Anda di halaman 1dari 14

NEGOSIASI DAN TAHAPANNYA

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Pada Mata Kuliah Arbitrase Dan
Mediasi Program Studi Hukum Ekonomi Syariah (HES 3) Fakultas Syariah Dan
Hukum Islam Iain Bone
Oleh:
KELOMPOK II
A. MUHAMMAD RAIHAN ZAKY SAMUDRA
742342021088
ANUGRAH SEPTIANI
742342021089
AKMAL
742342021091
A. FITRA NANDA
742342021062
AHMAD FATHIR MAARIF
742342021092
NUR SAIFUL
742342021090

DOSEN PENGAJAR: MUSPITA SARI,SH.,MH

PROGRAM STUDI HUKUM EKONOMI SYARIAH


FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI BONE
2024
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Warahamatullahi Wabarakatuh


Puji syukur kehadirat Allah SWT Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-Nya
sehingga makalah dengan judul “Negosiasi dan Tahapannya” ini dapat tersusun
hingga selesai. Tidak lupa juga kami mengucapkan banyak terima kasih atas bantuan
dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik materi
maupun pikirannya.

Penyusunan makalah ini bertujuan untuk memenuhi nilai tugas dalam mata kuliah
Arbitrase dan Mediasi. Selain itu, pembuatan makalah ini juga bertujuan agar
menambah pengetahuan dan wawasan bagi para pembaca.

Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman maka kami yakin masih


banyak kekurangan dalam makalah ini. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan
kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempuraan makalah ini.
Akhir kata, semoga makalah ini dapat berguna bagi para pembaca.
Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Bone, 15 Maret 2024

Kelompok 2
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL……………………………….................................................i
KATA PENGANTAR………………………………….............................................ii
DAFTAR ISI………………………………………………...................................…iii
BAB I PENDAHULUAN……………………………………....................................1
A. Latar Belakang……………………………………..........................................1
B. Rumusan Masalah……………………………………….................................2
C. Tujuan Penulisan…………………………………….………..........................2
BAB II PEMBAHASAN……………………………………..............................…...3
A. Pengertian negosiasi..........................................................................................3
B. Strategi tekhnik negosiasi..................................................................................5
C. Etika dalam melakukan negosiasi......................................................................7
BAB III PENUTUP………………………………………........................................10
A. Kesimpulan…………………………………………......................................10
B. Saran………………………………………………....................................…10
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………….........................11
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam era globalisasi yang semakin berkembang pesat seperti saat ini,
kemampuan untuk melakukan negosiasi yang efektif menjadi suatu keharusan
yang tak terelakkan. Negosiasi bukan lagi sekadar keterampilan yang
dibutuhkan dalam dunia bisnis, tetapi juga menjadi kunci dalam berbagai
aspek kehidupan, baik dalam lingkup pribadi maupun profesional.

Negosiasi merupakan proses interaksi di mana pihak-pihak yang


berbeda kepentingan berusaha mencapai kesepakatan yang saling
menguntungkan. Dalam konteks bisnis, kesepakatan yang tercapai melalui
proses negosiasi dapat berdampak signifikan pada keberlangsungan dan
keberhasilan suatu perusahaan.

Namun, kemampuan untuk melakukan negosiasi yang efektif tidaklah


mudah dan seringkali menuntut pemahaman yang mendalam tentang berbagai
aspek yang terlibat. Mulai dari persiapan yang matang sebelum masuk ke
meja negosiasi, hingga kemampuan untuk membaca situasi dan menghadapi
berbagai tantangan yang muncul selama proses negosiasi berlangsung.

Dalam konteks ini, pemahaman akan tahapan-tahapan yang terlibat


dalam proses negosiasi menjadi sangat penting. Setiap tahapan memiliki
peranannya masing-masing dalam mencapai kesepakatan yang diinginkan.
Oleh karena itu, pengetahuan yang mendalam tentang tahapan-tahapan
tersebut dapat menjadi landasan yang kuat bagi keberhasilan dalam
melakukan negosiasi.

Dengan adanya pemahaman yang komprehensif mengenai negosiasi


beserta tahapannya, diharapkan individu atau organisasi dapat memperkuat
posisinya dalam mencapai kesepakatan yang menguntungkan,
mengoptimalkan kerja sama antarpihak, serta meminimalkan potensi konflik
yang mungkin timbul.

