Anda di halaman 1dari 33

DETEKSI DINI DENGAN TRACING,

TESTING DAN TREADMENT

MUSLIM PALARI

BIDANG PENGENDALIAN DAN PENCEGAHAN PENYAKIT


JUMLAH KASUS KONFIRMASI COVID-19
KABUPATEN MUNA TAHUN 2020

60 56

50

40

30 28 27

20
14 14

8 9 8
10 6
5 5 4
2 3 3 3 2 2 3
1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0
0
I L
BU NDE ORU EPA PO NTO ARA HIA UTE ANA DIA DO UNA GKA ALU WO ATU RO RIG ONE BO ASA NO OLA EA NO ARA KSE IH A
TO E A L M U A LO P D K A BO N H A B O A B RO B KU B W GA K A P UT LAG
A W A O W B B M P A A O I
KA I L LAI LAS T AP W AT A A A G
M UKO KAB AKO KA JUN AKU
A L G K T AL
AT
U W IR
SIK
O
UG A
T W W W
T
M
TON ENG M B PA S
A
S N W P
BA N W
TA AL
KO W
JUMLAH KASUS KONFIRMASI COVID-19
KABUPATEN MUNA TAHUN 2021

16
16

14 13

12

10

8 7
6 6
6 5
4 4
4 3 3 3
2 2
2 1 1 1 1 1 1 1
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0
I L
BU NDE ORU EPA PO NTO ARA HIA UTE ANA DIA DO UNA GKA ALU WO ATU RO RIG ONE BO ASA NO OLA EA NO ARA KSE IH A
TO E A L M U A LO P D K A BO N H A B O A B RO B KU B W GA K A P UT LAG
A W A O W B B M P A A O I
KA I L LAI LAS T AP W AT A A A G
M UKO KAB AKO KA JUN AKU
A L G K T AL
AT
U W IR
SIK
O
UG A
T W W W
T
M
TON ENG M B PA S
A
S N W P
BA N W
TA AL
KO W
JUMLAH KASUS KEMATIAN COVID-19
KABUPATEN MUNA TAHUN 2021

2
2

1.8

1.6

1.4

1.2
1
1

0.8

0.6

0.4

0.2
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0
I L
O BU NDE ORU EPA PO NTO ARA HIA UTE ANA DIA DO UNA GKA ALU WO ATU RO RIG ONE BO ASA NO OLA EA NO ARA KSE TIH AGA
T E L M
A TA PU WA O P A O N A B O A B O B U B W A K U L
KA I LA LAIW LAS A
L TO D H
AK AB OW BA OB KAB NG KUM P AR LA NGK KA TO ALIG TU WA IR P IKO
A W M K M G A S
G
SU ATA
W W TU KA A K U
NJ WA TO LEN M B PA PA
S
B N W TA A
KO W
JUMLAH KASUS KEMATIAN COVID-19
KAB. MUNA TAHUN 2020
7
7

4
4

1
1

0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0
I L
O BU NDE ORU EPA PO NTO ARA HIA UTE ANA DIA DO UNA GKA ALU WO ATU RO RIG ONE BO ASA NO OLA EA NO ARA KSE TIH AGA
E L M O P A O A B O O B U W A U L
T
KA I LA LAIW LAS
A TA PU WA L TO D N H
AK AB OW BA OB KAB NG KUM PA B B K
AR LA NGK KA TO ALIG TU WA IR P IKO
A A M UK KA M G S
G W W AK U
NJ WA TO LEN M BA PA PA
S
SU ATA W
NT W A
B T A
KO W
JUMLAH RASIO KONTAK ERAT PER KASUS KONFIRMASI COVID-19
KABUPATEN MUNA TAHUN 2021

12
12
11

10
9

6
6
5 5

4 4 4 4
4
3 3 3 3

2 2 2
2
1 1

0
U E U PA RA A A A A LU SA LA EA A
OB ND OR PO NT
O
HI DI
O
UN GK
O
UN
O
AG
T E A LE M U AA LO A BOD N HA AW BA K BO W L
K A LA IW S TA
AP W AK A O W
BA O B
KA
B LA
NG K A TO O
GI A LA LA W W M UK KA AK TO NG SIK
SU T T E PA
BA N W AL
KO W
STRATEGI PENANGGULANGAN COVID-19

