Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

HUBUNGAN ADMINISTRASI NEGARA DENGAN


PERBANDINGAN SISTEM POLITIK
Makalah Ini Dibuat Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah
Perbandingan Administrasi Negara

Dosen : ARY WIBAWA, S.Ap,M.Ap

Disusun Oleh :
Kelompok 1

1. Norhayati 030544594
2. Urwatul Wusqa 030544641

PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI NEGARA

UNIVERSITAS TERBUKA

I
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
limpahan rahmat dan hidayahNya kepada penulis sehingga penulis diberi
kesempatan untuk menyusun Makalah dengan judul “Hubungan Administrasi
Negara dengan Perbandingan Sistem Politik ” siap pada waktunya.

Dalam kesempatan ini penulis tak lupa mengucapkan terima kasih kepada
dosen pembimbing yaitu Bapak Ary Wibawa, S.Ap, M.Ap yang telah memberikan
materi ini kepada penulis sehingga penulis dapat mengerti dan memahami tentang
Hubungan Studi Perbandingan Administrasi Negara(SPANP) dengan Ilmu Politik
( Comparative Politic) dan Pusat Perhatian Perbandingan Administrasi Negara,
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangan
dan keterbatasannya. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan kritik,
tanggapan dan saran yang membangun dari semua untuk kesempurnaan penulisan
makalah berikutnya.

Akhirnya penulis berharap semoga makalah ini dapat berguna bagi semua
pihak terutama bagi mahasiswa/i Universitas Terbuka.

HSS, 13 April 2021

Penulis

II
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL....................................................................................... I

KATA PENGANTAR .................................................................................. II

DAFTAR ISI ................................................................................................ III

BAB I PENDAHULUAN .............................................................................. 1

1.1.Latar Belakang ......................................................................................... 1

1.2.Rumusan Masalah .................................................................................... 2

1.3. Ruang Lingkup.........................................................................................2

1.4.Tujuan Dan Manfaat ............................................................................... 2

BAB II ISI ...................................................................................................... 3

2.1.Hubungan Studi Perbandingan Administrasi Negara(SPANP) dengan Ilmu

Politic (Comparative Politic) ........................................................................ 3

2.2.Pusat Perhatian Perbandingan Administrasi Negara ............................... 6

BAB III PENUTUP ....................................................................................... 9

3.1.Kesimpulan .............................................................................................. 9

3.2.Saran ....................................................................................................... 10

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. IV

III
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pendekatan Perbandingan dalam studi politik sudah setua Ilmu Politik
itu sendiri. Selama berabad-abad untuk memahami dan menjelaskan perbedaan-
perbedaan prosedur serta bekerjanya berbagai macam sistem politik, para
teoretisi telah membandingkan negara dengan negara monarki atau oligarki
dengan demokrasi, pemerintahan konstitusional dengan tirani, demokrasi
kapitalis borjuis dengan kediktatoran Proletariat, rezim tradisional dengan
rezim modern, dan sebagainya.

Dalam hal ini, ahli ilmu politik berusaha menemukan kondisi-kondisi


ajeg yang ada dalam masing-masing negara yang menjadi objek penelitiannya
untuk menjelaskan faktor-faktor yang menyebabkan perbedaan.

Dalam membandingkan lembaga-lembaga dan proses-proses itu


biasanya dilalui tahap-tahap tertentu. Tahap pertama, merupakan kegiatan
deskriptif, yaitu ahli ilmu politik dalam tahap ini mengarahkan perhatiannya
pada keseluruhan sistem politik ataupun bagian-bagian sistem itu, yaitu badan
Legislatif, birokrasi, sistem kepartaian dan lembaga-lembaga politik lain yang
ada diberbagai negara dan di berbagai kurun waktu. Tahap kedua, dengan telaah
didapatkannya banyak kasus, selanjutnya melangkah ke tahap kedua, yaitu
memilih dengan memilah-milah temuan dengan mengklasifikasikan fenomena
yang ditemukan itu berdasarkan tipe dengan mengelompokkannya.

Mengingat bahwa Studi Perbandingan Administrasi Negara (SPAN)


tidak terlepas dari jalinan hubungannya dengan ilmu politik demikian pula
dengan ilmu sejarah maka dalam mempelajari modul ini penyusun uraikan
bagaimana hubungan antara ilmu politik dengan ilmu sejarah, baru kemudian
diuraikan jalinan hubungan Studi Perbandingan Pembangunan Administrasi
Negara(SPAN) dengan ilmu Politik dan terutama Perbandingan Politik.

