NON LITIGASI
Disusun Oleh :
Kelompok 2
1. Hanna Rebecca Buu (20310146)
2. Alyubert Yuveron Manu (20310204)
3. Fandy Kurniawan Balukh ( 203310162)
4. Pedro Gennady Firstanza Sjioen ( 20310152)
5. Camelia Cinta Theresia Adu (20310147)
Kelas/Semester : C (REGULER) / 5
Mata kuliah : Hukum Non litigasi
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS KRISTEN ARTHA WACANA
2022/2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yesus yang telah memberikan kesempatan dan
kesehatan kepada kami, tanpa pertolongannya tentunya kami tidak mampu
mengerjakan tugas ini dengan baik, sehingga kami telah dapat menyelesaikan
Tugas kelompok Non litimigasi dengan tepat waktu, guna memenuhi tugas
kelompok untuk mata kuliah Non Litimigasi
KATA PENGANTAR..............................................................................
DAFTAR ISI............................................................................................
BAB 1 PENDAHULUAN........................................................................
A. Latar belakang,.........................................................................
B. Rumusan masalah.....................................................................
BAB 2 PEMBAHASAN...........................................................................
BAB 3 PENUTUP
A. Daftar pustaka..................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Negosiasi adalah salah satu bentuk komunikasi yang tidak dapat
dipisahkan dari kehidupan sehari-hari masyarakat. Negosiasi dalam
dilakukan dalam kegiatan politik, kegiatan bisnis dan kegiatan kehidupan
lainnya.Setiap orang pasti pernah melakukan negosiasi. Baik negosiasi
secara formal maupun negosiasi non formal. Negosiasi dilakukan untuk
mencapai sebuah tujuanSeperti untuk mencapai kesepakatan. Negosiasi
juga tidak hanya dilakukan oleh dua pihak saja. Di dalam negosiasi, bisa
dilakukan oleh banyak pihak Sebelum sampai kesana, mari melihat
pengertian negosiasi terlebih dahulu. Artikel ini akan menjelaskan hal-hal
mengenai negosiasi. Mulai dari pengertian negosiasi, tujuan negosiasi,
tahap-tahap negosiasi dan jenis-jenis negosiasi. Negosiasi dilakukan
untuk tujuan menyelesaikan sebuah masalah. Melihat dari sisi etimologis,
kata negosiasi berasal dari bahasa Inggris. Berasal dari kata “to negotiate”
dan “to be negotiating”. Arti dari kata tersebut adalah merundingkan,
membicarakan atau menawarkan. Dari kata-kata tersebut, kemudian kata
negosiasi dalam bahasa Inggris memiliki kata turunan lain. Kata tersebut
adalah “negotiation”. Arti kata negotiation adalah sebuah aktivitas yang
merundingkan atau membicarakan sesuatu. Pembicaraan atau
perundingan tersebut dilakukan dengan pihak lain. Tujuan dari aktivitas
tersebut adalah untuk mencapai sebuah kesepakatan. Pengertian negosiasi
menurut asal katanya adalah sebuah proses diskusi strategis. Proses
diskusi tersebut dilakukan untuk menyelesaikan sebuah masalah. Caranya
dengan sesuatu yang bisa diterima oleh masing-masing pihak yang ikut
serta dalam bernegosiasi. Pengertian negosiasi dalam kamus Oxford
adalah suatu cara untuk mencapai kesepakatan. Negosiasi ini dilakukan
melalui sebuah diskusi formal. Di dalam negosiasi, masing-masing pihak
yang ikut serta harus mencoba membujuk pihak lain.
Tujuannya supaya mereka dapat menyetujui sudut pandang dari
pihak yang membujuk tersebut. Melalui negosiasi, semua pihak yang ikut
terlibat akan mencoba untuk menghindari pertengkaran. Pihak-pihak yang
ikut bernegosiasi harus setuju untuk mencapai sebuah bentuk kompromi
Secara umum, pengertian negosiasi adalah sebuah bentuk interaksi sosial.
Interaksi tersebut dilakukan oleh beberapa pihak. Tujuan dari interaksi
tersebut adalah mencapai sebuah kesepakatan bersama. Kesepakatan yang
dicapai adalah yang dianggap akan menguntungkan semua pihak yang
ikut serta dalam negosiasi. Pihak-pihak atau orang yang ikut serta di
dalam kegiatan negosiasi disebut dengan negosiator. Negosiasi umumnya
digunakan di dalam dunia bisnis, tetapi banyak juga bidang lain yang
menggunakan negosiasi dalam merundingkan sebuah hal.
