Dosen Pengampu:
Mata Kuliah:
Oleh:
Puji syukur kehadirat Allah Swt. Yang telah melimpahkan rahmat dan
lindungan-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan karya tulis ilmiah
ini dengan baik dan tepat waktu. Karya tulis ilmiah ini berjudul “Peran
Administrasi Publik Dalam Optimalisasi Kinerja Organisasi”. Tujuan
penulisan dari karya tulis ilmiah ini adalah untuk memenuhi Ujian Tengah
Semester (UTS) mata kuliah Pengantar Administrasi.
Penulis sangat berterima kasih kepada Ibu Dr. Febriani Yuliani, M.Si
selaku dosen pengampu mata kuliah Pengantar Ilmu Administrasi yang
telah memberikan arahan dan petunjuk yang jelas sehingga memudahkan
penulis dalam menyelesaikan karya tulis ilmiah ini.
Penulis menyadari karya tulis ilmiah ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, penulis sangat terbuka terhadap kritik dan
saran yang membangun sehingga kedepannya dalam pembuatan karya
tulis ilmiah dapat lebih baik lagi. Semoga karya tulis ilmiah ini dapat
menambah wawasan bagi pembaca.
Penulis
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Deawasa ini pencapaian prestasi kerja yang baik merupakan hal yang
sangat diinginkan oleh organisasi. Setiap organisasi baik itu organisasi
pemerintah maupun swasta selalu berupaya agar bisa memperoleh
preastasi kerja yang baik. Organisasi pasti memiliki tujuan yang ingin
dicapai, dan ketika telah mencapai tujuan yang ingin dicapai akan
berpengaruh kepada penilaian orang terhadap organisasi tersebut.
Pencapaian menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah
proses, cara, perbuatan mencapai. 1 Dengan demikian, Pencapaian adalah
suatu proses atau cara untuk mencapai suatu tujuan. Sedangkan prestasi
kerja menurut Bernardin dan Russel dalam Sutrisno (2016:150) ”adalah
sebagai tingkat kecakapan seseorang pada tugas-tugas yang mencakup
pada pekerjaannya, pengertian pada bobot kemampuan individu di dalam
memenuhi ketentuan-ketentuan yang ada di dalam pekerjaan.” 2Berhasil
tidaknya organisasi mencapai prestasi kerja tergantung pada kinerja dari
anggota organisasi.
1
Kbbi.web.id, “Arti Kata Capai”, (https://kbbi.web.id/capai), diakses pada 21 Oktober 2021.
2
Portaluniversitasquality.ac.id, “Uraian Teoritis.”
(http://portaluniversitasquality.ac.id:55555/1113/4/BAB%20II.pdf), diakses pada 23 Oktober
2021.
1
Administrasi publik mencakup hal-hal penting dalam organisasi.
Administrasi publik mampu menanggapi isu-isu pokok organisasi dan
memformulasikan ke dalam rumusan kebijaksanaan, serta cakap
melaksanakan kebijakan tersebut dalam kehidupan. Keteraturan
organisasi menjadi acuan suksesnya administrasi publik sehingga mampu
menunjang kehidupan organisasi yang mempunyai kinerja yang baik. 3
Sedangkan ilmu psikologi menjadi pendukung administrasi publik dalam
mengoptimalkan kinerja organisasi, karena ilmu psikologi mempelajari
pola perilaku, kebiasaan, sifat, dan sesuatu yang berkaitan dengan kondisi
psikologis seseorang. Fokus penulis dalam penelitian ini adalah mengkaji
peran dari hubungan administrasi publik dengan ilmu psikologi dalam
mengoptimalkan kinerja organisasi.
3
Fadhil MCH, 2019. “Peran Administrasi Publik.”
(https://www.academia.edu/39884529/PERAN_ADMINISTRASI_PUBLIK), diakses pada 21
Oktober 2021.
2
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Administrasi Publik
Administrasi publik terdiri dari dua kata yaitu “Administrasi” dan “Publik”,
administrasi publik berasal dari bahasa Yunani yang terdiri dari dua kata,
yaitu ad yang artinya intensif dan ministrare yang artinya adalah melayani
(to serve).4 Administrasi secara sempit berarti kegiatan yang berkaitan
dengan tata usaha (pencatatan, pembukuan, surat menyurat, dan
sebagainya). Sedangkan secara luas administrasi dapat diartikan sebagai
kerjasama dua orang atau lebih untuk mencapai tujuan yang telah
ditentukan.
4
Erika Revida, dkk. Teori Administrasi Publik, (Yayasan Kita Menulis, 2020) 192, halaman 2.
