Anda di halaman 1dari 5

Manajemen Aset di sektor publik mengalami perubahan paradigma dari sekedar urusan

administrasi menuju pengelolaan aset yang terintegrasi untuk meningkatkan efisiensi,


efektivitas dan nilai tambah bagi pelayanan publik. Di Indonesia, regulasi formal tentang
pengelolaan aset mengalami perubahan dari PP 6 Tahun 2006 menjadi PP 27 tahun 2014.
Bagaimana pendapat anda tentang perubahan regulasi tersebut dalam kaitannya apakah
perubahan regulasi telah menggambarkan perubahan paradigma dalam pengelolaan aset?
Jika ada, tunjukan perbedaan diantara kedua PP tersebut.

SOAL #2
Dalam rangka pemanfaatan aset negara, negara dapat menggunakan mekanisme Bangun
Guna Serah (BGS) atau Bangun Serah Guna (BSG) untuk optimalisasi pelayanan publik.
Jelaskan perbedaan kedua mekanisme tersebut terkait dengan keunggulan dan kelemahan

Kerjakan soal Berikut :


1. a. Apa perbedaan manajemen aset dengan manajemen logistik
b. Jelaskan tahapan pengelolaan aset
2. a. Jelaskan ada berapa cara pengadaan barang dan jasa pemerintah
b. Bagaimana pelaksanaan pengadaan barang dan jasa pemerintah, apakah sudah
efektif atau justru banyak menimbulkan perilaku negatif (sertakan dengan data-
data)
3. Apa manfaat mapping aset daerah?
4. Bagaimana pelaksanaan mapping aset daerah saat ini?
5. Mengapa legal audit diperlukan dalam aset public?
6. Jelaskan objek dan dokumen apa saja yang akan diaudit?

JAWAB : 1
a. Manajemen aset adalah proses sistematis menyebarkan, pengoperasian,
pemeliharaan, upgrade, dan membuang aset biaya-efektif. Istilah ini paling sering
digunakan dalam dunia keuangan untuk menggambarkan orang-orang dan
perusahaan yang mengelola investasi atas nama orang lain. Manajemen logistik
adalah bagian dari proses supply chain management yang memiliki fungsi penting
dalam perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian efektifitas dan efisiensi
penyimpanan dan aliran barang, pelayanan dan informasi, hingga ke titik konsumsi
untuk memenuhi keperluan konsumen.
b. Jelaskan tahapan pengelolaan asset
1. Perencanaan :
adalah tahapan kegiatan secara sistematis untuk merumuskan berbagai rincian
kebutuhan barang. Pengadaan : adalah kegiatan untuk melakukan pemenuhan
kebutuhan barang dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan.
2. Penggunaan :
adalah kegiatan yang dilakukan oleh Pengguna Barang dalam menggunakan
aset yang sesuai dengan tugas dan fungsi
3. Pemanfaatan :
Adalah pendayagunaan aset secara tidak langsung dipergunakan dalam rangka
penyelenggaraan tugas pemerintahan dan tidak mengubah status kepemilikan.
4. Pengamanan :
adalah Proses, cara perbuatan mengamankan aset dalam bentuk fisik, hukum,
dan administratif. Pemeliharaan : adalah kegiatan yang di lakukan agar semua
aset selalu dalam keadaan baik dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan.
5. Penghapusan :
adalah kegiatan menghapus/meniadakan aset dari buku data inventaris dengan
keputusan kepala untuk membebaskan Pengelolaan Barang, Pengguna Barang,
dan/ atau kuasa pengguna barang dari tanggung jawab administrasi dan fisik
atas barang yang berada dalam pengguasaannya. Pemindahtanganan : adalah
pengalihan kepemilikan aset.
6. Penatausahaan :
Adalah rangkaian kegiatan yang di lakukan meliputi pembukuan, inventarisasi
dan pelaporan aset sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
7. Pelaporan :
adalah penyajian keterangan berupa informasi terkait dengan keadaan objektif
aset.
8. Penilaian :
adalah suatu proses kegiatan pengukuran yang didasarkan pada data/fakta
yang obyektif dan relevan dengan menggunakan metode/teknis tertentu untuk
memperoleh nilai aset.
9. Pembinaan :
adalah usaha, tindakan dan kegiatan yang digunakan secara berdayaguna dan
berhasil guna dalam rangka pengelolaan aset untuk memperoleh hasil yang
baik.
10. Pengawasan :
Setiap usaha dan tindakan dalam rangka untuk mengetahui sampai dimana
pelaksanaan Pengelolaan Aset dilaksanakan menurut ketentuan dan tujuan
yang hendak dicapai.
11. Pengendaliaan :
adalah suatu tindakan pengawasan dalam proses pengelolaan aset yang
disertai tindakan pelurusan atau mengambil tindakan - tindakan perbaikan
dalam hal pengelolaan aset jika diperlukan.

