Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

KEWIRAUSAHAAN DAN KEPEMILIKAN BISNIS

Disusun oleh :
Andy Ahmad Shiddiq (202010200059)
Feny yuan nurindrawati (202010200011)
Adityas Kusumaningrum (202010200026)

PRODI MANAJEMEN
FAKULTAS BISNIS, HUKUM, DAN ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SIDOARJO

i
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT atas segala rahmat-NYA yang telah memberikan
kemudahan kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah
dengan tema “KEWIRAUSAHAAN DAN KEPEMILIKAN BISNIS”
Makalah ini telah penulis susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan
dari berbagai pihak sehingga dapat mempelancar pembuatan makalah ini.
Untuk itu penulis menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang
telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini. Penyusun juga turut
mengucapan terima kasih Dosen
Penulis berharap, bahwa makalah ini dapat membawa kebaikan dan berguna
bagi segenap akademisi walaupun penulis sadar betul bahwa dari makalah ini
masih banyak sekali kekurangannya
Sekali lagi penulis ucapkan banyak terima kasih kepada Dosen yang telah
memberikan penulis kesempatan untuk mengembangkan kemampuannya dalam
pembentukan makalah.

ii
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI.................................................................................................................................... iii


BAB 1 ............................................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN ............................................................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang Masalah ..................................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .............................................................................................................. 2
1. Apa yang dimaksud kewirausahaan ? ..................................................................................... 2
2. Apa yang dimaksud kepemilikan bisnis ? ............................................................................... 2
1.3 Tujuan Penulisan ................................................................................................................ 2
BAB 2 ............................................................................................................................................... 3
PEMBAHASAN ............................................................................................................................... 3
Pengertian KEWIRAUSAHAAN DAN KEPEMILIKAN BISNIS .................................................... 3
3.1 Kesimpulan............................................................................................................................ 10
3.2 Daftar Pustaka ....................................................................................................................... 10

iii
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Perkembangan perekonomian di Indonesia telah mengalami kemajuan yang cukup
pesat. Berwirausaha merupakan faktor untul kemajuan ekonomi. Diperlukan sinergi antara
pemerintah dan wirausahawan untuk menciptakan bisnis yang mampu menopang
perekonomian.

Ketika seorang wirausahawan sudah memutuskan untuk meluncurkan usahanya, salah


satu dari beberapa masalah awal yang dihadapinya adalah memilih bentuk kepemilikan.
Sering kali para wirausahawan tidak cukup banyak meluangkan waktu dan usaha untuk
mengevaluasi dampak dari berbagai jenis bentuk kepemilikan atas diri mereka dan usahanya.
Mereka hanya memilih begitu saja salah satu bentuk kepemilikan berdasarkan kebiasaan atau
memiliki bentuk bentuk yang paling banyak digunakan dalam waktu tersebut. Memilih suatu
bentuk kepemilikan adalah hal yang penting karena ini adalah keputusan yang memiliki
pengaruh jangka panjang bagi seorang wirausahawan maupun usahanya. Walaupun
keputusan tersebut dapat diubah, mengubah suatu bentuk kepemilikan menjadi bentuk
kepemilikan yang lain dapat menjadi hal yang meyulitkan, memakan waktu, rumit, serta
mahal.

Adapun beberapa kejadian, mengubah suatu usaha dari salah satu bentuk kepemilikan
ke bentuk yang lain akan memicu berbagai konsekuensi pajak yang memberatkan bagi para
pemilk. Oleh karenanya, para wirausahawan harus bertindak dengan benar sejak awal. Tidak
ada bentuk kepemilikan yang “terbaik”. Bentuk kepemilikan yang terbaik untuk seorang
wirausahawan mungkin samasekali tidak sesuai untuk wirausahawan lainnya. Memilih
bentuk kepemilikan yang “benar” berarti para wirausahawan harus memahami berbagai
karakteristik dari tiap bentuk tersebut dan seberapa jauh karakteristik tersebut sesuai untuk
usaha mereka dan kondisi personal mereka. Hanya dengan cara itu seorang wirausahawan
dapat membuat keputusan yang bijak mengenai suatu kepemilikan.

1
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas masalah yang dapat dirumuskan antara lain
sebagai berikut :
1. Apa yang dimaksud kewirausahaan ?

