Anda di halaman 1dari 17

TEKNIK LOBBY DAN NEGOISASI

“ NEGOSIASI “

Disusun Oleh :

1. Bilqis Mutia Islami (11819353)


2. Jihan Fadhlia (13819157)
3. Nico Satrianto (14819771)
4. Salsabila Yasmin (15819869)

ILMU KOMUNIKASI
UNIVERSITAS GUNADARMA

1
2022
BAB I
RUANG LINGKUP NEGOSIASI

A. Tujuan Umum
Mahasiswa dapat memahami dan menjelaskan tentang negosiasi

B. Indikator Pencapaian Kompetensi


1. Mampu dan menguasai materi tentang Negosiasi
2. Mengemukakan tentang informasi pengertian, istilah dan negosiasi
3. Bekerja sama dalam kegiatan kelompok
4. Menjelaskan pengertian pradigma dan langkah langkah negosiasi
5. Dapat menunjukan sikap kreatif dan inofatif dalam mempelajari negosiasi
untuk mengetahui pengertian pradigma dan strategi negosiasi

C. Uraian Materi
1. Pengertian Negosiasi
Menurut Hartman, pengertian negosiasi dapat berbeda-beda
tergantung dari sudut pandang siapa yang terlibat dalam suatu
negosiasi. Dalam hal ini, ada dua pihak yang berkepentingan
dalam bernegosiasi yaitu pembeli dan penjual. Lebih jelasnya
bahwa negosiasi merupakan suatu proses komunikasi antara dua
pihak, yang masing-masing mempunyai tujuan dan sudut pandang
mereka sendiri, yang berusaha mencapai kesepakatan yang memuaskan
kedua belah pihak mengenai masalah yang sama.
Adapun negosiasi menurut Hayes (2002) adalah sebuah proses
menghasilkan keputusan bersama, dimana orang-orang dengan tujuan/
keinginan yang berbeda berinteraksi dengan tujuan untuk menyelesaikan
perbedaan-perbedaan tersebut. Salah satu tujuan orang bernegosiasi
adalah menemukan suatu keputusan atau kesepakatan kedua belah

2
pihak secara adil dan dapat memenuhi harapan atau keinginan
kedua belah pihak tersebut.
Negosiasi yang baik dan efektif adalah negosiasi yang
didasarkan pada data fakta yang akurat dan faktual, sehingga setiap
argumen dan kehendaknya tidak terlepas dari fakta yang ada. Di
samping itu juga harus ditopang dengan negosiator yang handal
dan professional, yang memahami tujuan negosiasi dilakukan dan
mempunyai daya kemampuan optimal dalam menemukan solusi
terhadap masalah yang dihadapi dan terhindar dari kemungkinan
dead lock. Lewiki dkk (dalam Hargie, 2011) memberi penekanan lebih
pada manfaat negosiasi. Menurutnya negosiasi bukanlah hal yang biasa
saja, namun sangat penting untuk hidup yang efektif dan memuaskan
hidup.
Pada intinya negosiasi menjunjung prinsip win-win solution,
akan tetapi saat ini negosiasi mengalami pergeseran nilai.
Pergesaran nilai ini merujuk pada salah satu pihak yang
memenangkan objek yang dinegosiasikan, hanya dikarenakan
kekuatan yang tidak dimiliki pihak-pihak minoritas. Oleh karena itu
negosiasi harus selalu diiringi dengan ingatan dan pengaplikasian secara
nyata mengenai etika dan nilai-nilai kebaikan lainnya.
Hayes (2002) menyebutkan penyerderhanaan model
negosiasi dapat digambarkan sebagai :
a. Target, ketika orang-orang mulai bernegosiasi, maka umumnya memiliki
beberapa ide mengenai level keuntungan (pada bisnis) atau tujuan yang
mereka harapkan dapat tercapai.
b. Limit, pada sisi lain mereka juga memiliki ide tentang tingkat keuntungan
paling rendah atau batas terendah capaian yang menjadi patokan minimal
agar kesepakatan negosiasi dapat diterima. Penyelesaian hanya dapat
dicapai ketika ambang batas minimal capaian (limit) dari tiap-tiap pihak

3
yang dibawa ke proses negosiasi bertepatan atau cocok satu dengan
lainnya.
Menurut Marjorie Corman Aaron dan Roobert.H Mnookin (1995),
ketika melakukan negosiasi, seorang perunding yang baik harus
membangun kerangka dasar yang penting tentang negosiasi yang
akan dilakukannya agar dapat berhasil menjalankan tugasnya tersebut.
Kerangka dasar yang dimaksud antara lain : Apakah alternatif terbaik
untuk menerima atau menolak kesepakatan dalam negosiasi? Berapa
besar nilai atau penawaran minimum yang akan dapat diterima
sebagai sebuah kesepakatan? Seberapa lentur proses negosiasi
akan dilakukan dan seberapa akurat pertukaran yang ingin dilakukan?
Untuk membangun kerangka dasar tersebut di atas, ada 3 konsep penting
yang harus dipahami oleh seorang negosiator, yaitu :
1. BATNA ( Best Alternative to a Negotiated Agreement) , yaitu
langkah-langkah atau alternatif-alternatif yang akan dilakukan oleh
seorang negosiator bila negosiasi tidak mencapai kesepakatan.
2. Reservation Price, yaitu nilai atau tawaran terendah yang dapat diterima
sebagai sebuah kesepakatan dalam negosiasi.
3. ZOPA (Zone of Possible Agreement), yaitu suatu zona atau area yang
memungkinkan terjadinya kesepakatan dalam proses negosiasi.
Dengan pemahaman yang baik terhadap 3 konsep dasar tersebut
diatas , maka para perunding diharapkan dapat menentukan hal-hal
yang ingin dicapainya dalam negosiasi, menentukan besarnya
konsesi yang ingin didapat dan dapat diberikan, menentukan perlu
tidaknya melanjutkan negosiasi, dan melakukan langkah lain yang lebih
menguntungkan.
Secara umum, pengertian negosiasi adalah sebuah bentuk interaksi
sosial. Interaksi tersebut dilakukan oleh beberapa pihak. Tujuan dari
interaksi tersebut adalah mencapai sebuah kesepakatan bersama.

4
Kesepakatan yang dicapai adalah yang dianggap akan
menguntungkan semua pihak yang ikut serta dalam negosiasi. Pihak-pihak
atau orang yang ikut serta di dalam kegiatan negosiasi disebut dengan
negosiator. Negosiasi umumnya digunakan di dalam dunia bisnis, tetapi
banyak juga bidang lain yang menggunakan negosiasi dalam
merundingkan sebuah hal

2. Pradigma dan Langkah-Langkah Negosiasi


a. Pradigma dalam Negosiasi mempunyai empat pradigma yaitu :
 Negosiasi Menang-Kalah (WIN-LOSE)
1. Sudut pandang klasik yang memandang bargaining sebagai situasi
win-lose, jika salah satu pihak menang, maka pihak lain akan kalah.
2. Disebut juga negosiasi zero-sum atau negosiasi distributive.
3. Asumsi: sumberdaya terbatas (limitedresources), dan proses
negosiasi untuk menentukan siapa akan mendapakan sumber
daya tersebut.

 Negosiasi Menang-Menang (WIN-WIN)
1. Trend masa kini yang memandang negosiasi sebagai situasi win-win,
dimana kedua belah pihak mendapat keuntungan sebagai hasil dari
negosiasi.
2. Disebut juga negosiasi positive-sum atau negosiasi integrative 

 TEKNIK NEGOSIASI KOMPETITIF


1. Mengajukan permintaan awal yang sangat tinggi pada awal negosiasi
2. Menjaga tuntutan agar tetap tinggi sepanjang proses negosiasi
dilangsungkan (maintaining high level of demands)
3. Konsesi diberikan sangat langka / jarang / sangat terbatas 
4. Menganggap perunding lain sebagai musuh atau lawan 

5
5. Sering menggunakan cara yang berlebihan, kasar, ancaman, dan
6. Melemparkan tuduhan-tuduhan ketegangan dan tekanan terhadap
lawan

 TEKNIK NEGOSIASI KOOPERATIF


1. Menganggap negosiator lawan sebagai mitra kerja untuk mencari
common ground
2. Melakukan komunikasi yang menjajaki kepentingan dan nilai-nilai b
ersama (shared interest and values)
3. Menggunakan rasio dan akal sehat 
4. Membangun atmostfir yang positif untuk saling percaya 
5. Mencari penyelesaian yang adil berdasar analisis yang obyektif .

3. Langkah-Langkah atau Tahapan Dalam Negosiasi


Ada tahapan-tahapan yang harus dilalui ketika melakukan negosiasi,
berikut ini adalah tahapan dalam bernegosiasi:

1. Persiapan
Langkah pertama dalam melakukan negosiasi adalah langkah
persiapan. Persiapan yang baik merupakan fondasi yang kokoh bagi
negosiasi yang akan kita lakukan. Hal tersebut akan memberikan rasa
percaya diri yang kita butuhkan dalam melakukan negosiasi. Yang
pertama harus kita lakukan dalam langkah persiapan adalah menentukan
secara jelas apa yang ingin kita capai dalam negosiasi. Tujuan ini harus
jelas dan terukur, sehingga kita bisa membangun ruang untuk
bernegosiasi. Tanpa tujuan yang terukur, kita tidak memiliki pegangan

6
untuk melakukan tawar-menawar atau berkompromi dengan pihak
lainnya. Hal kedua dalam persiapan negosiasi adalah kesiapan mental kita.
Usahakan kita dalam kondisi relaks dan tidak tegang. Cara yang paling
mudah adalah dengan melakukan relaksasi. Bagi kita yang menguasai
teknik pemrograman kembali bawah sadar (subconscious reprogramming)
kita dapat melakukan latihan negosiasi dalam pikiran bawah sadar kita,
sehingga setelah melakukannya berkali-kali secara mental, kita menjadi
lebih siap dan percaya diri.

2. Pembukaan
Mengawali sebuah negosiasi tidaklah semudah yang kita
bayangkan. Kita harus mampu menciptakan atmosfir atau suasana yang
tepat sebelum proses negosiasi dimulai. Untuk mengawali sebuah
negosiasi dengan baik dan benar, kita perlu memiliki rasa percaya diri,
ketenangan, dan kejelasan dari tujuan kita melakukan negosiasi. Ada tiga
sikap yang perlu kita kembangkan dalam mengawali negosiasi yaitu:
pleasant (menyenangkan), assertive (tegas, tidak plin-plan), dan firm
(teguh dalam pendirian). Senyum juga salah satu hal yang kita perlukan
dalam mengawali sebuah negosiasi, sehingga hal tersebut akan
memberikan perasaan nyaman dan terbuka bagi kedua pihak. Berikut ada
beberapa tahapan dalam mengawali sebuah negosiasi:
a. Jangan memegang apa pun di tangan kanan anda ketika memasuki
ruangan negosiasi;
b. Ulurkan tangan untuk berjabat tangan terlebih dulu;
c. Jabat tangan dengan tegas dan singkat;
d. Berikan senyum dan katakan sesuatu yang pas untuk mengawali
pembicaraan. 
Selanjutnya dalam pembicaraan awal, mulailah dengan membangun
common ground, yaitu sesuatu yang menjadi kesamaan antar kedua pihak

7
dan dapat dijadikan landasan bahwa pada dasarnya selain memiliki
perbedaan, kedua pihak memiliki beberapa kesamaan yang dapat dijadikan
dasar untuk membangun rasa percaya. 

3. Memulai proses negosiasi 


Langkah pertama dalam memulai proses negosiasi adalah
menyampaikan (proposing) apa yang menjadi keinginan atau tuntutan kita.
Yang perlu diperhatikan dalam proses penyampaian tujuan kita tersebut
adalah: 
a. Tunggu saat yang tepat bagi kedua pihak untuk memulai pembicaraan
pada materi pokok   negosiasi;
b. Sampaikan pokok-pokok keinginan atau tuntutan pihak anda secara
jelas, singkat dan penuh percaya diri; 
c. Tekankan bahwa anda atau organisasi anda berkeinginan untuk
mencapai suatu kesepakatan dengan mereka
d. Sediakan ruang untuk manuver atau tawar-menawar dalam negosiasi,
jangan membuat hanya dua pilihan ya atau tidak;
e. Sampaikan bahwa ”jika mereka memberi anda ini anda akan
memberimereka itu – if you’ll give us this, we’ll give you that.”
Sehingga mereka mengerti dengan jelas apa yang harus mereka
berikan sebagai kompensasi dari apa yang akan kita berikan.
f. Mendengarkan dengan efektif apa yang ditawarkan atau yang
menjadituntutan pihak lain. Mendengar dengan efektif memerluka
kebiasaan dan teknik-teknik tertentu. Seperti misalnya bagaimana
mengartikan gerakan tubuh dan ekspresi wajah pembicara. Usahakan
selalu membangun kontak mata dengan pembicara dan kita berada
dalam kondisi yang relaks namun penuh perhatian.

4. Zona Tawar Menawar (The Bargaining Zone) 

8
Dalam proses inti dari negosiasi, yaitu proses tawar menawar, kita
perlu mengetahui apa itu The Bargaining Zone (TBZ). TBZ adalah suatu
wilayah ruang yang dibatasi oleh harga penawaran pihak penjual (Seller’s
Opening Price) dan Tawaran awal oleh pembeli (Buyer’s Opening Offer).
Di antara kedua titik tersebut terdapat Buyer’s Ideal Offer, Buyer’s
Realistic Price dan Buyer’s Highest Price pada sisi pembeli dan Seller’s
Ideal Price, Seller’s Realistic Price dan Seller’s Lowest Price pada sisi
pembeli. Kesepakatan kedua belah pihak yang paling baik adalah terjadi di
dalam wilayah yang disebut Final Offer Zone yang dibatasi oleh Seller’s
Realistic Price dan Buyer’s Realistic Price. Biasanya kesepakatan terjadi
ketika terdapat suatu overlap antara pembeli dan penjual dalam wilayah
Final Offer Zone. 

5. Membangun Kesepakatan 
Babak terakhir dalam proses negosiasi adalah membangun
kesepakatan dan menutup negosiasi. Ketika tercapai kesepakatan biasanya
kedua pihak melakukan jabat tangan sebagai tanda bahwa kesepakatan
(deal or agreement) telah dicapai dan kedua pihak memiliki komitmen
untuk melaksanakannya. Yang perlu kita ketahui dalam negosiasi tidak
akan pernah tercapai kesepakatan kalau sejak awal masing-masing atau
salah satu pihak tidak memiliki niat untuk mencapai kesepakatan.
Kesepakatan harus dibangun dari keinginan atau niat dari kedua belah
pihak, sehingga kita tidak bertepuk sebelah tangan.  Karena itu, penting
sekali dalam awal-awal negosiasi kita memahami dan mengetahui sikap
dari pihak lain, melalui apa yang disampaikan secara lisan, bahasa gerak
tubuh maupun ekspresi wajah. Karena jika sejak awal salah satu pihak ada
yang tidak memiliki niat atau keinginan untuk mencapai kesepakatan,

9
maka hal tersebut berarti membuang waktu dan energi kita. Untuk itu
perlu dicari jalan lain, seperti misalnya: conciliation, mediation dan
arbitration melalui pihak ketiga.

4. Strategi Dalam Negosiasi


Strategi yang perlu dilakukan dalam negosiasi, negosiasi
merupakan suatu proses yang terkadang akan melahirkan “perang urat
syaraf” atau akan berakhir pada kekalahan semua pihak. Karena itu,
kesantunan dalam berkata-kata, perhatian yang diberikan kepada pihak
lain, dan sikap baik yang ditunjukkan kadang akan “melunturkan” suasana
sehingga negosiasi lebih mudah dilaksanakan. Negosiasi merupakan suatu
hal yang pokok dan terpenting dalam bisnis untuk melakukan rencana
pengembangan dengan mitra bisnis.
Negosiasi bisnis berbeda dengan jenis negosiasi lainnya. Dalam
suatu negosiasi bisnis, setiap pihak yang terlibat berusaha untuk
menemukan suatu win-win solution. Dalam hal bernegosiasi ada beberapa
strategi agar kita bisa mendapatkan apa yang diinginkan atau bisa saja
keduanya tidak mendapatkan keuntungan sama sekali. Berikut adalah
beberapa strategi yang perlu dilakukan dalam bernegosiasi :
 Stretegi menang-menang (win-win solution)
Pada strategi menang-menang, kedua belah pihak berada pada posisi yang
menguntungkan karena dalam perundingan diupayakan menciptakan
suasana yang memberikan kesan tidak ada pihak yang kalah dengan
mengetengahkan pemberian atau keuntungan yang terbaik secara jujur dan
adil. Dengan menang-menang, banyak hal yang bisa diraih, setidaknya ada
3 (tiga) jenis kesuksesan yang bisa tertangkap dengan cara ini yaitu :
a. Komunikasi strategi menjadi lebih mudah karena mempunyai tujuan
bukan untuk mengalahkan partner, melainkan untuk membantunya.

10
b. Keuntungan win-win solution dalam komunikasi strategi adalah sebuah
keuntungan tidak terbatas, karena proyek akan menjadi lebih sempurna
dan proyek-proyek selajutnya akan terbuka.
c. Hati yang gembira akan menjadi milik Anda juga partner. Tidak ada hal
yang lebih berharga dari suasana hari kita ketika mengerjakan sesuatu
sendiri maupun dengan orang lain atau tim.

 Strategi menang kalah (win-lose solution)


Merupakan strategi yang bertujuan untuk memperoleh kemenangan
dengan keinginan untuk mengalahkan pihak lain yang menguntungkan diri
sendiri dan merugikan pihak lain. Penguaaan strategi menang-kalah tidak
dianjurkan karena sering menimbulkan konflik berkepanjangan.

 Strategi kalah kalah (lose-lose solution)


Merupakan strategi yang merugikan kedua belah pihak dimana keduanya
merupakan pihak yang kalah, karena perundingan cenderung tidak
menggunakan akal pikiran yang sehat, hanya melampiaskan kemarahan
dan emosi sehingga tidak akan dapat menyelesaikan masalah.

Adapun strategi negosiasi dalam dunia berbisnis. Tanpa strategi


negosiasi yang baik, Anda akan sulit sukses. Agar poin yang hendak
dibicarakan dapat tersampaikan dengan benar dan tepat, perhatikan lima
strategi negosiasi ini:
1. Perhatikan Nada Bicaramu
Strategi negosiasi yang pertama dan paling penting adalah cara bicara
Anda sendiri. Penelitian menemukan bahwa suara seseorang saat berbicara
menentukan bagaimana pesannya dapat tersampaikan dengan baik. Dan
perlu Anda ketahui, bahwa nada atau suara seseorang bahkan lebih
penting jika dibandingkan dengan pesan itu sendiri.

11
Perlu Anda perhatikan, jika nada suaramu mulai meninggi, bisa jadi
ada 2 kemungkinan: pertama, Anda terlalu excited tentang topik
pembicaraannya. Atau yang kedua, Anda malah menggebu karena tidak
setuju dengan arah topik pembicaraan. Jadi, ketika Anda merasa seperti
itu, alangkah baiknya diam sejenak untuk mengatur nada bicaramu
selanjutnya.

2. Hindari Kata-Kata yang Kurang Meyakinkan


Calon klien Anda bisa jadi ragu terhadap kredibilitas perusahaanmu,
jika pada saat negosiasi tidak berjalan lancar. Hal ini bisa saja terjadi jika
saat negosiasi, Anda mengeluarkan kata hubung seperti “uhm”, “ah”, “uh”
dan lain sebagainya. Selain menghilangkan kredibilitas perusahaanmu,
kata-kata gumaman seperti itu juga akan merusak momen proses negosiasi
yang tengah berlangsung.
Hasil studi mengatakan bahwa penggunaan kata sepeti itu, akan
mengurangi nilai worth-to-buying produk/jasa Anda. Jadi, berhati-hatilah
dan gunakan kata-kata yang meyakinkan khususnya, saat
menjalankan stragtegi promosi di media sosial.
3. Lakukan Riset
Strategi negosiasi selanjutnya adalah kesiapan Anda dalam berbicara dan
menjelaskan poin Anda. Hal ini dapat dicapai dengan melakukan riset
yang cukup. Riset ini sangat perlu dilakukan sebelum proses negosiasi
dilakukan. Selain untuk memperkuat argumen yang telah Anda miliki,
riset juga dapat membantu menunjukkan betapa profesional-nya Anda dan
perusahaan ketika melakukan presentasi. Dan ingat, riset ini tidak melulu
tentang data. Anda juga bisa cari tau tentang visi misi mereka, sehingga
pada saat melakukan negosiasi Anda akan menyesuaikan dengan profil si
calon klien.

12
4. Jangan Terlalu ‘Personal’
Ketika si calon klien mulai menunjukkan rasa ke-tidak tertarik-an,
maka Anda harus hati-hati dalam menanggapinya. Jika sudah sampai pada
titik ini, biasanya mereka akan segera ingin mengakhiri sesi negosiasi.
Jangan panik, berfokuslah pada hal-hal yang memang menjadi inti
pembicaraan Anda dan calon klien. Fokus pada fakta yang ada, jangan ke
personalitas orang tersebut ataupun diri Anda. Jika si klien berbicara di
luar fokus yang ada, cobalah hindari dan kembalikan fokus pembicaraan
ke arah sebenarnya. Don’t be personal talk.

5. Perhatikan Bahasa Tubuhmu


Saat berbicara, baik secara sadar maupun tidak, pasti ada beberapa
bagian tubuh yang mengikuti pergerakan saat Anda berbicara. Pada saat
negosiasi, -dalam situasi ditolak- dapat dipastikan ekspresi wajahmu akan
berubah, cobalah untuk mengontrolnya agar tidak terlalu tampak saat
berbicara. Saat berbicara dengan klien, hindari memegang sesuatu seperti
tas atau apapun yang dapat membuatmu semakin terlihat gugup.
Jika Andaingin menolak secara halus, cukup mengangguk dan
tersenyum, cara ini merupakan cara yang paling mudah untuk penolakan
pendapat. Nah, giliran Anda yang berbicara mulailah ungkapkan apa yang
Anda rasakan.Ini hanyalah segelintir cara agar negosiasi yang Anda
lakukan dengan calon klien dapat berjalan lancar. Apakah Anda memiliki
strategi lain? Write a comment below and give us your brilliant ideas

D. Aktivitas Pembelajaran
Aktivitas 1 : Menjelaskan tentang pengertian negosiasi, pradigma
dan langkah-langkah negosiasi dan strategi negosiasi
Aktivitas 2 : Diskusi kelompok mengenai pengertian negosiasi,

13
pradigama dan langkah-langkah negosiasi dan strategi negosiasi (win-win
solution, win-lose solution, lose-lose solution)

E. Latihan /Kasus /Pembelajaran


1. Ketika melakukan negosiasi, seseorang perunding yang baik harus
membangun kerangka dasar yang penting agar berhasil menjalankan
tugasnya. Berikut adalah 3 konsep penting yang harus dipahami oleh
seorang negosiator, antara lain..
a.BATNA (Best Alternative to a Negotiated Agreement), Reservation
Price, ZOPA (Zone of Possible Agreement).
b. BRTNA (Best Reserved to a Negotiated Agreement), Reservation Price,
ZONA (Zone of Navigation Agreement).
c. BATNA (Best Alternative to a Negotiated Agreement), Reservation
Price, ZONA (Zone of Navigation Agreement).
d. BATNA (Best Association to a Negotiated Agreement), Negotiated
Price, ZOPA (Zone of Possible Agreement).

2. Pada dasarnya semua orang tidak mau kalah, semua orang tidak mau
dipaksa dan ditindas. Maka dari itu negosiasi memerlukan..
a. Strategi dan Careless
b. Strategi dan Taktik
c. Strategi dan Tanggap
d. Taktik dan Fraud

3. Negosiasi merupakan suatu proses komunikasi antara dua pihak, antara


lain masing-masing mempunyai tujuan dan sudut pandang mereka sendiri,
yang mana berusaha mencapai kesepakatan yang memuaskan kedua belah
pihak mengenai masalah yang sama. Pengertian tersebut menurut...
a. Hayes

14
b. Lewiki dkk
c. Marjorie Corman Aaron
d. Hartman

4. Yang merupakan salah satu bagian dari teknik negosiasi kooperatif


adalah...
a. Konsesi diberikan sangat langka / jarang / sangat terbatas.
b. Mengajukan permintaan awal yang sangat tinggi pada awal negosiasi
c. Menggunakan rasio dan akal sehat.
d. Menganggap perunding lain sebagai musuh atau lawan.

5. Langkah ke-4 dalam negosiasi yaitu...


a. Zona Tawar Menawar (The Bargaining Zone)
b. Persiapan
c. Memulai proses negosiasi
d. Membangun kesepakatan

15
F. Rangkuman
Berdasarkan penjelasan di atas, dapat dirangkum bahwa pengertian
negosiasi adalah suatu bentuk kegiatan diskusi yang melibatkan dua pihak
atau lebih untuk memperoleh kepakatan yang disetujui oleh setiap pihak
yang terlibat di dalamnya. Dalam pelaksanaannya, salah satu pihak akan
menerangkan sudut pandangnya, dan pihak lain akan menerima kondisi
yang ditawarkan ataupun menolaknya dengan mengeluarkan sudut
pandangnya sendiri. Proses ini akan terus berlanjut hingga kedua belah
pihak yang bernegosiasi bisa mendapatkan kesepakatan.

Negosiasi menuntut kemampuan komunikasi yang memadai. Ini


membuktikan betapa komunikasi dengan pihak lain merupakan syarat
utama yang dapat menunjang keberhasilan kita di masa depan. Kita semua
adalah negoisiator yang selalu melakukan negoisiasi setiap hari. Hanya
saja, kita tidak sadar, jikalau kita sedang melakukan suatu negoisasi.
Negosiasi tidaklah untuk mencari pemenang dan pecundang dalam setiap
negosiasi terdapat kesempatan untuk menggunakan kemampuan sosial dan
komunikasi efektif dan kreatif untuk membawa kedua belah pihak ke arah
hasil yang positif bagi kepentingan bersama. [Ron Ludlow & Fergus
Panton 2000 : 141 – 142] karena pada dasarnya sebuah negoisasi adalah
sebuah kesepakatan diantara orang-orang yang melakukan negoisasi. 

G. Feedback / Tindak Lanjut


Melalui pemberian tugas berupa penulisan ilmiah pada berbagai mata
kuliah terutama mata kuliah teknik lobby dan negosiasi inii, sangat
membantu mahasiswa untuk menambah wawasan dan mengembangkan
kemampuan dalam menyusun dan menulis suatu materi maupun karya
ilmiah. Tak hanya itu, melaui tugas ini pula kami dapat mengeksplore
wawasan yang sangat luas melalui literasi. Kami mahasiswa berharap dan

16
berusaha untuk dapat terus mengembangkan kemampuan kami melalui
tugas-tugas yang diberikan oleh Bapak/Ibu dosen pengampu mata kuliah.
Oleh karena itu, kami mengucapkan banyak terimakasih kepada bapak/Ibu
dosen pengampu. Mungkin hanya itu

17

Anda mungkin juga menyukai