Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

BENTUK KEPEMILIKAN BISNIS

TUGAS PENGANTAR BISNIS


KELOMPOK 11 :
1. JENDHERIA BANA NPM : 202132121974
2. I MADE WIDIDANA PRIDATAMA NPM : 202132121778
3. I MADE ARI SUTHA SATWIKA NPM : 202132121763
4. A.A GEDE AGUNG NARENDRA PRATAMA NPM : 202132121797
5. I KADEK ROY JONIARTA NPM : 202132121757
6. I KADEK ADITYA PRAYOGA NMP : 202132121767
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas nikmat dan karunia-Nya kami
dapat menyelesaikan tugas Pengantar Bisnis tentang “Memilih Bentuk Kepemilikan Bisnis”.
Penulisan makalah ini ditunjukkan dalam rangka memenuhi tugas pengantar bisnis.
Makalah ini kami buat dengan mengumpulkan dan mengkaji materi tentang “Memilih Bentuk
Kepemilikan Bisnis” dari berbagai referensi dan berbagai pihak yang sudah membantu dalam
menyelesaikan makalah ini. Maka dari itu kami mengucapkan terimakasih sebesar – besarnya
kepada semua pihak khususnya teman – teman yang telah menyusun makalah ini.
Selanjutnya semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang luas kepada kita semua
sebagai mahasiswa kami menyadari masih banyak kekurangan yang mendasar.
Akhir kata kami selaku penyusun makalah ini memohon maaf yang sebesar – besarnya bila
ada kata yang salah. Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua. Amin.

Denpasar, 14 Oktober 2021


DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR…………………………………………………………………………2
DAFTAR ISI…………………………………………………………………………………..3
BAB 1
PENDAHULUAN……………………………………………………………………..4
Latar
Belakang……………………………………………………………………………………….4
Tujuan………………………………………………………………………………………….5
BAB 2 PEMBAHASAN………………………………………………………………………6
Bentuk Kepemilikan Bisnis……………………………………………………………………7
Perusahaan Perseorangan……………………………………………………………………...7
Perusahaan Kemitraan…………………………………………………………………………8
Korporasi………………………………………………………………………………………9
BAB 3 PENUTUP……………………………………………………………………………10
Kesimpulan…………………………………………………………………………………...11
DAFTAR
PUSTAKA………………………………………………………………………...11
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang

Ketika seorang wirausahawan sudah memutuskan untuk meluncurkan usahanya, salah


satu dari beberapa masalah awal yang dihadapinya adalah memilih bentuk kepemilikan.
Sering kali para wirausahawan tidak cukup banyak meluangkan waktu dan usaha untuk
mengevaluasi dampak dari berbagai jenis bentuk kepemilikan atas diri ,mereka dan
usahanya. Mereka hanya memilih begitu saja salah satu bentuk kepemilikan berdasarkan
kebiasaan atau memiliki bentuk – bentuk yang paling banyak digunakan dalam waktu
tersebut. Memilih suatu bentuk kepemilikan adalah hal yang penting karena ini adalah
keputusan yang memiliki pengaruh jangka panjang bagi seorang wirausahawan maupun
usahanya. Walaupun keputusan tersebut dapat diubah, mengubah suatu bentuk
kepemilikan menjadi bentuk kepemilikan yang lain dapat menjadi hal yang menyulitkan,
memakan waktu, rumit, serta mahal. Dalam banyak kejadian, mengubah suatu usaha dari
salah satu bentuk nkepemilikan ke bentuk yang lain akan memicu berbagai konsekuensi
pajak yang memberatkan bagi para pemilik. Oleh karenanya, para wirausahawan harus
bertindak dengan benar sejak awal. Tidak ada bentuk kepemilikan yang “terbaik”. Bentuk
kepemilikan yang terbaik untuk seorang wirausahawan mungkin sama sekali tidak sesuai
untuk wirausahawan lainnya. Memilih bentuk kepemilikan yang “benar” berarti para
wirausahawan harus memahami berbagai karakteristik dari tiap bentuk tersebut dan
seberapa jauh karakteristik tersebut sesuai untuk usaha mereka dan kondisi personal
mereka. Hanya dengan cara itu seorang wirausahawan dapat membuat keputusan yang
bijak mengenai suatu kepemilikan.
