Anda di halaman 1dari 25

TEKS NEGOSIASI

A. Pengertian Teks Negosiasi


Dalam hidup sehari-hari kita tak pernah lepas dari aktivitas negosiasi mulai dari negosiasi
sederhana hingga negosiasi yang serius.
Negosiasi sederhana bisa ditemukan, misalnya, dalam aktivitas jual beli dipasar, meminta uang
kepada orang tua, menentukan menu makan malam, mengatur jadwal piket, dan lain sebagainya.
Sementara negosiasi serius bisa ditemukan dalam urusan bisnis, politik, hukum, perang, dan lain
sebagainya.
Dari bentuk-bentuk aktivitas negosiasi tersebut, maka kita dapat mengambil kesimpulan bahwa
negosiasi adalah suatu aktivitas tawar menawar atau dialog antara satu pihak dengan pihak
lainnya untuk menemukan suatu kesepakatan.
Misalnya dalam aktivitas jual beli, antara penjual dan pembeli biasanya tidak langsung
menemukan kesepakatan harga untuk menghargai suatu barang yang dipasarkan. Maka kedua
belah pihak tersebut biasanya tawar menawar harga terlebih dahulu.
Dengan adanya tawar menawar tersebut, penjual berharap dagangannya laku dan ia tetap
mendapatkan untung, sementara bagi pihak pembeli, ia berharap bisa membeli barang yang ia
butuhkan dengan harga yang murah.
Kata negosiasi itu sendiri merupakan kata serapan dari bahasa Inggris, negociate yang kurang
lebih baik dalam bahasa inggris ataupun Bahasa Indonesia memiliki arti serupa.
Jika merujuk pada KBBI, negosiasi diartikan sebagai proses tawar-menawar dengan jalan
berunding untuk memberi atau menerima guna mencapai kesepakatan bersama antara satu pihak
dengan pihak lainnya.
Dalam pengertian yang dipahami melalui bahasa dan budaya Inggris, negosiasi merupakan
bentuk perundingan yang dilakukan dengan strategi tertentu untuk menemukan solusi yang
diperundingkan, sehingga negosiasi ini memiliki tiga jenis strategi, yakni win-win strategy
(kedua belah pihak sama-sama untung), win-lose strategy (salah satu pihak akan kalah atau
dirugikan), dan lose-lose strategy (kedua belah pihak sama-sama rugi). Dari ketiganya tersebut,
yang paling sering dipergunakan adalah win-win dan win-lose strategy.
Fungsi dan Tujuan Teks Negosiasi
Teks negosiasi muncul karena suatu kebutuhan.
Tentu saja fungsi dari teks negosiasi ini adalah untuk berunding, berdialog, tawar menawar
dengan tujuan untuk mencapai kesepakatan bersama.
Untuk itulah negosiasi selalu membutuhkan strategi terutama untuk menciptakan teksnya, baik
secara tertulis ataupun lisan.
Meski hanya dalam tataran sepele dan sehari-hari, dalam bernegosiasi kita akan memilih dan
memilah kata serta laku agar pihak lain yang kita ajak negosiasi menyetujui tawaran yang kita
ajukan.
Misalnya, ketika kita hendak meminta uang saku lebih kepada orang tua, pasti kita akan mencari
dahulu alasannya, lalu memilih waktu yang tepat untuk meminta kepada orang tua dengan
bahasa tertentu dan ekspresi tertentu pula agar orang tua kita yakin dan berbelas kasihan untuk
memberikan sejumlah uang yang kita minta.
B. Ciri-Ciri Teks Negosiasi
Terdapat 6 ciri-ciri teks negosiasi, yaitu:
1.Merupakan dialog antara dua belah pihak.
2.Bisa terjadi secara lisan atau tulisan atau kombinasi dari keduanya.
3.Bertujuan untuk menemukan kesepakatan.
4.Merupakan suatu bentuk komunikasi aktif.
5.Bisa dilakukan dengan cara bertemu secara langsung ataupun tidak (online/telefon/pesan,
dll).
6. Biasanya mengarah pada keuntungan kedua belah pihak.
C. Struktur Teks Negosiasi
Struktur teks negosiasi bisa berbeda berdasarkan jenis negosiasi yang dilakukan dan jika
diklasifikasikan akan terdapat 3 jenis struktur teks negosiasi yang paling umum seperti yang
akan diuraikan berikut ini:
1. Struktur Teks Negosiasi Umum
Yang dimaksud dari teks negosiasi umum ini adalah suatu jenis negosiasi yang paling praktis
dengan asumsi bahwa negosiasi tersebut merupakan negosiasi yang lebih mengarah pada dialog
sehingga sulit untuk menentukan struktur detailnya sehingga disederhanakan menjadi tiga unsur,
yakni pembukaan-isi-penutup.
Pembukaan; bagian ini berisi awalan dari terjadinya negosiasi tersebut, misalnya teks negosiasi
tersebut dibuka dengan sapaan basa-basi “Selamat pagi, pak. Maaf ini saya hendak mengganggu
waktu bapak sebentar...”.
Isi; bagian ini merupakan dialog atau proses percakapan perundingan antar satu pihak dengan
pihak lainnya, misalnya “Setelah saya dan rekan-rekan telah diskusikan kemarin dalam rapat,
maka saya hendak menyampaikan usulan yang telah kami sepakati bahwa demi keamanan dan
kelancaran bersama maka acara pentas seni desa kita akan diundur jadwalnya...”
Penutup; bagian ini merupakan ujaran penutup setelah kedua belah pihak telah mencapai
kesepakatan, misalnya “Terimakasih banyak atas pengertian dan persetujuan bapak...”.
2. Struktur Teks Negosiasi Jual-Beli
Struktur teks negosiasi jual beli tentu sedikit lain dengan struktur teks negosiasi pada bagian
sebelumnya.
Dalam prosesi jual beli, ada bagian-bagian yang baku dan hampir selalu seperti itu urutan
kejadiannya;
Orientasi: Bagian ini merupakan bagian awal dari prosesi jual beli yang bisa dimulai dari pihak
penjual ataupun pihak pembeli.
Permintaan: Bagian ini merupakan aksi ketika pihak pembeli mulai menanyakan jenis dagangan
atau informasi terkait dengan dagangan kepada pihak penjual.
Pemenuhan: Bagian ini merupakan tanggapan pihak penjual atas permintaan pihak pembeli.
Penawaran: Pada bagian ini pihak pembeli mulai mengajukan penawaran atas harga yang telah
diinformasikan pihak penjual pada bagian sebelumnya.
Pada bagian ini pula pihal penjual juga menanggapi penawaran yang diajukan oleh pihak
pembeli.
Persetujuan: Pada bagian ini pihak penjual dan pembeli telah mencapai kesepakatan harga.
Pembelian: Tentu setelah terjadi kesepakatan, transaksi pembelian dimulai pada bagian ini.
Penutup: Bagian ini merupakan akhir dari prosesi jual beli yang biasanya kedua belah pihak
saling mengucapkan terimakasih untuk sekedar beramah tamah atau menjaga relasi agar kelak
transaksi serupa bisa terjadi lagi.
3. Struktur Teks Negosiasi Permohonan/Pengajuan
Berbeda dengan struktur teks negosiasi jual beli, untuk teks negosiasi permohonan/pengajuan ini
biasanya terjadi antara suatu perusahaan atau perorangan dengan pihak bank, atau suatu
organisasi dengan pihak donatur dengan urutan kejadian umum sebagai berikut;
Orientasi: Bagian ini merupakan bagian awal dari proses negosiasi yang meliputi penceritaan
latar belakang permohonan.
Pengajuan: Bagian ini menjelaskan jumlah nominal atau material yang diajukan oleh pihak
pemohon.
Penawaran: Bagian ini merupakan penawaran atas yang diajukan oleh pihak pemohon. Tidak
selalu permohonan tersebut dikabulkan sesuai dengan yang diajukan.
Persetujuan: Bagian ini merupakan persetujuan kedua belah pihak.
Penutup: Bagian ini merupakan akhir dari proses negosiasi tersebut.
D. Macam-Macam Teks Negosiasi
Negosiasi bisa sangat beragam macamnya, namun jika dikategorikan akan terdapat 6 macam teks
negosiasi yang paling umum, yaitu:
1. Negosiasi jual beli
2. Negosiasi pemecahan masalah konflik
3. Negosiasi bisnis
4. Negosiasi umum (yang bersifat sehari-hari seperti misalnya membuat janji, membuat
jadwal, lamaran, rapat, dsb)
5. Negosiasi pengajuan/permohonan
6. Negosiasi politik
Kaidah Kebahasaan Teks Negosiasi
Terdapat 6 kaidah kebahasaan teks negosiasi secara umum, yaitu:
1. Menggunakan bahasa santai, luwe, sopan.
2. Menggunakan kalimat persuasif.
3. Menggunakan kalimat ancaman (pada kasus tertentu).
4. Menggunakan kalimat deklaratif.
5. Menggunakan bahasa yang komunikatif dan mudah dipahami.
6. Menggunakan bahasa baik formal atau informal.

