Anda di halaman 1dari 14

TEORI ORGANISASI

“Perubahan Dan Inovasi Organisasi ”

Dosen:
Hasbullah Malau S.Sos M.Si
Oleh:

1. AJENG ELSA NADILAH (19042099)


2. ANNISYA SEPTRIA YUNIKA (1904)
3. ARDINDA MELLI NEVIA FITRI (19042106)
4. RIKA MARDESYA VITRI (1904)

ILMU ADMINISTRASI NEGARA

FAKULTAS ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS NEGERI PADANG


KATA PENGANTAR
Puji syukur senantiasa kami panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan
rahmat-Nya sehingga makalah ini dapat terselesaikan dengan baik. Makalah ini kami susun
untuk memenuhi tugas mata kuliah pendidikan pancasila tentang strategi meningkatkan
kesadaran politik warganegara. Adapun dalam penyajian makalah ini menggunakan
berbagai referensi dari buku-buku yang kemudian kami susun menjadi satu.
Dengan demikian proses perkuliahan “Teori Organisasi” di harapkan dapat tercapai
dengan tujuannya yaitu mahasiswa dapat mengerti dan memahami lebih jelas.
Kami menyadari bahwa dalam proses pembuatan makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan, maka dari itu demi kesempurnaan selanjutnya, kritik, saran, dan komentar
yang konstruktif dari pembaca sekalian sangat dibutuhkan.

Padang, 1Desember 2020


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................................................................2
DAFTAR ISI...................................................................................................................................................3
BAB I............................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN...........................................................................................................................................4
A. LATAR BELAKANG............................................................................................................................4
B. RUMUSAN MASALAH.......................................................................................................................4
C. TUJUAN PENULISAN.........................................................................................................................4
BAB II...........................................................................................................................................................5
PEMBAHASAN.............................................................................................................................................5
A. Perubahan Dan Inovasi Organisasi Dalam Konteks Dinamika..........................................................5
B. Keberagaman Dan Ketidakpastian...................................................................................................8
C. Ciri- Ciri Organisasi Privat Dan Publik...............................................................................................9
BAB III........................................................................................................................................................11
PENUTUP...................................................................................................................................................11
A. KESIMPULAN..................................................................................................................................11
B. SARAN............................................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................................................12
BAB I

PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Perubahan adalah transformasi dari keadaan yang sekarang menuju keadaan yang diharapkan di
mas yng akan datang, suatu keadaan yang lebih baik. Perubahan dalam skala yang sangat luas
dikemukakan oleh Toffler (1980:23) yang menyatakan bahwa telah terjadi gelombang pertama
sebagai revolusi pertanian, disusul dengan gelombang kedua berupa revolusi industri. Dalam
melihat adanya gejala perubahan, terdapat beragam pandangan tentang bagaimana terjadinya
perubahan tersebut, ada yang memandang perubahan sebagai suatu proses, ada yang melakukan
dalam bentuk tahapan, ada pula yang melakukan dengan pendekatan sistem, dan ada pula yang
mengajukan perubahan sebagai suatu model.

Perubahan adalah hal yang selalu hadir bagi organisasi, demikian pula manjer. Karena perubahan
itu tidak bisa dihindari, manajer harus belajar bagaimana mengelolalnya dengan baik. Karena
inovasi selalu dikaitkan dengan upaya pengubahan organisasi, manajer harus mengetahui cara
mengelolanya juga.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa pengertian dari perubahan dan inovasi organisasi dalam konteks dinamika
2. Apa itu keberagaman dan ketidakpastian
3. Apa saja ciri dari organisasi privat dan public

C. TUJUAN PENULISAN
1. Untuk mengetahui pengertian dari perubahan dan inovasi organisasi dalam konteks
dinamika
2. Untuk mengetahui keberagaman dan ketidakpastian
3. Untuk mengetahui ciri-ciri dari organisasi privat dan public
BAB II

PEMBAHASAN
A. Perubahan Dan Inovasi Organisasi Dalam Konteks Dinamika
(Ridlowi and Himam, 2018), Perubahan merupakan hal yang tidak terelakkan di tengah
perkembangan lingkungan organisasi baik internal maupun eksternal. Satu-satunya cara yang
dapat ditempuh organisasi adalah dengan melakukan inovasi.

