Anda di halaman 1dari 1

Negosiasi adalah bagian penting dalam kehidupan sehari-hari agar dapat bertahan dalam suatu

organisasi. Organisasi merupakan wadah di mana banyak orang berkumpul dan saling berinteraksi.
Organisasi juga terbentuk karena adanya kesamaan misi dan visi yang ingin dicapai. Dari sini setiap
individu atau unsur yang terdapat di dalam organisasi tersebut secara langsung maupun tidak langsung
harus memegang teguh apa yang menjadi pedoman dan prinsip di dalam organisasi tersebut. Sehingga
untuk mencapai visi dan menjalankan misi yang digariskan dapat berjalan dengan baik.Seiring
berjalannya waktu, di dalam organisasi kerap terjadi konflik. Dalam pelaksaaan negosiasi tidak jarang
terjadi konflik yang membawa masalah tersendiri dari tingkat yang sederhana sampai masalah yang
kompleks sehingga mengganggu jalannya negosiasi.

Konflik selalu timbul jika pandangan satu pihak berbeda dengan pandangan pihak lawan. Agar konflik
dapat memberikan manfaat yang optimal dalam negosiasi dan mengurangi efek negatifnya, konflik
dapat dikelola dengan melakukan pencegahan dan penanganan konflik sehingga tujuan dan sasaran
dalam negosiasi dapat tercapai.

Cara-cara dalam menyelesaikan suatu konflik yang dilakukan dalam instansi

1. Mediator

Sebagai pihak ketiga netral yang memfasilitasi penyelesaian perundingan dengan menggunakan
penalaran dan persuasi, menyarankan alternatif, dan semacamnya. Efektifitas keseluruhan dari
perundingan yang menggunakan mediator cukup mengesankan. Situasi merupakan kunci
apakah mediasi akan berhasil atau buntu. Mediasi berjalan dengan baik pada tingkat konflik
yang sedang. Akhirnya persepsi terhadap mediator haruslah netral dan tidak
memaksa/memihak.

2. Arbitrator

Sebagai pihak ketiga yang mempunyai wewenang memaksakan kesepakatan. Arbitrasi dapat
bersifat suka rela atau wajib. Arbitrasi selalu menghasilkan penyelesaian.

3. Konsultan

Sebagai pihak ketiga yang terampil dan tidak berat sebelah yang berupaya memudahkan p
emecahan masalah melalui komunikasi dan analisis, yang dibantu dengan pengetahuannya
mengenai manajemen konflik. Ia lebih kepada perbaikan hubungan antara pihak berkonflik
sehingga dapat mencapai penyelesaian sendiri. Ia mengarahkan belajar memahami dan
bekerjasama, serta membina persepsi dan sikap yang baru dan positif antar pihak berkonflik

Anda mungkin juga menyukai