JAWAB 2.
a. Jelaskan ada berapa cara pengadaan barang dan jasa pemerintah.
Metode Pemilihan Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah: Untuk mendapatkan
mitra yang terpercaya, pemerintah dapat menerapkan metode pemilihan
kontraktor melalui beberapa cara seperti :
1. Penunjukan Langsung, menunjuk langsung satu penyedia barang atau jasa.
Pihak pemerintah dapat langsung melakukan negosiasi dengan pihak yang
bersangkutan untuk memperoleh harga yang sesuai dengan barang atau jasa
yang diminta. Pengadaan Langsung, pengadaan jasa konsultansi dengan nilai
paling tinggi Rp 50.000.000,- (lima puluh juta rupiah) untuk memenuhi
kebutuhan operasional K/L/D/I.
2. Kontes/Sayembara, mengadakan kontes untuk menguji gagasan, kreativitas,
serta inovasi para peserta sehingga didapatkan konsultan yang dinilai paling
layak dan kompeten untuk pekerjaan tersebut. Gagasan para peserta akan
dinilai oleh tim ahli bidang tersebut. Persyaratan teknis akan ditetapkan oleh
ULP atau Pejabat Pengadaan dengan masukan tim ahli.
Sedangkan pemilihan penyedia pekerjaan konstruksi dapat dilakukan dengan
beberapa cara
1. Pelelangan umum, pemilihan penyedia barang atau jasa yang diikuti oleh semua
penyedia barang atau jasa yang memenuhi syarat
2. Pelelangan terbatas, pekerjaan yang diyakini membutuhkan keahlian yang
kompleks sehingga hanya dapat diikuti oleh beberapa penyedia saja. Pekerjaan
yang ditawarkan biasanya membutuhkan peralatan dengan spesifikasi khusus,
resiko tinggi, dan teknologi yang canggih. Nilai proyek adalah di atas Rp
100.000.000.000,- (seratus miliar rupiah). Pemilihan langsung, apabila biaya
untuk mengadakan pelelangan dianggap tidak efisien. Pemilihan langsung
dilakukan dengan membandingkan penawaran dari minimal 3 penawaran
penyedia barang atau jasa yang telah lulus prakualifikasi. Nilai pekerjaan yang
paling tinggi adalah Rp 200.000.000, – (dua ratus juta rupiah). Pengumuman
dapat dilakukan lewat internet. Penunjukan langsung, menunjuk langsung satu
penyedia barang atau jasa yang dianggap berkompetensi untuk menyelesaikan
proyek tersebut. Pengadaan langsung, pengadaan jasa konsultansi dengan nilai
paling tinggi Rp 200.000.000,- (dua ratus juta rupiah)