(BALI, 2015), ada dua faktor yang mendorong terjadinya perubahan, yaitu faktor ekstern
seperti perubahan teknologi dan semakin terintegrasinya ekonomi internasional serta faktor
intern organisasi yang mencakup dua hal pokok yaitu:

(1) perubahan perangkat keras organisasi (hard system tools) atau yang biasa disebut
dengan perubahan struktural, yang meliputi perubahan strategi, stuktur organisasi
dan sistem serta
(2) Perubahan perangkat lunak organisasi (soft system tools) atau perubahan kultural
yang meliputi perubahan perilaku manusia dalam organisasi, kebijakan sumber
daya manusia dan budaya organisasi.

Menurut Robbins (2006:764) ada beberapa faktor yang menjadi alasan mengapa suatu
organisasi melakukan perubahan diterangkan dalam bukunya bahwa perubahan organisasi
memiliki alasan dengan faktor-faktor sebagai berikut:

b. Persaingan, dalam hal ini pesaing-pesaing organisasi dapat datang dari arah mana
saja dan dalam bentuk apapun. Tingkat persaingan yang tinggi memaksa suatu
organisasi harus bisa bertahan.
c. Kejutan Ekonomi, kondisi perekonomian yang berubah-ubah dan tidak dapat
diprediksikan seperti yang terjadi dewasa ini sewaktu-waktu akan dapat
mengejutkan dunia usaha.
d. Teknologi, merupakan hal yang harus selalu diikuti oleh organisasi dalam rangka
mengatasi persaingan. Perubahan teknologi harus dapat dijawab oleh organisasi
untuk dapat terus mensejajarkan diri dalam persaingan.
e. Tren Sosial, perubahan keadaan sosial suatu tempat akan berimbas pada budaya
masyarakat. Salah satu dampaknya adalah akan mempengaruhi kebijakan-
kebijakan menyangkut ketenagakerjaan yang merupakan bagian krusial dalam
pengelolaan organisasi.
f. Politik, suatu organisasi harus dapat menyesuaikan diri dengan perubahan
keadaan politik dimana organisasi itu berada. Dengan demikian, terhadap
perubahan politik ini memaksa organisasi untuk berubah.

(Ridlowi and Himam, 2018), Inovasi organisasi pemerintah merupakan proses dalam
menciptakan, mengembangkan dan mengimplementasikan ide-ide baru yang dapat memberikan
manfaat lebih baik seperti mengurangi biaya, meningkatkan efisiensi, dan efektivitas pelayanan
(Nesta, 2014; Kobylinska & Biglieri, 2015). Inovasi organisasi pemerintah didukung oleh
munculnya era post- bureaucracy yang mampu menggerakkan beberapa lini organisasi yang
awalnya bersifat kaku. Era post-bureaucracy ditandai dengan peran hybrid yang dijalankan
organisasi dengan karakteristik terbuka dan beragam dengan memberlakukan struktur organisasi
baru yang lebih flek- sibel. Post-bureaucracy melahirkan pola dan bentuk baru yang lebih
“disagregrated”, terjalin kerja sama dengan berbagai pihak termasuk pihak swasta (Harris, 2006).
Dalam melihat bentuk jenis inovasi yang dilakukan organisasi pemerintah, Osborne
mengklasifikasinya ke dalam empat jenis yang berbeda didasarkan pada tingkat pelayanan atau
produk yang dapat diberikan dan tingkat kebutuhan yang diingin- kan masyarakat. Keempat jenis
inovasi tersebut yaitu: developmental change, expansionary innovation, evolutionary innovation,
dan total innovation (Osborne & Brown, 2005).

