Anda di halaman 1dari 2

Diskusikanlah..dan baca terlebih dahulu..kasusnya..

Penilaian aset publik memegang peranan penting dalam tata kelola


manajemen aset. Pelaksanaannya harus memenuhi unsur kehati-hatian dan
kecermatan dalam menentukan kewajaran nilai sebuah aset jika tidak akan
menimbulkan permasalahan hukum dikemudian hari. Hal ini terjadi pada
kasus RS Sumber Waras. Berikut ini adalah sejumlah fakta yang dihimpun
dari media masa adalah terkait kasus penilaian aset RS Sumber Waras,
yaitu:

1. Pembelian lahan RS Sumber Waras seluas 36.410 meter untuk


keperluan pembangunan rumah sakit khusus kanker Pemprov DKI
2. Lahan tersebut pada awalnya hendak dibeli oleh PT. Ciputra Karya
dan telah diberi uang muka sebesar Rp50 miliar. Tetapi kemudian PT
Ciputra Utama tidak juga melunasinya setelah gagal menawar
sehingga pembeliannya diambil alih Pemprov DKI
3. Pemprov DKI memakai NJOP senilai Rp20 juta per-meter sehingga
harga tanahnya menjadi Rp755 miliar sesuai dengan kesepakatan
NJOP antara PT Ciputra Karya Utama dengan Yayasan Kesehatan
Sumber Waras (YKSW)
4. BPK menganggap bahwa lokasi lahan RS Sumber Waras yang dibeli
Pemprov DKI berada di Jalan Tomang Utara, sedangkan Pemprov
meyakini posisi lahan berbeda yaitu berada di jalan Kyai Tapa. Atas
dasar inilah BPK menilai terjadi kesalahan dalam menetapkan Nilai
Jual Objek Pajak (NJOP) di lokasi lahan. BPK menilai angka Rp 20
juta per meter terlalu besar dari harga yang seharusnya yaitu Rp 7
juta per meter.
5.  Investigasi BPK menyebut Pemprov DKI tidak cermat dalam
membeli lahan Sumber Wras. Ketidakcermatan dinilai dari tidak
adanya pengkajian dan perencanaan yang matang terlebih dahulu.
Namun Pemprov menyatakan bahwa pembelian lahan tersebut telah
direncanakan dan telah mendapatkan persetujuan DPRD DKI
Jakarta.
6. Terdapat dua pilihan kepada YKSW terkait penyelesaian kerugian
negara dalam pembelian lahan tersebut, yaitu:

Pertama, meminta pihak YKSW untuk mengembilkan uang kelebihan


sebesar Rp 191 miliar atau kedua, membatalkan pembeliannya. Kedua
solusi merupakan saran dari Badan Pemeriksa Keuangan.Namun
belakangan diketahui bahwa Dinas Kesehatan sudah menagih
pengembalian kelebihan uang sebesar Rp 191 miliar tersebut kepada pihak
YKSW, namun YKSW merasa tidak ada dasar mengembalikan uang
tersebut Pihak YKSW menganggap telah melakukan transaksi berdasarkan
NJOP (nilai jual obyek pajak) dan kesepakatan kedua belah pihak.
Sumber: http://wartakota.tribunnews.com/2018/01/09/kasus-sumber-
waras-kembali-diramaikan-sandiaga-uno-ini-lima-faktanya?page=3

Dari kasus tersebut diskusikan hal-hal sebagai berikut:

1. Analisis prinsip-prinsip apa yang tidak sesuai dalam penilaian aset


sehingga menimbulkan permasalahan tersebut!
2. Bagaimana pendekatan penilaian guna memperoleh nilai wajar tanah
sumber waras? 

Anda mungkin juga menyukai