Makalah ini bertujuan untuk menggali lebih dalam mengenai konsep


negosiasi serta tahapan-tahapannya, serta memberikan wawasan yang
bermanfaat bagi pembaca dalam meningkatkan keterampilan negosiasi
mereka. Melalui pemahaman yang mendalam ini, diharapkan pembaca dapat
mengaplikasikan prinsip-prinsip negosiasi secara lebih efektif dalam berbagai
konteks kehidupan mereka.

B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah sebagai berikut:
1. Apa yang dimaksud dengan negosiasi?
2. Bagaimana strategi tekhnik negosiasi?
3. Bagaimana etika dalam melakukan negosiasi?

C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui pengertian negosiasi
2. Untuk mengetahui strategi tekhnik negosiasi
3. Untuk mengetahui etika dalam melakukan negosiasi
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Negosiasi
Secara umum, pengertian negosiasi adalah sebuah bentuk interaksi
sosial. Interaksi tersebut dilakukan oleh beberapa pihak. Tujuan dari interaksi
tersebut adalah mencapai sebuah kesepakatan bersama. Kesepakatan yang
dicapai adalah yang dianggap akan menguntungkan semua pihak yang ikut
serta dalam negosiasi. Pihak-pihak atau orang yang ikut serta di dalam
kegiatan negosiasi disebut dengan negosiator. Negosiasi umumnya digunakan
di dalam dunia bisnis, tetapi banyak juga bidang lain yang menggunakan
negosiasi dalam merundingkan sebuah hal.1
Secara sederhana, negosiasi adalah proses komunikasi antara dua
pihak atau lebih yang memiliki kepentingan berbeda. Negosiasi akan
dilakukan untuk menemukan titik tengah antara perbedaan tersebut sehingga
terjalin kesepakatan yang menguntungkan semua pihak. Di dunia bisnis,
negosiasi adalah proses penting bagi setiap perusahaan untuk mencapai
kesepakatan yang saling menguntungkan. Dalam konteks ini, pihak-pihak
yang terlibat akan berusaha untuk mencapai titik tengah antara kebutuhan dan
tujuan perusahaan. Faktanya, negosiasi cukup sulit dilakukan karena
melibatkan pertukaran informasi dan tawar-menawar yang kompleks.2
Negosiasi bukanlah semata-mata proses komunikasi yang biasa dilakukan
sehari-hari. Jalinan komunikasi bisa dianggap sebagai negosiasi apabila
memenuhi ciri-ciri berikut:
1. Melibatkan individu atau perwakilan perusahaan, minimal berjumlah dua
orang.
2. Perundingan dilakukan karena memiliki ancaman konflik.
3. Adanya tawar-menawar atau tukar-menukar (barter).
4. Dilakukan secara tatap muka.
5. Topik yang dibahas adalah sesuatu yang kemungkinan terjadi di masa
depan.

1
Rosyda, “Pengertian Negosiasi: Tujuan, Tahap dan Jenis-jenisnya”
(https://www.gramedia.com/literasi/negosiasi/, diakses pada 15 maret 2024,21:50)
2
OCBC, “Negosiasi: Pengertian, Ciri-Ciri, Tahapan, Jenis & Strategi”
(https://www.ocbc.id/id/article/2023/10/27/negosiasi-adalah/, diakses pada 15 maret 2024, 21:44)
6. Akhir perundingan harus menghasilkan kesepakatan yang diambil oleh
pihak-pihak terlibat.3
Sementara itu dalam negosiasi perlu diperhatikan panduan-panduan
tertentu, yaitu sebagai berikut:
1. Pelajari dahulu isu-isu yang dihadapi secara objektif
2. Kemudian, tentukanlah batasan luasnya masalah yang dibahas dan
ditangani.
3. Biarkan saja bila ada pihak lain berpendapat setuju atau tidak setuju
terhadap pendapat kita menganai isu yang dihadapi.
Cermati pihak lain terutama perhatikan hal-hal yang diungkapkan bahasa
tubuhnya, seperti sebagai berikut.
a. Bahasa tubuh di antaranya mimik dan sikap badan
b. Sikap konflik tanpa alasan
c. Sikap defensif atau tegang4
Negosiasi merupakan sebuah proses tawar menawar yang dilakukan
oleh beberapa orang demi mencapai keputusan bersama. Proses ini menjadi
jalan berunding yang baik untuk membicarakan sesuatu dengan cara yang5
baik, bisa untuk merundingkan harga, jumlah, syarat, ataupun kualitas suatu
hal.
Dalam beberapa kasus, proses tawar menawar ini juga dapat ditengahi
oleh pihak ketiga yang disebut negosiator. Pihak inilah yang akan menjadi
penengah antar pihak yang sedang berunding, dan biasanya pihak ketiga ini
telah memiliki kemampuan khusus di bidang negosiasi. Adapun pengertian
negosiasi menurut para ahli adalah sebagai berikut:
1. Menurut Oliver
Menurut Oliver yaitu sebuah transaksi di mana kedua belah pihak akan
menerima putusan dan mempunyai hak atas hasil akhir yang disepakati.
Maka dari perlu adanya proses saling memberi dan menerima sehingga
keduanya dapat menghasilkan kesimpulan yang sama-sama
menguntungkan dan disetujui.

