Anda di halaman 1dari 4

Nama : Slamet Riyadi

Nim : 043280647
Matkul : Organisasi dan Managemen (ADPU4217.14)

Tugas II

1. Ada beberapa macam strategi yang bisa digunakan untuk menyelesaikan konflik kelompok, berikan
contoh strategi yang digunakan dalam penyelesaian konflik yang saat ini terjadi di Negara Republik
Indonesia!
2. Ada beberapa karakteristik teori modern yang dapat membedakan dengan model-model lain, Jelaskan
karakteristik teori modern tersebut, serta jelaskan pula organisasi Pemerintah Republik Indonesia sesui
atau tidak dengan karakteristik teori modern?
3. Ada 6 (enam) prinsip model T-Form!, menurut pandangan anda kondisi di Pemerintah Republik
Indonesia sudah sesuai atau tidak dengan prinsip model T-Form?, jelaskan!

Petunjuk dalam mengerjakan soal :

Dalam menjawab soal ini, silahkan pergunakan BMP ADPU4217 Organisasi dan Manajemen.

Kriteria penilaian dalam tugas ini adalah :

1. Mengerjakan tugas dengan berdasar pada BMP ADPU4217 Organisasi dan Manajemen.
2. Membuat tulisan berdasarkan analisis/kalimat sendiri.
3. Mencantumkan daftar pustaka.
4. Copy paste tidak akan diberikan penilaian

Selamat mengerjakan tugas, perhatikan batas waktu pengiriman tugas, pastikan bahwa tugas anda sudah
tersubmitted, dan file tugas dalam bentuk doc/docx hanya diunggah pada tempat unggah tugas pada Tuton
ini

Salam sukses

Jawaban :

1. Tipe Manajemen Konflik yang Harus Di Ketahui


Dalam manajemen konflik ada beberapa tipe yang digunakan untuk menyelesaikan konflik yang ada,
ada enam macam tipe manajemen konflik, yaitu :

Acomodating
Acomodating merupakan usaha yang dilakukan dengan cara mengumpulkan berbagai pendapat pihak
yang terlibat konflik. Nantinya, akan digunakan untuk musyawarah atau menyelesaikan konflik
tersebut. Namun, tetap mementingkan kepentingan dari salah satu pihak. Hal ini dapat merugikan salah
satu pihak yang berkonflik.
Avoiding
Avoiding adalah sebuah upaya untuk menghindari sebuah konflik agar tidak terlibat di dalamnya. Hal
ini menjadi cara yang efektif agar lingkungan terhindar dari konflik.

Compromising
Berbeda dari acomodating, cara ini lebih memerhatikan kepentingan bersama. Dengan mendengarkan
pendapat dari semua pihak dan memutuskan jalan keluar dengan tetap mementingkan kepentingan
bersama menjadi cara yang adil bagi semua pihak. Cara ini akan memberikan solusi bagi semua pihak.
Ada 4 bentuk kompromi yaitu separasi, atrasi, menyogok, dan mengambil keputusan secara kebetulan.

1. Separasi artinya pihak yang terlibat konflik dipisahkan untuk menyelesaikan konflik yang ada.
2. Atrasi artinya pihak yang berkonflik setuju dengan keputusan yang diambil pihak ketiga atau
penengah.
3. Mengambil keputusan berdasarkan faktor kebetulan, dengan cara ini bisa dilakukan dengan hal-
hal yang sederhana tapi tetap berpegang pada aturan yang berlaku.
4. Menyogok merupakan memberikan imbalan untuk pihak yang mengambil keputusan dengan
tujuan pihaknya dapat dimenangkan dalam konflik tersebut. Hal ini mungkin curang, tetapi
bergantung pihak masing-masing yang menyelesaikannya.

Colaborating
Colaborating merupakan cara menyelesaikan konflik dengan bekerja sama yang hasilnya memuaskan
semua pihak. Semua pihak akan bekerja sama untuk menyelesaikan masalah dengan tetap
memerhatikan kepentingan bersama.

Competing
Competing adalah cara yang digunakan dengan mengarahkan pihak yang terlibat konflik bersaing dan
memenangkan kepentingan masing-masing pihak. Cara ini pastinya tidak akan memberikan solusi bagi
kedua belah pihak dan yang pasti ada kalah ada yang menang.

Conglomeration
Conglomeration merupakan kombinasi atau campuran menyelesaikan konflik dengan cara
menggabungkan lima tipe di atas. Tentunya cara ini akan lebih memakan banyak waktu dan tenaga.

Strategi Management Konflik


Selain cara menyelesaikan konflik yang ada Anda juga harus memerhatikan awal mula terjadinya
konflik tersebut, kita harus memelajari agar tidak salah langkah dalam mengambil keputusan untuk
menyelesaikan konflik tersebut. Ada beberapa strategi yang dapat digunakan untuk mengenali konflik
yang terjadi :

1. Pengenalan
Sebelum masuk lebih dalam ke konflik yang sedang terjadi, terlebih dahulu Anda harus tahu akar atau
awal mula konflik terjadi dan juga harus tahu keadaan sekitar ketika konflik belum dan sedang terjadi.
Dengan melakukan ini, Anda akan memeroleh informasi awal terjadinya konflik.

