Anda di halaman 1dari 2

1. Sistem adalah perpaduan beberapa subsistem yang membentuk sistem itu sendiri.

Jadi
sistem ekonomi merupakan perpaduan dari aturan-aturan atau cara-cara yang menjadi satu
kesatuan dan digunakan untuk mencapai tujuan dalam perekonomian. Aturan-aturan sistem
perekonomian harus dapat menjawab permasalahan barang apa yang harus diproduksi?
Bagaimana cara memproduksi? Dan untuk siapa barang tersebut diproduksi? Walaupun
Masalah pokok ekonomi pada dasarnya sama di setiap wilayah dan di setiap negara, namun
bagaimana cara memecahkan masalah ekonomi tersebut berbeda dari satu negara ke negara
lainnya. Hal ini dengan sendirinya mendorong terciptanya sistem ekonomi yang berbeda-
beda di berbagai negara. Perbedaan penerapan sistem ekonomi terjadi karena perbedaan
pemilikan sumber daya maupun perbedaan sistem dari pemerintahan suatu negara. Secara
umum dapat dikatakan bahwa negara yang menganut sistem liberal akan menganut sistem
ekonomi pasar. Sedangkan negara-negara sosialis lebih cenderung menerapkan sistem
ekonomi komando atau terpusat.

Sistem ekonomi kapitalis dan ekonomi sosialis adalah dua sistem yang saling bertentangan.
Kedua sistem tersebut memiliki kelebihan dan kelemahan. Sistem ekonomi kapitalis yang
mendorong setiap individu berusaha dengan giat, dapat menyebabkan kesenjangan antara
kelompok kaya dan miskin semakin melebar. Sebaliknya, sistem ekonomi sosialis yang
mengutamakan kesejahteraan masyarakat, dapat menyebabkan individu tidak produktif
karena bekerja keras atau tidak akan tetap memperoleh hasil yang sama.

Berdasarkan pertimbangan tersebut, beberapa negara tidak memilih sistem ekonomi kapitalis
dan ekonomi sosialis secara mutlak, melainkan mengombinasikan kelebihan setiap sistem
sambil mengurangi kelemahan sistem yang lain. Sistem ekonomi ini dikenal dengan istilah
sistem ekonomi campuran (mixed economy). Indonesia memilih sistem ekonomi campuran
yang dikenal dengan Sistem Ekonomi Pancasila (SEP) atau Demokrasi Ekonomi.

2. Sesuai dengan ciri sistem ekonomi campuran, Sistem Ekonomi Pancasila mengambil
beberapa kelebihan serta berusaha mengurangi kelemahan dari sistem ekonomi kapitalis dan
ekonomi sosialis. Negara menguasai dan mengatur aset atau faktor produksi yang
berhubungan dengan kepentingan masyarakat, namun sektor swasta juga diberi kesempatan
berusaha di bidang lain yang tidak dikuasai oleh pemerintah.

Dasar dari Sistem Ekonomi Pancasila adalah UUD 1945 Pasal 33 yang memuat ayat-ayat
sebagai berikut :

a. Ayat (1) Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan atas asas
kekeluargaan.

b. Ayat (2) Cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan menguasai hajat hidup
orang banyak dikuasai oleh negara.

c. Ayat (3) Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh
negara dan dipergunakan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat.
d. Ayat (4) Perekonomian nasional diselenggarakan berdasarkan atas demokrasi ekonomi
dengan prinsip kebersamaan, efisiensi, berkeadilan, berkelanjutan, berwawasan lingkungan,
kemandirian, serta dengan menjaga keseimbangan, kemajuan dan kesatuan ekonomi nasional.

Berdasarkan UUD 1945, bentuk usaha yang memilih ikatan kekeluargaan dan paling sesuai
dengan masyarakat Indonesia adalah koperasi.

Anda mungkin juga menyukai