3
memformulasikan, dan mengimplementasikan dan keputusan
dan kebijakan publik (Chandler dan Plano, 1988).
3. Administrasi Publik merupakan aktivitas melayani publik atau
aktivitas pelayanan publik dalam melaksanakan kebijakan yang
diperoleh dari pihak lain (Hughes).
4
3. Dengan memberikan pelayanan kepada masyarakat berarti
mengacu kepada peraturan perundang-undangan.
4. Pelayanan yang diberikan tidak dikendalikan oleh pasar.
5. Usaha-usaha yang dilakukan sangat tergantung pada penilaian
rakyat.6
Selain itu, administrasi publik juga memiliki peran, adapun peran dari
administrasi publik adalah:
B. Psikologi
6
Ibid,.
7
Nuraidhil, 25 Februari 2021. “Peran Administrasi Publik Dalam Meningkatkan Kinerja
Organisasi.” (https://amp.kaskus.co.id/thread/6036f249c75dd841182e443f/peran-administrasi-
publik--dalam-meningkatkan-kinerja-organisasi), diakses pada 21 Oktober 2021.
5
Menurut etimologi, psikologi berasal dari bahasa Yunani psyche (psukhē)
yang maknanya “berdarah panas” yang berarti: Hidup, jiwa, hantu. Dan
logos yang berarti ilmu. Jadi, secara harfiah psikologi berarti ilmu jiwa.
Kata ‘psikologi’ (bahasa Latin: Psychologia) pertama kali digunakan oleh
ahli humaniora dari Kroasia dan literatur Kroasia berbahasa Latin dalam
bukunya. Psichiologia de ratione animae humane muncul sekitar abad ke-
15 sampai ke-16 Masehi. Referensi yang pertama kali menggunakan kata
psychology dalam bahasa Inggris adalah terdapat dalam buku The
Physical Dictionary yang ditulis oleh Steven Blankaart yang merujuk
kepada “Anatomi, yang membentuk Tubuh, dan Psikologi, yang
membentuk Jiwa.”
C. Optimalisasi
8
Konseling.umm.ac.id, “Tentang Psikologi.” (https://konseling.umm.ac.id/files/file/TENTANG
%20PSIKOLOGI.pdf), diakses pada 21 Oktober 2021.
6
Menurut Depdikbud (1995, h. 628) Optimalisasi berasal dari kata
optimal berarti terbaik, tertinggi, sedangkan optimalisasi berarti suatu
proses meninggikan atau meningkatkan ketercapaian dari tujuan yang
diharapkan sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan. Menurut Winardi
(1999:363) optimalisasi adalah suatu ukuran yang menyebabkan
tercapainya sebuah tujuan. Sedangkan menurut W.J.S Poerwadarminta
(1997:753) optimalisasi merupakan suatu hasil yang dicapai sesuai
keinginan, sehingga optimalisasi adalah pencapaian hasil sesuai dengan
harapan secara efektif dan efisien.9
D. Kinerja
1. Definisi
9
Mingseli.id, “8 Pengertian Optimalisasi Menurut Para Ahli.”
(https://www.mingseli.id/2020/11/pengertian-optimalisasi-menurut-para-ahli.html), di posting
tanggal 12 Maret 2020. Diakses tanggal 20 Oktober 2021.
7
McEvoy dan Cascio dalam Suliman (2001) mendefinisikan kinerja
sebagai ”an accomplishment of assigned task.” Untuk meningkatkan
motivasi pegawai, McEvoy dan Cascio selanjutnya menyatakan bahwa
definisi kinerja seharusnya memasukkan deskripsi mengenai apa yang
diharapkan dari pegawai serta orientasi berkelanjutan terhadap efektivitas
kinerja. Campbell et al. (1993) mendefinisikan kinerja sebagai “Those
action or behavior that are relevant to the organization’s goal and that can
be scaled (measured) in terms of each individual’s proficience (that is,
level of contribution). Menurut Chan dan Schmitt (2002), definisi Campbell
dan koleganya mengkonstruksikan kinerja dalam makna keahlian inti
teknis (core technical proficiency). Sebagai contoh, memadamkan api
merupakan operasionalisasi kinerja petugas pemadam kebakaran, karena
tugas tersebut merupakan core technical proficiency. Core technical
proficiency ini menunjuk pada kinerja kerja atau kinerja tugas (Chan dan
Schmitt, 2002).
