Anda di halaman 1dari 27

DUKUNGAN SISTEM

INFORMASI MANAJEMEN
UNTUK PENGAMBILAN
KEPUTUSAN, PERENCANAAN
DAN PENGENDALIAN
ORGANISASI

Modul 8
Disusun oleh anak anak sholeh &
Disusun siapa aja? sholehah dong

Bondan Erlangga M. Surya Subakti


G. P Siti Muslikah
Pembuatan keputusan merupakan esensi dari
manajemen. Dengan kata lain, apapun yang dilakukan,
Konsep Pembuatan
manajer tersebut akan melakukannya melalui
Keputusan dan Sistem pembuatan keputusan. Sistem Informasi Manajemen
Pendukung (Management Information System-MIS) pada dasarnya
Keputusan Organisasi membantu setiap manajer dalam menyediakan
informasi yang dibutuhkan, yang menjadi input yang
penting dan diperlukan dalam pembuatan keputusan.
Pembuatan keputusan adalah suatu proses
penyeleksian satu alternatif yang terbaik (optimum)

KB 1
dari berbagai alternatif yang tersedia. Jadi, keputusan
merupakan hasil akhir dari proses pembuatan
keputusan.
Secara ringkas Davis (1993:164) mendeskripsikan ke tiga tahapan
dalam proses pembuatan keputusan dari model Simon yang
ditunjukkan pada penjelasan lebih detail dari tahap-tahap proses
A. Tahap-Tahap pembuatan keputusan akan dibahas dalam bagian berikut.

Dalam Proses 1. Intelligence Phase (Tahap Penelusuran)

Tahap penelusuran dari model pembuatan keputusan


Pembuatan mencakup kegiatan-kegiatan untuk mengidentifikasi
situasi permasalahan atau situasi kesempatan yang
Keputusan mensyaratkan perancangan dan pemilihan. Dalam tahap
ini, pengambil keputusan (decision maker) meneliti
lingkungan dan mengidentifikasi permasalahan atau
kesempatan. Penyelidikan atau penelitian terhadap
lingkungan dapat dilakukan secara terus-menerus
(continuous) atau terputus-putus (intermitten)
tergantung pada situasi yang dihadapi.
Secara ringkas Davis (1993:164) mendeskripsikan ke tiga tahapan
dalam proses pembuatan keputusan dari model Simon yang
ditunjukkan pada penjelasan lebih detail dari tahap-tahap proses
A. Tahap-Tahap pembuatan keputusan akan dibahas dalam bagian berikut.

Dalam Proses 2. Design Phase (Tahap Perancangan)

Pembuatan Satu bagian yang cukup signifikan dari proses


pembuatan keputusan adalah bagian perancangan
Keputusan dan pengambilan berbagai alternatif yang akan
dipertimbangkan dalam tahap pemilihan. Pada tahap
ini, Pengambil keputusan (decision maker)
mengidentifikasi berbagai alternatif arah tindakan
untuk menyelesaikan permasalahan. Menemukan atau
mengembangkan berbagai alternatif merupakan
kegiatan yang krusial dan memakan waktu.
Secara ringkas Davis (1993:164) mendeskripsikan ke tiga tahapan
dalam proses pembuatan keputusan dari model Simon yang
ditunjukkan pada penjelasan lebih detail dari tahap-tahap proses
A. Tahap-Tahap pembuatan keputusan akan dibahas dalam bagian berikut.

Dalam Proses Hal ini dikarenakan mengambil keputusan harus


mengeksplorasi semua alternatif yang mungkin dan
Pembuatan pengambil keputusan tidak dapat mengambil resiko

Keputusan dari kehilangan beberapa alternatif sebab satu


alternatif yang hilang mungkin saja adalah alternatif
yang terbaik. Kegiatan menghasilkan dan
mengembangkan berbagai alternatif adalah suatu
kegiatan yang kreatif, dan beraktivitas pada dasarnya
dapat dipelajari.
Secara ringkas Davis (1993:164) mendeskripsikan ke tiga tahapan
dalam proses pembuatan keputusan dari model Simon yang
ditunjukkan pada penjelasan lebih detail dari tahap-tahap proses
A. Tahap-Tahap pembuatan keputusan akan dibahas dalam bagian berikut.