2. Apa yang dimaksud kepemilikan bisnis ?

1.3 Tujuan Penulisan


Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan penyusunan makalah ini antara
lain :
1. Untuk mengetahui tentang kewirausahaan
2. Untuk mengetahui tentang kepemilikan bisnis

2
BAB 2

PEMBAHASAN

Pengertian KEWIRAUSAHAAN DAN KEPEMILIKAN BISNIS


Pengertian Kewirausahaan
Kewirausahaan merupakan sikap mental dan jiwa yang selalu aktif, kreatif,
berdaya, bercipta, berkarsa dalam berusaha dalam rangka meningkatkan pendapatan dalam
kegiatan usahanya atau kiprahnya. Seseorang yang memiliki jiwa dan sikap wirausaha selalu
tidak puas dengan apa yang telah dicapainya.
Dari waktu ke waktu, hari ke hari, minggu ke minggu selalu mencari peluang
untuk meningkatkan usaha dan kehidupannya. Ia selalu berkreasi dan berinovasi
tanpa berhenti, karena dengan berkreasi dan berinovasi semua peluang dapat diperolehnya.
Wirausaha adalah orang yang terampil memanfaatkan peluang dalam mengembangkan
usahanya dengan tujuan untuk meningkatkan kehidupannya. Istilah wirausaha dan wiraswasta
sering digunakan secara bersamaan, walaupun memiliki substansi yang agak berbeda.

 Pengertian Kewirausahaan menurut beberapa ahli.


Kewirausahaan adalah suatu nilai yang diwujudkan dalam perilaku yang dijadikan
dasar sumber daya, tenaga penggerak, tujuan, siasat, kiat, proses dan hasil bisnis (Achmad
Sanusi, 1994).
Kewirausahaan adalah suatu proses penerapan kreativitas dan inovasi dalam
memecahkan persoalan dan menemukan peluang untuk memperbaiki kehidupan. (Zimmerer,
1996).
Kewirausahaan adalah suatu nilai yang diperlukan untuk memulai suatu usaha (star-
up phase) dan perkembangan usaha (venture growth). (Soeharto Prawiro, 1997).
Kewirausahaan adalah semangat, sikap, perilaku, dan kemampuan seseorang dalam
menangani usaha atau kegiatan yang mengarah pada upaya mencari, menciptakan, serta
menerapkan cara kerja, teknologi dan produk baru dengan meningkatkan efisiensi dalam
rangka memberikan pelayanan yang lebih baik dan atau memperoleh keuntungan yang lebih

3
besar. (Keputusan Menteri Koperasi dan Pembinaan Pengusaha Kecil Nomor
961/KEP/M/XI/1995).
Kewirausahaan adalah suatu kemampuan (ability) dalam berfikir kreatif dan
berperilaku inovatif yang dijadikan dasar, sumber daya, tenaga penggerak tujuan, siasat kiat
dan proses dalam menghadapi tantangan hidup. (Soeparman Spemahamidjaja, 1977).
Kewirausahaan didefinisikan sebagai bekerja sendiri (self-employment). (Richard
Cantillon, 1973).
Kewirausahaan (entrepreneurship) adalah menerima resiko untuk memulai dan
menjalankan sebuah bisnis.

4
2.2 Kepemilikan Bisnis
1) Pengertian
Perusahaan kepemilikan tunggal yaitu sebuah bisnis yang dimiliki, dan biasanya
dikelola oleh satu orang. Perusahaan perseorangan lebih mudah didirikan karena tidak perlu
izin usaha, tidak perlu berbadan hukum, dan modalnya tidak besar.
2) Ciri-ciri perusahaan kepemilikan tunggal:
a. Relatif mudah didirikan dan juga dibubarkan.
b. Tanggung jawab tidak terbatas dan bisa melibatkan harta pribadi.
c. Tidak ada pajak, yang ada adalah retribusi.
d. Sulit mengatur roda perusahaan karena diatur sendiri.
e. Keuntungan yang kecil terkadang harus mengorbankan penghasilan yang lebih besar.
f. Jangka waktu badan usaha tidak terbatas atau seumur hidup.
g. Sewaktu-waktu dapat dipindahtangankan.

3) Keuntungan perusahaan kepemilikan tunggal :


a. Seluruh laba menjadi miliknya
Bentuk perusahaan kepemilikan tunggal ini memungkinkan pemilik menerima 100%
laba yang di hasilkan perusahaan.
b. Kepuasan pribadi
Prinsip satu pemimpin merupakan alasan yang paling baik untuk mengambil keputusan
dalam pendirian usaha perseorangan. Jika berhasil insentif yang diterima akan lebih besar
sehingga pemilik akan merasa puas.
c. Kebebasan dan Fleksibilitas
Pemilik usaha perseorangan ini tidak perlu berkonsultasi dengan orang lain dalam
mengambil keputusan. Pemilik juga sebagai pimpinan dapat mengambil keputusan dengan
cepat dalam kesempatan yang pendek.
d. Lebih mudah memperoleh kredit
Tanggung jawabnya tidak terbatas pada modal usaha saja, tetapi juga kekayaan pribadi
dari pemilik, maka resiko kreditnya lebih kecil.
e. Sifat kerahasiaan
Dalam usaha perseorangan ini tidak perlu dibuat laporan keuangan. Dengan demikian
masalah tersebut tidak dapat dimanfaatkan oleh pesaing.

5
4) Kekurangan perusahaan perseorangan
a. Tanggung jawab pemilik tidak terbatas
Artinya aset pribadi tidak dapat dibedakan dengan aset perusahaan. Dan juga kekayaan
pribadinya termasuk sebagai jaminan terhadap seluruh utang perusahaan.
b. Sumber keuangan terbatas
Karena pemilik hanya satu orang, maka usaha-usaha yang dilakukan untuk memperoleh
sumber dana hanya bergantung pada kemampuannya.
c. Kesulitan dalam manajemen
Semua kegiatan seperti pembelian, penjualan, pembelanjaan, pencarian kredit,
pengaturan karyawan dan sebagainya dipegang oleh seorang pimpinan. Ini lebih sulit
dibanding oleh beberapa orang.
d. Kelangsungan usaha kurang terjamin
Kematian pemilik, bangkrut, atau sebab lainnya dapat menyebabkan usaha
perseorangan ini berhenti kegiatannya.
e. Kurangnya kesempatan pada karyawan
Karyawan yang bekerja pada usaha perseorangan akan tetap menduduki posisinya
dalam jangka waktu yang relatif lama.1

a. Perusahaan Rekanan (Firma)

1) Pengertian
Perusahaan rekanan adalah sebuah bentuk bisnis legal dengan dua pemilik atau lebih.
Dalam persekutuan perusahaan rekanan umumnya seluruh sekutu memiliki kewajiban tidak
terbatas terhadap utang perusahaan.
Untuk mendirikan perusahaan rekanan terdiri dari dua cara. Pertama melalui akta resmi
dan yang kedua akta dibawah tangan. Jika melalui akta resmi, maka proses selanjutnya harus
sampai di berita Negara. Namun jika memilih akta di bawah tangan proses tersebut tidak perlu,
cukup melalui kesepakatan pihak-pihak terlibat.

6
2) Ciri dan sifat perusahaan rekanan
a. Setiap anggota perusahaan rekanan memiliki hak untuk menjadi pemimpin.
b. Seorang anggota tidak berhak memasukkan anggota baru tanpa seizin anggota yang
lainnya.
c. Keanggotaan perusahaan rekanan melekat dan berlaku seumur hidup
d. Seorang anggota mempunyai hak untuk membubarkan perusahaan rekanan
e. Pendiriannya tidak memerlukan akte pendirian
f. Mudah memperoleh kredit usaha.

3) Keuntungan Perusahaan rekanan


a. Untuk mendirikan perusahaan rekanan relatif mudah, tidak memerlukan persyaratan
yang berat. Namun jika dibandingkan dengan perusahaan perseorangan lebih sedikit berat
karena dalam perusahaan rekanan perlu kesepakatan para pihak yang akan mendirikan
perusahaan rekanan.
b. Dalam pendirian perusahaan rekanan tidak terlalu memerlukan akta formal, karena
dapat menggunakan akta dibawah tangan (tidak formal).
c. Lebih mudah memperoleh modal, karena pihak perbankan lebih mempercayainya.
Apalagi jika perusahaan rekanan tersebut didirikan dengan akta resmi dan juga tidak terlalu
banyak peraturan permerintah yang mengatur.
d. Lebih mudah berkembang karena dipegang lebih dari satu orang, sehingga lebih
terbuka terhadap berbagai pendapat atau kritikan untuk kemajuan usaha.

4) Kekurangan Perusahaan rekanan


a. Pemilik perusahaan rekanan memiliki tanggung jawab yang tidak terbatas atas utang yang
dimilikinya.
b. Apabila salah satu pihak pemilik perusahaan rekanan meninggal dunia atau mengundurkan
diri, maka akan mengancam kelangsungan hidup perusahaan.
c. Kesulitan dalam peralihan kepemimpinan karena berbagai kepentingan para pihak yang
terlibat dan juga sering terjadi konflik kepentingan sehingga dapat mengancam kemajuan
usahanya.
d. Kesulitan dalam menghimpun dana untuk jumlah besar, serta mengikuti tender dalam jumlah
tertentu.2

7
b. Persekutuan Komanditer ( CV )
Suatu bentuk perjanjian kerja sama untuk berusaha di mana salah satu atau lebih dari
anggotanya bertanggung jawab terbatas.
1. Sekutu Aktif, adalah Sekutu yang ikut aktif mengelola perusahaan dan bertanggung jawab
penuh atas kelangsungan hidup dan pertumbuhan bisnis itu.
2. Sekutu Pasif, adalah Sekutu yang hanya menyetor modal saja tanpa ikut mengelola
perusahaan.
Dalam master limited partnership (MLP) organisasi menjual saham kepada investor
di pasar public seperti Pasar Saham New York. MLP sendiri merupakan bentuk kepemilikan
yang menjual saham kepada investor yang menerima laba dan membayar pajak atas pendapatan
dari laba. 3
Perusahaan
Perusahaan adalah bisnis yang secara hukum dianggap sebagai entitas yang terpisah
dari pemilik-pemiliknya dan bertanggung jawab atas hutang-hutangnya sendiri ( tanggung
jawab pemilik terbatas pada besarnya investasi mereka ). Kegiatan-kegiatan yang dapat
dilakukan perusahaan adalah sebagai berikut :
 Menuntut dan dituntut
 Membeli, menahan, dan menjual properti miliknya
 Membuat dan menjual produk kepada konsumen
 Melakukan kejahatan dan diadili serta dihukum atas kejahatan tersebut

 Keuntungan Perusahaan
1. Keuntungan terbesar dalam perusahaan adalah Tanggung jawab terbatas ( limited
liability ), yaitu prinsip legal dimana tanggung jawab para investor atas hutang-hutang
perusahaannya terbatas hanya pada investasi pribadi mereka di perusahaan.
2. Kontinuitas berdirinya perusahaan.
3. Kontinuitas manajerial oleh management profesional.
4. Pengadaan uang yang tidak terbatas, hal ini tergantung pada sehat tidaknya tingkat
perekonomian perusahaan.

8
 Kerugian Perusahaan
1. Karena mudahnya perpindahan kepemilikan saham, hal ini menyulitkan kehidupan para
manajernya.
2. Biaya awal ( start-up cost ). Karena dalam pendiriannya, perusahaan diatur secara ketat
dan harus memenuhi persyaratan legal yang sangat rumit dari negara bagian tempat akta
pendirian perusahaan dikeluarkan.
3. Kerugian terbesar sebuah perusahaan adalah Pajak Ganda, dimana pajak dikenakan
pada laba pendapatan perusahaan dan laba pendapatan para investor.

9
BAB 3
PENUTUP
Demikian makalah Bisnis Pengantar tentang “Kewirausahaan dan Kepemilikan Bisnis
Baru” ini kami buat, semoga dapat bermanfaat bagi kita semua. Dan kurang lebih dalam
penulisan atau penyusunan, mohon dimaklumi.

3.1 Kesimpulan
Dalam menjalankan bisnis (baik bisnis baru, maupun bisnis yang sudah
ada), ada beberapa hal yang perlu diperhitungkan dan diidentifikasi, serta direncanakan,
agar dapat meminimalisir kegagalan dalam berbisnis. Memang resiko kegagalan selalu
ada, namun hal itu bisa ditekan apabila kita memperhatikan langkah-langkah detail
dalam berbisnis.
Kita bisa melihat keberhasilan perusahaan-perusahaan besar yang namanya
sudah mendunia sebagai motivasi dalam berbisnis, dan menimbulkan pertanyaan, “Apa
yang membuat bisnis itu berhasil?”. Kemudian melihat kegagalan suatu bisnis ( besar
maupun kecil ) sebagai acuan koreksi atau evaluasi, dan menimbulkan pertanyaan,
“Apa yang membuat mereka gagal ?”.
Perencanaan matang dalam pembuatan konsep suatu bisnis sangat dibutuhkan
agar suatu bisnis tidak berjalan apa adanya. Dan keberhasilan maupun kegagalan suatu
bisnis sangat bergantung pada kemampuan pelaku bisnis megidentifikasi peluang-
peluang yang ada.

3.2 Daftar Pustaka

 Ricky W. Griffin, Ronald J. Ebert. 2006. Bisnis Edisi Kedelapan Jilid 1, Erlangga : Jakarta.
 Louis E. Boone dan David L. Kurtz, 2006, Contemporary business, edisi 11
(diterjemahkan oleh : Ali Akbar Yulianto dan Krista), Salemba Empat, Jakarta.
 William G. Nickels, James M. Mchugh, Susan M. Mchugh. 2008. Understanding
Business. McGraw-Hill. 1221 Avenue of the Americas, NY, 10020

10

Anda mungkin juga menyukai