1.2. Tujuan

Dalam menyusun makalah ini penulis mempunyai maksud dan tujuan yaitu sebagai
berikut :
1. Untuk mengetahui bentuk kepemilikan suatu bisnis
2. Untuk memperoleh hal – hal baru yang ada di dalam dunia bisnis sehingga dapat
menambah wawasan.
3. Sebagai salah satu tugas pembuatan makalah mata kuliah bisnis pengantar.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Bentuk Kepemilikan Bisnis
Bentuk Kepemilikan adalah kegiatan bisnis dilihat dari siapa pemilik atau pendirinya, sumber
modalnya, apa tujuan pendiriannya, sehingga terdapat bermacam – macam bentuk
kepemilikan bisnis.
Berdasarkan kegiatannya, bisnis dapat dikelompokkan menjadi :
a. Manufaktur
b. Bisnis Jasa
c. Pengecer dan Distributor
d. Bisnis Pertanian dan Pertambangan
e. Bisnis Finansial
f. Bisnis Informasi
g. Utilitas
h. Bisnis Real Estate
i. Bisnis Transportasi

2.2. Perusahaan Perseorangan


Suatu bisnis yang dimiliki oleh pemilik tunggal disebut perusahaan perseorangan. Pemilik
perusahaan perseorangan disebut pengusaha perseorangan. Pengusaha perseorangan dapat
mendapatkan pinjaman dari kreditor untuk membantu operasional perusahaan, tetapi
pinjaman ini tidak menggambarkan kepemilikan. Pengusaha perseorangan wajib membayar
sendiri semua utang akibat pinjaman, tetapi tidak perlu membagi keuntungan kepada kreditor.
Contoh khususnya perusahaan perseorangan adalah restoran lokal, pengusaha konstruksi
lokal, jasa pangkas rambut, laundry dan toko pakaian lokal. Hampir 70% dari semua
perusahaan di Amerika adalah perusahaan perseorangan. Akan tetapi, karena perusahaan ini
relative kecil, mereka menghasilkan hanya kurang dari 10% dari semua penerimaan bisnis.
Laba yang dihasilkan oleh perusahaan perseorangan adalah menjadi penghasilan pribadi yang
diterima oleh para pengusaha tersebut dan terkena pajak yang diwajibkan oleh Internal
Revenue Service (IRS)
2.2.1. Karakterisitik Perusahaan
Pengusaha perusahaan perseorangan harus mau menerima tanggung jawab penuh atas kinerja
perusahaan. Tekanan untuk tanggung jawab ini akan lebih besar daripada semua pekerjanya.
Pengusaha perseorangan harus mau juga bekerja tanpa mengenal waktu. Mereka harus siap
setiap saat dan bahkan harus menggantikan karyawan yang sedang sakit. Tanggung jawabnya
untuk keberhasilan bisnis nya mendorong mereka untuk selalu terus menerus memonitor
operasional bisnisnya. Mereka harus menunjukkan kemampuan kepemimpinan yang kuat,
teliti, rapi, berorganisasi, dan berkomunikasi dengan baik kepada pekerjanya.
Banyak pengusaha perseorangan telah mempunyai pengalaman dalam pasar dimana dia
bersaing, mungkin sebagai karyawan perusahaan pesaingnya sebagai contoh, manajer
restoran biasanya mendirikan restorannya sendiri. Pengalaman sangat kritis untuk mengerti
persaingan dan perilaku pelanggan dalam pasar tertentu.
2.2.2. Keuntungan Perusahaan Perseorangan
Bentuk perusahaan perseorangan mempunyai keuntungan dari bentuk lain, yaitu :
1. Semua laba hanya untuk pengusaha perseorangan. Pengusaha perseorangan (pemilik)
tidak harus membagi dengan yang lain. Jadi imbalan mendirikan perusahaan yang
berhasil kembali kepada pemiliknya.