Dalam Proses 3. Choice Phase (Tahap Pemilihan)

Pembuatan Dalam tahap ini salah satu dari berbagai alternatif


yang dikembangkan dalam tahap desain akan
Keputusan dipilih dan alternatif yang terpilih tersebut
dinamakan sebagai suatu keputusan. Untuk
menyeleksi satu alternatif, analisis yang rinci dari
setiap alternatif dibuat setelah membuat suatu
keputusan maka keputusan tersebut dijalankan.
B. Jenis-Jenis Keputusan Organisasi

Keputusan organisasi pada hakikatnya berbeda, dalam


sejumlah cara perbedaan-perbedaan ini mempengaruhi
formulasi (perumusan) dari berbagai alternatif arah tindakan
dan pemilihan diantara alternatif-alternatif tersebut. Berikut ini
akan dijelaskan secara lebih rinci dimensi-dimensi dari dasar
pengklasifikasian jenis-jenis keputusan tersebut.
Jenis-jenis keputusan

1. Purpose of Decision Making


Berdasarkan maksud atau tujuan dari kegiatan pembuatan keputusan Robert B. Anthony
seperti yang dikutip oleh Goyal (2003:61) telah membedakan keputusan organisasional
ke dalam tiga kategori keputusan yakni keputusan perencanaan strategis, keputusan
pengendalian manajemen, dan keputusan pengendalian operasional.

2. Level of Programmability
Simon (dalam Goyal, 2003:61), berdasarkan tingkatan pemrograman keputusan,
mengajukan dua jenis keputusan yaitu keputusan terprogram dan yang tidak terprogram,
yang biasa dikenal juga dengan istilah keputusan terstruktur dan keputusan tidak
terstruktur. Akan tetapi, tidak terdapat garis batas yang tegas antara dua jenis keputusan
tersebut, melainkan lebih dipandang sebagai suatu kontinyum untuk pengklasifikasian
keputusan.
Jenis-jenis keputusan

3. Keputusan Terprogram/Terstruktur (Programmed/Structured decision)


Adalah keputusan keputusan yang telah terdefinisi dan yang dapat dispesifikasikan
sebelumnya melalui seperangkat prosedur keputusan atau aturan yang dapat diterapkan
untuk mencapai suatu keputusan. Keputusan seperti ini merupakan keputusan yang rutin
dan berulang serta membutuhkan waktu yang sedikit untuk mengembangkan berbagai
alternatif dalam tahap desain. Secara tradisional, keputusan-keputusan yang
terprogram/terstruktur telah dilakukan atau dibuat melalui kebiasaan, berdasarkan
prosedur operasional atau dengan cara-cara (alat-alat) lain yang sudah berlaku dan dapat
diterima.
Jenis-jenis keputusan

4. Keputusan Tidak Terprogram/Tidak Terstruktur (Nonprogrammed Decisions)


Adalah keputusan-keputusan yang tidak terdefinisi dan tidak mempunyai aturan-aturan
atau prosedur keputusan yang telah ditentukan sebelumnya. Keputusan tidak terprogram
dapat berkisar dari keputusan satu waktu yang berkaitan dengan suatu krisis (seperti:
bencana alam pada suatu lokasi dari unit tertentu) hingga keputusan-keputusan yang
berkaitan dengan masalah-masalah yang berulang-ulang, manakala berbagai kondisi
berubah sehingga aturan-aturan keputusan tidak dapat diformulasikan atau
dispesifikasikan sebelumnya. Untuk keputusan-keputusan seperti ini, waktu yang cukup
harus dihabiskan dalam tahap perancangan/pengembangan alternatif (design phase).
Jenis-jenis keputusan

5. Knowledge of outcomes
Pendekatan lain dalam mengklasifikasikan keputusan-keputusan adalah berdasarkan
tingkat dari pengetahuan tentang hasil keputusan (knowledge of outcomes). Suatu hasil
keputusan menentukan apa yang akan terjadi, apabila suatu keputusan dibuat atau
alternatif tindakan diambil/dipilih. Ketika terdapat lebih dari satu alternatif, pengetahuan
tentang hasil keputusan menjadi semakin penting dalam analisis pembuatan keputusan,
biasanya pengetahuan tentang hasil keputusan dibedakan menjadi tiga kategori, yakni
keputusan dalam kondisi pasti, keputusan dalam kondisi beresiko, dan keputusan dalam
kondisi tidak pasti.
Jenis-jenis keputusan