VAKSINASI
CARA PENULARAN

12

utamanya ditularkan dari orang yang BERGEJALA (simptomatik)


melalui
• melalui droplet saluran napas (batuk, bersin, bicara)
TANPA GEJALA (Asimptomatis)
• kontak dengan benda atau permukaan yang terkontaminasi lalu Berpotensi menularkan
menyentuh mulut, hidung atau mata
KASUS KONFIRMASI

KONTAK ERAT
DIWAWANCARA
APAKAH
PELACAKAN Pelacakan Kontak adalah kegiatan yang dilakukan untuk mencari
KONTAK? dan memantau kontak erat dari kasus konfirmasi .
Penting karena kasus konfirmasi dapat menularkan ke orang lain
sejak 2 hari sebelum kasus timbul gejala hingga 14 hari sejak timbul
gejala

kunci utama
dalam memutus
rantai transmisi
Gambaran jika tidak dilakukan pelacakan kontak
TRACER adalah petugas yang melakukan pelacakan kontak.
Tracer dapat berasal dari petugas kesehatan maupun masyarakat seperti
Satlinmas, Babinsa dan Bhabinkamtibmas, kader, karang taruna, PKK dan
SIAPA YANG relawan lainnya yang kemudian mendapatkan pelatihan
MELAKUKAN
PELACAKAN?
Tracer diutamakan yang sehat dan tidak memiliki kondisi penyerta

PERAN TRACER
1. Mencari dan memantau kontak erat selama karantina dan
Isolasi.
Pelacakan kontak 2. Memberikan informasi yang benar terkait COVID-19
dikoordinasikan oleh termasuk pentingnya karantina dan isolasi yang benar.
Puskesmas Memantau kondisi kesehatan orang yang melakukan
3. Karantina dan Isolasi dengan menanyakan bagaimana
(koordinator tracer)
keadaan kesehatannya selama masa karantina dan Isolasi.
4. Melaporkan hasil pemantauan kepada Petugas Puskesmas
(koordinator tracer).
PERHITUNGAN TRACER

Perhitungan jumlah Tracer yang dibutuhkan per

wilayah kerja Puskesmas adalah dengan

perbandingan 30 orang per 100.000 penduduk.


1. >80% kasus konfirmasi baru dapat diidentifikasi kontak eratnya
dan mulai dilakukan karantina dalam waktu <72 jam setelah
kasus baru dikonfirmasi;

2. Semua kontak erat yang teridentifikasi harus dilakukan


pemeriksaan laboratorium;
3. 80% kontak erat dari kasus baru dipantau hingga karantina
INDIKATOR selesai;
4. Mengindentifikasi dan memantau kontak erat dilakukan dengan
menggunakan sistem informasi atau manajemen data yang
tersedia.

5. 90% kasus suspek diisolasi dan dilakukan pengambilan spesimen dalam


waktu kurang dari 48 jam sejak munculnya gejala.
6. Wajib menyelesaikan pemeriksaan spesimen dan melaporkan seluruh hasil
pemeriksaan COVID-19 melalui aplikasi allrecord- tc19 paling lama 2 x 24
jam sejak sampel diterima
APA SAJA ALAT YANG DIBUTUHKAN?
1. Formulir pelacakan kontak
2. Formulir pemantauan harian (Karantina dan
Isolasi)

