Anda di halaman 1dari 18

BENTUK KEPEMILIKAN BISNIS

MAKALAH
Untuk memenuhi tugas mata kuliah Pengantar Bisnis Syariah
Dosen Pengampu:
Ayuk Wahdanfiari Adibah, S.E.Sy., M.H

Disusun oleh:

Kelompok 1 Perbankan Syariah 3C


1. Wisnu Iqbal Juniara Bayhaqi (12401193099)
2. Malvin Indra Noviana (12401193104)
3. Yeni Rahmawati (12401193129)
4. Vivi Oktaviana (12401193135)

SEMESTER III
JURUSAN PERBANKAN SYARIAH 3C
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI TULUNGAGUNG
SEPTEMBER 2020

i
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr.Wb.

Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT karena telah
memberikan kelancaran dan kemurahan-Nya terhadap kami, sehingga dapat
menyelesaikan tugas mata kuliah “Pengantar Bisnis Syariah” dalam bentuk
makalah, Sholawat serta salam semoga senantiasa terlimpahkan kepada
junjungan kita Nabiyullah Muhammad SAW.
Makalah ini penulis susun guna memenuhi tugas mata kuliah
“Pengantar Bisnis Syariah”. Sehubungan dengan terselsaikannya penulisan
makalah ini maka penulis ini mengucapkan terimakasih kepada:
1. Bapak Prof. Dr. H. Maftukhin, M.Ag., selaku Rektor Institut Agama
Islam Negeri Tulungagung.
2. Bapak Dr.H. Dede Nurohman, M.Ag., selaku Dekan Fakultas Ekonomi
dan Bisnis Islam.
3. Bapak M. Aqim Adlan, M.E.I., selaku ketua jurusan Perbankan Syariah.

4. Ayuk Wahdanfiari Adibah S.E.Sy., M.H selaku dosen pengampu mata


kuliah Pengantar Bisnis Syariah.
5. Semua pihak yang telah membantu terselsaikannya penulisan makalah ini.

Dalam penulisan makalah ini, kami menyadari bahwa sesuai dengan


kemampuan dan pengetahuan yang terbatas, maka makalah yang berjudul
“Bentuk Kepemilikan Bisnis” ini, masih jauh dari kata sempurna. Untuk itu
kritik dan saran dari semua pihak sangat kami harapkan demi penyempurnaan
pembuatan makalah ini, kami berharap dari makalah yang kami susun ini dapat
bermanfaat dan menambah wawasan bagi kami maupun pembaca. Amin.
Wassalamualaikum Wr.Wb.

Tulungagung, 15 September 2020

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ......................................................................... i

KATA PENGANTAR ......................................................................... ii

DAFTAR ISI ...................................................................................... iii