6. Criteria for Decision Making


Suatu model pembuatan keputusan yang menggambarkan bagaimana pembuat keputusan
(decision maker) membuat kelompok/kelas dari keputusan adalah model normatif atau
preskriptif. Satu model yang menjelaskan bagaimana para pembuat keputusan secara
nyata atau aktual membuat keputusan dikenal sebagai model deskriptif. Model normatif
secara umum telah dikembangkan oleh para ahli ekonomi (ekonomist) dan manajemen
(manajemen scientists). Linear programming, game theory, capital budgeting, dan teori
keputusan statistik merupakan contoh-contoh dari model normatif. Sementara, model-
model deskriptif berupaya untuk menjelaskan perilaku nyata atau aktual dan oleh sebab
itu, sebagian besar kembangkan oleh ahli ilmu perilaku.
C. Sistem Pendukung Keputusan Organisasi

Konsep pembuatan keputusan sebagaimana yang telah diuraikan dalam bagian sebelumnya pada
hakikatnya nya harus dipahami baik oleh perancang (desainer) maupun oleh pengguna dari sistem
informasi untuk mendukung pembuatan keputusan. Beberapa konsep dari pembuatan keputusan
tersebut secara eksplisit dipertimbangkan dalam perancangan/ desain sistem pendukung keputusan
organisasi, sementara yang lain yang menyajikan batasan-batasan pada apa yang diharapkan akan
dipenuhi atau diselesaikan oleh sebuah model keputusan. Setelah memahami proses dan konsep dari
pembuatan keputusan maka sekarang dalam bagian ini akan dibahas tentang peranan dari sistem
informasi dalam menyajikan informasi guna mendukung proses pembuatan keputusan dalam
organisasi. Istilah dari sistem pendukung keputusan (decision support system-DSS) itu sendiri
merujuk pada suatu kelas/kategori dari sistem informasi yang mendukung proses pembuatan
keputusan. Penekanan konsep DSS adalah lebih pada dukungan (support) dibandingkan pada
otomatisasi (automations) keputusan sistem pendukung keputusan memungkinkan pembuat
keputusan untuk memanggil/menarik data dan alternatif solusi selama proses penyelesaian masalah.
C. Sistem Pendukung Keputusan Organisasi

Menurut Davis (1993:368-369) konsep dari sistem pendukung keputusan didasarkan pada beberapa
asumsi tentang peranan komputer dalam pembuatan keputusan yang efektif sebagai berikut.

1. Komputer harus mendukung manajer, tetapi tidak menggantikan peranan manajer dalam
memberikan penilaian.
2. Pay off (hasil) utama dari dokumen komputer adalah untuk masalah masalah semi-terstruktur,
manakala bagian-bagian dari analisis dapat disistematisasikan untuk komputer, tetapi pandangan
atau pemikiran dan penilaian dari pembuat keputusan tetap dibutuhkan untuk mengendalikan proses.
3. Penyelesaian masalah yang efektif adalah bersifat interaktif dan dapat ditingkatkan melalui dialog
antara pengguna dan sistem. Pengguna mengeksplorasi situasi permasalahan dengan menggunakan
kemampuan penyiapan informasi dan analisis dari sistem seperti pemikiran dan pengalaman manusia.
C. Sistem Pendukung Keputusan Organisasi

Sistem pendukung keputusan harus menyajikan kemudahan pengaksesan database yang


mengandung data yang relevan dan pengujian solusi-solusi yang bersifat interaktif perancang sistem
harus memahami proses pembuatan keputusan untuk setiap situasi agar dapat merancang sebuah
sistem yang mampu mendukung proses pembuatan keputusan secara efektif.