3. Alat tulis
4. Alat Pelindung Diri/APD
(masker bedah, dan
Hand sanitizer)

5. Media Komunikasi, Informasi,


dan Edukasi
(KIE) tentang COVID-19

6. Daftar nomor-nomor penting


7. Identitas diri dan surat tugas
8. Alat komunikasi
ELEMEN UTAMA

TAHAP PELACAKAN KONTAK


 pelatihan dan supervisi; 1. IDENTIFIKASI KONTAK
 dukungan masyarakat;
(CONTACT IDENTIFICATION)

 perencanaan yang matang TAHAPAN 2.PENCATATAN DETIL KONTAK


dengan mempertimbangkan (CONTACT LISTING)
situasi wilayah; 3.TINDAK LANJUT KONTAK
 dukungan logistik;
(CONTACT FOLLOW UP)

 sistem manajemen data


pelacakan kontak
ALUR
PELACAKAN
KONTAK Hasil All record, notifikasi dari daerah
lain laporan masyarakat dsb

1
< 72 jam
2.
3.
KASUS KONFIRMASI
Seseorang yang dinyatakan positif terinfeksi virus COVID-
19, baik memiliki gejala atau tidak bergejala, dibuktikan
dengan pemeriksaan laboratorium RT-PCR/RDT-Antigen.

TAHAP I :
Tracer wawancara
kasus konfirmasi dan
Identifikasi Kontak
Erat 1. wawancara kepada kasus konfirmasi (menggunakan telepon/WA, atau
kunjungan langsung)

2. Sampaikan maksud dan tujuan.


3. Catat data dan informasi sesuai dengan formulir pelacakan kontak dan formular
pemantauan harian
4. Berikan informasi bahwa semua kasus konfirmasi dilakukan isolasi dan
pemantauan
5. Laporkan semua informasi baik melalui aplikasi maupun secara manual.
Jika kasus konfirmasi sudah meninggal, wawancara dapat dilakukan pada
keluarga/kerabat dekat.
TAHAP I : TRACER
Wawancara kasus KONTAK ERAT yaitu orang yang memiliki riwayat:
 Kontak tatap muka/berdekatan dengan kasus konfirmasi
konfirmasi dan dalam jarak 1 meter selama 15 menit atau lebih; atau seperti
Identifikasi Kontak  Bersentuhan fisik langsung dengan kasus konfirmasi
Erat berjabat tangan, berpegangan tangan, berpelukan,
dan lain-lain; atau
….lanjutan  Merawat langsung kasus konfirmasi tanpa menggunakan alat
pelindung diri (APD) sesuai standar; atau
 Situasi lainnya yang dianggap berisiko terjadinya kontak,
sebagai berikut:

Rata-rata 15 kontak erat


KONTAK ERAT ..Situasi lainnya yang dianggap berisiko (Lanjutan)

RUMAH TANGGA  Anggota Keluarga,


TAHAP I : TRACER  Kunjungan Kerabat
 Pembantu rumah tangga
Wawancara kasus
 Tetangga, Teman sekolah, Teman Kerja/
konfirmasi dan MASYARAKAT Kolega

Identifikasi Kontak  Pedagang keliling


 Warung kopi/makan, restoran
Erat  Kerumunan masyarakat
….lanjutan PERJALANAN
Rekan seperjalanan di dalam
penerbangan/ kereta api / bis / taksi / becak
dan lain-lain.
PERTEMUAN Pernikahan, pesta perayaan lainnya,
SOSIAL pemakaman, pertemuan keagamaan,
rapat/pertemuan di masyarakat
Rata-rata 15 kontak erat
Identifikasi diprioritaskan untuk orang yang tinggal serumah, sekolah,
tempat kerja. Namun perlu diidentifikasi lebih lanjut sumber paparan

seperti restoran, pusat perbelanjaan, tempat ibadah, tempat berkumpul


dan tempat umum lainnnya.
1. wawancara kepada kontak erat (menggunakan telepon/WA,
atau kunjungan langsung)
2. Sampaikan maksud dan tujuan.
TAHAP II : 3. Catat data dan informasi sesuai dengan formulir
pemantauan harian.
4. Berikan informasi bahwa semua kontak erat dilakukan
Wawancara
karantina dan pemantauan harian
Kontak Erat
5. Memastikan bahwa kontak erat akan pemeriksaan swab
sesuai alur pelacakan
6. Laporkan semua informasi baik melalui aplikasi (silacak)
maupun secara manual.

