2. Konflik 6. Konflik
Interpersonal Sosial
1. Penyebab 5. Fase
konflik krisis
4. Fase
eskalasi
Penyebab konflik
Dalam fase ini dalam salah satu pihak dan kedua belah pihak
telah mengekpresikan pertentangan mareka. Ekpresi iti
merupakan kejadian pemicu, memicu terjadi konflik secara
terbuka. Ekpresi pertentangan dalam konflik berupa sikap,
perilaku dan dengan menggunakan kata-kata lisan atau
tetulis. Pengekpresian ini membuat konlik menjadi terbuka
dan menyadarkan masing-masing pihak akan terjadinya
konflik. Diaalog mengenai konflik terjadi. Masing-msing pihak
mencari asal usul konflik, menentukan posisinya dalam
konflik, dan menetukan strategi untuk menghadapi lawan
konfliknya.
Fase eskalasi
Jika fase pemicu konflik tidak terselesaikan, konflik semakin
lama akan semakin membesar. Perbedaan pendapat makin
menajam sehingga masng-masing pihak yang terlibat konflik
akan mengalami frustasi karena tidak dapat mencapai
tujuannya akibat terhalang oleh lawan konfliknya. Masing-
masing pihak mengembangkan polarisasi kitamelawan
mereka atau saya melawan dia. Konflik pada awalnya
merupakan konflik dalam organisasi atau interpersonal.
Kemudian, konflik ini berubah menjadi konflik personal
diantara individu atau kelompokyang menjadi aktor dalam
konflik.
Fase krisis
2 Tahap 4 Penyelesaian
Konfrontasi Konflik
Adam Curle (1971) menggambarkan pergerakan dari keadaan
konflik kepada peluang untuk meyelesaikan konflik yang
terjadi sampai pada situasi damai, digambarkan dalam empat
tahap utama sebagai berikut :
1. Tahap Konflik Tersembunyi
Orang masih tidak menyadari adanya ketidakseimbangan dari
kekuatan dan adanya ketidakadilan yang mempengaruhi
kehidupannya. Apabila kesadaran akan adanya konflik yang
meningkat maka timbul perubahan yaitu memasuki tahap
konfrontasi.
2. Tahap Konfrontasi
Keadaan dimana konflik diekspresikan secara
terbuka, baik dengan memilih cara kekerasan maupun
tanpa kekerasan atau kombinasi antara keduanya.
Apabila tahap kedua tersebut akan menimbulkan
keseimbangan kekuatandan pengakuan eksistensi
kedua pihak yang berkonfrontasi, maka hal ini akan
menuntun kepada suatu penyelasaian konflik.
3. Tahap Negosiasi
Kedua belah pihak yang berkonflik telah menyadari
adanya konflik dan mengakui posisi dan eksistensi
masing-masing pihak sehingga memungkinkan untuk
melakukan negosiasi.
4. Penyelesaian Konflik
Dengan berhasilnya negosiasi atau perundingan maka
akan mengarah pada penyelasiain konflik dan
perbaikan hubungan antara kedua belah pihak.
Kondisi inilah yang disebut hidup berkelanjutan
(survive) atau mencpai situasi berkeadilan dan damai.
Terim a Semoga
ih !
hari
kas
Anda
indah.
TUGAS KELOMPOK
A. BUAT 5 KELOMPOK
B. BUAT KASUS SEMU TENTANG NEGOSIASI, APA YANG
DINEGOSIASIKAN, DAN HASIL NEGOSIASI
C. KELOMPOK 1 : NEGOSIASI DALAM ASUHAN KEHAMILAN
KELOMPOK 2 : NEGOSIASI DALAM ASUHAN PERSALINAN
KELOMPOK 3 : NEGOSIASI DALAM ASUHAN NIFAS DAN
MENYUSUI
KELOMPOK 4 : NEGOSIASI DALAM ASUHAN BAYI
KELOMPOK 5 : NEGOSIASI DALAM ASUHAN KB/KESPRO