Aedes aegypti adalah nyamuk kecil berwarna gelap dengan tanda belang putih di
kakinya. Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit A.S., nyamuk
Aedes aegypti bertanggung jawab atas penularan virus Zika, virus dengue, virus
cikungunya, dan virus demam kuning di belahan dunia tertentu.
Nyamuk betina meletakkan telurnya di genangan air. Hal ini meliputi genangan air
di sekitar rumah, misalnya dalam selokan, wadah, pot, lubang pohon, dan ban
bekas. Karena itulah, menyingkirkan genangan air di sekitar rumah dua kali
seminggu dapat mengurangi populasi nyamuk.
Hanya nyamuk betina yang menggigit. Nyamuk betina menghisap darah sebagai
sumber protein bagi telurnya, dan nyamuk betina bertelur setelah menghisap
darah.
Nyamuk Aedes aegypti dewasa biasanya aktif menggigit pada siang hari, terutama
di pagi dan sore hari. Mereka tertarik pada manusia terutama karena karbon
dioksida yang kita hembuskan.
Faktor lain yang dapat memengaruhi perilaku menggigitnya adalah warna pakaian
dan aroma kulit (seperti bau keringat). Nyamuk dianggap kurang tertarik dengan
pakaian berwarna cerah.
Nyamuk Aedes aegypti membawa virus seperti Zika, dengue atau lainnya, ketika
menggigit orang yang terinfeksi virus tersebut. Apabila tidak ada individu
terinfeksi yang digigit nyamuk, virus Zika tidak akan menyebar karena virus ini
tidak dapat menginfeksi dengan sendirinya.
Apabila nyamuk menggigit seseorang yang terinfeksi oleh virus Zika, nyamuk
tersebut membawa virus dari orang yang terinfeksi tersebut. Perlu lima hingga
tujuh hari bagi virus tersebut untuk menggandakan diri dalam tubuh nyamuk yang
kini terinfeksi. Selama itulah, virus diteruskan ke kelenjar ludah nyamuk.
Dari kelenjar ini, nyamuk menyebarkan virus dari air liurnya ke orang yang
digigitnya. Hal ini berpotensi menginfeksi orang tersebut. Seekor nyamuk yang
terinfeksi mungkin mampu menginfeksi beberapa orang.