Anda di halaman 1dari 5

TUGAS III

PERBANDINGAN ADMINISTRASI NEGARA

DIKERJAKAN OLEH

NAMA : AHMAD FARIZ NASUTION


NIM : 030909441
JURUSAN : ILMU ADMINISTRASI NEGARA

FAKULTAS HUKUM ILMU SOSIAL POLITIK


UNIVERSITAS TERBUKA
UPBJJ MEDAN
2020.2
Tugas 3
1. Sebut dan jelaskan dimensi-dimensi nilai SANKRI sebagai sistem penyelenggaraan
kebijakan negara!

2. Jelaskan menurut pendapat saudara mengenai model pembangunan nasional yang


berorientasi pertumbuhan dan model pembangunan kebutuhan dasar disertai dengan
contohnya!

Jawabannya :

1. Dalam Sistem Administrasi Negara Kesatuan Republik Indonesia (SANKRI) terdapat


berbagai macam dimensi nilai yang dijadikan sebagai dasar, landasan dan arah dalam
pelaksanaan sistem penyelenggaraan kebijakan negara. Dimensi-dimensi nilai yang dimaksud
di dalam SANKRI terdiri dari dasar negara (falsafah negara), cita-cita dan tujuan negara,
bentuk dan sistem pemerintahan negara, etika dalam bernegara, dan kompetensi aparatur
negara.

a. Dasar/Falsafah Negara

Sebagaimana dijelaskan dalam pembukaan UUD NRI 1945, bahwa Pancasila


merupakan dasar negara yang terdiri atas :
1). Ketuhanan Yang Maha Esa.
2). Kemanusiaan yang adil dan beradab.
3). Persatuan Indonesia.
4).Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan.
5). Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Selain sebagai dasar negara, Pancasila juga berfungsi sebagai :
1). Pandangan hidup bangsa Indonesia, yang dapat mempersatukan kita serta memberi
petunjuk dalam mencapai kesejahteraan dan kebahagiaan lahir dan bathin dalam
masyarakat kita yang beraneka ragam.
2). Jiwa dan kepribadian bangsa Indonesia, karena Pancasila memberikan corak yang
khas kepada bangsa Indonesia, serta tidak dapat dipisahkan dari bangsa Indonesia
yang merupakan ciri khas yang membedakan bangsa Indonesia dengan bangsa lain.
3). Tujuan yang akan dicapai oleh bangsa Indonesia, yaitu mencapai suatu masyarakat
adil dan makmur dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
4). Perjanjian luhur rakyat Indonesia, yang mana merupakan sesuatu yang disetujui
oleh wakil-wakil rakyat Indonesia menjelang dan sesudah terjadinya proklamasi
kemerdekaan Indonesia yang kita junjung tinggi.
b. Cita-cita dan Tujuan Negara
Dalam pembukaan UUD NRI 1945 dijelaskan bahwa cita-cita negara secara eksplisit
di dalam alinea kedua yang dinyatakan sebagai berikut : mewujudkan negara Indonesia yang
merdeka, bersatu, berdaulat, adil, dan makmur. Cita-cita negara yang sebagaimana dimuat di
dalam pembukaan UUD NRI 1945 merupakan cita-cita proses perjuangan dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Walaupun sempat terjadi beberapa kali perubahan
dalam konstitusi negara, namun esensi dari cita-cita bernegara tidaklah mengalami
perubahan.
Tujuan negara biasanya dicantumkan ke dalam konstitusi negara yang bersangkutan.
Tujuan yang hendak dicapai oleh negara kita, dapat kita jumpai di dalam pembukaan UUD
NRI 1945, yaitu sebagai berikut :
1). Melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia.
2). Memajukan kesejahteraan umum.
3). Mencerdaskan kehidupan bangsa.
4). Ikut melaksanakan ketertiban dunia, berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi,
dan juga keadilan sosial.
c. Bentuk dan Sistem Pemerintahan Negara
Di Indonesia sudah mengalami dan menggunakan 2 (dua) bentuk negara, yaitu negara
kesatuan dan serikat. Adapun pilihan bentuk pemerintahan republik didasarkan kepada
keinginan para pendiri bangsa untuk menciptakan demokrasi, yaitu pemerintahan yang
senantiasa menjunjung tinggi kepentingan rakyatnya. Demokrasi yang diinginkan oleh
bangsa Indonesia ialah demokrasi Pancasila, yang menghendaki bahwa dalam segala aspek
aktivitas kenegaraan selalu dihubungkan dengan falsafah Pancasila di dalam praktiknya.
Sesuai amanat UUD NRI 1945 dan penjelasannya, maka ditetapkanlah sistem
pemerintahan Indonesia yang akan menjalankan tugas-tugasnya dalam rangka mencapai
tujuan nasional yang telah disebutkan sebelumnya. Sistem pemerintahan Negara Indonesia
menurut UUD NRI 1945 adalah sebagai berikut :
1). Indonesia merupakan negara yang berdasarkan atas hukum (rechstaat) tidak
berdasarkan atas kekuasaan belaka.
2). Pemerintah berdasarkan atas sistem konstitusi (hukum dasar), tidak bersifat
absolutisme (kekuasaan yang tidak terbatas).
3). Kekuasaan negara yang tertinggi berada di tangan MPR.
4). Presiden merupakan penyelenggara pemerintah negara yang tertinggi di bawah
MPR.
5). Presiden tidak bertanggung jawab kepada DPR, artinya kedudukan presiden tidak
bergantung kepada DPR.
6). Menteri negara merupakan pembantu presiden dan tidak bertanggung jawab
kepada DPR. Presiden yang berhak mengangkat dan memberhentikannya.
Jadi, bentuk dan sistem pemerintahan Indonesia menurut UUD NRI 1945 ialah
republik, dimana peranan rakyat benar-benar diakui dalam penyelenggaraan pemerintahan
negara.
d. Etika Dalam Bernegara
Dengan diwujudkannya nilai-nilai Pancasila dalam penyelenggaraan pemerintahan
negara, baik dalam tugas-tugas umum pemerintahan ataupun tugas-tugas pembangunan,
maka hal ini menunjukkan secara eksplisit para penyelenggara negara sudah mempraktikkan
etika dalam bernegara.
e. Kompetensi Aparatur Negara
Untuk mewujudkan cita-cita dan tujuan negara sebagaimana diamanatkan dalam
konstitusi, maka peranan aparatur negara selaku penyelenggara pemerintahan negara
merupakan kunci yang sangat strategis dan begitu menentukan. Bahkan dapat dikatakan
bahwa keberhasilan dari pelaksanaan tugas-tugas umum pemerintahan dan pembangunan
nasional sangat tergantung kepada kemampuan dan keberadaan dari aparatur negara. Yang
artinya, para penyelenggara negara harus dan perlu memiliki kompetensi yang dibutuhkan.