3
OCBC, “Negosiasi: Pengertian, Ciri-Ciri, Tahapan, Jenis & Strategi”
(https://www.ocbc.id/id/article/2023/10/27/negosiasi-adalah/, diakses pada 15 maret 2024, 21:53)
4
Lili Adi Wibowo,Melakukan Negosiasi (Bandung:Universitas Pendidikan
Indonesia,2008),Hlm.1-2
5
Nandy, “Tujuan Negosiasi: Pengertian, Syarat dan Tahap-tahapannya”
(https://www.gramedia.com/literasi/tujuan-negosiasi/,diakses pada 15 maret 2024,08:35)
2. Menurut Robbins
Menurut Robbins, negosiasi merupakan proses di mana dua belah pihak
atau lebih akan bertukar barang atau jasa dan mencoba membuat
kesepakatan kerja sama antar keduanya.
3. Menurut McGuire
Menurut McGuire pengertian negosiasi yaitu proses interaktif yang
dilakukan guna mencapai persetujuan. Proses tersebut akan melibatkan
dua pihak atau lebih yang memiliki pandangan berbeda-beda namun
hendak menyatukannya dan mencapai resolusi bersama.
4. Menurut Casse
Menurut Casse, pengertian negosiasi yaitu sebuah proses yang melibatkan
sedikitnya dua pihak dengan persepsi, motivasi, dan kebutuhan berbeda
dan mencoba untuk bersepakat tentang suatu hal demi kepentingan
bersama.
5. Menurut Henry Kissinger
Menurut Henry, yang menyebutkan bahwa negosiasi adalah proses untuk
menggabungkan posisi konflik ke posisi umum, dan ada di bawah
keputusan bulat.6
Secara sederhana, negosiasi adalah proses komunikasi antara dua
pihak atau lebih yang memiliki kepentingan berbeda.
Negosiasi akan dilakukan untuk menemukan titik tengah antara
perbedaan tersebut sehingga terjalin kesepakatan yang menguntungkan semua
pihak.
Bagi seorang entrepreneur, negosiasi bisnis adalah alat vital yang bisa
digunakan untuk mendukung kelancaran dan keberlanjutan usaha dalam
jangka panjang.7

B. Strategi Tehknik Negosiasi


1. Win-win Solution (Solusi menang-menang)
Yaitu pendekatan negosiasi yang ditujukan kepada kemenangan kedua
belah pihak, meminta tanpa menekan dan memberi tanpa desakan.8