1
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana Hubungan Perbandingan Administrasi Negara Dengan Ilmu
Politik dan Perbandingan Sistem Politik
2. Bagaimana Persamaan dan Perbedaan Perbandingan Administrasi Negara
dengan Ilmu Politik dan Perbandingan Sistem Politik
3. Bagaimana Birokrasi Sebagai Pusat Perhatian Perbandingan Administrasi
Negara
1.3 Ruang Lingkup
1. Hubungan Perbandingan Administrasi Negara Dengan Ilmu Politik dan
Perbandingan Sistem Politik
2. Persamaan dan Perbedaan Perbandingan Administrasi Negara dengan Ilmu
Politik dan Perbandingan Sistem Politik
3. Birokrasi Sebagai Pusat Perhatian Perbandingan Administrasi Negara
1.4 Tujuan Dan Manfaat
1. Menjelaskan Hubungan Perbandingan Administrasi Negara dengan Ilmu
Politik dan Perbandingan Sistem Politik
2. Mengidentifikasi Persamaan dan Perbedaan Perbandingan Administrasi
Negara dengan Ilmu Politik dan Perbandingan Sistem Politik
3. Menjelaskan Birokrasi Sebagai Pusat Perhatian Perbandingan Administrasi
Negara

2
BAB II

ISI

2.1Hubungan Studi Perbandingan Administrasi Negara (SPAN)


dengan Ilmu Politik (Comparative Politic)
Untuk melihat bagaimana hubungan antara Studi Perbandingan
Administrasi Negara dan Perbandingan Politik marilah kita simak uraian
Soehardjono dalam bukunya Pengantar Studi Perbandingan Administrasi
Negara sebagai berikut. Masalah-masalah (isssues) yang dapat
diperbandingkan di dalam ilmu Politik, pada kenyataannya berkaitan
dengan masalah-masalah filosofis yang luas, seperti sifat evidence, asumsi
mengenai kausalitas dan lain-lain. Sedangkan masalah pokok yang
terutama dihadapi oleh Studi Comparative Politics dewasa ini ialah
masalah berikut.
1. Evidence( hasil penelitian empirik).
2. Validitas kriteria perbandingan.

Berhubungan Comparative Politics dan studi Perbandingan


Administrasi Negara(SPAN) mencurahkan perhatiannya kepada berikut.

1. Teori
2. Penyusunan konsep( conceptualization)
3. Metodologi maka dapatlah kiranya dipahami bahwa permasalahan yang
dihadapi oleh kedua studi perbandingan itu kiranya begitu jauh berbeda.

A. RELEVANSINYA ILMU SEJARAH BAGI COMPARATIVE


POLITICS
Studi “Comparative Politics” dewasa ini menghadapi masalah
evidence (hasil penelitian empirik) dan validitas kriteria perbandingan.
Dalam rangka usaha untuk mengatasi masalah-masalah yang dihadapi
adalah:

3
1) Comparative Politics merasa perlu untuk mempelajari cara-cara yang
dipergunakan oleh disiplin yang erat hubungannya, dalam hubungan
ini Ilmu Sejarah dan Perbandingan Administrasi (PA).
a. Dari Ilmu Sejarah mempelajari caranya mendekati evidence.
b. Dari ilmu administrasi, caranya menentukan ruang lingkup studi,
yang dilakukan dengan jalan memanfaatkan secara perspektif,
alat-alat dan konsep-konsep yang dipergunakan oleh ahli sejarah.
2) Sehubungan dengan itu dikemukakan oleh Dankwart A.Rustow
bahwa setiap model politik seharusnya model yang dinamik.
Dengan model yang demikian diharapkan dapat memperhitungkan
hal-hal berikut.
a. Interaksi dari kekuatan-kekuatan politik yang ada pada waktu itu
saja.
b. Evaluasinya dalam periode waktu lebih panjang.
B. RELEVANSINYA ILMU SEJARAH BAGI SPAN
Sebagaimana halnya dengan ilmu politik maka PA pun telah
meninggalkan ilmu sejarah. Akan tetapi, agak sedikit berbeda
dengan ilmu politik, PA telah meninggalkan secara drastis. Sikap
yang sedemikian ini dapat dilihat dari pendiriannya yang
menekankan tinjauan non-historik didalam studinya. Menurut
pendapatnya dengan tinjauan non-historik ia berharap dapat
memperoleh kejelasan di dalam studinya.
Kemudian, orang telah mengungkapkan kembali matriks
historik (historical matrix) sebagai salah satu dimensi dari sistem
sosial. Pengungkapan kembali matriks telah menguatkan pendirian
untuk mengikuti pendekatan para ahli sejarah terhadap masalah
evidence (hasil penelitian empirik). Berhubung dengan itu, lalu
dirasakan bahwa tinjauan non-historik tidak dapat dipertahankan.
Sehubungan dengan ini dapat dikemukakan berbagai pengalaman
konkret dan hasil penelitian yang menguatkan pendirian yang
terakhir.