1. Dukungan sistem informasi terhadap proses pembuatan organisasi

Model pembuatan keputusan dari Simon telah mengungkapkan tiga tahap dalam proses pembuatan
keputusan model Simon tersebut adalah relevan untuk perancangan pendukung informasi bagi
pembuatan keputusan dalam sebuah sistem informasi manajemen, yaitu: tahap penelusuran atau
identifikasi masalah, tahap perancangan atau pengembangan alternatif, tahap pemilihan alternatif.
C. Sistem Pendukung Keputusan Organisasi

2. Dukungan sistem informasi terhadap jenis-jenis keputusan organisasi


Perbedaan antara keputusan yang terprogram dan keputusan yang tidak terprogram (yang
diistilahkan sudah dengan keputusan terstruktur dan keputusan yang tidak terstruktur) akan
mempengaruhi dukungan terhadap pemrosesan informasi. Keputusan-keputusan tidak terprogram
adalah keputusan yang tidak terstruktur, tidak berulang secara berkala atau kondisinya sangat
berbeda pada setiap kali pengulangan sehingga tidak ada model umum yang dapat dikembangkan
sebagai dasar untuk pemrograman keputusan keputusan tidak terprogram. Sistem pendukung
keputusan (decision support system) pada hakekatnya dirancang untuk menentukan keputusan
keputusan tidak terprogram ini. Walaupun sistem pendukung keputusan (decision support system)
dapat digunakan untuk berbagai variasi dari keputusan, tetapi konsep sistem pendukung keputusan
akan lebih baik bila diterapkan pada beberapa jenis keputusan saja daripada keputusan lainnya.
A. Konsep perencanaan dan pengendalian
organisasi
KB 2 1. Konsep dan proses perencanaan
organisasi
Perencanaan merupakan suatu fungsi
organisasi yang berjalan terus menerus yang
menyajikan kerangka kerja bagi kegiatan
operasional dan pembuat keputusan.
Rencana organisasi tidak ditetapkan secara
mekanis melainkan sangat tergantung pada
Dukungan sistem informasi individu-individu yang membentuk suatu
untuk fungsi perencanaan dan organisasi.
pengendalian organisasi.
A. Konsep perencanaan dan pengendalian
organisasi
KB 2 2. Penentuan tujuan dan sasaran organisasi
Terdapat kesepakatan umum tentang
pengertian dari beberapa istilah yang digunakan
dalam perencanaan. Tetapi kadang kala istilah-
istilah tersebut secara bergantian dan kurang
tepat.

3. Proses perencanaan
Beberapa karakteristik dari proses perencanaan
Dukungan sistem informasi yang menjadi alasan untuk mengabaikan atau
tidak menjalankan kegiatan perencanaan, antara
untuk fungsi perencanaan dan lain :
pengendalian organisasi.
A. Konsep perencanaan dan pengendalian
organisasi
KB 2 a. Perencanaan adalah suatu kegiatan pemikiran
( cognitive activity ) yang sangat sulit, ketika
proses perencanaan membutuhkan kerja mental
yang keras ( hard mental work ).
b. Perencanaan membuat kejadian yang tidak pasti
dari peristiwa-peristiwa di masa yang akan
datang.
c. Perencanaan mengurangi rasa kebebasan untuk
bertindak.
d. Perencanaan merupakan usaha yang harus
dilakukan secara intensif
Dukungan sistem informasi
e. Perencanaan adalah perhitungan yang
untuk fungsi perencanaan dan membosankan.
pengendalian organisasi. f. Rencana-rencana sering kali dibuat lalu
diabaikan.
A. Konsep perencanaan dan pengendalian
organisasi
KB 2 4. Karakteristik proses pengendalian
organisasi

Pengendalian terdiri atas prosedur untuk


menentukan penyimpangan dari rencana
dan mengindikasikan tindakan korektif
( perbaikan). Setiap fungsi organisasi yang
utama memiliki seperangkat pengendalian
yang dikaitkan dengan fungsi tersebut.
Dukungan sistem informasi
untuk fungsi perencanaan dan
pengendalian organisasi.
A. Konsep perencanaan dan pengendalian
organisasi
KB 2 5. Menghindari ketidakpastian
Maksud dari pengendalian dan
pengorganisasian adalah untuk
menghindari ketidakpastian tentang tugas
yang akan dikerjakan, bagaimana tugas
tersebut dikerjakan dan kapan tugas itu
akan dikerjakan. Kebalikan dari
pengorganisasian dan pengendalian
Dukungan sistem informasi adalah kondisi yang tidak teratur dan
untuk fungsi perencanaan dan hancur ( entropy ).
pengendalian organisasi.
A. Konsep perencanaan dan pengendalian
organisasi
KB 2 6. Perilaku dari pegawai/petugas
pengendalian