Rogers (1983) mendefisisikan inovasi sebagai suatu ide, gagasan, praktek atau objek atau
benda yang disadari dan diterima sebagai suatu hal yang baru oleh seseorang atau kelompok
untuk diadopsi. Menurut Damanpour dan Gopalakrishnan (1998) inovasi merupakan ide atau
perilaku yang memberikan hal baru bagi organisasi. Sementara Dasgupta dan Gupta (2009)
memahami inovasi sebagai kesuksesan dalam memperkenalkan hal baru yang memiliki nilai
guna seperti metode, teknik, praktek, produk atau pelayanan baru. Inovasi juga dilihat sebagai
proses memikirkan dan mengimplementasikan hasil pemikiran sehingga menghasilkan hal baru
berbentuk produk, jasa, proses bisnis, cara baru, kebijakan, dan sebagainya (Ancok, 2012).
Osborne dan Brown (2005) melihat inovasi hanya terjadi ketika tercipta suatu produk atau
pelayanan baru yang sebelum-nya belum ada sehingga muncul kondisi ketidakber- sambungan
(discontinuity) dengan produk sebelumnya. Isu discontinuity merupakan indikator dalam melihat
suatu proses apa- kah dapat dikategorikan sebagai proses ino-vasi ataukah hanya perubahan
semata.

Osborne dan Brown (2005) menyederhanakan proses inovasi dalam tiga tahapan utama
yaitu invention stage, implementation stage, dan diffusion stage. Ancok (2012)
menyederhanakan proses inovasi dalam tiga langkah utama yaitu: memproduksi gagasan,
mengevaluasi gagasan, dan mengimplementasikan gaga- san. Secara garis besar tahapan inovasi
dirumuskan dalam tiga tahapan utama, yaitu proses inisiasi, adopsi, dan implementasi
(Damanpour & Schneider, 2006).

Untuk mendukung proses inovasi secara strategis, terdapat empat pendekatan perubahan
yang dapat dilakukan organisasi. Empat pendekatan tersebut yaitu perubahan teknologi,
perubahan produk dan pelayanan, perubahan struktur dan strategi, serta perubahan budaya.
Ancok (2012) melihat strategi yang dapat digunakan organisasi dalam melakukan inovasi
diantaranya inovasi proses, inovasi metode, inovasi struktur organisasi, ino- vasi dalam pola
hubungan atau interaksi, inovasi strategi, inovasi pola pikir, inovasi produk, serta inovasi
pelayanan. Semen- tara Windrum (2008) memberikan takso- nomi inovasi organisasi pemerintah
yaitu inovasi pelayanan, inovasi administratif, inovasi pengembangan pandangan baru, inovasi
kebijakan, serta inovasi sistemik yakni bagaimana memaksimalkan potensi jalinan kerja sama
dengan organisasi luar.

Salah satu faktor pendorong munculnya aksi inovasi pada organisasi pemerintah adalah
adanya perubahan tuntutan peningkatan kualitas pelayanan dari lingkungan eksternal maupun
stakeholder dan juga didorong oleh kebijakan yang diterap- kan oleh pemerintah pusat melalui
agenda program percepatan reformasi birokrasi. Salah satu agenda dari reformasi birokrasi ini
dilakukan melalui program “inovasi pelayanan publik”. Target yang hendak dicapai dari program
ini adalah cita-cita pemerintahan kelas dunia (World Class Government) yang diharapkan dapat
terwujud pada tahun 2025 (Imanuddin, 2016).
B. Keberagaman Dan Ketidakpastian
1. Keberagaman

Kompleksitas (keragaman) lingkungan menunjukan geterogenitas atau banyaknya


elemen-elemen eksternal yang berpengaruh terhadap berfungsinya suatu organisasi. Lingkungan
terdiri dari jenis lingkungan yang sangat kompleks hingga lingkungan yang sangat sederhana,
dimana hanya ada sedikit elemen yang berpengaruh terhadap organisasi. Suatu lingkungan
dinyatakan sebagai lingkungan yang sederhana, jika hanya paling banyak 3 dan 4 elemen
yangberpengaruh terhadap organisasi.

