Disusun Oleh :
Kelompok 5
Kelas/Semester : K/4
FAKULTAS SYARIAH
2021
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah swt atas segala berkat dan
rahmat-Nya,sehingga makalah tentang NEGOSIASI ini dapat terselesaikan dengan baik dan
lancar sebagai bahan presentase pada mata kulia ARBITRASE dan PENYELESAIAN
SENGKETA ES. Dengan adanya makalah ini semoga dapat memberikan pengetahuan
kepada mahasiswa agar mengerti dan memahami ; negosiasi, proses bernegosiasi,
keterampilan bernegosiasi, dan megenali tipe-tipe negosiator.
Akhirnya penulis mengharapkan saran, masukan, dan tanggapan dari dosen pengasuh
mata kulia Arbitrase serta teman-teman mahasiswa untuk penyempurnaan makalah ini.
Semoga makalah ini bermanfaat dan dapat memenuhi harapan pembaca.
PENDAHULUAN
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN NEGOSIASI
Sebenarnya apa itu negosiasi? Negosiasi artinya adalah sebuah upaya tawar menawar
yang dirasa perlu untuk dilakukan sebelum terjadi sebuah kesepakatan antara kedua belah
pihak yang melakukan negosiasi. Negosiasi terjadi karena belum adanya kesesuaian hal
antara kedua belah pihak, maka salah seorang tersebut merasa perlu untuk menawar
kembali hal yang sedang dibahas tersebut, bisa mengenai harga kesepakatan lainnya.
Negosiasi biasanya dilakukan antara dua pihak, yaitu pihak pertama dan pihak kedua.
Namun tidak jarang prosesnegosiasi melibatkan pihak ketiga yang biasanya disebut
sebagai negosiator. Negosiator adalah orang yang memiliki skill negosiasi serta
etika komunikasi bisnis yang baik. Negosiasi berbeda dengan lobi,
dimana negosiasi biasanya bersifat formal dan lobi bersifat informal. Proses lobi ini tidak
terikat waktu dan tempat serta dapat dilakukan sewaktu-waktu dalam waktu yang tidak
terbatas. Negosiasi terikat oleh waktu dan tempat yang terbatas.
C. TEKNIK-TEKNIK NEGOSIASI
2. Tahap implementasi
Merupakan tahapan penerapan atau tindakan yang diperluhkan agar mencapai sukses
dalam bernegosiasi. Berikut ini beberapa taktik negosiasi , antara lain :
o Taktik cara anda
Meencakup bahwa anda tahu tujuan yang ingin di capai, anda bersikeras dan
memaksa pihak lawan agar percaya bahwa andalah yang benar, andalah yang
berinisiatif dan mempertahankannya, anda yang mengendalikan proses negosiasi,
dan anda terus menekan
o Taktik bekerja sama
Taktik ini menegaskan bahwa anda mau mendengarkan pihak lawan dan
mengetahui apa yang ada benak mereka, anda bersikap reaktif, siap bekerja sama
apabila proposal pihak lawan sejalan dengan sasaran anda, anda setuju, tidak
setuju dan kadang-kadang mengembangkan ide-ide mereka, anda membuat
mereka berhasil
o Taktik tidak bertindak apa-apa
Merupakan sikap keras kepala dalam bernegosiasi, tetap pada pendirian
sebelumnya dan tidak mau berubah.
o Taktik melangkah ke ujuan lain
Taktik ini menuntut anda harus aktif menggeser sesuatu persoalan ke persoalan
lain
3. Tahap peninjauan
Merupakan tahapan setelah berlangsungnya suatu proses negosiasi. Negosiator
meninjau kembali apa yang sudah dilakukannya selama bernegosiasi. Beberapa alasan
mengapa tahap peninjauan negosiasi perluh dilakukan, antara lain :
o Untuk memeriksa apakah tujuan sudah dicapai
o Jika tidak, hal itu akan menjadi pelajaran sekaligus pengalaman yang sangat
berharga bagi seorang negosiator
o Jika ya, maka pastikan apa yang sudah dilakukan dengan baik dan bangunlah
kesuksesan
E. KETERAMPILAN BERNEGOSIASI
Menurut Hartman, ada beberapa hal penting yang perluh diperhatikan dalam keterampilan
bernegosiasi, antara lain :
a) Persiapan
Hal ini dilakukan untuk dapat memperoleh hasil yang baik dalam bernegosiasi
b) Memulai negosiasi
Mencakup ; memilih waktu yang tepat, tempat yang tepat, pengaturan tempat duduk
yang tepat, menciptakan suasana yang positif dan santai, menetapkan agenda,
meruuskan tawaran atau posisi pembuka, menghadapi konflik, berkomunikasi secara
efektif, meningkatkan keterampilan mendengarkan, peringatan, mencapai kesepakatan
dengan lebih cepat
c) Strategi dan teknik
Mencakup rencana atau metode yang teliti atau tipu daya yang cerdik untuk mencapai
tujuan yaitu kesepakatan dalam bernegosiasi
d) Kompromi
Merupakan salah satu upaya menuju pencapaian kesepakatan kedua belah pihak
dalam bernegosiasi dengan menyajikan kerangka dasar, melihat perbedaan kedua
belah pihak secara lebih spesifik, dan menyajikan pernyataan yang bersifat penilaian
untuk mendunkung posisi mereka sendiri
e) Menghindari kesalahan taktis
Hal yang perluh dihiindari dalam melakukan negosiasi, antara lain : mengajukan