b. Dalam rangka menjawab tantangan persaingan sehat dan pelaksanaan pengadaan


barang jasa yang berdasarkan prinsip ekonomis, efektif dan efisien. Maka
pemerintah membuat sebuah Lembaga LPSE yakni unit kerja yang dibentuk untuk
melayani Unit Layanan Pengadaan (ULP) atau Panitia/Pokja ULP Pengadaan yang
akan melaksanakan pengadaan secara elektronik.
Metode pemilihan penyedia barang/jasa secara elektronik yang sudah digunakan
saat ini adalah e-lelang umum (e-regular tendering). Metode pemilihan lainnya akan
diterapkan secara bertahap sesuai dengan pengembangan sistem dan aplikasi
pengadaan elektronik serta kerangka hukum yang menopangnya.
Pengadaan barang/jasa secara elektronik (e-pengadaan) akan meningkatkan
transparansi, sehingga persaingan sehat antar pelaku usaha dapat lebih cepat
terdorong. Dengan demikian optimalisasi dan efisiensi belanja negara segera dapat
diwujudkan.
Proses yang dilakukan secara elektronik adalah:
1. Registrasi Panitia dan Penyedia,
2. Pengumuman lelang, dokumen lelang, dan dokumen penawaran,
3. Penjelasan dokumen lelang (aanwijzing),
4. Pembukaan dokumen lelang dan evaluasi sanggahan.
Sedangkan prinsp-prinsip dasar e-Procurement adalah:
1. Efisiensi,
2. Efektivitas,
3. Akuntabilitas,
4. Transparansi,
5. Adil dan Non Diskriminasi,
6. Terbuka dan Persaingan Sehat,
7. Interoperabilitas,
8. Jaminan Keamanan Data.

JAWAB 3.
Apa manfaat mapping aset daerah?
1. Terwujudnya ketertiban administrasi mengenai kekayaan daerah,baik menyangkut
inventarisasi tanah dan bangunan, sertifikasi kekayaan daerah, penghapusan dan
penjualan aset daerah,
2. Terciptanya efesiensi dan efektivitas penggunaan aset daerah,
3. Pengamanan aset daerah dan,
4. Tersedianya data atau informasi yang akurat mengenai jumlah kekayaan daerah.

JAWAB 4.
Bagaimana pelaksanaan mapping aset daerah saat ini?
Aset Lancar Suatu aset diklasifikasikan sebagai aset lancar jika diharapkan segera dapat
direalisasikan atau dimiliki untuk dipakai atau dijual dalam waktu 12 (dua belas) bulan sejak
tanggal pelaporan. Aset yang tidak dapat dimasukkan dalam kriteria tersebut diklasifikasikan
sebagai asset nonlancar. Aset lancar meliputi: 1. Kas dan setara kas; Kas adalah uang tunai
serta saldo rekening giro yang tidak dibatasi penggunannya untuk membiayai kegiatan
entitas pemerintah daerah. Setara kas (cash equivalent) adalah investasi jangka pendek dan
sangat likuid yang siap dikonversikan menjadi kas dengan jumlah tertentu, tergantung
pada risiko perubahan yang tidak signifikan. 1. Investasi jangka pendek; Pos-pos investasi
jangka pendek antara lain deposito berjangka 3 (tiga) sampai 12 (dua belas) bulan, surat
berharga yang mudah diperjualbelikan. 1. Piutang dan;

Pos-pos piutang antara lain piutang pajak, retribusi, denda, penjualan angsuran, tuntutan
ganti rugi, dan piutang lainnya yang diharapkan diterima dalam waktu 12 (dua belas) bulan
setelah tanggal pelaporan. 1. Persediaan. Persediaan mencakup barang atau perlengkapan
yang dibeli dan disimpan untuk digunakan, misalnya barang pakai habis seperti alat tulis
kantor, obat-obatan, pupuk, barang tak habis pakai seperti komponen peralatan dan pipa,
dan barang bekas pakai seperti komponen bekas. Aset non-lancar Aset non-lancar
mencakup aset yang bersifat jangka panjang, dan asset tak berwujud yang digunakan baik
langsung maupun tidak langsung untuk kegiatan pemerintah atau yang digunakan
masyarakat umum. Asset non-lancar diklasifikasikan menjadi investasi jangka panjang, asset
tetap, dana cadangan, dan asset lainnya. Asset Non lancar meliputi: 1. Investasi jangka
panjang Investasi jangka panjang merupakan investasi yang diadakan dengan maksud untuk
mendapatkan manfaat ekonomi dan manfaat social dalam jangka waktu lebih dari satu
periode akuntansi. Invetasi jangka panjang meliputi investasi non-permanen dan permanen.
Investasi non-permanen antara lain investasi dalam Surat Utang Negara, penyertaan modal
dalam proyek pembangunan, dan investasi non-permanen lainnya. Investasi permanen
antara lain penyertaan modal pemerintah dan investasi permanen lainnya. 1. Aset tetap
Asset tetap meliputi tanah, peralatan dan mesin, gedung dan bangunan, jalanan, irigasi dan
jaringan, asset tetap lainnya, dan konstruksi dalam pengerjaan. 1. Dana Cadangan Dana
cadangan adalah dana yang disisihkan untuk menampung kebutuhan yang memerlukan
dana relatif besar yang tidak dapat dipenuhi dalam satu tahun anggaran. Dana cadangan
dirinci menurut tujuan pembentukannya. 1. Aset non-lancar lainnya Asset non-lancar
lainnya diklasifikasikan sebagai asset lainnya. Termasuk dalam asset lainnya adalah asset tak
berwujud dan asset kerja sama (kemitraan). Aset tetap diklasifikasikan berdasarkan
kesamaan dalam sifat atau fungsinya dalam aktivitas operasi entitas. Klasifikasi aset tetap
adalah sebagai berikut: 1. Tanah; 2. Peralatan dan Mesin; 3. Gedung dan Bangunan;