2. Organisasi sederhana. Mendirikan perusahaan perseorangan relative mudah.
Keharusan dokumen legal sangat terbatas. Perusahaan perseorangan tidak harus
mendirikan badan hokum yang terpisah. Pemilik harus mendaftarkan perusahaan nya
ke pemerintah daerah, yang biasanya bisa via pos surat. Pemilik juga perlu
mengajukan suatu lisensi pekerjaan untuk menjalankan bisnis mereka.
3. Pemngendalian seutuhnya. Karena pemilik hanya satu maka pengendalian juga
seutuhnya, jadi menghindari adanya konflik dalam proses pengambilan keputusan.
Misalnya pemilik restoran bisa menentukan menu, harga dan gaji karyawan.
4. Pajak rendah. Karena laba perusahaan perseorangan dianggap penghasilan
perseorangan, mereka hanya diharuskan membayar pajak lebih rendah dari bentuk
kepemilikan bisnis lain, seperti akan dibicarakan nanti dalam bab lain.
2.2.3. Kerugian Perusahaan Perseorangan
Perusahaan perseorangan mempunyai kerugian sebagai berikut :
1. Pengusaha Perseorangan bertanggungjawab atas semua kerugian. Seperti pengusaha
perseorangan tidak harus membagi labanya, mereka juga tidak dapat membagi
kerugian yang terjadi. Misalnya, anda menanam modal $10,000 dari dana anda pada
jasa pembersih halaman dan meminjam dana tambahan $8,000 yang telah pula
ditanamkan dalam bisnis tersebut. Sayangnya, penerimaan hanya cukup untuk
memberi gaji karyawan anda dan anda membubarkan perusahaan, anda tidak hanya
kehilangan $10,000 tetapi juga bertanggungjawab terhadap $8,000 yang anda pinjam.
Karena anda adalah seorang pengusaha perseorangan, tidak ada pemilik lain yang
bersedia menolong menutup kerugian anda.
2. Dana terbatas. Seorang pengusaha perseorangan mungkin hanya punya dana terbatas
yang ada untuk ditanamkan dalam perusahaan. Jadi, pengusaha perseorangan
mempunyai kesulitan apabila berkecimpung dalam manufaktur pesawat terbang,
membuat kapal, manufaktur computer, dan bisnis lain yang memerlukan dana banyak.
Pengusaha perseorangan mempunyai keterbatasan dana untuk mendukung ekspansi
perusahaan atau menanggulangi kerugian sementara. Perusahaan yang kinerjanya
buruk bisa diperbaiki apabila diberi waktu cukup. Akan tetapi apabila perusahaan
tidak bisa mendapatkan tambahan dana untuk membayar kerugiannya, maka
kemungklinan tidak akan dapat meneruskan bisnisnya dan perlu waktu lama utnuk
menjadi baik kembali.
3. Tanggung jawab tidak terbatas. Seorang pengusaha perseorangan ,mempunyai
tanggung jawab tidak terbatas, yangb maksudnya adalah tidak ada batas atau utang
yang menjadi tanggung jawab pemilik. Apabila perusahaan perseorangan digugat,
pengusaha perseorangan bertanggungjawab secara pribadi atas putusan melawan
perusahaan.
4. Keterampilan terbatas. Pengusaha perseorangan mempunyai keterampilan terbatas
dan mungkin tidak dapat mengendalikan semua bagian perusahaan. Misalnya seorang
pengusaha perseorangan mempunyai kesulitan menjalankan suatu teknik praktik
kesehatan yang besar karena perlu keahlian yang berbeda.
2.3 Perusahaan Kemitraan
Bisnis yang dimiliki oleh dua orang atau lebih secara bersama disebut perusahaan
kemitraan (partnership) (di Indonesia biasa disebut Firma atau CV). Para pemilik disebut
mitra pengusaha (partner). Mitra pengusaha harus mendaftarkan perusahaan
kemitraannya
kepada negara dan mungkin perlu meminta izin usaha. Kira-kira 10% dari semua
perusahaan
adalah perusahaan kemitraan.