           Stabilitas lingkungan menggambarkan kecepatan perubahan yang terjadi pada elemen-
elemen lingkungan. Lingkungan terdiri dari jenis limngkungan yang sangat stabil hingga
lingkungan yang sangat tidak stabil. Lingkungan dinyatakan sebagai stabil apabila elemen-
elemennya jarang sekalai mengalami perubahan, sehingga keadaan lingkungan boleh dianggap
tetap selama bertahun-tahun. Lingkungan yang tidak stabil berubah secara drastic tanpa diduga
sebelumnya, sehingga akan mengejutkan bagi organisasi.

           Dimensi kompleksitas serta stabilitas itu bias digunakan untuk merumuskan suatu
kerangka yang dapat menggambarkan kondisi ketidakpastian lingkungan, seperti yang
ditunjukan pada gambar di halaman berikut, dimana lingkungan dibagi nmenjadi empat segmen
dengan tingkat ketidakpastian yang berbeda.

2. Ketidakpastian Lingkungan

Pengaruh lingkungan terhadap organisasi dapat dianalisis melalui dua dimensinya,  yaitu
melalui kompleksitas, Kompleksitas lingkungan (keragaman lingkungan) menunjukkan
banyaknya elemen-elemen eksternal yang berpengaruh terhadap berfungsinya suatu organisasi
dan stabilitas, Stabilitas lingkungan (menggambarkan kecepatan perubahan yang terjadi pada
elemen-elemen lingkungan. Kedua dimensi ini menentukan besarnya tingkat ketidakpastian
lingkungan yang harus dihadapi oleh organisasi. Organisasi harus mampu menghadapi
ketidakpastian lingkungan ini agar dapat tetap bertahan dalam lingkungannya.
           Ketidakpastian lingkungan menunjukan kepada keadaan dimana organisasi (atau
pimpinannya) tidak mempunyai informasi yang cukup mengenai keadaan lingku8ngannya,
sehingga akan menyebabkan timbulnya kesulitan dalam memperkirakan perubahan-perubahan
lingkungan yang akan terjadi, ketidakpastian ini menyebabkan tindakan-tindakan yang akan
diambil oleh organisasi mempunyao resiko kegagalan yang tinggi.

Pada lingkungan yang sederhana dan stabil terdapat ketidakpastian yang rendah. Hanya
ada sedikit elemen lingkungan yang harus diperhatikan dan elemen-elemen ini tidak ataupun
jarang sekali mengalamai perubahan. Lingkungan yang kompleks dan stabil mengakibatkan
ketidakpastian lingkungan yang agak leboh besar dari segmen sebelumnya. Terdapat lebih
banyak elemen lingkungan yang perlu diperhatikan dan dianalisis agar organisasi berfungsi
dengan  baik. Tetapi ketidakpastian yang dihadapi tidaklah luar biasa besarnya, karena walaupun
jumlahnya banyak, elemen-elemen lingkungan tersebhut tidak ataupun jarang sekalai mengalami
perubahan.

            Lingkungan yang sederhana dan tidak stabil menunjukan tingkat ketidakpastian yang
leboh tinggi lagi. Elemen-elemen yang perlu diperhatikan sebenarnya jumlahnya sedikit, tetapi
selalu berubah. Perubahan elemen-elemen lingkungan lebih berpengaruh terhadap besarnya
ketidakpastian jika dibandingkan dengan pengaruh dari jumlah elemen-elemen lingkungan suatu
organisasi. Karena itu, segmen ini  dipandang mempunyai ketidakpastian lebih tinggi dari
segmen lingkungan sebelumnya.

