konsep Ekonomi


Syariah

Dalam tingkat ekonomi rumah tangga keluarga, terbatasnya sumber daya dan tingginya
tuntutan pemenuhan kebutuhan memaksa keluarga untuk mengerahkan semua sumber
dayanya demi mendapatkan pendapatan (income). Setiap anggota keluarga yang produktif
memiliki peran ekonomi dalam keluarga baik langsung maupun tidak langsung. Namun
fungsi keluarga tidak hanya mencakup fungsi ekonomi tetapi juga fungsi pendidikan untuk
semua anggota keluarga, sehingga peran-peran dalam keluarga dibagi sedemikian rupa
yang secara garis besar dibagi dalam peran sektor domestik dan sektor publik.

Kontribusi Rumah Tangga Konsumen pada Perekonomian Bangsa

1. Mengkonsumsi barang dan jasa


Sejatinya, peranannya adalah mengkonsumsi nilai guna suatu barang atau jasa yang
disediakan oleh produsen.

2. Menyediakan faktor-faktor produksi


Selain itu, peran rumah tangga konsumen yang lain adalah menyediakan faktor-faktor
produksi, seperti sumber daya manusia (tenaga kerja), modal, dan tanah atau lahan.

3. Mendapatkan imbalan atau balas jasa atas faktor produksi yang dimiliki
Seperti yang kita ketahui bersama bahwa rumah tangga konsumen merupakan golongan
pelaku ekonomi dalam kehidupan masyarakat yang terdiri dari beberapa orang yang
memiliki kebutuhan yang tak terbatas.

Karena itulah, untuk memenuhi kebutuhannya individu atau masyarakat harus bekerja guna
mendapatkan penghasilan. Kemudian setelah mendapatkan uang (dari penghasilan) tadi,
individu atau orang tersebut akan membeli barang atau jasa yang dibutuhkan.
Dari sini sudah jelas bahwa kebutuhan yang tak terbatas dari RTK merupakan faktor kunci
bahwa kehidupan selalu dinamis mengikuti perkembangan zaman. Selain itu, RTK dituntut
untuk terus kreatif dalam memperoleh penghasilan sehingga tidak kesulitan dalam
pemenuhan kebutuhan hidup.

Hukum dan kurva permintaan

Permintaan dan penawaran merupakan salah satu ilmu ekonomi pasar paling mendasar.
Permintaan dan penawaran bersifat saling berkebalikan.

Keduanya akan mencapai titik keseimbangan pasar ketika saling bertemu, itulah yang
kemudian disebut sebagai hukum permintaan dan penawaran. Hukum permintaan dan
penawaran ini menjelaskan hubungan antara harga dan jumlah yang ditawarkan.

Kondisi ini yang kemudian dinamakan dengan kurva permintaan dan penawaran. Namun,
pada bagian ini kita hanya akan membahas spesifik tentang hukum dan kurva permintaan.

Permintaan adalah istilah untuk sejumlah barang dan jasa yang diinginkan untuk dibeli
pada tingkat harga dan waktu tertentu sesuai dengan pasar. Kurva permintaan adalah kurva
yang menggambarkan kuantitas yang diminta dengan harga suatu produk, dengan
mempertahankan faktor-faktor lain tetap konstan.

Berdasarkan hukum permintaan, ketika suatu harga barang atau jasa turun, maka jumlah
permintaan akan naik. Sebaliknya saat harga barang yang diminta naik, maka permintaan
akan turun.

Faktor yang mempengaruhi permintaan

1. Harga barang atau jasa


Jika harga barang murah, maka permintaan cenderung akan meningkat. Hal ini berlaku
sebaliknya.
2. Pendapatan pembeli
Tingkat pendapatan pembeli juga menjadi faktor penting dalam hukum permintaan.
Semakin tinggi pendapatan masyarakat, semakin tinggi pula daya beli terhadap suatu
barang.

3. Selera konsumen
Selera konsumen yang sedang tinggi bisa memicu kenaikan permintaan terhadap suatu
barang. Contohnya seperti dalam kasus harga tiket konser artis yang sedang digandrungi
tentu akan dibanderol lebih mahal.

4. Harga barang pengganti


Faktor berikutnya harga barang substitusi atau pengganti. Contohnya ketika harga kopi
tengah mahal, orang akan mulai mengalihkan belanjanya pada teh karena harganya lebih
murah.

Perubahan harga menyebabkan pergerakan sepanjang kurva permintaan. Sementara itu,


pergeseran kurva ke kanan atau ke kiri disebabkan oleh faktor-faktor lain dari harga barang
itu sendiri.

5. Harapan konsumen
Ekspektasi atau harapan konsumen tentang harga suatu barang di masa depan juga turut
mempengaruhi permintaan.

Misalnya dalam hal properti, permintaan pembelian properti di lokasi-lokasi yang strategi
tentu akan sangat tinggi. Ini terjadi karena konsumen berharap bahwa nilai jualnya lebih
tinggi di masa depan.

6. Jumlah penduduk
Faktor lain yang turut mempengaruhi permintaan adalah jumlah penduduk. Semakin tinggi
jumlah penduduk di suatu wilayah atau negara, semakin tinggi pula tingkat permintaannya.
Contoh rumah tangga konsumen

Secara teoritis, di awal sudah dijelaskan bahwa rumah tangga konsumen adalah keluarga
atau masyarakat yang melakukan berbagai kegiatan konsumsi baik itu berupa barang
ataupun jasa dengan tujuan untuk memenuhi berbagai kebutuhan hidupnya yang memang
tidak terbatas.

Kegiatan seperti bekerja juga termasuk ke dalam bagian konsumsi karena manusia bekerja
dengan tujuan untuk mendapatkan upah yang biasanya berupa uang dan kemudian uang
tersebut dapat ditukar dengan barang atau jasa yang mereka butuhkan

Apalagi kegiatan ekonomi lainnya yang biasa dilakukan oleh rumah tangga konsumen?
Sebagai pengguna barang atau jasa produksi dari produsen dapat berperan dalam
menyediakan bahan produksi bagi produsen.
Memperoleh keuntungan-keuntungan dari transaksi dengan produsen, misalnya dengan
menyewakan toko kepada produsen. Memperoleh keuntungan dan kemakmuran dengan
menjadi sumber daya manusia dalam produksi, yaitu dengan menjadi tenaga kerja bagi
produsen.

Selain terlibat dengan rumah tangga produsen, RTK juga memiliki peran yang cukup
penting bagi pemerintah baik secara langsung maupun tidak. Ketika membeli barang
maupun jasa, maka RTK harus membayar pajak.

Pajak yang ditetapkan oleh pemerintah bersifat wajib dan harus dibayarkan oleh setiap
rumah tangga keluarga. Fungsi dari pembayaran pajak inilah yang nantinya akan digunakan
untuk membiayai berbagai kepentingan publik.
BAB 3
KESIMPULAN

Peran rumah tangga konsumen menentukan besarnya Hukum permintaan, dan kurva
permintaan. Di sini akan berpengaruh pada stabilitas harga. Ambil contoh pada masa
lebaran, harga harga perlu dikontrol karena kalau tidak akan naik, di sebabkan oleh
permintaan yang tinggi.

Hal lain adalah rumah tangga konsumen merupakan penopang dari kestabilan ekonomi,
karena dengan adanya permintaan maka produsen dapat terus berproduksi.

Anda mungkin juga menyukai