2. a. Model pembangunan nasional yang berorientasi pada pertumbuhan merupakan model


yang memandang tujuan pembangunan nasional sebagai pertumbuhan ekonomis dalam arti
sempit. Yakni menyangkut kapasitas ekonomi nasional yang semula dalam jangka waktu
lama berada dalam kondisi statis, lalu bangkit untuk menghasilkan peningkatan GNP per
tahunnya. Dalam model pembangunan seperti ini berasumsi bahwa angka pertumbuhan
ekonomi tinggi yang diakibatkan oleh tingkat investasi tertentu, baik domestik maupun asing
akan menciptakan lebih banyak lapangan kerja, mengurangi pengangguran, dan
meningkatkan kesejahteraan akan memicu dan mendorong peningkatan konsumsi yang pada
gilirannya akan mendongkrak produksi dan seterusnya.
Contohnya misalnya yaitu :
Pembangunan pada dasarnya adalah memegang pertumbuhan yang mengarah pada
konsep ekonomi yang memiliki konotasi positif; itu melibatkan penerapan langkah-langkah
ekonomi dan teknis tertentu untuk menerapkan sumber daya yang tersedia untuk memicu
pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Pada 1950-an dan 1960-
an, pembangunan sebagian besar disebut sebagai pertumbuhan ekonomi, yang berarti
perubahan kuantitatif daripada kualitatif dalam kinerja ekonomi. Akibatnya banyak teori-teori
berkenaan pembangunan dirancang untuk mengaktifkan dan mempercepat proses
pertumbuhan ekonomi dan menggerakkan negara-negara berkembang di sepanjang jalan
yang dipetakan oleh industri dibarat, dari mengandalkan terutama pada kegiatan pertanian
hingga mengandalkan terutama pada produksi dan perdagangan.
b. Model pembangunan kebutuhan dasar masyarakat bisa saja memiliki keunikan dalam
penerapan proses pembangunan kebutuhan dasar yang mana secara individualistik kehadiran
masyarakat dalam proses pembangunan kebutuhan dasar sebagai penentu kesuksesan
pembangunan kebutuhan dasar yang ingin dicapai Negara. Pada model ini negara dapat hadir
dalam memberikan bantuan terhadap pelayanan kebutuhan dasar masyarakat berupa subsidi
dan bantuan sosial lainnya.
Konkretnya peningkatan kesejahteraan masyarakat dengan aspek kebutuhan dasar
dapat dicapai dengan memberikan akses bagi penduduk berpenghasilan 40 persen terendah
kedalam kegiatan ekonomi produktif dan secara selektif pemberian Kartu Keluarga Sejahtera.
Kesempatan yang luas bagi masyarakat kurang mampu untuk berkiprah dalam pembangunan,
akan mempercepat penurunan kemiskinan sehingga meningkatkan taraf kehidupan ekonomi
keluarga yang berkelanjutan. Berbagai potensi akan dikembangkan sesuai kondisi ekonomi
dan wilayah. Peningkatan kapasitas, keterampilan, akses kepada sumber pembiayaan dan
pasar, diversifikasi keterampilan, serta perlindungan usaha dibutuhkan untuk meningkatkan
kemampuan masyarakat kepada sumberdaya produktif.

DAFTAR PUSTAKA
Kadarwati, T. 2014. Perbandingan Administrasi Negara. Tangerang Selatan: Universitas
Terbuka.
Mahadiansar, Dkk. Paradigma Pengembangan Model Pembangunan Nasional Di
Indonesia. Jurnal Ilmu Administrasi.17.1(2020)

Anda mungkin juga menyukai