6
Nandy, “Tujuan Negosiasi: Pengertian, Syarat dan Tahap-tahapannya”
(https://www.gramedia.com/literasi/tujuan-negosiasi/,diakses pada 15 maret 2024,08:36)
7
OCBC, “Negosiasi: Pengertian, Ciri-Ciri, Tahapan, Jenis & Strategi”
(https://www.ocbc.id/id/article/2023/10/27/negosiasi-adalah/, diakses pada 15 maret 2024,08:41)
8
Lili Adi Wibowo,Melakukan Negosiasi (Bandung:Universitas Pendidikan
Indonesia,2008),Hlm.7
Strategi negosiasi win-win solution ini juga merupakan strategi yang dapat
menguntungkan kedua pihak yang sedang bernegosiasi karena mencapai
keuntungan maksimal. Strategi ini dapat juga disebut cooperative strategi.
Sering kali strategi collaborative digunakan ketika pihak yang melakukan
negosiasi tahu bahwa kerjasama ini akan berlangsung dalam jangka waktu
yang panjang. Untuk melakukan kerjasama dengan strategi ini, para pihak
harus berkomitmen untuk dapat saling percaya, terbuka, dan kerjasama
yang tinggi. Para pihak harus dapat saling mendukung dan mencapai
tujuan bersama.9
Dengan menang-menang, banyak hal yang bisa diraih, setidaknya ada 3
(tiga) jenis kesuksesan yang bisa tertangkap dengan cara ini yaitu :
a. Komunikasi strategi menjadi lebih mudah karena mempunyai
tujuan bukan untuk mengalahkan partner, melainkan untuk
membantunya.
b. Keuntungan win-win solution dalam komunikasi strategi adalah
sebuah keuntungan tidak terbatas, karena proyek akan menjadi
lebih sempurna dan proyek-proyek selajutnya akan terbuka.10
c. Hati yang gembira akan menjadi milik Anda juga partner. Tidak
ada hal yang lebih berharga dari suasana hari kita ketika
mengerjakan sesuatu sendiri maupun dengan orang lain atau tim.11
2. Win-Lose Strategy (Strategi menang kalah)
Yaitu pendekatan negosiasi yang dikembangkan dengan strategi menang-
kalah untuk memperoleh kemenangan mutlak dengan cara mengalahkan
orang lain.12
Strategi negosiasi win-lose ini juga merupakan strategi yang lebih
mementingkan hasil negosiasi daripada hubungan kerjasama. Hasil dari
negosiasi ini lebih mementingkan keuntungan dan sumber daya pada

9
Universitas Multimedia Nusantara, “Negosiasi”
(https://kc.umn.ac.id/id/eprint/17481/10/BAB_II.pdf/, diakses pada 15 maret 2024,13:42)
10
KANAKA, “Strategi Yang Perlu Dilakukan Dalam Negosiasi
https://www.pelatihan-sdm.net/strategi-yang-perlu-dilakukan-dalam-negosiasi/, diakses
pada 15 maret 2024, 13:46)
11
KANAKA, “Strategi Yang Perlu Dilakukan Dalam Negosiasi
https://www.pelatihan-sdm.net/strategi-yang-perlu-dilakukan-dalam-negosiasi/,
diakses pada 15 maret 2024, 13:47)
12
Lili Adi Wibowo,Melakukan Negosiasi (Bandung:Universitas Pendidikan
Indonesia,2008),Hlm.7
negosiator yang menggunakan strategi ini. Strategi ini menjadi pilihan
didasari oleh keinginan untuk mendapatkan keuntungan yang maksimal
dan tidak memperdulikan konsekuensi di masa yang akan datang dari
kerjasama yang terjalin. Strategi ini biasanya digunakan untuk menjalin
kerjasama dalam jangka waktu yang singkat. Strategi competitive lebih
cenderung terlihat seperti kompetitif yang
ditandai dengan kurangnya rasa percaya kedua pihak yang dapat
memunculkan konflik. Strategi ini bertujuan untuk menyudutkan pihak
lawan agar menyerah dan menerima penawaran dan dengan demikian
pihak tersebut terpenuhi kebutuhannya.13
3. Lose-lose Strategy (Strategi kalah-kalah)
Yaitu pendekatan negosiasi dengan menggunakan strategi kalah-kalah,
seringkali diambil karena didasari oleh perasaan untuk melampiaskan
kemarahan dan cenderung tidak rasional. Kedua belah pihak memutuskan
untuk kalah dan sama-sama mengakhiri negosiasi dengan hasil tidak ada
kesepakatan.14
Strategi lose-lose ini sangat jarang digunakan oleh para negosiator namun
strategi ini dapat bermanfaat pada situasi tertentu. Strategi ini bukan
bermaksud untuk rugi tapi menghindari kerugian. Strategi ini biasanya
dapat dilakukan ketika dalam kondisi negosiasi yang terus memakan uang,
waktu, maupun dapat mempertaruhkan hubungan kerjasama. Negosiator
yang menggunakan strategi avoiding berpikir bahwa kebutuhannya bisa
dipenuhi tanpa harus melakukan negosiasi. Faktor pendukung lainnya
yaitu hasil dari negosiasi yang bernilai sangat rendah bahkan hubungan
kerjasama yang tidak menjadi prioritas dibanding biaya yang harus
dikeluarkan.15

C. Etika Dalam Melakukan Negosiasi


1. Kehormatan dan Integritas
Seorang negosiator harus menjaga kehormatan dan integritasnya. Ini
meliputi berkomitmen untuk berbicara dengan jujur, menghindari

