2018/2019
GURU PENGAMPU ARUM AYU SETIYATUN,S.PD
TEKS NEGOSIASI
KI.3 Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi tentang pengetahuan faktual, konseptual,
operasional dasar, dan metakognitif sesuai dengan bidang dan lingkup kerja pada tingkat teknis, spesifik,
detil, dan kompleks, berkenaan dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam
konteks pengembangan potensi diri sebagai bagian dari keluarga, sekolah, dunia kerja, warga masyarakat
nasional, regional, dan internasional.
KI.4 Melaksanakan tugas spesifik, dengan menggunakan alat, informasi, dan prosedur kerja yang lazim
dilakukan serta menyelesaikan masalah sederhana sesuai dengan bidang kerja. Menampilkan kinerja di bawah
bimbingan dengan mutu dan kuantitas yang terukur sesuai dengan standar kompetensi kerja. Menunjukkan
keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara efektif, kreatif, produktif, kritis, mandiri, kolaboratif,
komunikatif, dan solutif dalam ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah,
serta mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung.Menunjukkan keterampilan
mempresepsi, kesiapan, meniru, membiasakan gerak mahir, menjadikan gerak alami, dalam ranah konkret
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di
bawah pengawasan langsung
KOMPETENSI DASAR
3.10 Mengevaluasi pengajuan, penawaran dan persetujuan dalam teks negosiasi lisan
maupun tertulis.
3.11Menganalisis isi, struktur (orientasi, pengajuan, penawaran, persetujuan, penutup)
dan kebahasaan teks negosiasi.
4.10Menyampaikan pengajuan,penawaran, persetujuan dan penutup dalam teks
negosiasi secara lisan atau tulis
4.11Mengkonstruksikan teks negosiasi dengan memerhatikan isi, struktur (orientasi,
pengajuan, penawaran, persetujuan, penutup) dan kebahasaan
TUJUAN PEMBELAJARAN
• Menemukan kesepakatan kedua belah pihak secara adil dan dapat memenuhi
harapan atau keinginan kedua belah pihak.
• Hasil kesepakatan, tidak ada pihak yang merasa dikalahkan atau dirugikan
• Tujuan lain untuk mendapatkan keuntungan atau menghindarkan kerugian atau
memecahkan problem yang lain.
Kesepakatan dibangun dari keinginan atau niat dari kedua belah pihak, sehingga
kita tidak bertepuk sebelah tangan. Awal-awal negosiasi memahami dan
mengetahui sikap dari pihak lain, melalui apa yang disampaikan secara lisan,
bahasa gerak tubuh maupun ekspresi wajah. Karena jika sejak awal salah satu
pihak ada yang tidak memiliki niat atau keinginan untuk mencapai kesepakatan,
maka hal tersebut berarti membuang waktu dan energi kita.
Manfaat Negosiasi
• Manfaat yang diperoleh dari suatu proses negosiasi adalah hal ini yakni :
• Terciptanya jalinan kerja sama antar institusi atau badan usaha atau pun
perorangan untuk melakukan suatu kegiatan atau usaha bersama atas dasar saling
pengertian. Dengan adanya jalinan kerjasama inilah maka tercipta proses-proses
transaksi bisnis dan kerja sama yang efektif.
• Bagi suatu perusahaan, proses negosiasi akan memberikan manfaat bagi jalinan
hubungan bisnis yang lebih luas dan pengembangan pasar.
• Meningkatkan relasi, reputasi, profesionalisme
Kapan negosiasi diperlukan?
• Pada saat kita tidak mempunyai kekuasaan untuk memaksakan suatu hasil yang
kita inginkan.
• Terjadi konflik antar pihak, yang masing-masing pihak tidak mempunyai cukup
kekuatan atau kekuasaan yang terbatas untuk menyelesaikan secara sepihak.
• Bila keberhasilan kita dipengaruhi oleh kekuasaan atau otoritas dari pihak lain.
• Bila kita tidak mempunyai pilihan yang lebih baik untuk menyelesaikan masalah
yang kita hadapi atau mendapatkan sesuatu yang kita hadapi atau mendapatkan
sesuatu yang kita inginkan.
Kapan negosiasi tidak diperlukan?
Bila persetujuan atau kesepakatan bukanlah tujuan yang ingin dicapai oleh para
pihak.
Bila salah satu atau kedua belah pihak berniat untuk merugikan atau
menghancurkan pihak lain.
Bila negosiator dari salah satu pihak mempunyai kekuasaan yang terbatas atau
tidak mempunyai kekuasaan sama sekali untuk mewakili kelompoknya dalam
negosiasi.
STRUKTUR TEKS NEGOSIASI
4. Bahasa santun
Kesopanan adalah satu syarat keberhasilan negosiasi. Tanpa hal ini, pihak lain kecil
kemungkinan untuk mau menerima permintaan kalian. Beberapa cara untuk menciptakan
kesantunan dalam berbahasa adalah dengan menggunakan kalimat-kalimat bernada syarat
atau pengandaian yang terlihat dari adanya penggunaan konjungsi pengandaian, seperti
jika, kalau, bila, andai. Selain itu, pemilihan pronomina sapaan juga harus diperhatikan.
Pronomina kamu seharusnya dihindari dan diganti dengan kata Anda atau sapaan hormat
lain, seperti Bapak atau Ibu.
5. Kalimat deklaratif
Kalimat deklaratif adalah kalimat yang bertujuan memberitakan sesuatu kepada pihak lain.
Kalimat deklaratif dapat juga disebut dengan kalimat berita atau kalimat pernyataan.
Contoh teks negosiasi jual-beli Hp
Penjual : Mari, sini, Kak, lihat-lihat dulu! Di sini murah-murah. Silakan, mau cari apa?
Pembeli : Ada HP Leknopo tipe S939, tidak?
Penjual : Ada, Kak.
Pembeli : Berapa harganya?
Penjual : 2, 9 juta, Kak.
Pembeli : Wah, kok mahal sekali? Di internet, saya lihat harganya 2, 5 juta.
Penjual : Harga segitu saya gak bisa balik modal, Kak.
Pembeli : Turunin lagi boleh ya? 2, 6 bagaimana?
Penjual : Belum boleh, Kak. Tipe ini baru keluar. Dua juta delapan ratus lima puluh deh.
Pembeli : Wah, cuma turun lima puluh? Dua juta tujuh ratus, bagaimana, Mbak.
Penjual : Waduh, masih rugi, Kak. Begini deh, Kak, Dua juta tujuh ratus lima puluh. Itu sudah
murah, lho, kak.
Pembeli : Hmm…tapi gratis lapisan antigores, ya?
Penjual : Ya... boleh lah… dua juta tujuh ratus lima puluh gratis antigores.
Pembeli : Baik, ini uangnya.
Penjual : Ini barangnya, kak. Silahkan diperiksa terlebih dahulu. Garansi toko tiga bulan ya, Kak.
Pembeli : Ya. Terima kasih ya.
Penjual : Sama-sama. Silahkan datang lagi!