Oleh
V.E Reguler
Kelompok 4
Mas ilna Gayatri (192106936)
Maulida (192106937)
Monica Mayang Bastari (192106938)
Muhammad Amin (192106939)
Muhammad Fitriadi (192106940)
Muhammad Ihsan (192106941)
Muhammad Ilyas (192106942)
Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa
makalah ini dengan baik. Pada makalah ini kami akan membahas mengenai
makalah ini.
makalah yang sempurna, namun apabila ada kekurangan dari segi pandang
dosen baik itu dari segi materi maupun susunan kalimat untuk itu dengan
tangan terbuka kami menerima segala kritik serta saran agar kami dapat
Kelompok 4
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................................................ ii
C. Tujuan .......................................................................................................... 3
D. Produktivitas Kerja..................................................................................... 15
A. Kesimpulan ................................................................................................ 20
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Di era serba modern ini administrasi yang baik adalah Kunci utama
untuk mencapai tujuan suatu lembaga. Jika suatu lembaga tersebut memiliki
atau masih bersifat feodal, selain itu sifat kepegawaian lebih legalitas dari
1
2
Hal tersebut juga pernah dialami oleh negara Indonesia sebelum orde baru.
masyarakat.
didalam membina suatu kepegawaian agar dapat tepat guna yaitu harus
dapat menjalankan program-program yang telah dibuat dan ini adalah inti
Pembangunan”
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana hakikat kepegawaian untuk pembangunan?
C. Tujuan
1. Untuk memahami hakikat kepegawaian untuk pembangunan;
PEMBAHASAN
proses kegiatan yang harus dilakukan oleh setiap pemimpin agar tujuan
organisasi tercapai secara seimbang sesuai dengan sifat, hakikat, dan fungsi
2. Status Kepegawaian
4
5
diangkat oleh pejabat yang berwenang dan diserahi tugas negara dalam
Menurut UU 7/1987 butir d pekerja adalah tenaga kerja yang bekerja pada
kebutuhan masyarakat.
a. Pegawai Percobaan
ini sering disebut calon pegawai negeri sipil (CPNS). Batas waktu masa
percobaan ini berkisar antara satu hingga dua tahun dengan gaji 80% gaji
dapat langsung diputuskan tanpa syarat. Akan tetapi, apabila dalam masa
percobaan itu hasilnya bagus atau memuaskan, masa percobaan tiga bulan
untuk lembaga swasta dan satu sampai dua tahun untuk lembaga
masa kerja. Pada umumnya, gaji atau upah dihitung berdasarkan waktu,
b. Pegawai Harian
Pegawai harian adalah orang yang bekerja pada suatu instansi, pada
status ini digaji satu hari sekali, dua hari sekali, seminggu sekali, atau dua
dengan status ini berlaku asas no work no pay, tidak bekerja, tidak ada upah.
harian lepas, pegawai harian sementara, dan pegawai harian tetap. Secara
dengan mudah dan tanpa syarat. Akan tetapi, status hukum ini dapat berubah
lebih kuat apabila pekerjaan yang dilakukan oleh pekerja harian lepas itu
dan dapat dibuktikan bahwa pegawai ini telah mempunyai masa kerja secara
terus-menerus sampai lebih dari atau sama dengan satu, dua, atau tiga tahun.
perusahaan, nasib pegawai ini hampir sama dengan pegawai harian lepas,
Pada umumnya, pegawai harian tetap mempunyai masa kerja relatif lama
pegawai harian tetap merupakan pekerjaan yang tidak dapat dipisahkan dari
c. Pegawai Bulanan
Pegawai bulanan adalah orang yang bekerja pada suatu lembaga atau
berdasarkan waktu setiap bulan sekali. Dengan status ini, upah pegawai
tidak berdasarkan jumlah hari kerja, tetapi upah dibayarkan sama, yaitu
sebulan. Meskipun pegawai tersebut tidak masuk kerja selama satu bulan
karena libur atau alasan lain, jumlah upah yang dibayarkan tetap sama
tentang Peraturan Gaji Pegawai Negeri Sipil dalam status CPNS. Pada
bersangkutan. Adapun bagi pegawai negeri sipil hak pensiun diatur dalam
memperoleh uang tunggu, apabila umur dan masa kerja yang disyaratkan
d. Pegawai Borongan
berdasarkan hasil kerja yang dicapainya. Oleh karena itu, jumlah upah
pegawai ini kadang lebih besar atau lebih kecil dari upah rata-rata yang
e. Pegawai Musiman
atau perusahaan, baik negara maupun swasta selama jangka waktu tertentu.