13
Universitas Multimedia Nusantara, “Negosiasi”
(https://kc.umn.ac.id/id/eprint/17481/10/BAB_II.pdf/, diakses pada 15 maret 2024,13:55)
14
Lili Adi Wibowo,Melakukan Negosiasi (Bandung:Universitas Pendidikan
Indonesia,2008),Hlm.7
15
Universitas Multimedia Nusantara, “Negosiasi”
(https://kc.umn.ac.id/id/eprint/17481/10/BAB_II.pdf/, diakses pada 15 maret 2024,13:58)
manipulasi, dan menegakkan standar etika yang tinggi dalam setiap
tindakan dan keputusan.
2. Keterbukaan dan Transparansi
Penting bagi negosiator untuk bersikap terbuka dan transparan sepanjang
proses negosiasi. Ini termasuk berbagi informasi yang relevan dengan
jujur, menghindari penutupan informasi, dan berkomunikasi terbuka
tentang tujuan dan harapan masing-masing pihak.
3. Penghargaan terhadap Pihak Lawan
Negosiator harus menghargai pihak lawan dan mengakui kepentingan
serta pandangan mereka. Dengan mengadopsi sikap empati dan
menghormati perspektif pihak lawan, negosiator dapat menciptakan
lingkungan yang lebih kooperatif untuk mencapai kesepakatan yang saling
menguntungkan.
4. Kesepakatan yang Menguntungkan Semua Pihak
Etika dalam negosiasi juga mendorong untuk mencapai kesepakatan yang
menguntungkan semua pihak yang terlibat. Ini berarti mencari solusi yang
adil dan berkelanjutan yang mempertimbangkan kepentingan semua
pihak, bukan hanya kepentingan pribadi atau satu pihak saja.16
5. Rahasia dan Kerahasiaan
Negosiator harus menghormati rahasia dan kerahasiaan informasi yang
diperoleh selama proses negosiasi. Menjaga kerahasiaan dapat
memperkuat kepercayaan antarpihak dan memastikan integritas proses
negosiasi.17

Salah satu pilar utama dalam etika negosiasi adalah kejujuran.


Menyampaikan informasi yang akurat dan transparan adalah kunci untuk
membangun kepercayaan antara pihak-pihak yang terlibat. Kejujuran
menciptakan landasan yang kuat untuk menjalin hubungan bisnis yang
berkelanjutan dan menghindarkan kesan manipulatif yang dapat merusak
reputasi.
Selain kejujuran, etika dalam negosiasi mencakup penghargaan
terhadap prinsip saling menghormati. Pihak-pihak yang terlibat dalam
negosiasi harus mampu mendengarkan dengan penuh perhatian, memahami

16
Craver, C. B. (2014). Effective Legal Negotiation and Settlement. Penerbit Pustaka
Yustisis. Halaman 102-115.
17
Craver, C. B. (2014). Effective Legal Negotiation and Settlement. Penerbit Pustaka
Yustisis. Halaman 102-115.
perspektif satu sama lain, dan menghargai perbedaan. Ini bukan hanya tentang
mencapai kesepakatan, tetapi juga menciptakan lingkungan di mana semua
pihak merasa dihormati dan diakui.
Integritas juga menjadi unsur kunci dalam etika negosiasi. Tindakan-
tindakan yang sesuai dengan nilai-nilai moral dan norma-norma bisnis yang
berlaku mencerminkan integritas. Pihak yang terlibat dalam negosiasi harus
tetap setia pada komitmen mereka dan tidak tergoda untuk mengambil jalan
pintas yang tidak etis demi keuntungan pribadi.
Selain itu, etika dalam negosiasi juga melibatkan tanggung jawab
sosial. Menilai dampak kesepakatan terhadap masyarakat dan lingkungan
merupakan langkah penting untuk memastikan bahwa negosiasi tidak hanya
memberikan keuntungan individu atau perusahaan, tetapi juga memberikan
kontribusi positif secara lebih luas.18
Pentingnya etika dalam negosiasi juga diperkuat oleh kenyataan bahwa
hubungan bisnis yang berkelanjutan bergantung pada integritas dan saling
percaya. Kesepakatan yang dicapai dengan etika akan menciptakan dasar yang
solid untuk kerjasama jangka panjang dan meminimalkan risiko konflik di
masa depan. Dengan demikian, menggapai kesepakatan dengan integritas
bukan hanya keputusan bijak secara bisnis, tetapi juga langkah menuju
pembangunan hubungan yang bertahan dan bermakna.19