BAB I : PENDAHULUAN .................................................................. 4

A. Latar Belakang ........................................................................ 4

B. Rumusan Masalah ................................................................... 4

C. Tujuan Penulisan ..................................................................... 5

BAB II : PEMBAHASAN................................................................... 6

A. Bentuk Kepemilikan Bisnis di Indonesia ................................. 6

B. Beberapa Perusahaan yang di Kendalikan Oleh Pemerintah ...10

C. Bentuk-Bentuk Kepemilikan Bisnis di Amerika .....................13

BAB III : PENUTUP .........................................................................17

A. A.Kesimpulan ........................................................................17

B. B.Saran ..................................................................................17

DAFTAR RUJUKAN ........................................................................18

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam Undang - Undang Nomor 3 Tahun 1982 tentang wajib daftar
perusahaan telah disebutkan mengenai pengertian perusahaan, yakni setiap
bentuk usaha yang menjalankan setiap jenis usaha yang bersifat tetap, terus-
menerus, dan didirikan, bekerja serta berkedudukan dalam wilayah Negara
Indonesia untuk tujuan memperoleh keuntungan dan atau laba.
Ketika seorang wirausahawan sudah memutuskan untuk meluncurkan
usahanya, salah satu dari beberapa masalah awal yang dihadapinya adalah
memilih bentuk kepemilikan. Sering kali para wirausahawan tidak cukup banyak
meluangkan waktu untuk dan usaha untuk mengevaluasi dampak dari berbagai
jenis bentuk kepemilikan atas diri mereka dan usahanya. Mereka hanya memilih
begitu saja salah satu bentuk kepemilikan berdasarkan kebiasaan atau memiliki
bentuk bentuk yang paling banyak digunakan dalam waktu tersebut. Memilih
suatu bentuk kepemilikan adalah hal yang penting karena ini adalah keputusan
yang memilki pengaruh jangka panjang bagi seorang wirausahawan maupun
usahanya. Dalam banyak kejadian, mengubah suatu usaha dari salah satu bentuk
kepemilikanke bentuk yang lain akan memicu berbagai konsekuensi pajak yang
memberatkan bagi para pemilk. Oleh karenanya, para wirausahawan harus
bertindak dengan benar sejak awal. Memilih bentuk kepemilikan yang “benar”
berarti para wirausahawan harus memahami berbagai karakteristik dari tiap
bentuk tersebut dan seberapa jauh karakteristik tersebut sesuai untuk usaha
mereka dan kondisi personal mereka. Hanya dengan cara itu seorang
wirausahawan dapat membuat keputusan yang bijak mengenai suatu
kepemilikan.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana bentuk kepemilikan bisnis di indonesia?
2. Apa saja perusahaan yang dikendalikan oleh pemerintah?
3. Apa saja bentuk bentuk kepemilikan bisnis di amerika?

4
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui bentuk kepemilikan bisnis di indonesia
2. Untuk mengetahui berapa perusahaan yang dikendalikan oleh pemerintah
3. Untuk mengetahui bentuk kepemilikan bisnis di amerika

5
BAB II
PEMBAHASAN
A. Bentuk Kepemilikan Bisnis di Indonesia
Kegiatan ekonomi yang menyangkut produksi, distribusi, dan konsumsi tidak
diragukan lagi sudah menajdi kegiatan utama yang dilakukan di suatu negara. Indoneisa
adalah sebagian kecil daripada banyaknya negara yang menerapkan usaha-usaha bisnis
untuk menjalankan kegiatan perkonomiannya. pengertian bisnis menurut Griffin dan
Ebert bisnis adalah organisasi yang menyediakan barang atau jasa untuk dijual dengan
maksud agar mendapatkan laba. Sedangkan menurut Alan Aufah bisnis adalah suatu
kegiatan individu yang terorganisasi untuk menghasilkan dana menjual barang ataupun
jasa agar mendapatkan keuntungan dalam pemenuhan kebutuhan masyarkat dan ada di
dalam industri. 1 Beberapa pengertian bisnis yang ada dapat dikatakan bahwa bisnis
memiliki pengertian suatu kegiatan yang dilakukan badan ataupun seseorang dengan
menawarkan barang atau jasa untuk dijual kepada kosumen dengan tujuan mendapatkan
laba dari hasil penjualan barang atau jasa tersebut.
Bisnis yang ada di Indonesia memiliki beberapa jenis atau bisa dikatakan beberapa
benuk, hal ini dapat terjadi karena banyak pula cara memulai bisnis ataupun anggota
yang terlibat di dalam bisnis tersebut. Penerapan bisnis di Indonesia memiliki beberapa
faktor yang mempengaruhi berdirinya jenis-jenis atau bentuk dari kepemilikan bisnis
ini, diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Jumlah modal yang dimiliki maupun yang diperlukan untuk memulai
usaha
2. Kemungkinan penambahan modal yang diperlukan
3. Metode dan luasnya pengawasan terhadap perusahaan
4. Rencana pembagian laba
5. Rencana penentuan tanggung jawab
6. Besar kecilnya resiko yang harus dihadapi
7. Bentuk kepemimpinan

1
Suwarso, “Pengaruh Mata Kuliah Kewirausahaan dan Pengantar Bisnis Terhadap Motivasi dan
Minat Wirausaha (Study Kasus Mahasiswa Akademi Akuntansi PGRI Jember)”, dalam
https://jurnal.unmuhjember.ac.id, diakses pada 16 September 2020

6
8. Tanggung jawab terhadap utang-piutang perusahaan2

Dengan faktor yang ada tersebut bentuk dari kepemilikan bisnis akan menjadi
beberapa bentuk karena memperhatikan beberapa kendala yang akan diahadapi pegiat
bisnis saat memulai bisnisnya sendiri.
Bentuk kepemilikan bisnis yang ada indonesia bermacam-macam dengan
memperhatikan faktor-faktor yang ada klasifikasi bentuk-bentuk bisnis ini menjadi
semakin beragam. Perkembangan globalisasi yang cepat mendorong pebisnis untuk
semakin maju agar tidak tertinggal olah pesaingnya terutama di bidang teknologi.
Diantara bentuk kepemilikan bisnis yang terjadi di Indonesia adalah sebagai berikut:

