Anda di halaman 1dari 17

HUKUM BISNIS DAN HAK KEKAYAAN

INTELEKTUAL

Dosen Mata Kuliah Hukum Bisnis dan Hak Kekayaan Intelektual :


Djuhrijjani, S.H., M.H.

Disusun Oleh :
Kelompok 6
1. Nieken Andini Hasan 211111123
2. Agnes Marbun 211111101
3. Larasti Gabriela Marbun 211111102
4. Muhammad Yen Fatoni 211111091

PROGRAM STUDI S1 MANAGEMENT


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS PRAMITA INDONESIA
TANGERANG
2022
PENGERTIAN MEDIASI
Mediasi adalah upaya penyelesaian konflik dengan melibatkan pihak ketiga yang
netral, yang tidak memiliki kewenangan mengambil keputusan yang membantu
pihak-pihak yang bersengketa mencapai penyelesaian (solusi) yang diterima oleh
kedua belah pihak. Mediasi disebut emergent mediation yaitu apabila mediatornya
merupakan anggota dari Sistem sosial pihak-pihak yang bertikai, memiliki
hubungan lama dengan pihak-pihak yang bertikai, dan berkepentingan dengan hasil
perundingan, atau ingin memberikan kesan yang baik misalnya sebagai teman yang
solider. Dasar hukum mediasi di pengadilan adalah Peraturan Mahkamah Agung
(PERMA) No.1 Tahun 2008. Mediator adalah pihak netral yang membantu para
pihak dalam proses perundingan guna mencari berbagai kemungkinan penyelesaian
sengketa tanpa menggunakan cara memutus atau memaksakan sebuah penyelesaian.
JENIS-JENIS MEDIASI
Ada 3 jenis mediasi menurut Filsuf Skolastik :
• Medium quod
yaitu sesuatu yang sendiri diketahui dan dalam mengetahui sesuatu itu, sesuatu
yang lain yang diketahui. Contoh yang biasa diberikan untuk mediasi ini adalah
premis-premis dalam silogisme. Pengetahuan tentang premis-premis membawa
kita kepada pengetahuan tentang kesimpulan. Contoh lain: lampu merah lampu
lalu lintas berwarna merah harus berhenti harus berhenti, jadi kendaraan harus
berhenti.
• Medium quo
yaitu sesuatu yang sendiri tidak disadari tetapi dapat diketahui melalui sesuatu
yang lain. Contohnya: lensa kacamata yang kita pakai, kita melihat benda-
benda di sekitar kita tetapi kacamata itu sendiri tidak secara langsung kita
sadari.
• Medium in quo
yaitu sesuatu yang tidak disadari secara langsung dan yang di dalamnya
diketahui sesuatu yang lain. Contohnya: kaca spion di mobil, supir mobil
melihat kendaran di belakang dan hal-hal lain di sekitarnya dalam kaca spion
itu sendiri secara tidak langsung ia sadari.
PERILAKU MEDIATOR

Perilaku yang harus dilakukan oleh mediator :


• Problem solving atau integrasi, yaitu usaha menemukan jalan keluar “win-win
solution”. Salah satu perkiraan mengatakan bahwa mediator akan menerapkan
pendekatan ini bila mereka memiliki perhatian yang besar terhadap aspirasi
pihak-pihak yang bertikai dan menganggap bahwa jalan keluar menang-
menang sangat mungkin dicapai.
• Kompensasi atau usaha mengajak pihak-pihak yang bertikai supaya membuat
konsesi atau mencapai kesepakatan dengan menjanjikan mereka imbalan atau
keuntungan. Salah satu perkiraan mengatakan bahwa mediator akan
menggunakan strategi ini bila mereka memiliki perhatian yang besar terhadap
aspirasi pihak-pihak yang bertikai dan menganggap bahwa jalan keluar
menang-menang sulit dicapai.
• Tekanan, yaitu tindakan memaksa pihak-pihak yang bertikai supaya
membuat konsesi atau sepakat dengan memberikan hukuman atau ancaman
hukuman. Salah satu perkiraan mengatakan bahwa mediator akan
menggunakan strategi ini bila mereka memiliki perhatian yang sedikit
terhadap aspirasi pihak-pihak yang bertikai dan menganggap bahwa
kesepakatan yang menang-menang sulit dicapai.
• Diam atau inaction, yaitu ketika mediator secara sengaja membiarkan pihak-
pihak yang bertikai menangani konflik mereka sendiri. Mediator diduga akan
menggunakan strategi ini bila mereka memiliki perhatian yang sedikit
terhadap aspirasi pihak-pihak yang bertikai dan menganggap bahwa
kemungkinan mencapai kesepakatan “win-win solution”.
CIRI-CIRI PROSES MEDIASI