Fungsi utama dari posisi pengendalian


tersebut adalah melakukan verifikasi
( pembuktian ) bahwa prosedur dan
kebijakan organisasi sedang diikuti
( dijalankan ). Contoh dari pengendalian
tersebut antara lain, kepala anggaran,
Dukungan sistem informasi pegawai yang memeriksa /yang menilai
untuk fungsi perencanaan dan kinerja, dan auditor.
pengendalian organisasi.
B.
B. Dukungan
Dukungan sistem
sistem informasi
informasi terhadap
terhadap fungsi
fungsi perencanaan
perencanaan dan
dan pengendalian
pengendalian organisasi
organisasi

1. Sistem Pendukung Perencanaan ( planning support system )


Sistem Pendukung Perencanaan merupakan hal yang penting, baik di dalam membantu
kinerja dari pekerjaan yang sulit maupun dalam mengatasi fenomena ( gejala )
menghindari perencanaan. Peningkatan kinerja dibantu melalui kemampuan ( kapabilitas )
dari sistem pendukung perencanaan dan manusia dibantu dalam mengatasi perilaku
menghindari perencanaan melalui prosedur-prosedur yang diimplementasikan dengan
sistem Pendukung Perencanaan.

2. Model dan fasilitas yang digunakan dalam sistem pendukung perencanaan


Sistem pendukung perencanaan pada dasarnya merupakan bagian dari konsep yang luas
dalam sebuah sistem pendukung keputusan ( decision support system-DSS ). Sistem
Pendukung Perencanaan cenderung untuk menggunakan program ( perangkat lunak ) dan
konsep-konsep desain dari DSS.
B.
B. Dukungan
Dukungan sistem
sistem informasi
informasi terhadap
terhadap fungsi
fungsi perencanaandan
perencanaandan pengendalian
pengendalian organisasi
organisasi

3. Sistem Perangkat lunak Perencanaan


Sejumlah bahasa perencanaan atau sistem perangkat lunak ( program )
perencanaan dirancang secara khusus untuk perencanaan keuangan.
4. Keunggulan dari Sistem Pendukung Perencanaan
Menurut Davis ( 1993:399 ) terdapat beberapa keunggulan dari penggunaan
model perencanaan berbasis komputer dalam rangka meminimalisir kesulitan
maupun Kendala dalam perencanaan sebagai berikut :
B.
B. Dukungan
Dukungan sistem
sistem informasi
informasi terhadap
terhadap fungsi
fungsi perencanaandan
perencanaandan pengendalian
pengendalian organisasi
organisasi

a. Mengurangi beban informasi


b. Penyeleksian informasi
c. Solusi ekonomis
d. Tingkat pengembalian yang cepat ( fast Turnaround )
e. Keterkaitan dari sistem perencanaan dan pengoperasian
f. Bantuan komunikasi
g. Keterlibatan langsung

5. Dukungan Sistem Informasi terhadap pengendalian ( control support system )


Sistem informasi pada hakikatnya telah digunakan secara luas untuk keperluan pengendalian,
terutama dalam melaporkan penyimpangan-penyimpangan dari sebuah standar. Koreksi
terhadap sistem dapat dikerjakan oleh aturan-aturan keputusan yang terprogram, namun
sistem informasi terutama melayani untuk keperluan pemberitahuan kepada manusia sebagai
pembuat keputusan ketika tindakan perbaikan dibutuhkan.
MATUR SUWUN
Kalo ada pertanyaan tolong dipendam
aja. wkwk

CREDITS: This presentation template was created


by Slidesgo, including icons by Flaticon,
infographics & images by Freepik

Anda mungkin juga menyukai