1. Perusahaan Perseorangan

Merupakan salah satu bentuk yang banyak sekali dipakai di


Indonesia. Bentuk ini biasanya dipakai untuk kegiatan usaha yang kecil,
atau pada saat permulaan mengadakan kegiatan usaha. Usaha
perseorangan ini dimiliki oleh seseorang dan ia bertanggung jawab
sepenuhnya terhadap semua resiko dan kegiatan perusahaan. Di samping
itu, tidak diperlukan ijin untuk pendiriannya
2. Firma
Firma merupakan salah satu bentuk bisnis yang ada di Indonesia yang
mana adalah suatu persekutuan untuk menjalankan usaha yang terdiri
dari dua orang atau lebih dengan nama bersama. Dalam konsepnya
bentuk bisnis ini menerangkan bahwa apabila ada keuntungan atau laba
maka akan dibagi bersama-sama dan sebaliknya apabila mengalami
kerugian maka akan ditanggung secara bersama pula. Dalam
keanggotaannya bentuk bisnis firma ini tidak dapat berpindah tangan
kecuali salah satu anggota da yang meninggal dunia. Beberapa kebaikan
dan keburukan juga terdapat dalam bentuk bisnis ini sabagai contoh
kebaikan firma adalah lebih mudah memperoleh kredit karena
mempunyai kemampuan finansial yang lebih besar, kemampuan
manajemen yang besar dan pendiriannya yang mudah. Keburukannya

2
Syifa Siti Nurfaizah, “Bentuk Bentuk Kepemilikan Bisnis”, dalam www.academia.edu.com,
diakses pada 16 September 2020

7
adalah tanggung jawab tidak terbatasdan kerugian oleh seorang anggota
harus ditanggung bersama.
3. Perseroan Komanditer (CV)
Dalam perseroan komanditer atau Commanditaire Vennootschap
(CV), ada anggota yang bertanggung jawab tidak terbatas dan
anggota yang secara terbatas terhadap utang-utang perusahaan.
Dengan kata lain dalam CV terdapat dua jenis sekutu yang berlainan
sifat dan tugasnya yaitu sekutu komanditer dan sekutu
komplementer. Kebaikan CV diantaranya modal yang dikumpulkan
lebih besar,pendiriannya mudah, dan manajemen cukup mudah.
Sedangkan keburukan CV adalah sebagain sekutu memiliki tanggung
jawab tidak terbatas dan jaminan kelangsungan hidup tidak menentu.
4. Perseroan Terbatas
Perseroan terbatas adalah salah sau bentuk bisnis yang mempunyai
atau terdiri dari para pemegang saham yang mempunyai tanggung jawab
terbatas dengan utang-utangnya sesuai dengan saham yang mereka
miliki. Perseroan memiliki kekayaan sendiri dan terlepas dari kekayaan
pemegang saham, dan pemegang saham mendapat deviden apabila
perseroan mendapat laba. Kebaikan perseroan terbatas diantaranya
tanggung jawab terbatas dari pemegang saham, kelangsung terjamin
karena berbadan hukum, dan mudah memperoleh tambahan modal.
Sedangkan keburukan peseroan terbatas adalah rahasia perusahaan tidak
dapat terjaga rahasianya secara penuh dan pendiriannya tinggi ataupun
terbilang rumit.
5. Perseroan terbatas negara (persero)
Bentuk bisnis ini termasuk ek dalam kekayaan milik negara atau
bisa dibilang dikelola oleh negara. Sebelumnya perseroan ini bernama
PN yang umumnya berasal dari negara dan dilakukan penambahan
modal yang ditawarkan kepada swasta.