9
hubungan kerja seperti itu, pegawai musiman juga mempunyai hak untuk
3. Sistem Kepegawaian
canggihnya teknologi saat ini, tanpa kehadiran pegawai, tidak berarti apa-
pribadi antara pihak yang mengangkat dengan pihak yang diangkat. Sistem
10
diambil dari war (semua rampasan perang menjadi milik yang menang).
dari kata Inggris nepotism, yang akar katanya nepos atau kemenakan.
seorang calon pegawai, antara lain ijazah yang dimiliki atau hasil tes yang
dicapainya.
4. Sistem Penggajian
penghasilan yang diperolehnya disebut gaji atau upah. Kata “gaji” dan
arti yang sama, yaitu imbalan atas hasil pekerjaan yang telah dilakukannya
untuk orang lain. Perbedaan penggunaan istilah upah atau gaji banyak
telah dikeluarkan oleh tenaga kerja selama jangka waktu tertentu dan
dengan syarat tertentu. Adapun gaji adalah jumlah uang yang ditetapkan dan
1) Gaji yang sama harus diberikan untuk pekerjaan yang sama pula (equal
adalah pekerja atau pegawai dalam dunia ini tidak akan pernah ada. Sistem
berikut.
yang didasarkan atas jumlah waktu para pekerja bekerja. Hasil pekerjaan
tidak menjadi ukuran khusus. Oleh karena itu, dalam sistem ini, pekerja
giat dalam bekerja, karena siapa yang banyak menghasilkan hasil produksi
ditetapkan.
kualifikasi yang harus dimiliki tenaga kerja yang akan dicari, antara lain
tenaga kerja dari dalam perusahaan dan dari luar perusahaan. Sumber
c. lembaga pendidikan.
lingkungan perusahaan
keamanan agar pegawai dan perusahaan merasa lebih tenteram dan lebih
faktor keselamatan dan keamanan kerja yang harus diperhatikan oleh Panitia
pakaian yang tidak terlalu longgar, sepatu dengan hak yang rendah, dan
lain-lain. Selain itu, ada pula alat pelindung diri keselamatan kerja,
yang sejuk, tidak bising, cahaya yang cukup, juga warna ruangan yang
D. Produktivitas Kerja
1. Makna Produktivitas Kerja
produktivitas adalah rasio antara hasil produksi (output) dan seluruh biaya
produksi (input).
umum, yaitu rasio antara kepuasan yang dikehendaki dan pengorbanan yang
dilakukan.
a. Keterampilan
16
yang dimiliki pegawai. Keterampilan tidak hanya berasal dari bakat, tetapi
juga dari pelatihan dan pendidikan yang didapatnya. Oleh karena itu,
pekerja.
of belongingness).
dengan uang atau fasilitas untuk memperoleh uang. Kebutuhan ini adalah
17
upah, jaminan sosial, dan berbagai tunjangan dan insentif dalam bentuk
bersedia bekerja dengan penuh semangat adalah tata ruang kerja, pakaian
kerja, alat pelindung diri, dan lingkungan kerja, seperti udara, suara, cahaya,
pegawai, yaitu:
dapat juga dengan cara tidak hormat. Pemutusan kerja dengan hormat
c. sering mangkir;
f. sering sakit;
g. berusia lanjut;
a. meninggal dunia;
3. Pensiun
karena mempunyai jaminan hari tua yang dapat digunakan untuk mencukupi
akan bekerja secara optimal sehingga hasil pekerjaannya pun sesuai yang
diharapkan oleh pihak perusahaan. Selain itu, program pensiun juga dapat
asuransi sosial
BAB II
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pegawai (negeri) adalah orang yang memenuhi syarat-syarat yang
pejabat yang berwenang dan diserahi tugas negara dalam suatu jabatan dan digaji
14/1 969 tentang ketentuan-ketentuan pokok mengenai tenaga kerja Pasal 1 ialah
orang yang mampu melakukan pekerjaan baik di dalam maupun di luar hubungan
kerja guna menghasilkan jasa atau barang untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
Efisiensi mengukur tingkat sumber daya, baik manusia, keuangan, maupun alam,
efektivitas mengukur hasil dan mutu pelayanan yang dicapai Faktor yang
pegawai untuk melaksanakan tugas dengan penuh semangat serta tanggung jawab
20
DAFTAR PUSTAKA
21