18
Dafit, “Etika dalam Negosiasi dan Penyelesaian Konflik: Menggapai Kesepakatan
dengan Integritas”
(https://www.kompasiana.com/fitriawardani8538/65539146edff762a657d1ad2/etika-dalam-
negosiasi-dan-penyelesaian-konflik-menggapai-kesepakatan-dengan-integritas/, diakses pada 15
maret 2024, 14:30
19
Dafit, “Etika dalam Negosiasi dan Penyelesaian Konflik: Menggapai Kesepakatan
dengan Integritas”
(https://www.kompasiana.com/fitriawardani8538/65539146edff762a657d1ad2/etika-dalam-
negosiasi-dan-penyelesaian-konflik-menggapai-kesepakatan-dengan-integritas/, diakses pada 15
maret 2024, 14:31
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dalam proses negosiasi, terdapat beberapa tahapan yang harus dilalui
untuk mencapai kesepakatan yang menguntungkan semua pihak yang terlibat.
Tahap-tahap tersebut meliputi persiapan, pembukaan, klarifikasi dan
pemahaman, penawaran, negosiasi, penutupan, dan evaluasi. Setiap tahapan
memiliki peranannya masing-masing dalam memastikan proses negosiasi
berlangsung secara efektif dan efisien.

Selain itu, etika memainkan peran penting dalam proses negosiasi.


Kehormatan, integritas, keterbukaan, penghargaan terhadap pihak lawan,
kesepakatan yang menguntungkan semua pihak, dan menjaga rahasia adalah
prinsip-prinsip etika yang harus diperhatikan oleh negosiator.

Dengan memahami tahapan-tahapan dan prinsip-prinsip etika dalam


negosiasi, diharapkan para negosiator dapat meningkatkan keterampilan
mereka dalam mencapai kesepakatan yang saling menguntungkan,
meminimalkan konflik, dan memperkuat hubungan bisnis maupun personal.

B. Saran
Semoga dengan adanya pembahasan makalah kami dapat menjadi
masukan dan sumber inspirasi bagi semua orang dan semoga bermanfaat.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa kami hanyalah manusia biasa yang tak
luput dari salah dan lupa, oleh sebab itu kami sadar bahwa makalah ini masih
jauh dari kesempurnaan. Untuk itu kami sangat harapkan kritik dan saran
yang membangun dari semua pihak terutama dari dosen yang bersangkutan,
agar kedepannya dapat membuat yang lebih baik
DAFTAR PUSTAKA

Lili Adi Wibowo, Melakukan Negosiasi, 2008, Universitas Pendidikan Indonesia,


Bandung

Nandy, “Tujuan Negosiasi: Pengertian, Syarat dan Tahap-tahapannya”


https://www.gramedia.com/literasi/tujuan-negosiasi/

OCBC, “Negosiasi: Pengertian, Ciri-Ciri, Tahapan, Jenis & Strategi”


https://www.ocbc.id/id/article/2023/10/27/negosiasi-adalah

Universitas Multimedia Nusantara, “Negosiasi”


https://kc.umn.ac.id/id/eprint/17481/10/BAB_II.pdf

ANAKA, “Strategi Yang Perlu Dilakukan Dalam Negosiasi


https://www.pelatihan-sdm.net/strategi-yang-perlu-dilakukan-dalam-
negosiasi

Craver, C. B. (2014). Effective Legal Negotiation and Settlement. Penerbit


Pustaka Yustisis

Dafit, “Etika dalam Negosiasi dan Penyelesaian Konflik: Menggapai Kesepakatan


dengan Integritas”
https://www.kompasiana.com/fitriawardani8538/65539146edff762a65
7d1ad2/etika-dalam-negosiasi-dan-penyelesaian-konflik-menggapai-
kesepakatan-dengan-integritas

Rosyda, “Pengertian Negosiasi: Tujuan, Tahap dan Jenis-jenisnya”


https://www.gramedia.com/literasi/negosiasi/

OCBC, “Negosiasi: Pengertian, Ciri-Ciri, Tahapan, Jenis & Strategi”


https://www.ocbc.id/id/article/2023/10/27/negosiasi-adalah/

Anda mungkin juga menyukai