8
6. Perusahaan Daerah (PD)
Seperti namanya bahwa perusahaan daerah bertempat atau berdiri di
daerah masing-masing seperti di kota atau kabupaten. Perusahaan ini
memiliki tujuan mencari keuntungan dengan memanfaatkan kekayaan
daerah yang dapat dikelola untuk kehidupan masyarakat yang ada di
daerah itu sendiri.
7. Perusahaan Negara Umum (PERUM)
Perusahaan negara umum atau yang biasa disebut perum ini juga
memiliki tujuan mencari keuntungan, akan tetapi dalam penerapannya
perusahaan ini bertujuan pula untuk membantu jalan kesejahteraan
masyarakat yang menjadi sasaran dari barang atau jasa yang ditawarkan.
Modal yang dimiliki berasal dari negara akan tetapi modal dari swasta
juga bisa masuk.
8. Perusahaan Negara Jawatan (PERJAN)
Dalam perjan kekayaan negara menjadi hak atau menyatu dengan
kekayaan perusahaan karena disini berkaitan dengan departemen atau
direktorat jendral dan karyawannya berstatus pegawai negeri. Dalam
tujuan utama dari perjan adalah ikut menyejahterakan masyarakat
dengan memperhatikan segala keefisiensinya.
9. Koperasi
Dalam UU tersebut dinyatakan bahwa fungsi Koperasi Indonesia
adalah alat perjuangan ekonomi untuk mempertinggi kesejahteraan
rakyat, alat pendemokrasian ekonomi nasional, sebagai salah satu urat
nadi perekonomian bangsa Indonesia, alat pembina insan masyarakat
untuk memperkokoh, kedudukekonomi bangsa Indonesia serta dalam
mengatur tata laksana perekonomian rakyat.3 Sudah kita ketahui bahwa
koperasi adalah suatu badan usaha yang mempermudah kalangan
masyarakat terutama pada tingkatan menengah kebawah untuk dapat
memenuhi kebutuhan sehari-hari, itulah yang terjadi pada umumnya.
Modal koperasi berasal dari anggotanya sendiri diantaranya adalah
simpanan pokok, simpanan wajib, dan simpanan sukarela. Koperasi

3
Ibid hal. 20

9
menggunakan sistem bagi hasil kepada anggotanya inilah yang menjadi
tujuan utama berdirinya koperasi.

B. Beberapa Perusahaan Yang Dikendalikan Oleh Pemerintah


Beberapa perusahaan yang dikendalikan oleh pemerintah antara lain
sebagai berikut:
1. Badan Usaha Milik Negara (BUMN)
BUMN atau Badan Usaha Milik Negara merupakan bentuk usaha yang
dimiliki dan dikelola oleh negara. BUMN dikelola oleh Kementerian dan
bertugas memberikan pelayanan publik sesuai dengan bidang masing-masing.
Mulai dari sektor ekonomi, keuangan, perbankan, jasa, transportasi, konstruksi,
layanan telekomunikasi, energi, minyak bumi dan gas, pelabuhan, pesawat,
kesehatan, dan masih banyak lagi.
Perusahaan BUMN memang milik negara dikarenakan seluruh atau
sebagian besar modalnya dimiliki oleh negara. Oleh karena itu, hal-hal terkait
peraturan mengenai BUMN diatur dalam Undang-Undang Nomor 19 Tahun
2003. Seluruh wujud BUMN berada di bawah pengawasan dan pengelolaan
Kementerian yang diketuai oleh Menteri BUMN berdasarkan penunjukkan oleh
presiden.
Seperti yang diketahui BUMN adalah usaha milik negara yang seluruh
atau sebagian besar modalnya berasal dari kekayaan negara yang merupakan
salah satu pelaku ekonomi dalam sistem perekonomian nasional, yang salah satu
manfaatnya adalah menyelenggarakan kemanfaatan umum berupa penyedia
barang dan atau jasa yang bermutu tinggi dan memadai bagi pemenuhan bagi
hidup orang banyak seperti yang disebutkan dalam Undang-Undang Nomor 19
Tahun 2003 tentang BUMN. 4
Tidak dapat dipungkiri BUMN memiliki karakteristik khusus, yang
membedakannya dengan perusahaan swasta antara lain sebagai berikut:
1) Usahanya bersifat membantu pemerintah, dalam membangun
fasilitas publik

4
Arta, “Status Kepemilikan Badan Usaha Milik Negara (BUMN)...” dalam jurnalius.ac.id,
diakses 15 September 2020

10
2) Menghasilkan barang karena pertimbangan, keamanan dan
kerahasiaan harus dikuasai negara
3) Melaksanakan kebijakan strategis pemerintah
4) Tujuan melindungi keselamatan dan kesejahteraan masyarakat.