Tujuan Negosiasi
Negosiasi dilakukan tidak hanya sebagai media saja. Banyak tujuan
dari negosiasi, tetapi ada beberapa tujuan yang paling penting dalam
bernegosiasi. Berikut ini adalah tiga tujuan negosiasi yang penting dalam
melakukan negosiasi.
Tahapan-tahapan Negosiasi
Ada tahapan-tahapan yang harus dilalui ketika melakukan negosiasi,
berikut ini adalah tahapan dalam bernegosiasi:
3. Penjelasan
Tahap selanjutnya adalah penjelasan. Pada tahap ini, masing-masing
pihak harus saling mengutarakan apa yang diinginkannya. Masing-
masing pihak dapat memberikan sebuah dokumentasi atau pemaparan
secara jelas. Hal tersebut dibutuhkan untuk mendukung posisi masing-
masing pihak.
Jenis-Jenis Negosiasi
Ketika diteliti lebih dalam, negosiasi memiliki jenis-jenis yang
berbeda. Perbedaan negosiasi ini terjadi karena beberapa hal. Seperti
pihak-pihak yang terlibat dalam negosiasi atau jumlah negosiator, situasi
yang ada serta keuntungan dan kerugiannya. Berikut penjelasannya:
B. Rumusan Masalah
1. Apa Pentingnya Negosiasi dalam kehidupan bermasyarakat?
2. Bagaiamana keunggulan penyelesaian sengketa perdata melalui
negosiasi?
3. Bagaimana bias kognitif dalam negosiasi?
4. cara yang dapat digunakan dalam mencapai kesepakatan terbaik dalam
negosiasi?
5. Bagaiamana mekanisme penyelesaian sengketa dengan negosiasi?
Wida Kurnasih, Pengertian Negosiasi Tujuan, Tahap dan Jenis-jenisnya Sumber : Dari berbagai
sumber. Jakarta 2022
BAB II
PEMBAHASAN DAN SOLUSI
Solusi :
Dizaman yang sudah maju dengan teknologi ini takluput dengan
Negosiasi yang semakin berkembang, seperti halnya negosiasi yang sering
dilakukan didunia bisnis, dalam dunia bisnis negosiasi bisa dilakukan
secara langsung ( bertemu ) ataupun secara tidak langsung Dalam
kehidupan Negosiasi faktor terpenting dalam mengkomunikasikan
keinginan kita terhadap pihak lain. Negosiasi digunakan untuk
menyatukan dua kepentingan yang berbeda, Contohnya negosiasi antar
perusahaan A dengan perusahan B yang saling membutuhkan . Oleh
karena itu, agar terjadi suatu kesepakatan di antara kedua belah pihak,
diperlukan negosiasi.
Dalam proses negosiasi, selalu ada dua belah pihak yang berlawanan
atau berbeda sudut pandangnya. Maka Agar dapat menemukan titik temu
atau kesepakatan, kedua belah pihak perlu bernegosiasi. Maka kepiawaian
dalam bernegosiasi mutlak dibutuhkan.
2
Dr, H. Sudianto, SH, M.HUM. Negosiasi, Mediasi Dan Arbitrase widyia astuti Jakarta 2017
halaman 6-7
Syafrida, ralang hartati Jurnal surya kencana, Dinamika masalah hukum dan keadilan Jakarta
2022
melalui negosiasi adalah sengketa bidang perdata atau bidang hukum
dagang yang dapat diselesaikan dengan cara perdamaian. Sedangkan
sengketa perdata yang tidak dapat diselesaikan dengan cara perdamaian,
maka tidak dapat diselesaikan dengan cara melalui negosiasi.
Solusi :
Prosedur penyelesaian sengketa dengan cara negosiasi diatur pada
Pasal 10 ayat (1) Undang-undang Nomor 30 Tahun 1999 tentang
Arbitrase dan Alternatif Penyelesaian Sengketa Prosedur penyelesaian
sengketa melalui Negosiasi adalah cara penyelesaian yang didasarkan
kepada kesepakatan dari kedua belah pihak yang tidak melibat pihak
ketiga. Keunggulan penyelesaian melalui negosiasi pemeriksaan sengketa
lebih sederhana hanya dihadiri oleh pihak yang bersengketa tidak melibat
pihak ketiga, prosedur lebih sederhana, waktu lebih cepat dan biaya lebih
murah, bersifat tertutup dan rahasia, sifatnya sederhana, menghemat
waktu dengan biaya yang lebih murah dan mencegah terjadinya
permusuhan.
