0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
16 tayangan3 halaman
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian negosiasi dan kerjasama serta proses musyawarah untuk mencapai kesepakatan. Musyawarah melibatkan dua pihak atau lebih yang berunding untuk menyelesaikan masalah secara saling menguntungkan. Pribadi yang baik dalam bermusyawarah harus jujur, memahami orang lain, dan memiliki kesabaran.
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian negosiasi dan kerjasama serta proses musyawarah untuk mencapai kesepakatan. Musyawarah melibatkan dua pihak atau lebih yang berunding untuk menyelesaikan masalah secara saling menguntungkan. Pribadi yang baik dalam bermusyawarah harus jujur, memahami orang lain, dan memiliki kesabaran.
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian negosiasi dan kerjasama serta proses musyawarah untuk mencapai kesepakatan. Musyawarah melibatkan dua pihak atau lebih yang berunding untuk menyelesaikan masalah secara saling menguntungkan. Pribadi yang baik dalam bermusyawarah harus jujur, memahami orang lain, dan memiliki kesabaran.
Kerjasama pada intinya menunjukan adanya kesepakatan antara kedua belah pihak atau lebih yang saling menguntungkan. Beberapa aspek yang terkandung dalam kerjasama: 1. Dua orang atau lebih, artinya kerja sama akan ada jika pihak yang bersangkutan minimal dua orang/pihak yang melakukan kesepakatan. Oleh karena itu, sukses tidaknya kerjasama tersebut ditentukan oleh peran dari kedua orang atau kedua pihak yang bekerja sama tersebut. 2. Aktivitas, menunjukkan bahwa kerja sama tersebut terjadi jika adanya aktivitas yang dikehendaki bersama. 3. Tujuan/target, merupakan aspek yang menjadi tujuan dari kerjasama usaha/bisnis, biasanya mencapai keuntungan yang diterima oleh kedua belah pihak. 4. Jangka waktu tertentu, menunjukkan bahwa kerja sama tersebut dibatasi oleh waktu, artinya ada persetujuan kedua pihak kapan kerjasama itu berakhir. (Budiwati, 2004: Modul 15, hal 9) Untuk mencapai kerja sama tersebut perlu melalui proses Musyawarah. Musyawarah merupakan pertemuan antara dua orang atau kelompok yang masing-masing berada di posisi yang sesuai dengan kepentingan masing-masing dan berakhir untuk mendapat kepuasan yang diharapkan. Kedua belah pihak yang berada dalam posisi yang berlawanan tersebut duduk bersama dan berunding menuju ke satu arah, untuk menyelesaikan hal-hal yang dimusyawarakan. Musyawarah adalah cara untuk mencapai kesepakatan yang dapat memenuhi kepuasan bersama pihak yang berkepentingan dengan elemen-elemen kerjasama dan kompetisi. Musyawarah adalah suatu Cara untuk mencapai Kesepakatan dengan unsur-unsur Kerjasama maupun bersaing. Sedangkan kerjasama merupakanTujuan utama dari musyawarah. Oleh karena itu masalah pokok dalam musyawarah adalah menciptakan, mengendalikan dan mengakhiri gerakan kearah suatu kesepakatan yang sama-sama memuaskan.( Sekolah tinggi penyuluhan pertanian, modul diklat pembinaan dan penyuluhan pertaniah : 15). Musyawarah bukanlah semata-mata ”perang atau pertarungan” antar kedua belah pihak yang berhadapan tapi merupakan suatu upaya untuk mencapai kesepakatan dalam memecahkan masalah bersama. Pada tahap akhir Musyawarah disusunlah perjanjian bisnis yang terdiri dari: 5. Pihak resmi yang menandatangani 6. Pengertian- pengertian 7. Lingkup kerjasama 8. Syarat-syarat 9. Ketentuan mengikat secara hukum 10. Tanda tangan kedua belah pihak Pada setiap Musyawarah perlu dibuatkan satu rencana yang akan dipakai sebagai panduan dalam menghadapi tekanan-tekanan yang muncul selama musyawarah . (Sekolah tinggi penyuluhan pertanian, modul diklat pertanian:15-16) Musyawarah Saling Menguntungkan
B. Pribadi yang harus dimiliki dalam bermusyawarah
Seorang yang bermusyawarah perlu menunjukkan karakter pribadi berikut ini: 1. Pribadi positif secara utuh Seorang yang bermusyawarah harus jujur, karena kejujuran membentuk rasa saling percaya dan kerja sama. Hal ini sangat diperlukan dalam menghasilkan ide-ide dan pertukaran ide-ide secara terbuka. 2. Pribadi mengerti permasalahan orang lain. Ini merupakan kemampuan untuk memahami orang lain, mengerti karakter pihak lain. Hal ini dapat digunakan dan dipalsukan untuk keuntungan satu pihak dalam musyawarah. 3. Pribadi yang penuh Kesabaran Ini merupakan daya tahan terhadap ketenangan menghadapi situasi permasalahan yang ada. Kesabaran membuat seseorang mampu mengantisipasi karakter orang lain dalam musyawarah. Karakter-karakter lain mencakup keyakinan diri sendiri, rasa percaya diri, kecerdasan, stamina dan ketegasan. Semua karakter tersebut harus dilakukan secara bersamaan untuk tindakan dalam bermusyawarah.