Ciri-ciri utama proses mediasi adalah perundingan yang esensinya sama dengan proses
musyawarah atau konsensus. Sesuai dengan hakikat perundingan atau musyawarah atau
konsensus maka tidak boleh ada paksaan untuk menerima atau menolak sesuatu gagasan
atau penyelesaian selama proses mediasi berlangsung. Segala sesuatu harus memperoleh
persetujuan dari berbagai pihak.
dari beberapa definisi mediasi tersebut dapat ditarik sebuah kesimpulan bahwa terdapat
ciri-ciri dari proses mediasi tersebut. Adapun ciri-ciri dari proses mediasi ini adalah
sebagai berikut :
• Adanya pihak ketiga yang netral dan Imparsial. Maksud dalam hal ini bahwa tidak
terlibat ataupun tidak terikat dengan masalah yang dipertikaikan. Netral dan imparsial
dalam arti juga tidak memihak.
• Dalam kasus yang bersifat individual, harusnya pihak yang bertikai memilih
mediator, akan tetapi juga mediator yang menawarkan diri, namun bagi pihak yang
bertikai harus setuju terhadap tawaran itu. Pihak ketigalah yang harusnya diterima
di kedua belah pihak.
• Penyelesaian dibuat oleh pihak yang bertikai, dan juga harus diterima tanpa
adanya paksaan dari pihak manapun.
• Tugas mediator khususnya adalah menjaga agar proses negosiasi berjalan dan juga
tetap jala, membantu dalam memperjelas apa yang sesungguhnya menjadi masalah
dan juga kepentingan dari pihak yang bertikai. Dengan kata lain peran mediator
adalah mengontrol adanya proses, sedangkan peran dari pihak yang bertikai adalah
mengontrol isi dari negosiasi tersebut.
TAHAPAN MEDIASI

Tahapan-tahapan dalam mediasi :


- Mendefinisikan permasalahan:
● Memulai proses mediasi
● Mengungkap kepentingan tersembunyi
● Merumuskan masalah dan menyusun agenda
- Memecahkan permasalahan :
● Mengembangkan pilihan-pilihan (options)
● Menganalisis pilihan-pilihan
● Proses tawar menawar akhir
● Mencapai kesepakatan
HAL-HAL YANG PERLU DIHINDARI DALAM
MEDIASI

Hal-hal yang harus dihindari dalam mediasi :


1. Ketidaksiapan mediator
2. Kehilangan kendali oleh mediator
3. Kehilangan netralitas
4. Mengabaikan emosi
EFEKTIVITAS MEDIASI

Kriteria efektivitas mediasi :


• Fairness, yaitu menyangkut perhatian mediator terhadap kesetaraan, pengendalian
pihak-pihak yang bertikai, dan perlindungan terhadap hak-hak individu.
• Kepuasan pihak-pihak yang bertikai, yaitu apakah intervensi mediator membantu
memenuhi tujuan pihak-pihak yang bertikai, memperkecil kerusakan,
meningkatkan peran serta, dan mendorong komitmen.
• Efektivitas umum, seperti kualitas intervensi, permanen tidaknya intervensi, dapat
tidaknya diterapkan.
• Efisiensi dalam waktu, biaya, dan kegiatan.
• Apakah kesepakatan tercapai atau tidak.
FUNGSI MEDIASI

Mediasi akan memiliki berbagai macam fungsi yang sangat berguna dalam
kegiatan menyelesaikan konflik. Beberapa fungsi tersebut adalah :
• Menyelesaikan suatu permasalahan 
• Mencegah munculnya pertentangan antar kelompok atau individu.
• Mempersatukan kedua kelompok atau individu.
• Meredakan permasalahan yang sedang terjadi antar individu atau kelompok
yang berkonflik
• Menghadirkan solusi terbaik bagi kedua belah pihak.
• Menciptakan permasalahan konflik yang damai
TUJUAN DAN MANFAAT MEDIASI

Tujuan mediasi adalah tidak untuk menghakimi salah atau benar


namun lebih memberikan kesempatan kepada para pihak untuk :
 Menemukan jalan keluar dan pembaruan perasaan
 Melenyapkan kesalahpahaman
 Menentukan kepentingan yang pokok
 Menemukan bidang-bidang yang mungkin dapat persetujuan, dan
 Menyatukan bidang-bidang tersebut menjadi solusi yang disusun sendiri
oleh para pihak.
CONTOH MEDIASI
Berikut ini beberapa contoh mediasi :
 Guru menjadi pihak ketiga atau mediator ketika terjadi konflik di antara teman sekelas
 Ketua RT berperan sebagai mediator saat terjadi pertikaian di antara warganya
 Indonesia menjadi penengah ketika Kamboja dan Vietnam terlibat dalam konflik
 Swedia menjadi pihak ketiga dalam upaya penyelesaian konflik antara Pemerintah
Indonesia dengan GAM (Gerakan Aceh Merdeka).
 Perusahaan PT. Indo Jaya membuat peraturan perusahaan tentang penghapusan beberapa
tunjangan untuk melakukan efisiensi demi kemajuan perusahaan, disisi lain karyawan
keberatan atas peraturan tersebut sehingga terjadilah konflik antara pihak perusahaan dan
karyawan, dalam konflik tersebut kita membutuhkan pihak ketiga sebagai mediator (pihak
mediasi) yaitu Depnaker untuk menyelesaikan konflik antara perusahaan dan karyawan.
KEKURANGAN MEDIASI
1. tidak semua sengketa internasional dapat cocok diterapkan mediasi, karena semua
tergantung dengan itikad mediatornya.
2. dari pihak mediatornya sendiri, mediasi ini merupakan tugas yang melelahkan dan sering
tidak memberikan penghargaan yang cukup, serta memerlukan kesabaran ekstra untuk
menghadapi para pihak yang bersengketa.
3. mediasi tidak dapat dipaksakan jika para pihak atau salah satu pihak tidak mau
melakukannya.
4. dengan melakukan mediasi maka telah mengakui masalah tersebut adalah masalah sengketa
internasional sehingga jika ada perselisihan mengenai pertanggungjawaban internasional,
pihak yang bersengketa tidak akan mau dilakukan mediasi.
5. jika salah satu pihak merasa yakin untuk memenangkan persengketaan maka tidak akan
mau untuk dilakukan mediasi, sebab dalam mediasi selalu dicari jalan win-win solution.
KELEBIHAN MEDIASI

1. Berfungsi melonggarkan ketegangan yang ada selama sengketa dan mengembangkan


ruang lingkup negosiasi.
2. Merupakan saluran informasi yang efektif.
3. Saran dari negosiator tidak mengikat sehingga para pihak masih bebas untuk
menentukan keputusannya sendiri.
4. Bentuk proposal dari mediasi masih tidak formal dan berdasarkan informasi yang
diberikan masing-masing pihak.
5. Akses yang luas bagi para pihak yang bersengketa untuk memperoleh rasa keadilan
6. Bersifat rahasia
7. Proses cepat
8. Keputusan yang berlaku tanpa mengenal waktu.
MEDIASI DI INDONESIA

Beberapa alasan mengapa mediasi sebagai alternatif penyelesaian sengketa mulai


mendapat perhatian yang lebih di Indonesia :
 Faktor Ekonomis, di mana mediasi sebagai altematif penyelesaian sengketa memiliki
potensi sebagai sarana untuk menyelesaikan sengketa yang lebih ekonomis, baik dari
sudut pandang biaya maupun waktu.
 Faktor ruang lingkup yang dibahas, mediasi memiliki kemampuan untuk membahas
agenda permasalahan secara lebih luas, komprehensif dan fleksibel.
 Faktor pembinaan hubungan baik, di mana mediasi yang mengandalkan cara-cara
penyelesaian yang kooperatif sangat cocok bagi mereka yang menekankan pentingnya
hubungan baik antar manusia (relationship), yang telah berlangsung maupun yang
akan datang.
Thank You

Anda mungkin juga menyukai