4. Jalan, Irigasi, dan Jaringan; 5. Aset Tetap Lainnya; dan 6. Konstruksi dalam Pengerjaan.
Pengakuan dan Pengukuran Aset tetap Aset tetap diakui pada saat manfaat ekonomi masa
depan dapat diperoleh dan nilainya dapat diukur dengan handal. Untuk dapat diakui
sebagai aset tetap harus dipenuhi kriteria sebagai berikut: 1. 2. 3. 4.

Berwujud; Mempunyai masa manfaat lebih dari 12 (dua belas) bulan; Biaya perolehan aset
dapat diukur secara andal; Tidak dimaksudkan untuk dijual dalam operasi normal entitas;
dan Diperoleh atau dibangun dengan maksud untuk digunakan.
Pengukuran asset adalah sebagai berikut: 1. 2. 3. 4.

Kas dicatat sebesar nilai nominal; Investasi jangka pendek dicatat sebesar nilai perolehan;
Piutang

dicatat sebesar nilai nominal; Persediaan dicatat sebesar:

a. Biaya Perolehan apabila diperoleh dengan pembelian; b. Biaya Standar apabila diperoleh
dengan memproduksi sendiri; c. Nilai wajar apabila diperoleh dengan cara lainnya seperti
donasi//rampasan. 5. Mengapa legal audit diperlukan dalam aset public? Audit ; suatu
proses secara independen terhadap data dan fakta untuk meilai tingkat kesesuaian ,
keamanan,kewajaran yang disampaikan dalam laporan mengenai opini dan saran perbaikan.
Legal audit ; suatu proses penilaian terhadap data dan fakta mengenai transaksi yg
dilakukan oleh perusahaan/bankdengan pihak lainnya untuk menilai tingkat
keamanan,perusahaan /bank terutama dlm hal legal risk aspectyg membahayakan harta
perusahaan/bankyg disajikan dlm laporan hasil pemeriksaanmengenai opini dan saran
perbaikan legal audit merupakan bagian dari proses keterbukaan perusahaan berkaitan
dengan keadaan perusahaa untuk mewujudkan pelaksanaan good corporate governance
(gcg) legala audit; menyangkut segala aspek hukum yang berkaitan dengan perusahaan.
Dokumen-dokumen yg diperlukan dalam legala audit : anggaran dasar perusahaan -
dokumen-dokumen mengenai aset-aset perusahaan - perjanjianperjanjian yang dibua dan
ditandatangani oleh perusahaan dengan pihak ke tiga - dokumendokumen mengenai
perijinan - dokumen-dokumen yg berkaitan dg ketenagakerjaan perusahaan dokumen
mengenai asuransi perusahaan - dokumen mengenai pajak perusahaan - dokumen –
dokumen keterkaitan perusahaan denga dan atau sengketa di pengadilan maupun di lua
pengadilan.

Anda mungkin juga menyukai