            Lingkungan yang kompleks dan juga tidak stabil merupakan segmen lingkungan dengan
tingkat ketidakpastian yang paling tinggi. Terdapat sejumlah besar elemen lingkungan yang
selalu berubah secara tidak terduga dan tanpa dapat dimengerti, sehingga menjadi sulit untuk
dianalisis dan menimbulkan ketidakpastian yang tinggi bagi organisasi.
C. Ciri- Ciri Organisasi Privat Dan Publik
(Nursalam, 2016 and Fallis, 2013), Dalam literatur manajemen publik, pengertian
organisasi public bermula dari konsep “barang publik” (publik goods), yaitu adanya produk-
produk tertentu berupa barang dan jasa yang tidak dapat dipenuhi dengan mekanisme pasar
yang dilakukan individu-individu. Istilah publik berasal dari bahasa
Latin “of  people” (yang berkenaan  dengan masyarakat).  Sasaran organisasi publik
ditujukan kepada masyarakat umum. Organisasi publik adalah tipe organisasi yang bertujuan
menghasilkan pelayanan kepada masyarakat, tanpa membedakan status dan kedudukannya.

Istilah privat berasal dari bahasa Latin “set apart” (yang terpisah). Sasaran organisasi
public ditujukan  pada hal – hal yang ‘terpisah’ dari masyarakat secara umum. Organisasi
privat atau bisnis adalah organisasi yang ditujukan untuk menyediakan barang dan jasa
kepada konsumen, yang dibedakan dari kemampuanya membayar barang dan jasa tersebut
sesuai dengan hukum pasar.
Lingkungan dalam organisasi public, lingkungan otorisasi, artinya untuk melakukan
sesuatu, organisasi publik terlebih dahulu harus mendapat izin atau legalitas. Sumber
pendanaan dan wewenang diperoleh melalui lingkungan otorisasi tersebut. Misal, dalam
pengajuan anggaran kepada DPR, untuk mendapat pengabsahan atas suatu rencana kegiatan
pemerintah. Ini merupakan dasar bagi organisasi publik untuk membangun kapasitas
organisasi dan kemampuan operasionalnya. Proses penciptaan nilai dalam organisasi publik,
bukan didasarkan pada hukum penawaran dan permintaan pasar, melainkan melalui proses
birokratis, yaitu izin dari lingkungan otorisasi.

Ciri-ciri organisasi publik dan privat menurut Levin dkk (1990) adalah sebagai
berikut :
1. Organisasi publik tugas-tugasnya lebih kompleks dan ambigu
2. Organisasi publik lebih banyak menghadapi masalah dalam implementasi
keputusannya.
4. Organisasi publik mempekerjakan lebih banyak pegawai dengan motivasi beragam
5. Organisasi publik lebih memperhatikan bagaimana mengamankan peluang/kapasitas
yang ada
6. Organisasi publik lebih memperhatikan usaha kompensasi kegagalan pasar
7. Organisasi publik lebih banyak kegiatan dengan signifikan simbolis lebih besar
8. Organisasi publik memegang standar lebih ketat dalam komitmen dan legalitas
9. Organisasi publik lebih fokus menjawab ketidakadilan
10. Organisasi publik beroperasi untuk kepentingan publik
11. Organisasi publik harus menjaga dukungan minimal masyarakat dalam tingkatan
yang lebih tinggi dari pada sektor privat.

Berdasarkan teori di atas, tampak bahwa organisasi publik memiliki karakteristik


lingkungan yang lebih rumit dibandingkan dengan organisasi bisnis. Organisasi bisnis hanya
memperhitungkan konsumen dan para pesaing. Sementara organisasi publik harus
memperhitungkan berbagai komponen yang lebih luas.
BAB III

PENUTUP
A. KESIMPULAN
Perubahan merupakan hal yang tidak terelakkan di tengah perkembangan lingkungan
organisasi baik internal maupun eksternal. Satu-satunya cara yang dapat ditempuh organisasi
adalah dengan melakukan inovasi. Sedangkan inovasi adalah sebagai suatu ide, gagasan, praktek
atau objek atau benda yang disadari dan diterima sebagai suatu hal yang baru oleh seseorang atau
kelompok untuk diadopsi. Inovasi organisasi pemerintah merupakan proses dalam menciptakan,
mengembangkan dan mengimplementasikan ide-ide baru yang dapat memberikan manfaat lebih
baik seperti mengurangi biaya, meningkatkan efisiensi, dan efektivitas pelayanan.