4
C. RELEVANSI COMPARATIVE POLITICS BAGI SPAN
Sehubungan dengan pengembangan berbagai model, teori
dan pendekatan di dalam Comparative Politics dan relevansinya
bagi SPAN, dapat diikuti pembahasan yang telah dilakukan secara
mendalam oleh Alfred Diamant, didalam tulisannya yang berjudul
The Relevance of Comparative Politics to the Study of Comparative
Administration.
Ruang lingkup tinjauan yang dikemukakan di dalam tulisan
itu, kemudian diperluas di dalam tulisannya sesudah itu, yang
berjudul Political Davelopment Approaches to Theory and Strategy.
Relevansinya Comparative politics bagi SPAN, juga dapat
ditinjau dari kesamaan-kesamaan pokok kedua studi perbandingan
itu. Dalam hubungan ini dikemukakan oleh “Nimrod Raphaeli”.
Bahwa ilmu politik dan PA mencurahkan perhatian kepada sistem-
sistem politik dan sistem-sistem administrasi secara individual,
struktur-struktur dan cara-cara operasinya (modes of operation).
Disamping itu, juga diungkapkan oleh waldo bahwa Comparative
Politics dan SPAN memiliki banyak kesamaan dalam hal Tinjauan
(outlook) dan aspirasinya.
Adapun dasar pertimbangan yang dikemukakan dalam
hubungan ini bahwa Comparative Politics dan SPAN telah
mengambil ketetapan yang sama dalam beberapa pokok pikiran
(point-point) berikut ini.
1. Menetapkan the entire world (seluruh dunia) sebagai
scientific universenya (dunia pengamatan ilmiah).
2. Berusaha keras untuk menemukan dan menciptakan
konstruksi teoretik (theoretical constructs), yang dapat
dipergunakan untuk melakukan perbandingan yang world
wide (meliputi).
3. Mencapai dua tujuan pokok yang berikut.
a. Mengungkap, membatasi dan mendiferensiasikan
raw material atau bahan informasi (stuff politik dan

5
administrasi) di mana pun ia dapat dikemukakan di
dunia ini, untuk diperbandingkan.
b. Mengembangkan kriteria diferensiasi untuk
mengatur dan menganalisis raw material (stuff),
sesudah diketahui identifikasinya.

Comparative Politics dipandang sebagai studi yang dapat


memberikan bahan-bahan substantive yang cukup banyak bagi dan
yang notabene yang berhubungan langsung dengan SPAN dan
mendorong SPAN untuk meningkatkan usaha-usaha yang bersifat
ilmiah dalam mengarah dalam rangka usaha untuk memperoleh
kejelasan metodologik bagi studinya.

Studi Comparative Politics memusatkan perhatian kepada


data dan masalah-masalah tertentu, yang diarahkan oleh metode
tertentu untuk menangani data. Jadi, pendekatan masalahnya
dilakukan terhadap sejumlah data empirik tertentu, namun data dan
masalah-masalah itu bersangkutan hanya dengan metode tertentu. Di
dalam SPAN maupun di dalam lapangan studi yang bersangkutan,
telah membentuk fondasi yang substansial untuk model building dan
theory building . dengan model-model dan teori-teori diharapkan
nantinya dapat dikonstruksi skema-skema yang lebih sempurna
(sophisticated).

