Selain diatas, berikut beberapa ciri negosiasi dilihat dari segi isinya.
Negosiasi menghasilkan kesepakatan, baik kedua belah pihak saling sepakat ataupun
kedua belah pihak sepakat untuk tidak sepakat.
Tiap-tiap pihak yang bernegosiasi memperjuangkan kepentingannya masing-masing.
Negosiasi merupakan sarana untuk mencapai peneyelesaian.
Negosiasi bertujuan praktis, yaitu mencapai kesepakatan yang dapat diterima oleh
kedua belah pihak.
Negosiasi ini terjadi saat situasi sedang formal. Ciri-ciri negosiasi formal yaitu adanya
perjanjian yang sah secara hukum. Karena itu pelanggaran terhadap perjanjian yang
disepakati bisa menjadi perkara hukum. Contohnya yaitu negosiasi antar dua perusahaan.
Negosiasi non formal terjadi kapan saja, dimana saja, serta dengan siapa saja. Karena
negosiasi non formal tidak membutuhkan perjanjian khusus.
Negosiasi dilakukan oleh 2 negosiator atau lebih dan pihak penengah. Negosiator saling
memberikan argumentasi. Pihak penengah bertugas memberikan keputusan akhir di negosiasi
itu.
Contohnya yaitu sidang di pengadilan. Pihak penggugat dan pihak tergugat adalah pihak
yang bernegosiasi. Sedangkan hakim sebagai pihak penengah.
Negosiasi dilakukan oleh 2 negosiator atau lebih. Negosiasi dilakukan tanpa pihak penengah,
sehingga keputusan negosiasi tergantung pada pihak yang bernegosiasi. Contoh negosiasi ini
yaitu negosiasi antara perwakilan OSIS dan pihak sponsor.
1. Orientasi
2. Pengajuan
3. Penawaran
4. Persetujuan
5. Penutup
Tujuan Negosiasi
Tujuan dari teks negosiasi adalah mencari jalan tengah dan kesepatan bersama yang saling
menguntungkan dalam suatu permasalahan. Sehingga, antara pihak yang satu dengan pihak
lainnya tidak ada yang merasa dirugikan. Adapun yang menjadi prioritas dalam negosiasi
adalah kepentingan bersama, tidak boleh ada salah satu pihak yang mementingkan dirinya
sendiri. Teks negosiasi dapat pula berfungsi sebagai sarana dalam kegiatan jual beli atau
dalam penyeselesain kesalahpahaman.
Adapun tujuan dilakukan negosiasi dalam hal bisnis, beberapa diantaranya untuk:
Dalam melakukan negosiasi, terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan agar rencana
negosiasi berjalan lancar dan sesuai dengan yang diharapkan, diantaranya sebagai berikut:
Manfaat Negosiasi
Manfaat negosiasi yakni untuk menciptakan jalinan kerja sama antara institusi, badan usaha,
maupun perorangan dalam melakukan suatu usaha dan kegiatan bersama atas dasar saling
pengertian. Proses negosiasi akan memberikan manfaat bagi perusahaan diantaranya
membuat hubungan bisnis menjadi lebih luas dan pasar kebih berkembang.
Penjual: “Begini mbak, kalau masalah bagus tidaknya itu relatif mbak. Semua merek ada
kelebihan dan juga ada kekurangannya. Tetapi sekarang yang paling laris itu Acer mbak.”
Pembeli : “Iya.”
Pembeli : “Ada wifi, bluetooth, memory 2 GB, monitor 14” dan masih banyak lagi.”
Penjual : “Kalau ini ada warna coklat, putih, merah, sama hitam ini mbak.”
Penjual : “Kebetulan kita lagi ada promo untuk merek Acer ada spesial diskon 5%,
jadi harganya tinggal Rp 3.800.000,00.”
Penjual : “Tidak bisa mbak. Ini bisa di kredit mbak, angsuran 8 X dalam 5 bulan.”
Penjual : “Tetap tidak bisa mbak, begini saja saya kasih Rp 3.700.000,00, itu sudah
turun banyak lho mbak.”
Penjual : “Gak bisa mbak, nanti kalau ditambahin terus bos saya marah mbak, ini
bukan punya saya kalau punya saya, saya kasih mbak segitu.”
Pembeli : “Iya.”
Penjual : “Ini notanya mbak,silahkan tanda tangan disini. Ini juga ada garansinya 1
tahun, jadi kalau ada masalah dengan laptopnya bawa saja kesini.”
Wali Kelas: “Anto, bagaimana rencana Study Wisata ke Tanjung Bira, apakah semua
temanmu setuju?”
Ketua Kelas: “Saya sudah berbicara dengan teman-teman bu, cuma ada usulan study
wisatanya ke Pantai Marina aja bu.”
Wali Kelas: “Wah, kenapa bisa begitu?”
Ketua Kelas: “Kalau Tanjung Bira sekolah kita sudah sangat sering berkunjung ke sana bu.
Sedangkan, Pantai Marina belum pernah sama sekali.”
Wali Kelas: “Tapi anto, ibu sudah bicarakan rencana ini ke bapak kepala sekolah dan beliau
sudah menyetujuinya”
Ketua Kelas: “Iya bu, tapi sepertinya banyak teman-teman yang tidak ikut jika study wisata
itu dilaksanakan di Tanjung Biara.”
Wali Kelas: “Aduh, jadi gimana yah, padahal ibu sudah mempersiapkan semuanya.”
Ketua Kelas: “Begini saja bu, biar saya dan teman-teman yang menghadap ke kepala sekolah
dan menceritakan rencana ini.”
Wali Kelas: “Baiklah kalau begitu, secepatnya kamu bicara dengan beliau, laporkan ke ibu
hasilnya”.
Ketua Kelas: “Baik bu.”