Dalam perusahaan kemitraan umum, semua mitra pengusaha mempunyai tanggung
jawab tidak terbatas. Yaitu mitra pengusaha ini secara pribadi bertanggung jawab atas
kewajiban perusahaan. Sebaliknya, perusahaan kemitraan terbatas (limited partner) adalah
perusahaan yang mempunyai beberapa mitra pengusaha terbatas, atau mitra pengusaha
yang
tanggung jawabnya terbatas kepada modal atau properti yang dikontribusikan kepada
perusahaan kemitraan tersebut. Mitra pengusaha terbatas hanyalah investor dalam
perusahaan
kemitraan dan tidak berpartisipasi dalam manajemen. Walaupundemikian, karena mereka
menanamkan modalnya dalam bisnis, mereka membagi rugi atau laba bisnisnya. Suatu
perusahaan kemitraan terbatas mempunyai satu atau lebih mitra pengusaha umum
{general
partner ), atau mitra pengusaha yang mengelola bisnis, menerima gaji, membagi rugi atau
laba bisnis, dan mempunyai tanggung jawab yang tidak terbatas. Penghasilan
didistribusikan
kepada. setiap mitra pengusaha sebagai penghasilan perseorangan dan kena pajak yang
diwajibkan oleh IRS (Pemerintah).
2.3.1Keuntungan Perusahaan Kemitraan
Bentuk kepemilikan perusahaan kemitraan mempunyai tiga keuntungan pokok:
1. Dana Tambahan. Keuntungan yang sudah pasti dari suatu perusahaan kemitraan
daripada perusahaan perseorangan adalah dana tambahan yang diberikan oleh satu atau
lebih mitra pengusaha. Karena itu, dana lebih mungkin tersedia untuk membiayai
operasional bisnis.
2. Kerugian Ditanggung Bersama.
Semua kerugian bisnis yang timbul dari perusahaan
kemitraan tidak harus ditanggung oleh seorang saja. Setiap pemilik harus menanggungi
rugi sesuai posisinva
3. Lebih ada Spesialisasi. Perusahaan kemitraan memungkinkan mitra pengusaha
memusatkan diri kepada spesialisasinya masing-masing dan dapat melayani pelanggan
yang lebih luas variasinya. Contohnya, perusahaan akuntan mungkin punya satu akuntan
yang punya spesialisasi dalam pajak pribadi untuk perseorangan dan lainnya mempunyai
spesialisasi dalam pajak usaha untuk perusahaan. Perusahaan kemitraan praktik
kesehatan mungkin mempunyai dokter yang punya keahlian berbeda.
2.3.2Kerugian Perusahaan Kemitraan
Bersamaan dengan keuntungan, perusahaan kemitraan juga mempunyai kerugian,
yaitu:
1. Berbagi Pengendalian. Pengambilan keputusan dalam perusahaan kemitraan harus
dibagi. Mitra pengusaha mungkin tidak Setuju dengan bagaimana bisnis harus
dijalankan, yang mungkin akan merusak hubungan pribadi. Beberapa pemilik
mungkin tidak mempunyai keterampilan mengelola bisnis.
2. Tanggung Jawab tak Terbatas. Mitra pengusaha dalam perusahaan kemitraan
bertanggung jawab tak terbatas persis seperti pengusaha perseorangan.
3. Berbagi Laba. Semua laba yang dihasilkan dari perusahaan kemitraan harus dibagi
antara para mitra pengusaha.
2.3.3 Contoh Perusahaan Kemitraan
S-Corporation
Perusahaan yang mempunyai 75 pemilik atau kurang boleh memilih bentuk yang
dinamakan S-corporation. Laba S-corporation dibagi di antara para pemilik dan
dikenakan
pajak dengan tarif masing-masing pajak penghasilan pribadi. Jadi, para pemilik
bertanggung
jawab terbatas seperti pemilik sebuah korporasi (perusahaan terbatas), tetapi mereka
dikenakan paj,ak seperti layaknya sebuah perseroan terbatas. Beberapa pemerintah negara
bagian mengharuskan pajak perusahaan atas S-corporation. Banyak perusahaan akuntansi
dan
bisnis kecil memilih S-corporation sebagai bentuk kepemilikan perusahaan.