2.2 Pusat Perhatian Perbandingan Administrasi Negara

A. FUNGSI YANG DILAKUKAN SUATU INSTITUSI DAN CARA


MELAKUKANNYA

Dasar struktur perbandingan akan dapat terjadi apabila


institusi atau badan-badan yang dipelajari terdapat dalam bentuk
sistem politik yang diamati, dan bilamana dilakukan pengamatan
terhadap variasi peranan fungsi institusi ini dalam sistem yang
berlainan. Perbandingan dari struktur birokrasi dan sikap akan
menjadi berkurang karena akan memberikan topik parsial secara

6
tradisional yang dituliskan dalam buku Administrasi Negara di
negara-negara tertentu, seperti organisasi administrasi dan
manajemen, administrasi pajak dan personel, hubungan antara
pemerintah dan administrasi serta hukum-hukum administrasi.
Cara untuk mengatasi biasanya kurang memakai observasi
dibandingkan dengan beberapa tahun yang lalu sehingga variasi
perspektif akan lebih bisa diterima. Bertambah besar alasannya akan
memerlukan konsep-konsep organisasi untuk menghindari data yang
menjauh tentang berbagai hal sistem administrasi yang berlainan.
B. KONSEP BIROKRASI
Birokrasi merupakan suatu hal yang kompleks dan luas di
dalam bentuk organisasi sosial dengan karakteristik-karakteristik
tertentu. Dari sekian banyak karakteristik, Richard Hill mengambil
enam dimensi birokrasi untuk hal-hal yang bersifat khusus. Dimensi
itu adalah berikut ini.
1. Hierarki kekuasaan yang jelas definisinya.
2. Pembagian pekerjaan didasarkan pada spesialisasi fungsi.
3. Sistem pengaturan yang meliputi hak-hak dan pekerjaan
anggotanya.
4. Sistem yang menghasilkan suatu sistem prosedur untuk
penelitian.
5. Impersonalitas hubungan interpersonal.
6. Pemilihan pekerjaan dan promosi yang didasarkan pada
persaingan teknis.

3 (tiga) alternatif yang diajukan untuk merancangkan pola sikap


sebagai suatu birokrasi. Satu hal pengaruhnya ke sikap yang normal,
fungsional dan disukai serta diharapkan dan diterima sebagai
birokrasi yang natural. Sikap disfungsi lainnya adalah
kecenderungan timbul dari orientasi rasionalistik birokrasi dan
gambaran struktural yang khusus dibuat untuk mempertahankannya.
Alternatif ketiga, berkaitan dengan sikap itu sendiri terhadap
lingkungan birokratik dan hasilnya merupakan suatu standar yang

7
fleksibel sampai, di mana sikap birokratik dalam pengertian yang
lebih fungsional. Birokrasi adalah bentuk organisasi. Organisasi
salah satunya adalah birokrasi dan lainnya bukan birokrasi, dalam
hal ini tergantung pada bagaimana sifat-sifatnya.

Karakteristik struktur dapat dibagi atas 3 (tiga) hal sebagai berikut:

1. Hierarki
Merupakan hal yang penting karena berhubungan erat
dengan usaha-usaha untuk mempergunakan rasionalitas dalam
tugas-tugas administratif.
Max Weber melihat hierarki sebagai suatu prinsip dan tingkat
kekuasaan yang bertingkat, yang menjamin suatu sistem order
yang ketat dari soperordinasi dan subordinasi, di mana kantor-
kantor yang lebih tinggi akan mengawasi yang rendah.
2. Diferensiasi atau Spesialisasi
Spesialisasi dalam organisasi merupakan hasil dari
pembagian pekerjaan yang merupakan persyaratan untuk
menyelesaikan proses kerja sama antara manusia untuk mengatur
lingkungan dan mencapai tujuan yang kompleks.
3. Kualifikasi atau Kompetensi
Kualifikasi menunjukkan fungsi-fungsi ini atau peran
memerlukan orang-orang yang mempunyai peran sendiri dan
karenanya perlu dilatih, yang selanjutnya menuju ke
profesionalisme dalam hubungannya dengan aspek ini.

