DOSEN FE UNIVERSITAS DARMA PERSADA PENDAHULUAN Setiap manusia umumnya pernah melakukan tawar menawar dengan orang lain dalam hal jual beli, pengusaha dan pihak bank, maupun lainnya. Tawar menawar ini sering disebut juga dengan negosiasi. Dibawah nanti akan kami urai pengertian teks negosiasi dan struktur nya secara rinci. Ciri-ciri teks negosiasi yang paling menonjol yaitu dapat mencari penyelesaian dan menghasilkan keputusan yang saling menguntungkan. Tujuan dilakukannya negosiasi untuk mendapatkan kata ‘sepakat‘. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), negosiasi adalah proses tawar-menawar dengan jalan berunding guna mencapai kesepakatan bersama antara satu pihak (kelompok atau organisasi) dan pihak (kelompok atau organisasi) yang lain. Dalam kehidupan sehari-sehari, proses negosiasi merupakan hal yang umum dilakukan. Bahkan, setiap orang mungkin pernah melakukan kegiatan tawar menawar, terutama dalam hal jual beli. Ciri-Ciri Teks Negosiasi Yang membedakan teks negosiasi dengan teks lainnya karena negosiasi mempunyai ciri-ciri diantaranya: 1) Menghasilkan kesepakatan (yang saling menguntungkan). 2) Mengarah pada tujuan praktis. 3) Memprioritaskan kepentingan bersama. 4) Merupakan sarana untuk mencari penyelesaian. Kaidah Kebahasaan Kaidah kebahasaan yang biasanya digunakan dalam teks negosiasi diantaranya: Menggunakan bahasa yang santun. Terdapat ungkapan persuasif (bahasa untuk membujuk). Berisi pasangan tuturan. Kesepakatan yang dihasilkan tidak merugikan dua belah pihak. Bersifat memerintah dan memenuhi perintah. Tidak berargumen dalam 1 waktu. Didasari argumen yang kuat disertai fakta. Minta alasan dari pihak mitra negosiasi (mengapa ya/tidak). Jangan menyela argumen. Struktur Kompleks Negosiasi Terdapat 7 unsur yang menyusun negosiasi sehingga menjadi satu kesatuan yang utuh, berikut ini struktur kompleks teks negosiasi: 1) Orientasi: Kalimat pembuka, biasanya ucapan salam. Fungsi nya untuk memulai negosiasi. 2) Permintaan: Suatu hal berupa barang atau jasa yang ingin dibeli oleh pembeli. 3) Pemenuhan: Kesanggupan hal berupa barang atau jasa dari penjual yang diminta oleh pembeli. 4) Penawaran : Puncaknya negosiasi yang terjadi, kedua pihak saling tawar menawar. 5) Persetujuan : Kesepakatan antara kedua belah pihak terhadap negosiasi yang telah dilakukan. 6) Pembelian : Keputusan konsumen jadi menyetujui negosiasi itu atau tidak. 7) Penutup : Kalimat penutup, biasanya ucapan salam atau terimakasih. Tujuan Negosiasi Tujuan dari negosiasi adalah mencari jalan tengah dan kesepatan bersama yang saling menguntungkan dalam suatu permasalahan. Sehingga, antara pihak yang satu dengan pihak lainnya tidak ada yang merasa dirugikan. Adapun yang menjadi prioritas dalam negosiasi adalah kepentingan bersama, tidak boleh ada salah satu pihak yang mementingkan dirinya sendiri. Negosiasi dapat pula berfungsi sebagai sarana dalam kegiatan jual beli atau dalam penyeselesain kesalahpahaman. Adapun tujuan dilakukan negosiasi dalam hal bisnis, beberapa diantaranya untuk: a) Mencapai kesepakatan yang memiliki kesamaan persepsi, saling pengertian dan persetujuan. b) Mencapai penyelesaian atau jalan keluar dari masalah yang dihadapi secara bersama. c) Mencapai kondisi saling menguntungkan dan tidak ada yang dirugikan (win-win solution). Negosiasi Berdasarkan Situasi Negosiasi Formal ▪ Negosiasi ini terjadi saat situasi sedang formal. Ciri-ciri negosiasi formal yaitu adanya perjanjian yang sah secara hukum. Karena itu pelanggaran terhadap perjanjian yang disepakati bisa menjadi perkara hukum. Contohnya yaitu negosiasi antar dua perusahaan. Negosiasi Non Formal atau Informal ▪ Negosiasi non formal terjadi kapan