Perusahaan dengan Tanggung Jawab Terbatas (LLC)
2.5 Korporasi
Bentuk ketiga dari kepemilikan/bisnis adalah korporasi (perseroan terbatas), yaitu
suatu badan hukum (terdaftar/pada negara bagian) yang membayar pajak dan secara
hukum
terpisah dari para pemiliknya, Kira-kira 20% dari semua perusahaan adalah korporasi.
Namun demikian, korporasi memberikan pemasukan 90%% dari seluruh bisnisyang ada.
Mendirikan sebuah korporasi, seorang individu atau kelompok harus memakai akta
pendirian perusahaan, atau dokumen yang digunakan untuk mendirikan suatu bisnis, dan
mendaftarkannya kepada pemerintah. Akta pendirian menunjukkan aspek penting dari
korporasi, misalnya nama perusahaan, informasi mengenai saham yang diterbitkan, dan
deskripsi operasi perusahaan. Orang yang mengelola korporasi juga harus mengelola
menurut
peraturan pemerintah (UU) yang biasanya adalah petunjuk umum untuk mengelola
perusahaan.
Karena pemegang saham korporasi adalah secara hukum, mereka mempunyai
tanggung jawab yang terbatas. Artinya, mereka tidak harus menanggung secarakegiatan
perusahaan. Pemegang saham hanya dapat menanggung kerugian sebatas modal yang
ditanam kannya.
Pemegang saham korporasi memilih dewan direksi yang bertanggung jawab untuk
menciptakan kebijakan umum perusahaan. Salah satu tanggung jawab dewan direksi
adalah
memilih seorang presiden direktur dan para pimpinan utama (seperti wakil presiden
direktur),
yang kemudian diberi tanggung jawab menjalankan bisnis sehari-hari.
Jika dewan direksi menjadi tidak suka dengan kinerja pimpinan utama tersebut,
dewan direksi mempunyai kekuatan mengganti mereka. Demikian juga, apabila
pemegang
saham tidak suka dengan kinerja anggota dewan direksi, mereka dapat mengganti pada
pemilihan yang akan datang. Dalam beberapa korporasi, satu atau sebagian kecit individu
mungkin menjadi pemegang sah am, sebagai anggota dewan direksi dan juga menjadi
pimpinan perusahaan. Misalnya, Louis Gerstner adalah pimpinan IBM, adalah juga ketua
dewan direksi dan memiliki saham lebih dari 80.000 lembar.
2.51Bagaimana Pemegang Saham MendapatkanI mbalan untuk Penanaman Modal
Merdka
Pemegang saham mendapatkan imbalan atas investasi mereka dalam dua cara.
Pertama,mereka bisa menerima dividen dari perusahaan, di mana suatu porsi dari laba
perusahaan tiga bulan terakhir yang didistri busikan kepada para pemegang saham.
Kedua,
harga saham yang dimilikinya mungkin naik di pasaran. Jika perusahaan menjadi lebih
menguntungkan, nilai saham di pasaran cenderung naik, atinya nilai saham pemilik juga
naik. Jadi, mereka bisa mendapatkan keuntungan dengan menjual saham dengan harga
lebih
tinggi. Pada tahun terakhir ini, harga saham perusahaan terkenal seperti IBM dan
Motorola
lebih dua kali lipat.
Banyak korporasi, seperti adobe, menggunakan internet dalam menyampaikan
informasi mengenai korporasi mereka. Perusahaan memakai Internet untuk memasarkan
produknya dan menyampaikan informasi secara rinci mengenai perusahaan mereka
kepada
"AboutAdobe",
para investor dan pelanggan. Misalnya, dengan masuk"click" pada
informasi keuangan dan informasi yang diberikan untuk media massa bisa diakses.