Untuk lebih jelas lagi nama-nama perusahaan BUMN yang ada di


Indonesia, Antara lain PT Pertamina, PT Telekomunikasi Indonesia, PT Garuda
Indonesia, PT Perusahaan Listrik Negara (PLN), PT Kereta Api Indonesia, PT
Bank Negara Indonesia (BNI), PT Bank Mandiri, PT Bank Rakyat Indonesia
(BRI), PT Bio Farma, PT Jasa Raharja, PT Semen Indonesia, PT Pegadaian, PT
Bank Tabungan Negara (BTN), PT Adhi Karya, PT Wijaya Karya, PT Waskita
Karya, PT Perusahaan Gas Negara, PT Angkasa Pura I dan II, PT Jasa Marga,
PT Pelabuhan Indonesia I-IV, PT Pos Indonesia, PT PAL Indonesia, PT Kimia
Farma, PT Pindad

2. Badan Usaha Milik Daerah (BUMD)

Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) merupakan usaha yang dimiliki


oleh Pemerintah Daerah, yang tujuannya adalah sebagai salah satu sumber
penerimaan daerah (PAD). Tapi pada kenyataannya bahwa BUMD yang ada
selama ini belum mampu memberikan kontribusi yang signifikan terhadap
pendapatan asli daerah (PAD), justru lebih banyak suntikan dana dari
pemerintah daerah daripada keuntungan yang di dapat. Keberadaan Badan
Usaha Milik Daerah selama ini tidak seperti Badan Usaha Milik Negara yang
sebagian besar kegiatan usahanya sudah menerapkan prinsip-prinsip tata kelola
perusahaan yang baik atau sesuai dengan prinsip-prinsip good corporate
governance. Pengaturan terkait dengan BUMD terutama dalam hal pendirian
yang masih menggunakan dasar Perda dan UU Nomor 5 Tahun 1962 tentang
Perusahaan Daerah dirasa belum secara optimal menjawab tuntutan pengelolaan
dan pengembangan BUMD. 5 Jadi, BUMD bisa dikatakan sebagai cabang dari

5
Yudho, Djuwityastuti, “Model Pengelolaan Badan Usaha Milik Daerah...” dalam jurnal-
ppi.kominfo.go.id, diakses 15 September 2020

11
BUMN. Peranannya sangat penting dalam mengoperasikan dan
mengembangkan bidang ekonomi daerah dan nasional.

Ciri-ciri dari BUMD antara lain sebagai berikut:

1. BUMD didirikan dan diawasi oleh pemerintah daerah.

2. Pemerintah mempunyai kekuasaan absolut, karena sebagai


pemegang hak kekayaaan usahanya.

3. Pemerintah daerah menguasai seluruh atau sebagian besar modal


BUMD.

4. BUMD dipimpin oleh seorang direksi yang bisa diangkat dan


diberhentikan kepala daerah (bupati, walikota atau gubernur).

5. Segala risiko yang terjadi pada BUMD ditanggung secara penuh


oleh pihak pemerintah.

6. Sebagai penyumbang kas atau sumber pendapatan daerah bahkan


negara.

7. Sebagai instrumen penting guna pengembangan ekonomi di


daerah dan nasional.

8. Tidak semata-mata mencari keuntungan, karena laba harus


dimanfaatkan untuk kesejahteraan rakyat. Jadi tujuan BUMD
tidak untuk mengumpulkan keuntungan sebesar mungkin tapi
dengan modal sekecil mungkin.

9. Pemegang saham BUMD adalah pemerintah.

10. BUMD bisa menghimpun dana atau keuangan dari berbagai


pihak seperti lembaga perbankan dan non bank.

12
Bentuk-Bentuk Perusahaan BUMD

1. Bidang transportasi umum seperti Perusahaan Daerah Angkutan


Kota.
2. Bidang Pengelolaan Pasar seperti PDRPH (Perusahaan Daerah
Rumah Potong Hewan).
3. Bidang penyediaan air bersih, maka akan dikelola oleh PDAM
(Perusahaan Daerah Air Minum).

C. Bentuk-Bentuk Kepemilikan Bisnis di Amerika


Beberapa bentuk pemilikkan bisnis di Amerika, antara lain:
1. Sole Proprietorship
Adalah bentuk bisnis yang diusahakan oleh perseorangan. Orang
yang menjalankan usaha ini adalah entrepreneur, dan fungsi dalam
membuat keputusan dalam bisnis disebut dengan kegiatan
entrepreneurship. Pemilik menjalankan bisnis ini, secara bebas, tidak
terikat kepada para pemegang saham seperti dalam bisnis lainnya.
Keuntungannya adalah sebagai berikut:
a. Mudah memulai
b. Pemilik menerima keuntungan sendiri
c. Ada kebebasan dalam manajemen
d. Tidak banyak peraturan
e. Mudah dan cepat memecahkan persoalan
Kelemahannya:
a. Tanggung jawab terhadap utangnya bersifat tidak terbatas
b. Sulit mencari tambahan modal
c. Jika bisnisnya makin besar, maka pengusaha akan mengalami
kesulitan dalam manajemennya.
2. Partnership
Adalah suatu asosiasi atau persekutuan, dua orang atau lebih
untuk menjalankan suatu usaha mencari keuntungan. Walaupun
persekutuan ini banyak dilakukan dalam bidang usaha yang mencari

