1. Menghindar
artinya menghindari konflik dapat dilakukan jika isu atau masalah yang memicu konflik
tidak terlalu penting atau jika potensi konfrontasinya tidak seimbang dengan akibat yang
akan ditimbulkannya. Tujuannya agar pihak-pihak yang berkonfrontasi menenangkan
diri. Dalam hal ini kedua pihak mengambil waktu untuk memikirkan hal ini dan
menentukan tanggal untuk melakukan diskusi.
2. Mengakomodasi
Artinya memberi kesempatan pada orang lain untuk mengatur strategi pemecahan
masalah, khususnya apabila isu tersebut penting bagi orang lain. Tujuannya
mendorong terjadinya kerjasama dengan memberi kesempatan pada mereka untuk
membuat keputusan.
3. Kompetisi
yaitu menggunakan satu metode tertentu jika anda memiliki lebih banyak informasi dan
keahlian yang lebih dibanding yang lainnya atau ketika anda tidak ingin
mengkompromikan sesuatu. Metode ini mungkin bisa memicu konflik tetapi bisa jadi
merupakan metode yang penting dengan tujuan untuk alasan-alasan keamanan.
yaitu pemecahan sama-sama menang di mana individu yang terlibat mempunyai tujuan
kerja yang sama, tetapi dalam hal ini perlu adanya satu komitmen dari semua pihak
yang terlibat untuk saling mendukung dan saling memperhatikan satu sama lain.
NEGOSIASI
yaitu suatu proses dimana didalamnya terdapat dua pihak atau lebih bertukar barang
atau jasa dan berupaya menyepakati tingkat kerjasama tersebut bagi mereka.
sebuah bentuk interaksi sosial saat pihak-pihak yang terlibat berusaha untuk saling
menyelesaikan tujuan yang berbeda dan bertentangan.
STRATEGI NEGOSIASI
Metode ini membutuhkan sikap asertif dan kooperatif yang sedang, karena
penyelesaian konflik dengan negosiasi atau tawar-menawar. Proses ini
menghasilkan sama-sama merugikan kedua belah pihak yang berselisih titik
dapat disebut lose-lose. Cara terakhir biasanya dengan menggunakan aturan-
aturan yang ada untuk memecahkan persoalan.
3. Menghindari
Ketidak sepakatan membahayakan kedua belah pihak.
Biaya penyelesaian lebih besar dibanding hasil yang didapatkan.
Memerlukan orang ketiga.
Jika masalah dapat terselesaikan dengan sendirinya
Dibutuhkan waktu untuk cooling down sehingga ide-ide muncul yang dapat
menguntungkan kedua belah pihak titik
Masalah lebih bersifat simptomatik daripada lainnya.
Metode ini tidak asertif dan tidak kooperatif, karena membiarkan konflik terjadi
mengabaikan perselisihan dan tidak terbuka atau terus terang dan memilih tidak
menyelesaikan konflik.
4. Akomodasi
Kita merasa salah dan memberi kesempatan untuk perbaikan posisi agar kita
dapat belajar dan mendengarkan.
Isunya lebih penting bagi pihak lain daripada untuk kita diperlukan agar
kerjasama tetap terjaga.
Mengurangi kerugian.
Harmoni dan stabilitas menjadi sangat penting.
Untuk memberikan kesempatan pada bawahan, berkembang belajar dari
kesalahan.
Pada strategi ini seseorang berusaha mengakomodir permasalahan dan
memberi kesempatan orang lain untuk menang titik masalah utama dengan
strategi ini sebenarnya tidak terselesaikan
5. Smooting
Penyelesaian konflik dengan mengurangi competent emosional dalam konflik.
konflik yang ringan tetapi untuk konflik yang besar misalnya persaingan
pelayanan atau hasil produksi dan tidak dapat dipergunakan
6. Kolaborasi
Bertujuan untuk menemukan solusi integratif apabila kedua pihak terlalu
penting dikompromikan
Tujuan kita adalah belajar
Ditujukan untuk menggabungkan cara pandang individu dengan perspektif
yang berbeda
Bertujuan untuk mencapai komitmen dengan jalan menggabungkan
kepentingan-kepentingan menjadi 1 konsensus
Bekerja dengan perasaan bahwa hal konflik akan berpengaruh terhadap
hubungan baik.
Metode ini membutuhkan sikap asertif dan kooperatif yang tinggi dan masing-
masing pihak mempunyai komitmen untuk menyelesaikan masalah. Melalui
strategi ini kedua orang atau bagian yang terlibat menentukan tujuan bersama
dan bekerja sama untuk mencapai tujuan dimaksud dengan win-win solution.
KARAKTERISTIK SESEORANG YANG MENGGUNAKAN METODE KOLABORASI
DALAM PENYELESAIAN KONFLIK
Memandang konflik sebagai sesuatu yang alamiah terjadi dalam melakukan
hubungan interpersonal yang yang perlu dilakukan penyelesaian.
Percaya orang lain dan bersikap terbukti.
Meyakini bahwa kelompok yang terlibat dalam konflik, masing-masing mempunyai
peran yang sama dalam penyelesaian konflik.
Menyelesaikan konflik dengan membuat kepuasan pada masing-masing pihak yang
terlibat. Tidak mengorbankan 1 orang untuk kepentingan kelompok.
RESOLUSI KONFLIK
komunikasi
Bargaining tawar-menawar
PERANAN PEMIMPIN