PERHATIAN KHUSUS: kontak erat orang lanjut usia (berumur diatas 60 tahun),
ibu hamil, dan orang dengan penyakit penyerta seperti penyakit jantung,
penyakit darah tinggi, penyakit paru, penyakit kencing manis, dan lain-lain segera
laporkan ke puskesmas.
 Utamakan wawancara melalui telepon untuk memperkecil risiko
penularan.
 Jika harus bertemu langsung (kunjungan), lakukan di luar ruangan/tempat dengan
BAGAIMANA ventilasi baik/terbuka, jaga jarak minimal 1 meter, gunakan APD yang sesuai, dan
WAWANCARA pastikan orang yang diwawancara juga menggunakan masker/masker medis.
DILAKUKAN ?  Cuci tangan dengan sabun atau gunakan hand sanitizer sebelum dan sesudah
wawancara.
 Pastikan tidak menyentuh barang-barang

DAFTAR APD

wawancara langsung Melalui telepon/alat komunikasi


PENCEGAHAN DAN lain
PENGENDALIAN INFEKSI

- Masker medis untuk petugas. - Tidak memerlukan APD


- Masker medis untuk responden.
- Termometer suhu tanpa sentuh,
jika tersedia.
APD disediakan oleh - Handsinitizer berbasis alkohol.
puskesmas/dinas
kesehatan Catatan: hindari menggunakan telepon secara bergantian dengan orang lain
saat di Posko Tanpa dilakukan desinfeksi
• Dilakukan wawancarasetiap hari selama masa karantina
(menggunakan telepon/WA, atau kunjungan langsung)
TAHAP III : • Bila melakukan kunjungan, gunakanAPD yang sesuai dan
PEMANTAUAN dilakukan di ruangan terbuka
HARIAN
• Saat kunjungan , tracer memastikan bahwa karantina memang
Karantina/Isolasi (1/2)
benar-benar dilakukan) atau melalui telepon
• tim pelacakan berkoordinasi dengan pemerintah dan masyarakat
setempat (RT/RW) untuk memantau kebutuhan sehari-hari
kontak erat dan keluarganya
TAHAP III : • Tracer memantau danmencatat (isi form pemantauan harian):
 Gejala yang muncul, seperti demam, batuk,kelelahan, sakit kepala, nyeri
pada otot, nyeri tenggorokan, pilek/hidung tersumbat, sesak nafas,
PEMANTAUAN
mual/muntah, diare, penurunan kesadaran, gejala akut hilangnya
HARIAN kemampuan indra penciuman atau hilangnya kemampuan indra perasa.
Karantina/Isolasi (2/2)
 Keluhan-keluhan lain seperti kebutuhan dukungankesehatan jiwa dan
psikososial,dsb
• Jika muncul gejala atau keluhan lain segera laporkan ke Petugas puskesmas
• Saat pergi untuk mencari perawatan, kontak erat menggunakan masker
medis dan hindari menggunakan transportasi umum. Ambulans dapat
dipanggil, atau kontak yang sakit dapat diangkut dalam kendaraan pribadi
dengan semua jendela terbuka

Tracer memantau diri lapor bila timbul gejala COVID-19


 Karantina adalah kegiatan memisahkan kontak erat.
KARANTINA Pemantauan dapat dilakukan oleh tracer
 Isolasi adalah kegiatan memisahkan kasus konfirmasi
DAN ISOLASI COVID-19. Pemantauan isolasi dilakukan tracer dan petugas
kesehatan.

Karantina/isolasi dilakukan untuk menjaga


supaya orang-orang di sekitar kita tidak tertular
dan memudahkan tracer dan petugas kesehatan
untuk memantau kesehatan orang yang
dikarantina/isolasi.
TEMPATKARANTINADAN ISOLASI
Tracer berkoordinasi dengan petugas puskemas mengenai tempat
karantina/isolasi dan lamanya karantina/isolasi

GEJALA TEMPAT KARANTINA/ISOLASI


Tidak bergejala atau Gejala ringan - di rumah masing2jika memenuhi syarat
- Di fasilitas khusus jika rumah tidak
memenuhi syarat
Gejala sedang Di RS non rujukan
Gejala berat Di RS rujukan

Kriteria tempat isolasi s esuaikan dengan KMK


413/2020 tentang pedoman P2 COVID-19
MASA KARANTINA

• Jika exit test hasil


negatif maka
karantina
dinyatakan selesai.