13
laba, akan tetapi ada juga persekutuan yang dibentuk tidak untuk mencari
laba.
Macam-macam bentuk partner yaitu:
a. Secret partner yaitu, partner yang aktif tapi dia tidak mau identitasnya
diketahui oleh umum.
b. Silent partner yaitu, partner yang cukup dikenal oleh umum, tapi tidak
turut aktif menjalankan bisnis.
c. Dormant partner yaitu partner yang tidak aktif dan tidak dikenal umum.
d. Nominal partner yaitu general partner yang sudah lama bekerja dalam
bisnis tersebut.
e. Yunior partner yaitu general partner yang baru bekerja dalam bisnis
tersebut.6
Keuntungan partnership:
1. Mudah mendirikan
2. Saling melengkapi
3. Ada pembagian keuntungn
4. Mampu menarik anggota baru
5. Tidak banyak aturan dari pemerintah
6. Fleksibel
Kelemahan partnership:
1. Capital accumulation tidak seefektif corporate
2. Kontuinitas mudah terancam, bila seorang partner berhenti
3. Berpotensi konflik, karena berbagai kepentingan muncul kemudian.

3. Corporations
Bentuk koperasi ini disebut juga perserian, menjadi tulang
punggung dan ciri khas ekonomi kapitalis Amerika. Dalam bentuk
korporasi ini terkumpul modal raksasa, memperkerjakan berjuta-juta
karyawan dan mempunyai pengaruh luar biasa terhadap penghidupan
seluruh bangsa. Penghasilan yang dicapai meliputi 50% dari penghasilan

6
Rafsanjani dan Rieza Firdian, Pengantar Bisnis Bagi Pemula, (Malang: CV. Kautsar Abadi, 2017), hal. 27-
28

14
bisnis seluruh Amerika, antara lain melalui perseroan telepon, general
motor, perseroan baja, perseroan minyak dan sebagainnya.
Macam-macam bentuk koperasi :
 Perseroan yang mengejar laba dan tidak mengejar laba. Perseroan
yang mengejar laba jelas bertujuan mencari laba. Sedangkan yang tidak
mengejar laba seperti usaha pendidikan.
 Perseroan terbuka dan tertutup. Perseroan terbuka ialah perseroan
yang sahamnya dipejualbelikan di pasar terbuka. Perseroan tertutup ialah
perseroan yang tidak menjual sahamnya kepada orang lain, tetapi
mungkin terbatas hanya kelompok atau anggota tertentu saja.
 Perseroan umum dari swasta. Perseroan umum ialah perseroan
yang tidak mengejar laba, yang diusahakan oleh pemerintah. Contohnya
seperti pos giro. Sedangkan perseroan swasta ialah perseroan yang
diusahakan oleh swasta baik yang mengejar laba ataupun yang tidak.

4. Joint-Stock Companies
Joint-Stock Companies diadakan untuk mengumpulkan modal
lebih besar. Asosiasi ini bersifat sukarela dengan membagi capital atas
saham-saham. Pemilik saham tidak ikut partisipasi dalam manajemen
perseroan, tetapi mereka memilih direktur yang bertugas dan
bertanggung jawab menjalankan perseroan sehari-hari.
5. Business Trusts
Walaupun bentuk ini kurang popular namun mempunyai
keuntungan dalam mengatasi kekurangan-kekurangan yang terdapat
dalam bentuk korporasi. Para pemilik penerima keuntungan dari saham
yang ia miliki, dan tidak bertanggung jawab terhadap utang-utang trust.
Direktur dipilih seperti halnya direktur korporasi. Business trust ini
sering bergerak dalam bidang investasi dan juga diperkenankan membeli
saham atau obligasi yang dikeluarkan oleh pemerintah.
6. Joint Ventures dan Underwriting Syndicates
Bentuk ini adalah yang tertua dan tipe partnership, yang berasal
dari Eropa tahun 1600-an dan 1700-an. Bentuk ini lebih praktis untuk

