HUSNUL KHATIMAH
NIM. A022201004
Kepada:
Assalamu’alaikum Wr.Wb.
Segala puji dan syukur kita panjatkan kepada Allah SWT. karena
telah melimpahkan rahmat, karunia, dan hidayah-Nya, sehingga penulis
dapat menyusun tugas ini.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb…
Husnul Khatimah
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Topik Pembahasan
1. Etika Organisasi sebagai Budaya
2. Budaya Etis: sebuah Kerangka Multisistem
3. Kepemimpinan Etis
4. Sistem Budaya Formal Lainnya
5. Sistem Budaya Informal
6. Iklim Organisasi: Keadilan, Kebajikan, Kepentingan Pribadi, Prinsip-
Prinsip
7. Mengembangkan dan Mengubah Budaya Etis
8. Pendekatan Budaya untuk Mengubah Etika Organisasi
9. Etika Mengelola Etika Organisasi
BAB II
PEMBAHASAN
C. Kepemimpinan Etis
1. Pemimpin Eksekutif Ciptakan Budaya
Pemimpin eksekutif mempengaruhi budaya baik secara formal maupun
informal. Pemimpin senior dapat menciptakan, memelihara, atau
mengubah sistem budaya formal dan informal dengan apa yang mereka
katakan, lakukan, atau dukung. Secara formal, komunikasi mereka
mengirimkan pesan yang kuat tentang apa yang penting dalam organisasi.
Mereka memengaruhi sejumlah dimensi budaya formal lainnya dengan
membuat dan mendukung kebijakan dan program formal, dan mereka
memengaruhi budaya informal dengan pemodelan peran, bahasa yang
mereka gunakan, dan norma yang tampaknya didukung oleh pesan dan
tindakan mereka.
2. Pemimpin Menjaga atau Mengubah Budaya Organisasi
Pemimpin eksekutif saat ini juga dapat memengaruhi budaya dengan
berbagai cara. Mereka dapat membantu mempertahankan budaya saat ini,
atau mereka dapat mengubahnya dengan mengartikulasikan visi dan nilai
baru; dengan memperhatikan, mengukur, dan mengendalikan hal-hal
tertentu; dengan membuat keputusan kebijakan penting; dengan merekrut
dan mempekerjakan personel yang sesuai dengan visi organisasi mereka;
dan dengan meminta pertanggungjawaban orang atas tindakan mereka.
Kesimpulan
Bab ini telah mengusulkan kerangka budaya untuk memikirkan
perilaku etis dan tidak etis dalam konteks organisasi. Meskipun ciri-ciri
karakter individu dapat mempengaruhi seseorang untuk berperilaku etis
atau tidak etis konteks budaya dalam organisasi juga memiliki pengaruh
yang kuat pada perilaku sebagian besar karyawan. Sebuah organisasi yang
ingin mengembangkan atau mengubah budaya etisnya harus
memperhatikan interaksi kompleks antara sistem formal dan informal yang
dapat mendukung perilaku etis atau tidak etis. Solusi cepat kemungkinan
tidak akan berhasil. Pendekatan multisystem yang luas untuk
mengembangkan dan mengubah etika organisasi diuraikan untuk
memandu organisasi dalam mendiagnosis dan, jika perlu, mengubah
budaya etika mereka.
Meskipun sebagian besar manajer tidak siap untuk melakukan
sendiri upaya perubahan budaya yang luas, dengan berharap bab ini
mampu membantu mereka memahami bahwa etika organisasi adalah
fenomena budaya yang kompleks. Dengan pengetahuan ini, manajer dapat
mulai menilai budaya etis organisasinya dan akan mengetahui pertanyaan
apa yang harus diajukan kepada konsultan yang dibawa untuk membantu
upaya perubahan budaya. Individu juga dapat menggunakan pertanyaan-
pertanyaan ini untuk membantu mereka menilai organisasi mereka sendiri
dan kesesuaian mereka di dalamnya.
DAFTAR PUSTAKA