8
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Keterkaitan antara Perbandingan Administrasi Negara dengan
Perbandingan Ilmu Politik , ditelusuri melalui relevansinya Ilmu sejarah.
Bagaimana hubungan Ilmu Sejarah bagi Perbandingan Politik
digambarkan oleh pendapat D.A Rustow bahwa setiap model politik adalah
suatu model yang dinamik. Dengan demikian, akan tampak interaksi dan
kekuatan-kekuatan politik tidak hanya terlihat yang ada pada waktu itu saja,
tetapi juga dapat diketahui evolusi kekuatan-kekuatan politik itu dari waktu
ke waktu.
Sedangkan keterkaitan Ilmu Sejarah dengan Administrasi Negara,
orang, kemudian melakukan pendekatan melalui matriks historik karena
adanya kecendrungan memainkan peranan dalam menerapkan prinsip-
prinsip administrasi , misalnya dalam POSDCORB dan prinsip hierarki di
negara yang sedang berkembang, seperti dalam hubungan Costa Ricca dan
Thailand. Hal ini adanya penerapan dimensi history cultural terhadap
masalah-masalah administrasi baik teori maupun praktik sebagaimana
diuraikan dalam laporan Sutton. Perlu pula dilihat bahwa sistem-sistem
birokrasi dalam tinjauan historik telah memberikan temuan yang berguna
bagi kepentingan Studi Perbandingan Administrasi Negara sebagaimana
dikemukakan dalam penilitian S.N Eisenstadt.
Menurut Robert T.Halt batas antara sistem politik dan sistem
administrasi adalah batas antara sistem makro dan sistem mikro. Dengan
kata lain , sistem politik adalah sistem makronya dan sistem administrasi
adalah sistem mikronya.
Dengan demikian , berdasarkan konsep sistem dari F.Riggs, sistem
politik itu dipandang lebih luas dan melingkupi sistem administrasi
sehingga sistem politik akan mempengaruhi sistem administrasi.
Sementara jika diperbandingkan seberapa pengaruh sistem politik terhadap
sistem administrasi adalah lebih besar pengaruhnya dari pada kepada
sistem ekonomi lebih lanjut pada sistem sosial.

9
Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa model-model yang ada pada
perbandingan politik sangat mempengaruhi perkembangan Studi
Perbandingan Administrasi Negara. Hal ini dikemukakan Alfred Diamant
dan lebih lanjut diungkapkan oleh Nimrod Raphaeli bahwa antara studi
politik dan Administrasi Negara sama-sama memperhatikan sistem politik,
sistem-sistem administrasi secara individual dan struktur-struktur dan cara
operasinya.
Struktur Birokrasi merupakan pusat perhatian Perbandingan
Administrasi Negara karena struktur berkaitan dengan adanya variasi dari
suatu sistem ke sistem yang menyangkut masalah adanya perbedaan
fungsional.
Di samping itu, birokrasi merupakan sebuah model organisasi
normatif yang menekankan struktur dalam organisasi dan juga unsur-unsur.
Birokrasi masih banyak diketemukan di dalam organisasi yang kompleks
dewasa ini baik yang terdapat dalam organisasi perusahaan , sekolah-
sekolah , pemerintah maupun organisasi-organisasi besar lainnya yang
banyak mempergunakan konsep teori birokrasi .
3.2 Saran
Penulis tentunya masih menyadari jika makalah di atas masih terdapat
banyak kesalahan dan jauh dari kata kesempurnaan. Penulis akan
memperbaiki makalah tersebut dengan berpedoman pada banyak sumber
serta kritik yang membangun dari para pembaca .

10
DAFTAR PUSTAKA

Almond, Gabriel A & G Bingham Powell. (1966). Comparative Politics; A


Developmental Approach. Boston: Little Brown.
Apter, David E. (1965). The Politics of Modernization. University of
Chicago Press.
Dahl, Robert E.(1947). The Science of Public Administration Review.
Vol.7 . No 1.
Diamant, Alfred. (1964). Bureaucracy Developmental Movement
Regencies; Prologue, Problems and Promise. Chicago: Papers in
Comparative Public Administration.
Eisenstadt, S. N. (1956). Political Strangles in Bureaucratic Societies.,
World Politics No.9.
Heckser, Gunnar. (1957). The Study Of Comparative Government and
Politics. London.
Hold, Robert T. (1966). Comparative Politics and Comparative
Administration . CAG Occasional Papers.
Mas’oed, Mochtar dan Andrews, Colin. (1982) . Perbandingan Sistem
Politik Yogyakarta: Gajah Mada University Press.
Raphaeli Nimrod. Introduction to Comparative Public Administration.

IV

Anda mungkin juga menyukai