Anda di halaman 1dari 3

Diskusi.

Diskusikanlah...

Forum diskusi 4 ini akan membahas dua permasalahan yang terkait dengan
Bendaharawan dan juga Pemeriksaan Keuangan Negara.

1. Berdasarkan khtisar Hasil Pemeriksaan BPK, bahwa pelaporan keuangan


Pemerintah daerah masih belum sepenuhnya dapat diyakini kewajarannya.
Hal tersebut  disebabkan oleh berbagai faktor, diantaranya adalah :
Kelemahan dalam sistem penyusunan laporan keuangan, dan kurang
memadainya kompetensi SDM pengelola keuangan pada pemerintah daerah.

Pertanyaan untuk diskusi adalah : carilah satu contoh kasus di satu daerah
mengenai penyusunan laporan keuangan yang belum dapat diyakini
kewajarannya. Lalu, diskusikan apa penyebab kurang baiknya laporan
keuangan tersebut yang anda analisis berdasarkan kompetensi bendahara
dan tugas-tugas yang seharusnya dilakukan oleh bendahara !

(Untuk menanggapi diskusi ini, tentunya anda harus memiliki data mengenai
kurang baiknya laporan keuangan, dan anda juga harus mengetahui terlebih
dahulu tugas-tugas bendahara dan penyusunan laporan keuangan yang
seharusnya)

2. Transparency International merilis indeks persepsi korupsi negara-negara


di dunia untuk tahun 2017. Dari 180 negara, Indonesia berada di peringkat ke-
96. Transparency International menyimpulkan belum ada banyak
perkembangan dari negara-negara ini untuk mengakhiri korupsi.

Pada tahun 2017 Indonesia berada di peringkat ke-96 dengan nilai 37. Indeks
persepsi korupsi Indonesia dari 2016 ke 2017 sama, yaitu 37, tapi
peringkatnya turun. Pada 2016, Indonesia berada di peringkat ke-90.

(Sumber  : https://news.detik.com/berita/d-3879592/indeks-persepsi-korupsi-
2017-indonesia-peringkat-ke-96 (Diakses pada tanggal 9 November 2018)

Pertanyaan untuk didiskusikan adalah : Sebenarnya Indonesia memiliki


banyak lembaga pengawasan keuangan negara. Namun meskipun sudah
terdapat banyak lembaga pengawasan keuangan negara, peringkat Indeks
persepsi Indonesia berada di peringkat bawah. Menurut saudara,  adakah
yang salah dengan lembaga-lembaga pengawasan keuangan negara ini ?
atau adakah yang salah dalam system pengawasan dan pemeriksaan
keuangan negara di Indonesia ?

(Untuk menanggapi diskusi ini, tentunya anda harus mengetahui terlebih


dahulu mengenai berbagai lembaga pengawasan dan proses pemeriksaan
keuangan negara, untuk selanjutnya dibandingkan dengan kasus-kasus
korupsi)

1. Salah satu indikator kualitas akuntabilitas keuangan dilihat dari opini auditor eksternal
(BPK) atas penyajian laporan keuangan pemerintah, yang terdiri dari Laporan
Keuangan Pemerintah Pusat (LKPP), Laporan Keuangan Kementerian/Lembaga
(LKKL), dan Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) yang komponennya
meliputi: Neraca, Laporan Realisasi Anggaran, Laporan Arus Kas, dan Catatan atas
Laporan Keuangan. Opini BPK secara bertingkat terdiri dari: Tidak Wajar (TW), Tidak
Memberikan Pendapat (TMP), Wajar Dengan Pengecualian (WDP), dan yang terbaik
adalah Wajar Tanpa Pengecualian (WTP).

