Disusun oleh
Nama : Khaylah Tarfiah Nurjannah Mokoginta
Kelas : X MIPA 1
B. RUMUSAN MASALAH………………………………………………….
C. TUJUAN PENULISAN…………………………………………………….
BAB II PEMBAHASAN………………………………………...
A. PENGERTIAN NEGOSIASI……………………………………………..
C. KAIDAH KEBAHASAAN………………………………………………….
E. JENIS-JENIS NEGOSIASI………………………………………………..
G. MANFAAT NEGOSIASI………………………………………………….
H. CONTOH NEGOSIASI…………………………………………………….
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Negosiasiadalah sebuah bentuk interaksi sosial saat pihak-pihak
yang terlibat berusaha untuk saling menyelesaikan tujuan yang
berbeda dan bertentangan. Menurut KBBI, Negosiasiadalah proses
tawar-menawar dengan jalan berunding guna mencapai
kesepakatan bersama antara satu pihak (kelompok atau organisasi)
dan pihak (kelompok atau organisasi) lain.Negosiasi merupakan
suatu proses saat dua pihak mencapai perjanjian yang dapat
memenuhi kepuasan semua pihak yang berkepentingan dengan
elemen-elemen kerjasama dan kompetisi. Termasuk di dalamnya,
tindakan yang dilakukan ketika berkomunikasi, kerjasama atau
memengaruhi orang lain dengan tujuan tertentu.
B. RUMUSAN MASALAH
a.Definisi negosiasi ?
C. TUJUAN PENULISAN
a. Untuk mengetahui pentingnya negosiasi dalam dunia bisnis. Serta
menganalisis mengenai proses negosiasi, ketrampilan dalam
negosiasi, dan
2
tipe-tipe negosiator secara lebih jelas.
b. Mengetahui Proses dari Bernegosiasi.
c. Memahami tipe tipe negosiator
3
BAB II
PEMBAHASAN
NEGOSIASI
A. Pengertian Negosiasi
Menurut Hartman, pengertian negosiasi dapat berbeda-beda
tergantung dari sudut pandang siapa yang terlibat dalam suatu
negosiasi. Dalam hal ini, ada dua pihak yang berkepentingan dalam
bernegosiasi yaitu pembeli dan penjual. Lebih jelasnya bahwa
negosiasi merupakan suatu proses komunikasi antara dua pihak,
yang masing-masing mempunyai tujuan dan sudut pandang mereka
sendiri, yang berusaha mencapai kesepakatan yang memuaskan
kedua belah pihak mengenai masalah yang sama.
4
CIRI-CIRI
1. Menghasilkan kesepakatan (yang saling menguntungkan).
C. KAIDAH KEBAHASAAN
Menggunakan bahasa yang santun.
Terdapat ungkapan persuasif (bahasa untuk membujuk).
Berisi pasangan tuturan.
Kesepakatan yang dihasilkan tidak merugikan dua belah pihak.
Bersifat memerintah dan memenuhi perintah.
Tidak berargumen dalam 1 waktu.
Didasari argumen yang kuat disertai fakta.
Minta alasan dari pihak mitra negosiasi (mengapa ya/tidak).
Jangan menyela argumen.
D. STRUKTUR NEGOSIASI
Orientasi
Orientasi adalah proses awal dari negosiasi saat
pembicaraan atau tawar-menawar mulaidilakukan. Orientasi
dapat berupa ucapan sala, sapaan, maupun pertanyaan awal
akan hal yang akan didiskusikan.
5
Pengajuan
Pengajuan merupakan inisiasi dari satu pihak untuk
mencapai suatu keinginan. Pengajuan dilakukan satu pihak
untuk mengungkapkan keinginannya akan pihak lain. Dalam
pengajuan phak-pihak yang terlibat akan mengungkapkan
tujuan masing-masing yang ingin dicapai.
Penawaran
Penawaran adalah inti dari negosiasi itu sendiri.
Penawaran timbul karena adanya pengajuan. Saat
pengajuan satu pihak dianggap tidak sesuai dengan tujuan
pihak lainnya, biasanya pihak yang tidak setuju akan
melakukan penawaran. Kedua pihak akan saling
bernegosiasi (tawar-menawar) yang didasari oleh perbedaan
masing-masing. Penawaran bisa terjadi dengan cepat
maupun lambat tergantung pada kompromi yang dilakukan
oleh kedua belah pihak.
Persetujuan
Persetujuan adalah hasil dari negosiasi di mana kedua
pihak telah mencapai kesepakatan. Dalam persetujuan,
perbedaan kedua belah pihak telah diatasi dan
menghasilkan perjanjian yang saling menguntungkan tanpa
adanya paksaan.
Penutup
Penutup adalah akhir proses dari negosiasi dimana
kedua belah pihak saling melontarkan ucapan terima kasih
dan juga salam untuk mengakhiri diskusi
6
E. JENIS-JENIS NEGOSIASI
1. Negosiasi Formal.
2. Negosiasi Informal.
3. Negosiasi Dengan Pihak Penengah.
4. Negosiasi Tanpa Pihak Penengah.
5. Negosiasi Kolaborasi.
6. Negosiasi Dominasi.
7. Negosiasi Akomodasi.
8. Negosiasi Menghindari Konflik.
H. CONTOH NEGOSIASI
(Driver ojek dan calon penumpang)
Calon Penumpang : “Pak, ke Universitas BSI berapa?”
Driver Ojek : “15 ribu neng”
Calon Penumpang : “Mahal sekali pak, kan dekat sini
saja. 10 ribu saja ya?”
Driver ojek : “Tambahan lagi ya neng, kan suka
macet
Calon Penumpang : “Oke pak, saya tambah 2 ribu ya”
Driver Ojek : “Oke neng”
8
BAB III
PENUTUP
A. kesimpulan
Negosiasi sendiri dapat disebut dengan bentuk interaksi yang
dilakukan untuk mencapai suatu kesepakatan. Negosiasi ini biasa
dilakukan di antara 2 pihak atau bahkan lebih dengan kepentingan
yang saling bertentangan dan berkehendak untuk memecahkan
masalah yang dihadapinya secara bersama. Pada beberapa kasus,
negosiasi ini melibatkan pihak ke-3 atau disebut dengan
negosiator. Negosiator ini berperan aktif sebagai penengah bagi
pihak yang melakukan negosiasi dan biasanya mempunyai
keahlian dalam negosiasi serta etika bisnis yang baik.