permintaan awal yang tidak logis, membuat konsesi bebas, memulai tanpa daftar
penawaran, melakukan negosiasi terlalu cepat, bernegosiasi saat terkejut, menghargai
tawaran yang tidak masuk akal, takut diam, marah, tidak menuliskan hasil negosiasi,
bernegosiasi pada saat lelah, mengecewakan bos anda, dan memaksakan bernegosiasi
Menurut oliver, ada enam kunci dasar yang perluh diperhatikan dalam bernegosiasi,
antara lain :
1. Persiapan yang baik
Pada tahap ini ada beberapa hal yang perluh di identifikasi, yaitu : kemungkinan pihak
lawan membuka pernyataan dan posisi, bagaimana anda bergerak dari posisi pihak
lawan menuju aspirasi anda, masalah potensial, idealism dan garis dasar anda,
pertimbangan biaya setiap gerakan yang mungkin anda buat dan itu dapat
menguntungkan pihak lawan anda, dan antisipasi apa konsesi yang akan diberikan
oleh pihak lawan anda
2. Berlatih
Tahap ini untuk melatih dan meihat pendekatan apa yang digunakan, pernyataan
kunci apa yang disampaikan, bagaimana merespon pernyataan pihak lawan
3. Menggambarkan posisi anda
Pada tahap ini setiap sisi menggambarkan posisi mereka dengan jelas. Tujuannya
adalah memberikan kesempatan kepada pihak lawan untuk berbicara tentang berbagai
hal yang berkaitan dengan apa, bagaimana, kapan, dimana, dan mengapa negosiasi
perluh dilakukan
4. Membuat suatu usulan atau proposal
Pada tahap ini anda mengusulkan suatu proposal yang ingin diajukan dalam
bernegosiasi, hal ini akan memberikan suatu konsesi yang terlalu dini oleh pihak
lawan
5. Penawaran
Pada tahap ini perluh melakukan tawaran bagi pihak lawan dengan cara yang baik
untuk mendapatkan respon yang efektif
6. Persetujuan
Dalam tahap ini adanya kesepakatan bersama yang menguntungkan kedua belah pihak
Menurut Mattock dan Ehrenborg, ada sepuluh hal yang sangat diinginkan oleh pihak
lawan, antara lain :
Merasa nyaman akan dirinya sendiri
Tidak merasa dibohongi
Sekutu yang kekal
Mengetahui dan memahami lebih banyak
Menyelesaikan negosiasi tanpa harus bekerja terlalu keras
Uang, barang, dan pelayanan yang bagus
Diperlakukan dengan ramah
Disenangi
Komunikasi yang jelas
Mengetahui kemampuan dan usahanya
F. TIPE NEGOSIATOR
1. Negosiator curang
Negosiator ini pada dasarnya yang terlintas dalam benak pikirannya adalah
memenangkan negosiasi, bahkan dengan menghalalkan segala cara
2. Negosiator professional
Negosiator yang memiliki pengetahuan dan keterampilan bernegosiasi yang baik, ia
tahu banyak hal tentang lawan negosiasinya
3. Negosiator bodoh
Negosiator ini cenderung menghendaki kekalahan untuk kedua belah pihak, yang
terpenting baginya tidak ada pemenang dalam negosiasi
4. Negosiator naïf
Negosiator ini pada umumnya tidak siap bernegosiasi, tidak tahu pokok persoalan
yang akan di negosiasikan, bahkan cenderung percaya begitu saja pada pihak lawan.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Menurut Oliver, negosiasi adalah sebuah transaksi dimana kedua belah pihak mempunyai hak
atas hasil akhir. Hal ini
memerlukan persetujuan kedua belah pihak sehingga terjadi proses yang saling memberi dan
menerima sesuatu untuk mencapai kesepakatan bersama. Sementara itu Casse, negosiasi
adalah proses dimana paling sedikit ada dua pihak dengan persepsi, kebutuhan, dan motivasi
yang berbeda mencoba untuk bersepakat tentang suatu hal demi kepentingan bersama. Proses
negosiasi selalu melibatkan dua orang atau lebih yang saling berinteraksi, mencari suatu
kesepakatan kedua belah pihak, dan mencapai tujuan yang dikehendaki bersama kedua belah
pihak yang terlibat dalam negosiasi. Menurut Casse, ada tiga tahapan penting dalam
bernegosiasi, yaitu tahap perencanaan (sebelum negosiasi), tahap implementasi (selama
negosiasi), dan tahap peninjauan (setelah negosiasi). Menurut Casse dalam proses negoasiasi
ada enam tahapan penting yang perlu diperhatikan, antara lain : (1) persiapan, (2) kontak
pertama, (3) konfrontasi, (4) Kompromi, (5) Solusi, (6) konsolidasi. Seorang negosiator dapat
melakukan berbagai peran penting dalam bernegosiasi, antara lain: Berperan sebagai seorang
pemimpin, faktual, analitis, reliasional, intuitif. Ada empat tipe negosiator, yaitu negosiator
curang, negosiator professional, negosiator bodoh dan negosiator naïf.
B. Saran
* Dalam melakukan negosiasi diperlukan seorang yang mampu melihat peluang, sabar,
dan memiliki daya sensitifikasi sosial yang tinggi.
* Dalam bernegosiasi seorang negosiator jangan memberikan harga yang tinggi dari harga
yang sebenarnya, dan negosiator janganlah menawar harga jauh lebih murah dari harga yang
ditawarkan.
DAFTAR PUSTAKA