Belum diperolehnya opini WTP dari BPK menunjukkan bahwa pelaporan keuangan
Pemerintah daerah masih belum sepenuhnya dapat diyakini kewajarannya oleh BPK
yang disebabkan oleh berbagai faktor, antara lain:
a. Adanya kelemahan sistem pengendalian intern;
b. Belum tertatanya barang milik negara/daerah dengan tertib;
c. Tidak sesuainya pelaksanaan pengadaan barang dan jasa dengan ketentuan yang
berlaku;
d. Penyajian laporan keuangan yang belum sesuai dengan Standar Akuntansi
Pemerintahan (SAP);
e. Kelemahan dalam sistem penyusunan laporan keuangan;
f. Kurang memadainya kompetensi SDM pengelola keuangan pada pemerintah daerah.

Contoh yang saya ambil yaitu laporan keuangan provinsi Sumatra utara yang
bermasalah. Penyebabnya yaitu terdapat kekurangan kas pada bendahara
pengeluaran, aset tidak tetap tidak diyakini kebenarannya karena terdapat perbedaan
nilai di neraca dengan nilai pendukung; aset disajikan dengan nilai Rp0,00; aset tidak
didukung rincian yang memadai, tanah di bawah ruas jalan dan daerah irigasi belum
disajikan dalam neraca serta nilai rehabilitasi aset tetap tidak diatribusikan ke aset tetap
perolehan awal. Masalah berikutnya adalah kekurangan volume pekerjaan pada
pengadaan jasa konstruksi dan pelaksanaan pekerjaan tidak sesuai spesifikasi kontrak.
pemeriksaan atas laporan keuangan bertujuan untuk memberikan opini atas LKPD.
Opini merupakan pernyataan profesional pemeriksa mengenai kewajaran atas laporan
keuangan
Dalam rangka peningkatan kualitas laporan keuangan pemda telah disarankan kepada
masing-masing kepala daerah serta perlu dilakukan langkah-langkah identifikasi
penyebab, menempatkan personal yang kompeten, dan menyusun action plan untuk
langkah perbaikan kualitas laporan keuangan.
2. pemeriksaan lebih menitikberatkan perhatiannya kepada penilaian kinerja
manajemen dalam mengelola sumber daya dan dana yang tersedia, dalam rangka
mencapai tujuan program atau kegiatan yang telah digariskan. Tahap-tahap yang harus
dilaksanakan dalam proses pemeriksaan yaitu : survey pendahuluan, evaluasi system
pengendalian manajemen, pemeriksaan terinci, dan penulisan laporan. Tindak lanjut
yang dilaporkan kepada BPKP, tidak hanya tindak lanjut dan temuan pemeriksaan
BPKP, melainkan juga tindak lanjut dan temuan pemeriksaan aparat pengawasannya.
Ada banyak lembaga pengawasan keuangan negara/ daerah. Ada Badan Pemeriksa
Keuangan (BPK), Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP),
Inspektorat Jenderal (Itjen) di setiap kementerian atau lembaga, Inspektorat Provinsi di
setiap provinsi dan Inspektorat Kabupaten/ Kota di setiap kabupaten/ kota. Walaupun
ada banyak lembaga pengawasan keuangan negara/ daerah, yang cukup efektif
melakukan pengawasan hanya BPK karena BPK merupakan lembaga eksternal dalam
melakukan pengawasan/ pemeriksaan terhadap Kementerian/ Lembaga/ Pemda.
Namun begitu hasil pemeriksaan BPK masih belum menggambarkan kondisi keuangan
yang dapat diterima akuntabilitasnya karena ternyata Kementerian/ Lembaga/ Pemda
yang memperoleh penilaian Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari BPK masih banyak
juga diketemukan kasus korupsi. Sejak bergulirnya reformasi, BPKP tidak jelas
kewenangannya dalam pengawasan keuangan negara/ daerah.

Sumber refrensi BMP ADPU4333 modul 5 dan 6


http://www.bpkp.go.id/sumsel/konten/1916/Perkembangan-Opini-Laporan-Keuangan-
Pemda.bpkp
https://www.kompasiana.com/j4k4214/552c549a6ea8342a618b459b/korupsi-dan-
kurang-efektifnya-lembaga-pengawasan

Anda mungkin juga menyukai