2.5.2Korpor asi dengan Kepemilikan Terbatas Ver sus Korparasi dengan Kepeilikan
Umum
Masyarakat menjadi pemilik korporasi dengan membeli jbeberapa sahamnya. Banyak
korporasi kecil dengan kepemilikan terbatas maksudnya kepemilikan hanya
diperuntukkan
kepada sejumlah kecil kelompok investor. Beberapa perusahaan korporasi dengan
kepemilikan terbatas termasuk L.L Bean, Enterprise Rent-A-Car, dan Rand Me Nally and
Company.
Kebanyakan korporasi besar adalah perusahaan dengan kepemilikan umum, artinya
saham-sahamnya dapat dengan mudah dibeli dan dijual oleh para investor.
Pemegang saham dari korporasi besarumum dapat menjual saham mereka apabila
mereka perlu uang, atau kecewa dengan kinerja perusahaan atau memperkirakan
sahamnya
tidak akan naik harganya di hari kemudian. Saham mereka dapat dijual (dengan
pertolongan
pedagang perantara saham) kepada investor lain yang ingin menanam kan modalnya ke
dalam
korporasi tersebut.
Walaupun sesungguhnya banyak perusahaan (juga Ford Motor Company) adalah
perusahaan kepemilikan terbatas ketika didirikan, tetapi beberapa perusahaan menjadi
kepemilikan umum (terbuka) ketika mereka memerlukan dana untuk mendukung
ekspansi.
Kegiatan menerbitkan saham untuk pertama kali disebut "go public f (terbuka). Saat ini
perusahaan terkenal seperti Barnesandno ble.com, United Parcel Service (UPS), dan
Prodigy
telah "go public" (terbuka) untuk mengumpulkan dana.
Korporasi terbuka dapat mencari tambahan dana dengan menerbitkan saham baru. Ini
berarti bahwa pemegang sa ham yang ada dapat membeli saham lagi, atau investor lain
dapat
menjadi pemegang saham dengan membeli saham korporasi tersebut. Dengan
menerbitkan
saham baru, korporasi dimungkinkan mendapat dana berapa saja yang diperlukan untuk
mendukung ekspansi bisnis. Korporasi yang ingin menerbitkan saham baru harus dapat
meyakinkan investor bahwa dananya akan digunakan dengan baik, hingga akan
menghasilkan imbalan untuk investor.
Korporasi terbuka dapat mencari tambahan dana dengan menerbitkan saham baru. Ini
berarti bahwa pemegang sa ham yang ada dapat membeli sahanm lagi, atau investor lain
dapat
menjadi pemegang saham dengan membeli saham korporasi tersebut. Dengan
menerbitkan
saham baru, korporasi dimungkinkan mendapat dana berapa saja yang diperlukan untuk
mendukung ekspansi bis nis. Korporasi yang ingin menerbitkan saham baru harus dapat
meyakinkan investor bahwa dananya akan digunakan dengan baik, hingga akan
menghasilkan imbalan untuk investor.
2.5.3 Keuntungan dari Korparasi
Bentuk kepemilikan korporasi memberikan keuntungan seperti di bawah ini:
1. Tanggung Jawab Terbatas.
Pemilik korporasi mempunyai tanggung jawab terbatas
(seperti telah dijelaskan sebelumnya) di mana perusahaan perseorangan dan
perusahaan kemitraan mempunyai ciri tanggung jawab tidak terbatas.
2. Akses terhadap Dana.
Sebuah korporasi dapat dengan mudah mengumpulkan dana
dengan menerbitkan saham baru (seperti telah dijelaskan sehetamnya). Ini membuat
fleksibilitas korporasi untuk tumbuh dan melibatkan diri dalam bisnis baruyang penuh
risiko. Perusahaan perseorangan dan perusahaan kemitraan mempunyai lebih sedikit
aksesatasdana apabila mereka memerlukan biaya untukekspansi. Untuk mendapatkan
lebih banyak dana, mereka hanya mengandalkan kepada pemilik yang ada dan
pinjaman dari krediior.