8
a. At the top, merupakan the ultimate criterion. Kriteria ini
mengandung beberapa konsepsi mengenai kinerja akhir organisasi
untuk rentang waktu jangka panjang tertentu atas pencapaian
tujuan-tujuan formal, melalui penggunaan sumber daya dan
pemanfaatan peluang yang optimum. The ultimate criterion tidak
pernah diukur (kecuali mungkin oleh para sejarawan); dan lebih
banyak digunakan sebagai bahan evaluasi kinerja pada kriteria
yang lebih rendah.
b. In the middle, merupakan kriteria berikutnya. Kriteria ini memiliki
jangka waktu lebih pendek, dan merupakan kriteria ”output” atau
”hasil”, namun tidak harus harus menyebabkan adanya pertukaran
nilai satu sama, dengan kata lain, adanya keharusan memberikan
pembobotan yang berbeda. Secara keseluruhan, dengan
perbedaan bobot, menentukan the ultimate criterion. Pada
organisasi bisnis, variabel-variabel yang tergolong pada kelompok
ini misalnya volume penjualan, tingkat pertumbuhan, dan
sebagainya. Pada kasus organisasi non-profit seperti sekolah,
output dapat berupa proporsi pencapaian siswa atas standar nilai
tertentu.
c. At the bottom, merupakan ukuran fungsi organisasi yang
mendukung kriteria in the middle. Penilaian atas kriteria ini dapat
berbasis teori ataupun kondisi empiris yang berkenaan dengan
kriteria in the middle. Terdapat sejumlah besar kriteria pada hirarki
ini, dan kriteria-kriteria tersebut berkaitan satu sama lain dan
menjadikan jaringan hubungan sebab akibat, interaksional, dan
memodifikasi jenis hubungan. Terdapat dua jenis kriteria pada
hirarki ini, yakni hard criterion dan soft criterion. Hard criterion
merupakan ukuran yang bersifat karakteristik, jumlah atau
frekuensi, objek fisik atau peristiwa. Rupiah, ton, atau jumlah
keluhan merupakan contoh bentuk ini. Adapun mengenai kepuasan
kerja pegawai, motivasi, kinerja, loyalitas, merupakan soft criterion.
9
Gibson et al. (1994:6) mengembangkan hirarki kriteria yang ada intinya
mengacu pada pandangan Seashore tersebut di atas. Menurut Gibson,
istilah kinerja memiliki tingkatan hirarki mulai dari yang paling rendah yaitu
kinerja individual, kinerja kelompok, dan kinerja organisasi. Kinerja
organisasi disusun oleh kinerja kelompok, dari kinerja kelompok dibentuk
oleh kinerja organisasi.10
E. Organisasi
BAB III
METODE PENELITIAN
10
D Ishak, “Konsep Kinerja Dalam Studi Organisasi Publik”,
(http://journal.uinsgd.ac.id/index.php/jispo/article/view/2274), diakses pada 22 Oktober 2021.
11
Hari Sulaksono, Budaya Organisasi Dan Kinerja (Yogyakarta, DEEPUBLISH, 2019) 143, halaman
1.
12
Dosenpendidikan, “Pengertian Organisasi Menurut Para Ahli.”
(https://www.dosenpendidikan.co.id/pengertian-organisasi-menurut-para-ahli/), diposting
tanggal 3 Oktober 2021. Diakses tanggal 20 Oktober 2021.
10
Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode penelitian studi
kepustakaan (Library Research). Menurut M. Nazir dalam bukunya yang
berjudul ‘Metode Penelitian’ mengemukakan bahwa yang dimaksud
dengan: “Studi kepustakaan adalah teknik pengumpulan data dengan
mengadakan studi penelaahan terhadap buku-buku, literatur-literatur,
catatan-catatan, dan laporan-laporan yang ada hubungannya dengan
masalah yang dipecahkan.” (Nazir,1988: 111). Studi Kepustakaan yaitu
mengadakan penelitian dengan cara mempelajari dan membaca literatur-
literatur yang ada hubungannya dengan permasalahan yang menjadi
objek penelitian.13
BAB IV
PEMBAHASAN
13
Winiarti Prastiwi, “Metode Studi Pustaka.” (https://widuri.raharja.info/index.php?
title=Metode_Studi_Pustaka), diakses pada 20 Oktober 2021.
11
Pendekatan psikologi sangat membantu dalam perkembangan ilmu
administrasi. Administrasi sebagai proses kegiatan dan tindakan dalam
kerja sama dari kelompok orang-orang dalam mencapai tujuan, juga
dipengaruhi oleh tingkah laku sosial (social behavior). Perilaku individu
yang melaksanakan pekerjaan akan berpengaruh terhadap hasil yang
dicapai, meskipun tujuannya telah direncanakan sebelumnya akan tetapi
bila tingkah laku manusia atau orang yang melaksanakan kerja sama tidak
baik, maka hasil atau tujuan yang akan dicapai tidak akan optimal seperti
yang diharapkan.