Untuk mendukung proses inovasi secara strategis, terdapat empat pendekatan perubahan
yang dapat dilakukan organisasi. Empat pendekatan tersebut yaitu perubahan teknologi,
perubahan produk dan pelayanan, perubahan struktur dan strategi, serta perubahan budaya. Salah
satu faktor pendorong munculnya aksi inovasi pada organisasi pemerintah adalah adanya
perubahan tuntutan peningkatan kualitas pelayanan dari lingkungan eksternal maupun
stakeholder dan juga didorong oleh kebijakan yang diterap- kan oleh pemerintah pusat melalui
agenda program percepatan reformasi birokrasi.

Kompleksitas (keragaman) lingkungan menunjukan geterogenitas atau banyaknya elemen-


elemen eksternal yang berpengaruh terhadap berfungsinya suatu organisasi. Lingkungan terdiri
dari jenis lingkungan yang sangat kompleks hingga lingkungan yang sangat sederhana, dimana
hanya ada sedikit elemen yang berpengaruh terhadap organisasi. Suatu lingkungan dinyatakan
sebagai lingkungan yang sederhana, jika hanya paling banyak 3 dan 4 elemen yangberpengaruh
terhadap organisasi.

           Ketidakpastian lingkungan menunjukan kepada keadaan dimana organisasi (atau


pimpinannya) tidak mempunyai informasi yang cukup mengenai keadaan lingku8ngannya,
sehingga akan menyebabkan timbulnya kesulitan dalam memperkirakan perubahan-perubahan
lingkungan yang akan terjadi, ketidakpastian ini menyebabkan tindakan-tindakan yang akan
diambil oleh organisasi mempunyao resiko kegagalan yang tinggi.
Organisasi publik adalah tipe organisasi yang bertujuan menghasilkan pelayanan kepada
masyarakat, tanpa membedakan status dan kedudukannya. Istilah privat berasal dari bahasa
Latin “set apart” (yang terpisah). Sasaran organisasi public ditujukan  pada hal – hal yang
‘terpisah’ dari masyarakat secara umum. Organisasi privat atau bisnis adalah organisasi yang
ditujukan untuk menyediakan barang dan jasa kepada konsumen, yang dibedakan dari
kemampuanya membayar barang dan jasa tersebut sesuai dengan hukum pasar.

B. SARAN
Dengan penulisan makalah ini diharapkan pembaca dapat memahami Perubahan dan
Inovasi dalam Organisasi
DAFTAR PUSTAKA

BALI, M. B. (2015) ‘Perubahan Organisasi’, Universiti Kebangsaan Malaysia Fakulti Sains


Sosial Dan Kemanusiaan Sarjana Pengurusan Persekitaran, (1), pp. 1–30.

Nursalam, 2016, metode penelitian and Fallis, A. . (2013) ‘Organisasi Publik dan Privat’,
Journal of Chemical Information and Modeling, 53(9), pp. 1689–1699.

Ridlowi, R. and Himam, F. (2018) ‘Inovasi pada Organisasi Pemerintah: Tahapan dan
Dinamika’, Gadjah Mada Journal of Psychology (GamaJoP), 2(1), p. 22. doi:
10.22146/gamajop.31866.

Gusti, I., Darya, P. and Madani, S. (2012) ‘Pengaruh Ketidakpastian Lingkungan Dan
Karakteristik Kewirausahaan Terhadap Kompetensi Usaha Dan
Kinerja Usaha Mikro Kecil Di Kota Balikpapan’, Januari, 1(1).

Anda mungkin juga menyukai