3. Transfer Kepemilikan.
Investor dalam perusahaan besar terbuka biasanya dapat
menjual saham mereka dalam hitungan menit dengan menghubungi pialang saham
atau dengan menjual lewat Internet. Sebaliknya, pemilik perusahaan perseoranganatau
kemitraan mungkin mendapatkan kesulitan untuk menjuarf Bagian kepemilikannya.
2.5.3 Kerugian dari K orpa asi
Bersamaan dengan keuntungan, bentuk korporasi juga menmpunyai kerugian, yaitu:
1. Biaya Keorganisasian yang Tinggi.
Biaya untuk mengorganisasikan suatu bisnis
biasanya akan lebih besar apabila bisnis berbenfuk korporasi daripada bentuk lain.
Biaya lebih besar tersebut adalah akibat dari diwajibkannya mendirikan suatu badan.
Hukum korporasi dan mendattarkannya kepada negara. beberapa biaya juga mungkin
timbul dalam pendirian karena harus menuruti peraturan pemerintah yang beriaku.
Biaya lebih besar tersebut adalah akibat dari diwajibkannya mendirikan suatu badan.
Hukum korporasi dan mendattarkannya kepada negara. beberapa biaya juga mungkin
timbul dalam pendirian karena harus menuruti peraturan pemerintah yang berlaku.
2. Pemberitaan mengenai Keuanganl Apabila saham korporasi diperdagangkan secara
terbuka, investor umum juga berhak raengetahui mengenai data keuangan perusahaan,
sampai pada batas tertentu. Akibatnya, perusahaan mungkin harus memberitakan
mengenai operasi bisnisnya dan gaji para karyawannya melampaui yang sebenarnya
kurang mereka sukai. Perusahaan dengan kepemilikan terbatas tidak wajib
memberitakan informasi keuangan kepada masyarakat.
3. Masalah Keagenan. Korporasi yang dimiliki secara terbuka biasanya dijalankan oleh
para manajer yang bertanggung jawab untuk mengambil keputusan bisnis yang akan
melayani kepentingan pemiliknya. Namun demikian, manajer mungkin tidak selalu
bertindak yang terbaik untuk kepentingan pemegang saham. Misalnya, manajer
cenderung melakukan perjalanan bisnis yang mahal yang tidak begitu berguna untuk
pengelolaan bisnis. Tindakan tersebut tentu saja menaikkan biaya pengeluaran dalam
menjalankan bisnis, mengurangi laba bisnis, jadi mengurangi imbalan untuk
pemegang saham. Apabila para manajer tidak berperilaku sebagai agen atau
perwakilan yang bertan ggung jawab kepada pemegang saham yang memiliki bisnis,
itu akibat dari masalah keagenan . Masalah seperti itu biasanya tidak akan timbul
dalam perusahaan perseorangan, karena pemilik perusahaan perseorangan juga
menjadi manajer tunggal dan membuat hampir semua keputusan bisnis.
4. Pajak yang Tinggi. Karena korporasi merupakan badan hukum yang terpisah, ia kena
pajak secara terpisah pula. Pajak tahunan yang harus dibayar suatu korporasi
ditentukan dengan mengalikan tarif pajak korporasi dengan laba tahunannya. Tarif
pajak korporasi berbeda dengan pajak pribadi.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pada pembuatan tulisan yang berjudul "Bentuk Bentuk Badan Usaha kebijakan
kebijakan pada setiap badan usaha sangat berpotensi besar untuk kelancaran sebuah
jalannya usaha agar lebih teratur selain itu dalam penggabungan penggabungan
perusahaan juga sangat berpengaruh untuk memenuhI tuntutan bisnis perusahaan itu
sendiri. Serta memberi kemudahan bagi para customer dan keuntungan bagi seorang
pemilik seperti koperasi simpan pinjam yang bekerja sama atau bergabung dengan bank
bukopin untuk memberi kemudahan bagi para pengusaha yang kehabisan modal atau
ingin membuka anak perusahaan
DAFTAR PUSTAKA
- Buku Materi Pokok Ekma 4111 , Dorothea Wahyu Ariani Penerbit Universitas
Terbuka
- https://id.wikipedia.org/wiki/bisnis

Anda mungkin juga menyukai