15
mengurus usaha real estate dan konstruksi besar. Apabila kerjasama ini
dilakukan dalam usaha perjualan saham dan obligasi secara besar-
besaran , disebut underwriting syndicates, yang berlaku untuk sementara.
Kadang-kadang sindikat ini membeli semua saham perseroan. Kemudian
dijualnya kepada publik.
7. Coorperative
Para anggota koperasi membeli saham seperti perseroan. Satu
anggota memiliki satu suara tidak memandang berapa sahamnya dalam
koperasi. Pembagian laba didasarkan atas jumlah saham yang dimiliki.
Motif utama pendirian koperasi ialah untuk memenuhi kebutuhan
anggota dengan harga lebih murah.
8. Grub-grub Perusahaan
Grub perusahaan berada dibawah seorang atau sekelompok orang
yang berpengaruh besar terhadap manajemen perusahaan. Komoditi yang
menjadi andalan bisnisnya macam-macam, ada komoditi yang saling
berhubungan, terintegrasi dari distribusi hulu sampai ke industry hilir
seperti perusahaan pabrik tepung terigu dengan industry yang
memproduksi mie. Ada juga perusahaan yang tidak berhubungan jenis
produksinya, seperti usaha penerbitan dengan usaha tol dan perkebunan.
Sebagai contoh grub yang popular saat ini ialah Salim grub, Ciputra grub
dan sebagainnya.7

7
Ibid., hal. 29-30

16
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kegiatan ekonomi yang menyangkut produksi, distribusi, dan konsumsi
tidak diragukan lagi sudah menajdi kegiatan utama yang dilakukan di suatu
negara. Indonesia adalah sebagian kecil daripada banyaknya negara yang
menerapkan usaha-usaha bisnis untuk menjalankan kegiatan perkonomiannya.
Tidak hanya di Indonesia, contoh negara maju yang menerapkan usaha bisnis
adalah Amerika. Bisnis adalah suatu kegiatan atau organisasi yang menjual
barang atau jasa kepada konsumen atau bisnis lainnya untuk mendapatkan laba.
Bisnis memiliki beberapa kepemilikan. Baik dalam bentuk kepemilikan
perseorangan, kepemilikan persekutuan, dan perseroan terbatas. Dalam bisnis
juga ada bisnis yang besar maupun kecil. Semuanya memiliki kelebihan dan
kekurangan. Kesuksesan dalam berbisnis dapat dilihat dari usaha apa saja yang
dilakukan pebisnis dalam mencapai target dan tujuannya.

B. Saran

Demikianlah yang dapat kami uraikan tentang Bentuk Kepemilikan


Bisnis, kami menyarankan kepada para pembaca makalah ini yang ingin
mengetahui lebih dalam lagi tentang Bentuk Kepemilikan Bisnis untuk mencari
referensi melalui berbagai media yang ada. Karena dalam penulisan makalah ini
masih terdapat beberapa kekurangan dan kesalahan, baik dari segi penulisan
maupun segi penyusunan kalimatnya. Oleh karena itu, kami mengharapkan
kepada para pembaca makalah ini agar memberikan kritik dan saran yang
bersifat membangun.

17
DAFTAR RUJUKAN
Arta, “Status Kepemilikan Badan Usaha Milik Negara (BUMN)..”.
jurnalius.ac.id, diakses 15 September 2020.
Djuwityastuti, Yudho “Model Pengelolaan Badan Usaha Milik Daerah...”.
jurnal-ppi.kominfo.go.id, diakses 15 September 2020.
Firdian, Rieza dan Rafsanjani. 2009. “Pengantar Bisnis Bagi Pemula”.
Malang:CV. Kautsar Abadi.
Nurfaizah, Syifa Siti, “Bentuk-Bentuk Kepemilikan Bisnis”.
www.academia.edu.com, diakses pada 16 September 2020.
Suwarso, “Pengaruh Mata Kuliah Kewirausahaan dan Pengantar Bisnis
Terhadap Motivasi dan Minat Wirausaha ( Study Kasus Mahasiswa
Akademi Akuntasi PGRI Jember)”. https://jurnal.unmuhjember.ac.id,
diakses pada 16 September 2020.

18

Anda mungkin juga menyukai