saja, dimana saja, serta dengan siapa saja. Karena negosiasi non formal tidak membutuhkan perjanjian khusus. Negosiasi Berdasarkan Jumlah Negosiator Negosiasi dengan Pihak Penengah ▪ Negosiasi dilakukan oleh 2 negosiator atau lebih dan pihak penengah. Negosiator saling memberikan argumentasi. Pihak penengah bertugas memberikan keputusan akhir di negosiasi itu. ▪ Contohnya yaitu sidang di pengadilan. Pihak penggugat dan pihak tergugat adalah pihak yang bernegosiasi. Sedangkan hakim sebagai pihak penengah. Negosiasi tanpa Pihak Penengah ▪Negosiasi dilakukan oleh 2 negosiator atau lebih. Negosiasi dilakukan tanpa pihak penengah, sehingga keputusan negosiasi tergantung pada pihak yang bernegosiasi. Contoh negosiasi ini yaitu negosiasi antara perwakilan OSIS dan pihak sponsor. Negosiasi Berdasarkan Untung Rugi Negosiasi Kolaborasi (win-win) ▪ Dalam negosiasi kolaborasi, negosiator akan berusaha mencapai kesepakatan dengan menyatukan kepentingan masing-masing. Negosiasi Dominasi (win-lose) ▪ Di negosiasi dominasi negosiator memperoleh keuntungan besar dari kesepakatan yang dicapai. Sedangkan pihak lawan negosiasi memperoleh keuntungan lebih sedikit. Negosiasi Akomodasi (lose-win) ▪ Di negosiasi akomodasi, negosiator memperoleh keuntungan sangat sedikit bahkan rugi. Sedangkan pihak lawan negosiasi memperoleh keuntungan sangat besar bahkan mendapat 100% keuntungan. Kerugian ini disebabkan karena kegagalan negosiator dalam bernegosiasi sehingga tidak memperoleh keuntungan. Negosiasi Menghindari Konflik (lose-lose) ▪ Dalam negosiasi ini, kedua pihak menghindari konflik yang timbul. Sehingga kedua pihak tidak bersepakat untuk menyelesaikan masalah. Struktur Kompleks Negosiasi Struktur Negosiasi (UMUM) ▪ Negosiator : Penutur&Mitra Tutur ▪ Pembuka : Penggiringan topik / basa-basi ▪ Isi : Inti pembicaraan ▪ Penutup : Pengambilan keputusan / penyelesaian Struktur Pihak Bank ▪Orientasi ▪Pengajuan ▪Penawaran ▪Persetujuan ▪Penutup Struktur Negosiasi (KOMPLEKS) a) Orientasi : Kalimat pembuka, biasanya dibubuhi salam. Fungsinya memulai negosiasi b) Permintaan : Suatu hal berupa barang ataupun jasa yang ingin diblei oleh pembeli atau konsumen c) Pemenuhan : Pemenuhan hal berupa barang atau jasa dari pemberi jasa atau penjual yang diminta oleh pembeli atau konsumen d) Penawaran : Puncaknya Negosiasi terjadi tawar menawar e) Persetujuan : Keputusan antara dua belah pihak untuk penawaran yang sudah dilakukan f) Pembelian : Keputusan konsumen jadi menerima/menyetujui penawaran itu atau tidak g) Penutup : Kalimat penutup atau salam penutup Cara-cara yang Dapat Ditempuh untuk Memperlancar Negosiasi Dalam melakukan negosiasi, terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan agar rencana negosiasi berjalan lancar dan sesuai dengan yang diharapkan, diantaranya sebagai berikut: 1) Mengajak membuat kesepatan 2) Memberikan alasan mengapa harus ada sebuah kesepakatan 3) Mengakomodasi butir-butir perbedaan dari kedua belah pihak. 4) Membandingkan beberapa pilihan kemungkinan atau mengajukan pandangan baru. 5) Mengalokasikan tugas dan tanggung jawab masing-masing pihak. 6) Memperjelas dan menguji pandangan yang dikemukakan, bila perlu dengan suatu contoh. 7) Mengevaluasi kekuatan dan komitmen bersama, bila perlu dengan suatu kontrak perjanjian. 8) Menetapkan dan menegaskan kembali tujuan negosiasi. Manfaat Negosiasi Manfaat negosiasi yakni untuk menciptakan jalinan kerja sama antara institusi, badan usaha, maupun perorangan dalam melakukan suatu usaha dan kegiatan bersama atas dasar saling pengertian. Proses negosiasi akan memberikan manfaat bagi perusahaan diantaranya membuat hubungan bisnis menjadi lebih luas dan pasar kebih berkembang.