2. Diagnosa
Jika sudah mendapat informasi yang ingin diperoleh seperti siapa saja yang bekonflik, apa konflik
yang dipermasalahkan, awal mula terjadi konflik. Langkah selanjutnya adalah memikirkan solusi yang
tepat untuk menyelesaikan konflik tersebut.
3. Menyepakati Solusi
Jika sudah memikirkan solusi yang tepat, langkah berikutnya adalah menyepakati solusi yang dirasa
paling tepat untuk mengakhiri konflik. Sebaiknya, solusi yang digunakan tidak berat sebelah dan juga
harus ada pihak penengah.

4. Pelaksanaan
Setelah solusi disepakati bersama, maka langkah selanjutnya adalah semua pihak harus melaksanakan
serta menerima solusi yang telah disepakati. Kesepakatan yang diambil sebaiknya tidak merugikan
salah satu pihak dan diharapkan tidak menimbulkan konflik lagi kedepannya.

5. Evaluasi
Setelah konflik selesai, lakukanlah evaluasi bersama-sama. Musyawarah kan hal-hal yang bisa
menghindari konflik lagi ke depannya. Evaluasi dilakukan bertujuan untuk untuk tidak mengulangi
kesalahan atau konflik yang pernah terjadi.

berikan contoh strategi yang digunakan dalam penyelesaian konflik yang saat ini terjadi di
Negara Republik Indonesia!
- Menghindar Menghindari konflik dapat dilakukan jika isu atau masalah yang memicu konflik tidak
terlalu penting atau jika potensi konfrontasinya tidak seimbang dengan akibat yang akan
ditimbulkannya. Penghindaran merupakan strategi yang memungkinkan pihak-pihak yang
berkonfrontasi untuk menenangkan diri.namun pendekatan ini menurut saya kurang baik,kenapa ?
kalau kita menghindari konflik yang terjadi bukankah nantinya malah akan menimbulkan konflik
yang lebih besar. Lebih baik menerima konflik tersebut lalu meluruskan permasalahannya lalu
diskusikan agar tidak menimbulkan masalah yang lebih besar.

2. Sifat-sifat dari Teori Organisasi Modern adalah:


1.    Memandang suatu organisasi sebagai suatu sistem yang terdiri atas lima bagian pokok, yaitu:
input, proses, output, arus balik, dan lingkungan,
2.    Kedinamisan,
3.    Multi Level dan Multi Dimensional,
4.    Multi Motivasi,
5.    Multi Disipliner,
6.    Despkriptif,
7.    Multi Variabel,
8.    Adaptif.

Teori modern adalah multidisiplin dengan sumbangan dari berbagai disiplin ilmu pengetahuan. Teori
modern melihat bahwa semua unsur organisasi sebagai satu kesatuan dan saling ketergantungan, yang
di dalamnya mengemukakan bahwa organisasi bukanlah suatu sistem tertutup yang berkaitan dengan
lingkungan yang stabil, akan tetapi organisasi merupakan sistem terbuka. Interaksi dinamis antar
proses, bagian dan fungsi dalam suatu organisasi, maupun dengan organisasi lain dan dengan
lingkungan.

Suatu organisasi merupakan suatu proses yang tersusun para individu saling mempengaruhi untuk
berbagai tujuan. Dalam Pendekatan Modern menyatakan bahwa yang dimiliki saat ini bukan teori
mengenai organisasi tetapi way of thinking atau cara berfikir mengenai organisasi, cara melihat dan
menganalisis secara lebih tepat dan mendalam, yang dilakukan melalui keteraturan atau regularitas
perilaku organisasi, yang hanya berlaku untuk suatu lingkungan atau kondisi tertentu.
3. pemerintahan adalah perbuatan memerintah yang dilakukan oleh badan-badan legislative, eksekutif,
dan yudikatif di suatu Negara dalam rangka mencapai tujuan penyelenggaraan negara. Dalam arti yang
sempit, pemerintaha adalah perbuatan memerintah yang dilakukan oleh badan eksekutif beserta
jajarannya dalam rangka mencapai tujuan penyelenggaraan negara. Sistem pemerintaha diartikan
sebagai suatu tatanan utuh yang terdiri atas berbagai komponen pemerintahan yang bekerja saling
bergantungan dan memengaruhi dalam mencapaian tujuan dan fungsi pemerintahan. Kekuasaan dalam
suatu Negara menurut Montesquieu diklasifikasikan menjadi tiga, yaitu Kekuasaan Eksekutif yang
berarti kekuasaan menjalankan undang-undang atau kekuasaan menjalankan pemerintahan; Kekuasaan
Legislatif yang berate kekuasaan membentuk undang-undang; Dan Kekuasaan Yudiskatif yang berate
kekuasaan mengadili terhadap pelanggaran atas undang-undang. Komponen-komponen tersebut secara
garis besar meliputi lembaga eksekutif, legislative dan yudikatif. Jadi, system pemerintaha negara
menggambarkan adanya lembaga-lembaga negara, hubungan antarlembaga negara, dan bekerjanya
lembaga negara dalam mencapai tujuan pemerintahan negara yang bersangkutan.

Sumber referensi :
http://www.pustaka.ut.ac.id/reader/index.php?modul=ADPU4217
http://rnrian.blogspot.com/2011/03/teori-organisasi-modern.html
https://www.ruangguru.com/blog/cara-mengatasi-konflik-di-masyarakat

Anda mungkin juga menyukai