Jika karantina
selesai, kontak erat
diminta tetap
melapor jika
bergejala atau gejala
lebih parah (dalam
14 hari sejak dimulai
karantina).
YANGPERLUDIPERHATIKANDALAM ISOLASI/KARANTINA

• Kamar tidur terpisah


• Ventilasi • Kamar mandi
(aliran udara)
yang baik
• Pencahayaan
yang baik dan
• Cuci tangan
cukup • Disinfektan/
bersihkan
• Alat makan sendiri permukaan dgn
• Atur penggunaan disinfektan
fasilitas MCK – berkala
physical distancing,
menggunakan alat • Bantu lakukan pemantauan hariangejala
mandi sendiri • Selalu berkoordinasi denganfasilitas
layanan kesehatan setempat
• Anggota keluarga yang merawat/melayani
memperhatikan protokol kesehatan
PEMBAGIAN PERAN DI TINGKAT DESA/KELURAHAN

PERAN PUSKESMAS: PERAN KADER/ BABINSA/ PEMERINTAHAN


• Mengkoordinakan kegiatan BABINKAMTIBMAS: DESA/KELURAHAN DAN
pelacakan kontak • melakukan pelacakan dan MASYARAKAT SETEMPAT
• Mengumpulkan dan menganalisa pemantauan kontak erat • Menyiapkan tempat untuk
data pelacakan dan pemantauan • Meminta kontak erat untuk karantina/isolasi jika tidak
yang dilakukan oelh tracer melakukan pemeriksaan di dimungkinkan
• Melakukan pemeriksaan puskesmas • Turut mendukung kegiatan
menggunakan RDT-Ag • Melaporkan data kontak erat dan pelacakan dan pemantauan
• Mengunjungi rumah kontak erat hasil pemantauan kepada Petugas kontak erat
untuk melakukan pemeriksaan Surveilans di Puskesmas • Memantau kebutuhan sehari-hari
RDT-Ag jika tidak memungkinkan kontak erat selama menjalankan
datang ke puskesmas karantina mandiri
BUKU SAKU PELACAKAN KONTAK KASUS COVID-19
PEMANFAATAN BOK
UNTUK UPAYA
PENCEGAHAN DAN
PENGENDALIA N
CID 19 (40%)
O
V
35
BOK PUSKESMAS - COVID 19
JENIS PEMBIAYAAN MENU KEGIATAN

a. Belanja transport lokal. a. Pelacakan dan pemantauan kontak, serta memastikan


b. Belanja penggandaan/pencetakan formulir pelacakan kontak erat diperiksa dengan RDT antigen atau Nucleic
kontak. Acid Amplification Test (NAAT).
c. b. Pemantauan harian selama karantina oleh tracer.
Belanja pengiriman sampel/spesimen pemeriksaan
c. Pemantauan harian selama isolasi oleh tracer dan petugas
d. Covid-19. Puskesmas.
Honor dan insentif tracer : d. Pembayaran honor dan insentif bagi tracer.
1. Honor senilai Rp. 325.000,- per orang per bulan. e.
Pembayaran honor bagi petugas surveilans / pengolah data
2. Insentif senilai Rp. 15.000,- per orang kontak erat
e. yang selesai dipantau.
Honor petugas surveilans / pengolah data senilai Rp.
1.000.000,- per orang per bulan.

38
PELAKSANAAN BOK COVID 19 DI
DAERAH
Dinas Kesehatan Provinsi, Kabupaten/Kota
dan Puskesmas mengkoordinir pelaksanaan
BOK upaya pencegahan dan pengendalian
covid 19 dengan melibatkan masyaraka t dan
lintas sektor (Babinsa dan Babinpol) sesuai
ketentuan peraturan perundang-undangan
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai