DALAM BISNIS
NAMA KELOMPOK 10:
SYIFA ADEASTI PULLER (2105160174)
❖ Menurut Hartman
Negosiasi merupakan suatu proses komunikasi antara dua pihak, yang masing-masing mempunyai
tujuan dan sudut pandang mereka sendiri, yang berusaha mencapai kesepakatan yang memuaskan
kedua belah pihak mengenai masalah yang sama. Pengertian ini merupakan pengertian negosiasi yang
sesuai atau cocok diterapkan baik dalam dunia bisnis maupun nonbisnis
❖ Menurut Oliver
Negosiasi adalah sebuah transaksi di mana kedua belah pihak mempunyai hak atas hasil akhir. Hal
ini memerlukan persetujuan kedua belah pihak sehingga terjadi proses yang saling memberi dan
menerima sesuatu untuk mencapai suatu kesepakatan bersama
Berdasarkan ketiga pengertian negosiasi tersebut, dapat dikemukakan bahwa suatu proses negosiasi selalu
melibatkan dua orang atau lebih yang saling berinteraksi, mencari suatu kesepakatan kedua belah pihak, dan mencapai
tujuan yang dikehendaki bersama kedua belah pihak yang terlibat dalam negosiasi). Salah satu tujuan orang bernegosiasi
adalah menemukan suatu kesepakatan.
Negosiasi adalah proses penyampaian maksud menggunakan teknik-teknik tertentu, dengan tujuan menembus psikis
lawan bicara sehingga didapatkan titik temu antara kita dan lawan bicara
1. Proses penyampaian.
Supaya negosiasi bisa berjalan, proses penyampaiannya harus benar lebih dulu. Proses penyampaian meliputi mood
lawan bicara, intonasi suara, gerak tubuh. serta pemilihan kata-kata yang sopan dan benar
4. Titik temu.
Tujuan akhir negosiasi adalah mendapatkan sua tu kesepakatan. Dalam hal ini, sebelum negosiasi dilakukan, kita harus
sudah menyiapkan lebih dulu tujuan akhirnya seperti apa.
Proses Negoisasi Dalam Bisnis
Menurut Hartman, ada empat poin penting yang perlu diperhatikan sebelum bernegosiasi, antara lain pencarian fakta
terutama dari pihak lain (lawan negosiasi);menaksir posisi lawan negosiasi; membuat perencanaan yang baik; dan
memilih serta mengatur tim negosiasi.
Menurut Hartman, ada empat poin penting yang perlu diperhatikan sebelum bernegosiasi, antara lain pencarian fakta
terutama dari pihak lain (lawan negosiasi);menaksir posisi lawan negosiasi; membuat perencanaan yang baik; dan
memilih serta mengatur tim negosiasi.
1.Tahap Perencanaan
Tahap perencanaan negosiasi membutuhkan tiga tugas utama, yaitu: merencanakan sasaran negosiasi, memutuskan
strategi, dan memperjelas proses bernegosiasi
Sasaran negosiasi (negotiation objective) adalah apa hasil yang diharapkan dalam bernegosiasi. Hal ini merupakan
salah satu alasan utama mengapa seseorang bernegosiasi. Penentuan sasaran atau target dalam bernegosiasi sangatlah
penting sebagai arahan atau petunjuk dalam bernegosiasi. Ada dua jenis sasaran dalam bernegosiasi, yaitu sasaran ideal
dan sasaran dasar (batas minimal yang dapat dicapai).
Komponen kedua adalah strategi negosiasi (negotiation strategy) yang merupakan cara atau teknik untuk mencapai
tujuan bernegosiasi. Untuk mencapai kesepakatan kedua belah pihak memang diperlukan strategi yang tepat. Ada
beberapa strategi negosiasi yang dapat digunakan dalam bernegosiasi, antara lain: strategi kooperatif (cooperative
strategy), strategi kompetitif (competitive strat egy), dan strategi analitis (analytical strategy).
a. Strategi kooperatif
❖ Sasarannya mencapai kesepakatan kedua belah pihak.
❖ Memakai semboyan win-win solution (saling menguntungkan)
❖ Mempercayai pihak lawan.
❖ Melakukan kompromi jika diperlukan dan timbal balik.
❖ Menciptakan landasan dan kepentingan bersama.
b. Strategi kompetitif
❖ Sasaran strategi ini adalah mengalahkan lawan
❖ Tidak mempercayai lawan dan siap bertarung.
❖ Menuntut sebuah konsesi, menegaskan posisi, dan melancarkan tekanan.
❖ Tidak memberikan apa-apa dan menghabiskan semuanya
c. Strategi analitis
❖ Mempunyai filosofi bahwa seorang negosiator adalah pemecah masalah (problem-solver), bukan seorang petarung.
❖ Memandang negosiasi sebagai bentuk latihan dalam memecahkan masalah, dan bukannya sebagai permainan.
❖ Berusaha kreatif dan bersama-sama mencari alternatif solusinya
❖ Menggunakan kriteria yang objektif dalam mengambil keputusan.
❖ Membuat alasan yang rasional dan bukan atas dasar perasaan.
Komponen ketiga adalah proses negosiasi (negotiation process). Sebelum men capai sasaran yang telah Anda tentukan
sebelumnya, perlu diketahui bahwa dalam setiap negosiasi sangat diperlukan yang namanya proses negosiasi yang
melibatkan kedua belah pihak. Proses negosiasi merupakan suatu proses tawar-menawar yang diharapkan mampu
menghasilkan suatu kesepakatan di kedua belah pihak yang saling menguntungkan. Proses negosiasi pada dasarnya
merupakan suatu proses yang dinamis dalam dunia bisnis.
2. Tahap Implementasi
Tahap implementasi merupakan tahapan penerapan atau tindakan yang diperlukan agar mencapai sukses dalam
bernegosiasi. Oleh karenanya, tahapan ini bukan lagi sebagai wacana pemikiran atau ide lagi, tetapi sudah berada pada
tahapan perilaku dan tindakan yang diperlukan dalam bernegosiasi. Implementasi negosiasi memiliki beberapa
komponen penting, antara lain: taktik negosiasi, keterampilan negosiasi, dan perilaku negosiasi. Berikut ini beberapa
taktik negosiasi yang sering digunakan dalam praktek bernegosiasi, antara lain:
Tahap ini merupakan tahapan setelah berlangsungnya suatu proses negosiasi. Tahapan ini memiliki arti yang sangat
penting bagi seorang negosiator dalam meninjau kembali apa yang sudah dilakukannya selama bernegosiasi.
Keterampilan Bernegoisasi
Keberhasilan atau kesuksesan dalam bernegosiasi dapat ditentukan oleh berbagai faktor penting, di antaranya adalah
keterampilan seorang negosiator dalam bernegosiasi dengan pihak lawan negosiasi. Menurut Hartman, ada beberapa hal
penting yang perlu diperhatikan dalam keterampilan bernegosiasi (negotiation skills) antara lain;
1. Persiapan
Persiapan yang baik merupakan salah satu kunci sukses negosiasi. Tanpa persiapan yang baik, hasil yang diperoleh
dalam bernegosiasi tidak akan memuas kan kedua belah pihak atau bahkan mengalami kegagalan yang pada akhirnya
menimbulkan kekecewaan bagi kedua belah pihak.
2. Memulai Negosiasi
Ada beberapa hal penting yang perlu diperhatikan dalam memulai bernegosiasi, antara lain: memilih waktu yang
tepat,tempat yang tepat, pengaturan tempat duduk yang tepat, menciptakan suasana yang positif dan santai, menetapkan
agenda, merumuskan tawaran/posisi pembuka,menghadapi konflik, berkomunikasi secara efektif, meningkatkan
keterampilan mendengarkan, peringatan, mencapai kesepakatan dengan lebih cepat.
Menurut Casse, keterampilan bernegosiasi dapat dibedakan ke dalam dua kelompok besar yaitu
keterampilan konvensional/mentional skille (untuk nego slator konvensional).
nonkonvensional no conventional skills (untuk negosiatur nonkonvensional).
Menurut Oliver, ada enam kunci dasar yang perlu diperhatikan dalam bernegosiasi, antara lain:
2. Berlatih
Berlatih bernegosiasi merupakan kunci percaya diri. Hal itu dapat menjadi pintu pembuka besar atau kecil masalah
dan kesulitan yang akan muncul. Cobalah rinci bagaimana Anda berlatih, pendekatan apa yang akan Anda gunakan,
pernyataan kunci apa yang akan Anda sampaikan, dan bagaimana Anda merespons pernyataan pihak lawan Anda.
Jangan bimbang dan ragu, berlatihlah dan berlatihlah! Semakin sering berlatih dan selalu memperbaiki diri setiap terjadi
kekeliruan akan menjadikan modal dasar yang berharga menuju kesuksesan Anda!
5. Penawaran
Salah satu respons yang efektif dalam bernegosiasi adalah bagaimana melakukan tawaran bagi pihak lawan dengan
cara-cara yang baik. Bagaimanapun, proses bernegosiasi tidak dapat dilepaskan dengan proses penawaran. Gunakan
kesempatan proses penawaran ini dengan sebaik-baiknya.
6. Persetujuan
Dalam proses penawaran yang intens, sangatlah mudah untuk melupakan apa yang telah disetujui sebelumnya.
Sasaran dari setiap kali bernegosiasi adalah untuk mencapai kesepakatan. Suatu kesepakatan tidak hanya terbatas pada
hasil akhir dari kesepakatan, tetapi butir-butir dari setiap kesepakatan juga menjadi bagian penting yang tak terpisahkan
dalam proses bernegosiasi. Ingat, proses negosiasi yang baik harus mampu menghasilkan keputusan yang baik dan
menguntungkan bagi kedua belah pihak. Tak ada yang harus dikalahkan atau dirugikan dalam bemegosiasi. Yang
terpenting adalah bagaimana menghasilkan sebuah kemenangan bersama.
Karakter Negoisasi
Negosiasi memiliki karakteristik utama, antara lain sebagai berikut:
● Senantiasa melibatkan orang lain, baik sebagai individual, perwakilan organisasi atau perusahaan,
sendiri atau dalam kelompok.
● Memiliki ancaman terjadinya atau di dalamnya mengandung konflik yang terjadi mulai dari awal
sampai terjadi kesepakatan dalam akhir negosiasi.
● Menggunakan cara-cara pertukaran sesuatu, baik berupa tawar menawar (bargain) maupun tukar
menukar (barter).
● Hampir selalu berbentuk tatap-muka yang menggunakan bahasa lisan, gerak tubuh, maupun
ekspresi wajah.
● Negosiasi biasanya menyangkut hal-hal di masa depan atau sesuatu yang belum terjadi dan kita
inginkan terjadi.
● Ujung dari negosiasi adalah adanya kesepakatan yang diambil oleh kedua belah pihak, meskipun
kesepakatan adalah ketidaksepakatan.
langkah-langkah Negoisasi
1. Persiapan
Langkah pertama dalam melakukan negosiasi adalah langka persiapan. Persiapan yang baik merupakan fondasi yang
kokoh bagi negosiasi yang akan kita lakukan. Hal tersebut akan memberikan rasa percaya diri yang kita butuhkan dalam
melakukan negosiasi. Hal yang pertama harus kita lakukan dalam langkah persiapan adalah menentukan secara jelas apa
yang ingin kita capai dalam negosiasi. Tujuan ini harus jelas dan terukur, sehingga kita bisa membangun ruang untuk
bernegosia Tanpa tujuan yang terukur, kita tidak memiliki pegangan untuk melakukan tawar-menawar atau
berkompromi dengan pihak lainnya.
Hal kedua dalam persiapan negosiasi adalah kesiapan mental kita. Usahakan kita dalam kondisi relaks dan tidak tegang.
Bagi kita yang menguasai teknik pemrograman kembali bawah sadar (subconscion reprogramming) kita dapat
melakukan latihan negosiasi dalam pikiran bawah sadar kita, sehingga setelah melakukannya berkah-kali secara mental,
kita menjadi lebih siap dan percaya diri.
Dalam mempersiapkan sebuah proses negosiasi, hal yang dapat kita lakukan, yaitu sebagai berikut:
1. Menentukan tujuan yang ingin kita capai dari proses negosiasi
2. Mengumpulkan informasi tentang pihak lawan
3. Mempelajari situasi pada organisasi pesaing sebagai pembanding.
4. Mengidentifikasi range penawaran.
2. Pembukaan
Mengawali sebuah negosiasi tidaklah semudah yang kita bayangkan. Kita harus mampu
menciptakan atmosfir atau suasana yang tepat sebelum proses negosiasi dimulai. Untuk mengawali
sebuah negosiasi dengan baik dan benar, kita perlu memiliki rasa percaya diri, ketenangan, dan
kejelasan dari tujuan kita melakukan negosiasi
Ada tiga sikap yang perlu kita kembangkan dalam mengawali negosiasi, yaitu pleasant
(menyenangkan), assertive (tegas, tidak plin-plan), dan firm (teguh dalam pendirian). Senyum juga
merupakan hal yang kita perlukan dalam mengawali sebuah negosiasi, sehingga hal tersebut akan
memberikan perasaan nyaman dan terbuka bagi kedua pihak.
1.Berkanlah kesempatan pada pihak lain untuk terlebih dahulu menanyakan tujuan atau keinginan kita sebelum kita
memuda perjelasan pada malan pock Hal ini bertujuan membangun interaksi pada kedua belah pihak.
2. Utarakan tujuan atau keinginan kita dengan bahasa yang lugas.singkat, dan tidak berbelit-belit.Agar penjelasan kita
lebih terperinci, ada baiknya jika kita membuat kerangka penjelasan sebelum melakukan negosiasi.
3.Berbicaralah dengan penuh keyakinan bahwa apa yang kita tawarkan adalah sesuatu hal penting yang akan sangat
berguna atau menguntungkan kedua belah pihak
4.Pastikan kepada pihak lawan bahwa kita sangat berkeinginan untuk bekerja sama atau bersepakat dengan mereka
5.Yakinkanlah pihak lawan batiwa mereka akan mendapatkan keuntungan jika mereka bersepakat dengan kita. Jika
perk, maka kita dapat menyebutkan secara terinci keuntungan-keuntungan yang mereka peroleh atas kesepakatan
tersebut.
6.Berikanlah penawaran yang bersifat longgar sehingga pihak tawan masih memilki ruang untuk melakukan penawaran
Usahakan untuk tidak membuat penawaran yang mengharuskan jawaban ya' atau tidak. Kondisi tersebut akan membuat
negosiasi menjadi kaku dan sulit untuk mencapai kata sepakat
4. Proses Tawar Menawar
Proses tawar menawar terjadi ketika kedua belah pihak sudah sama-sama tertarik untuk melakukan kerja sama.
Yang perlu kita ingat adalah bahwa negosiasi bukanlah memperebutkan kue yang besamya tetap. Getuah negosiasi
harus bersifat feketel Oleh karena itu, sangat penting untuk menjaga emosi kita untuk menghindari timbulnya konflik
Penting juga untuk bertoleransi dan memahami kepentingan pihak lawan di samping memahami kepentingan kita
Apabila kita ibaratkan negosiasi ini menyangkut jual beli barang atau jasa, proses tawar menawar meliputi
penawaran harga ded pihak penjual dan dikuti oleh penawaran harga dan pembel Perhatkan diagram berikut. Batas
tawar-menawar harga ini harus kita konsep terlebih dahulu dal data identifikasi harga yang telah kita buat sebelumnya.
Dalam proses tawar menawar, penawaran dan pihak pembel bisa semakin tinggi dan penawaran dari pihak penjual
bisa semakin rendah, Naik turun harga tersebut akan terjadi pada zona tawar menawar.
Dalam proses tawar-menawar, bisa saja tidak terjadi kesepakatan. Artinya, pembeli tidak mau lagi mempertinggi
harga penawaran dan penjual juga tidak mau menurunkan harga penjualan. Sementara itu, jika salah satu atau kedua
belah pihak masih mau mengubah nilai tawarnya, kemudian terjadi overlap (irisan pada nilai tawar-menawar, terjadilah
kesepakatan harga).
5.Membangun kesepakatan
Bagian penutup dari sebuah proses negosiasi adalah membangun kesepakatan di antara kedua belah pihak. Apabila
kedua pihak sudah sama-sama sepakat, termasuk menyangkut niai kompensasi antarkedua belah pihak, perlu ada penegasan
dari kesepatan tersebut. Penegasan kesepakatan bisa dalam bentuk perjanjian tertulis antara kedua belah pihak yang
bersepakat.
Bagaimana jika ternyata pada akhir negosiasi salah satu pihak tidak ingin bersepakat? Hal tersebut bisa saja dilakukan
salah satu pihak. Akan tetapi, kita juga harus memiliki insting yang kuat jika pihak lawan sejak awal sudah tidak ingin
membuat kesepakatan dengan kita. Hal tersebut dapat diketahui melalui apa yang disampaikan secara lisan, bahasa gerak
tubuh, maupun ekspresi wajah. Apabila sejak awal salah satu pihak sudah tidak memiliki niat untuk mencapai kesepakatan,
maka proses negosiasi hanya membuang waktu dan energi kita. Oleh karena itu, perlu dicari jalan lain, misalnya mediasi
oleh pihak ketiga.
Negosiasi tidak akan pernah mencapai kesepakatan jika sejak awal masing- masing atau salah satu pihak tidak memilik
niat untuk mencapai kesepakatan Kesepakatan harus dibangun dan keinginan atau niat dari kedua belah pihak sehingga kita
tidak bertepuk sebelan tangan.
Manajemen Konflik
• Kuadran Kalah-Kalah (Menghindari konflik)
Cara mengatasi konflik dengan menghindari konflik dan meng abaikan masalah yang timbul. Kedua belah pihak tidak
sepakat untuk menyelesaikan kontlik. Mereka tidak memaksakan keinginan dan tidak terlalu menginginkan sesuatu
yang dimiliki atau dikuasai pihak lain