Ketersediaan (availability).
Negosiator dalam mengambil keputusan bergantung pada kemudahan
mengingat informasi sebagai pertimbangan untuk penilaian atas dasar
keseringan (frequency) dan kemungkinan informasi itu terjadi.
Ketersediaan merupakan sebuah petunjuk yang digunakan untuk
menaksir (assessing) faktor keseringan dan kemungkinan.
Dalam negosiasi, ketersediaan (availability) menyebabkan negosiator
sangat bergantung pada informasi yang mencolok dan hal itu
menghasilkan keputusan bias (Neale dan Bazerman dalam Carnevale dan
Pruitt, 1992).
Kerepresentatifan (representativeness).
Negosiator membuat keputusan atas dasar informasi yang tampak
relevan, dengan cara cenderung menebak situasi berdasarkan informasi
yang didapat, meskipun fakta yang terjadi berbeda dari kesimpulan
tersebut. Tindakan tersebut memberi dampak yang merugikan bagi sang
negosiator. Tversky dan Kahneman (1974) menyebutnya sebagai
kesalahan penjudi (gamblers fallacy).
Solusi :
Berikut cara yang dapat digunakan dalam mencapai kesepakatan
terbaik dalam Negosiasi, yang melipui :
1. Melakukan Riset Terkait Pihak Lain
Dalam melakukan negosiasi pasti akan menemukan beberapa
hambatan, untuk menghindari dan memperkecil risiko terjadinya
hambatan maka langkah yang sebaiknya diambil yaitu dengan melakukan
riset terlebih dahulu mengenai beberapa hal misalnya seperti bagaimana
budaya kerja, topik apa yang sebaiknya dihindari dan lain-lainnya.
Sehingga hal tersebut dapat mempermudah dalam mencapai tujuan
negosiasi antar pihak.
4. Bersikap Profesional
Bersikap profesional dan fokus dengan tujuan bersama yang ingin
dicapai dalam negosiasi. Hindari untuk memaksakan kehendak dan
usahakan untuk tidak menanggapinya dengan emosional. Teruslah untuk
mencari solusi kreatif yang menguntungkan kedua belah pihak.
Solusi :
Supaya negosiasi dapat berhasil dengan baik dan memuaskan para pihak,
maka seorang negosiator harus menggunakan strategi dan taktik.
Strategi-strategi negosiasi merupakan cara dasar dalam mengendalikan
hubungan kekuatan, pertukaran informasi, dan interaksi diantara para
pihak pelaku negosiasi. Menurut Garry Goodpaster, dikatakan meskipun
mekanisme negosiasi sangat kompleks dan beragam, namun secara
esensial
1. Bersaing (competiting);
Negosiasi dengan cara bersaing atau kompetitif, disebut juga “hard
bargaining” (tawar-menawar bersikeras), distributif, posisional, “zero-
sum bargaining” (menang tawar-menawar sebesar kekalahan pihak
3
Kontributor. pencapaian kesepakatan dalam negosiasi, Yogya 10 maret 2021
lawan) atau “win-lose bargaining” (tawar-menawar menang kalah).
Negosiasi bersaing mempunyai maksud memaksimalisasi keuntungan
yang didapat pelaku tawar-menawar kompetitif terhadap pihak lain, yaitu
untuk mencari kemenangan, berupaya mendapatkan harga termurah, laba
4
yang besar, biaya rendah, persyaratan yang lebih menguntungkan
dibandingkan dengan pihak lain.
BAB III
PENUTUP
A. DAFTAR PUSTAKA
4
Dewi tuti muryati. pengaturan dan mekanisme penyelesaian sengketa non litigation di bidang
perdaggangan.B.Rini heryati Jakarta 2011 halaman 49-65
1. Kontributor. (2021, Maret 10). Pencapaian Kesepakatan Dalam
Negosiasi -. Pelatihan-Sdm.net.
https://www.pelatihan-sdm.net/pencapaian-kesepakatan-dalam-negosiasi/
5. Dewi tuti muryati, B. reni haryati (2011, juni 1). Pengaturan dan
mekanisme penyelesaian sengketa non litigation di bidang perdagangan.
https://repository.usm.ac.id/files/journalnas/A002/20170518102458-
PENGATURAN-DAN-MEKANISME-PENYELESAIAN-SENGKETA-
NONLITIGASI-DI-BIDANG-PERDAGANGAN.pdf