Teks negosiasi atau negosiasi adalah suatu bentuk interaksi sosial yang
berfungsi untuk mencapai penyelesaian bersama di antara pihak-pihak
yang mempunyai perbedaan kepentingan. Pihak-pihak tersebut berusaha
menyelesaikan perbedaan tersebut dengan cara berdialog dan tidak akan
merugikan salah satu pihak.
Negosiasi dilakukan karena pihak-pihak yang berkepentingan perlu
membuat kesepakatan mengenai permasalahan yang menuntut
penyelesaian bersama. Tujuannya yaitu untuk mengurangi perbedaan posisi
setiap pihak, dengan mencari cara menemukan butir-butir yang sama
sehingga tercipta kesepakatan yang disetujui bersama. Sebelum melakukan
negosiasi hendaknya ditetapkan terlebih dahulu wakil-wakil dari setiap
pihak, begitu juga bentuk atau struktur interaksi .
STRUKTUR TEKS NEGOSIASI
Adapun ciri khas teks negosiasi yang membedakannya dari teks-teks lainnya
adalah :
Negosiasi menghasilkan suatu kesepakatan bersama
Negosiasi menghasilkan keputusan yang saling menguntungkan dan tidak
merugikan salah satu pihak.
Negosiasi merupakan sarana untuk mencari suatu penyelesaian atau jalan
tengah.
Negosiasi mengarah pada tujuan praktis.
Negosiasi mengarah pada perwujudan kepentingan bersama.
Teks negosiasi dapat berbentuk dialog atau diubah menjadi monolog.
Terkadang menggunakan bahasa yang persuasif.
CIRI KEBAHASAAN TEKS
NEGOSIASI
Berisi pasangan tuturan.
Memiliki Bahasa sopan dan santun.
Terdapat bahasa untuk membujuk sesuatu (ungkapan
persuasif ).
Bersifat memerintah dan memenuhi perintah.
Hasil kesepakatan tidak memberatkan atau merugikan dua
belah pihak.
KAIDAH KEBAHASAAN TEKS NEGOSIASI
Dalam melakukan negosiasi, terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan agar rencana
negosiasi berjalan lancar dan sesuai dengan yang diharapkan, diantaranya sebagai berikut:
Mengajak membuat kesepatan
Memberikan alasan mengapa harus ada sebuah kesepakatan
Mengakomodasi butir-butir perbedaan dari kedua belah pihak.
Membandingkan beberapa pilihan kemungkinan atau mengajukan pandangan baru.
Mengalokasikan tugas dan tanggung jawab masing-masing pihak.
Memperjelas dan menguji pandangan yang dikemukakan, bila perlu dengan suatu contoh.
Mengevaluasi kekuatan dan komitmen bersama, bila perlu dengan suatu kontrak
perjanjian.
Menetapkan dan menegaskan kembali tujuan negosiasi.
Jenis-jenis Tuturan yang Digunakan dalam
Teks Negosiasi
Berikut ini yang termasuk kalimat yang santun dalam bernegosiasi adalah
.
A. Bapak harus turuti permintaan kami atau kami akan melakukan mogok
kerja mulai sekarang
B. Kami mohon Bapak sudi mempertimbangkan kenaikan gaji bagi kami
C. Kami sudah lelah bekerja seperti ini. Gaji yang anda berikan jauh dari
kata layak
D. Hanya bapak yang dapat hidup enak, sedangkan kami (para buruh)
hidup serba kekurangan
E. Seharusnya anda paham bahwa gaji yang anda berikan belum sesuai
dengan UMR
PEMBAHASAN SOAL
SOAL 1
Jawaban: E
Pembahasan: Negosiasi dilakukan ketika dua belah pihak memiliki perbedaan keinginan.
Negosiasi dapat berupa tawar-menawar sehingga diperlukan adanya strategi. Akan
tetapi, negosiasi tidak selalu dapat diakhiri dengan suatu kesepakatan. Ia bisa saja
mengalami kegagalan.
SOAL 2
Jawaban: E
Pembahasan: Tujuan dilakukan negosiasi adalah untuk menyelesaikan kkonflik anatara
kedua belah pihak akibat adanya perbedaan kepentingan. Oleh karena itu, kondisi final
yang dicari adalah keuntungan yang didapatkan oleh kedua belah pihak atas dasar
kesepakatan bersama.
LANJUTAN PEMBAHASAN
SOAL
SOAL 3
Jawaban: B
Pembahasan: Negosiasi yang dilaksanakan karena munculnya konflik berupa
dapat berupa bentuk yang cukup sederhana, yaitu terdiri atas pembukaan, isi,
dan penutup. Ini adalah bentuk uum yang terjadi dalam negosiasi
SOAL 4
Jawaban: D
Pembahasan: Bahasa yang digunakan untuk mengajak pihak lain agar mengikuti
dan memenuhi permintaan kita disebut juga dengan persuasi (persuasif).
Persuasif adalah bagian dari jenis komunikasi yang dilakukan dengan etika dan
ditujukan untuk memengaruhi dan mengubah sikap dan perilaku seseorang agar
bertindak sesuai dengan apa yang diharapkan oleh komunikator.
LANJUTAN PEMBAHASAN
SOAL
SOAL 5
Jawaban: B
Pembahasan: Kalimat yang santun memiliki ciri penggunaan kata-
kata yang bersifat merendah, tidak memerintah, dan juga
menghadirkan kata-kata yang bernada positif (amelioratif). Kami
mohon Bapak sudi mempertimbangkan kenaikan gaji bagi kami.
Ini adalah kalimat yang tepat sebagai bentuk kalimat yang santun
karena menggunakan kata mohon untuk menunjukkan
kerendahhatian, begitu pula dengan kata sudi
mempertimbangkan.