12
4. Kebutuhan-kebutuhan untuk dihormati (Esteem Needs).
5. Kebutuhan-kebutuhan untuk diakui perwujudan dirinya (Self
Actualization Needs).
15
Ahliartikel.blogspot.com, Oktober 2015. “Ilmu Administrasi dan Hubungannya dengan Ilmu
Psikologi.” (http://ahliartikel.blogspot.com/2015/10/ilmu-administrasi-publik-dan_23.html),
diakses pada 23 Oktober 2021.
13
administrasi publik dalam organisasi pemerintah, tetapi juga dalam
organisasi swasta.
1. Keluaran (Output).
2. Hasil.
3. Kaitan usaha dengan pencapaian.
4. Informasi Penjelas. (Sobandi ,2006 : 179-181)
14
Pertama, keluaran (output) adalah sesuatu yang diharapkan
langsung dicapai dari suatu kegiatan yang berupa fisik maupun non fisik.
Suatu kegiatan yang berupa fisik maupun non fisik yang diharapkan dapat
dirasakan langsung oleh masyarakat.
15
usaha dan hasil pelayanan, ukuran ini melaporkan biaya per unit hasil,
dan mengaitkan biaya dengan hasil sehingga manajemen publik dan
masyarakat bisa mengukur nilai pelayanan yang telah diberikan.
16
Herinugrah, “Tinjauan Pustaka”, (https://elib.unikom.ac.id/files/disk1/535/jbptunikompp-gdl-
herinugrah-26743-6-babii.pdf), diakses pada 22 Oktober 2021.
16
Faktor-faktor diatas merupakan faktor yang mempengaruhi kinerja
organisasi. Mengoptimalkan kinerja organisasi merupakan tujuan yang
ingin dicapai sebuah organisasi dalam memaksimalkan kegiatan yang
sudah pernah dilakukan sebelumnya. Berhasil tidaknya organisasi dalam
mencapai tujuannya tergantung pada optimalisasi kinerja itu sendiri.
Selain enam faktor yang mempengaruhi kinerja organisasi yang telah
dipaparkan di atas, ada faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja
organisasi sebagaimana yang dikemukakan oleh Keith Davis dalam buku
Anwar Prabu Mangkunegara, yaitu:
17
Ibid,.
17
psikologi dalam optimalisasi kinerja organisasi tergantung pada faktor-
faktor yang di atas. Maka dari itu, bagian HRD terutama pemimpin
organisasi harus mengetahui faktor-faktor tersebut agar dapat dijadikan
bahan evaluasi serta upaya dalam mengoptimalkan kinerja anggotanya
yang pada akhirnya akan berpengaruh pada optimalisasi kinerja
organisasi. Selain itu, seperti yang telah penulis jelaskan sebelumnya
bahwa peran dari hubungan administrasi publik dengan ilmu psikologi
sangat berpengaruh terhadap optimalisasi kinerja organisasi, karena
administrasi publik mencakup hal-hal penting dalam organisasi.
Keteraturan organisasi menjadi acuan suksesnya administrasi publik
sehingga mampu menunjang kehidupan organisasi yang mempunyai
kinerja yang baik. Sedangkan ilmu psikologi menjadi pendukung
administrasi publik dalam mengoptimalkan kinerja organisasi, karena ilmu
psikologi mempelajari pola perilaku, kebiasaan, sifat, dan sesuatu yang
berkaitan dengan kondisi psikologis seseorang.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
18
psikologi dalam mendukung proses kegiatan administrasi publik dalam
organisasi agar dapat mengoptimalkan kinerja organisasi. Keteraturan
organisasi menjadi acuan suksesnya administrasi publik sehingga mampu
menunjang kehidupan organisasi yang mempunyai kinerja yang baik. Baik
tidaknya kinerja organisasi tergantung pada kinerja anggotanya, dan
berhasil tidaknya peran dari administrasi publik dan ilmu psikologi
tergantung pada faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja organisasi.
5.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
19
D Ishak, “Konsep Kinerja Dalam Studi Organisasi Publik”,
(http://journal.uinsgd.ac.id/index.php/jispo/article/view/2274),
diakses pada 22 Oktober 2021.
Erika Revida, dkk. Teori Administrasi Publik, (Yayasan Kita Menulis, 2020)
192, halaman 2.
20
(http://muslimpoliticians.blogspot.com/2018/12/hubungan-
antara-ilmu-administrasi.html), diakses pada 22 Oktober 2021.
Repository.unmuha.ac.id,
(http://repository.unmuha.ac.id/xmlui/bitstream/handle/),
diakses pada 21 Oktober 2021.
21