1. Ciri kebahasaan teks negosiasi


2. Sedangkan kaidah kebahasaan atau ciri kebahasaan teks negosiasi adalah sebagai berikut:
3. Bahasa persuasif
4. Bahasa persuasif yaitu bahasa yang digunakan untuk membujuk atau menarik perhatian.
Misalnya: dalam kalimat “bagus itu, Mam. Cocok untuk dipakai sendiri atau untuk suvenir.”
5. Kalimat deklaratif
6. Kalimat yang disampaikan adalah kalimat yang berisi pernyataan, yang berfungsi untuk
memberikan informasi atau berita tentang sesuatu.

7. Bahasa yang sopan


8. Gunakan bahasa yang sopan sehingga antara kedua belah pihak agar terjadi komunikasi
yang baik untuk mencapai negosiasi yang sukses.

9. Menggunakan konjungsi.
10. Contoh : Kalau bagitu, meskipun, walaupun. Menggunakan kalimat deklaratif

11. Menggunakan kalimat yang efektif


12. Kalimat efektif adalah kalimat yang padat, singkat, jelas, lengkap, dan dapat
menyampaikan informasi secara tepat. Jelas, artinya mudah dipahami oleh pendengar atau
pembaca. Tepat, dapat sesuai dengan kaidah bahasa yang berlaku.

13. Berisi pasangan tuturan


14. Apa itu tuturan? Tuturan adalah kalimat yang diujarkan oleh seseorang untuk
menyampaikan maksud tertentu. Tuturan merupakan bentuk komunikasi lisan seseorang kepada
mitra tutur dalam kehidupan sehari-hari. Seseorang sering menuturkan sesuatu kepada mitra
tutur. Tuturan adalah pemakaian satuan bahasa seperti kalimat atau sebuah kata oleh seorang
penutur tertentu pada situasi tertentu. Dalam teks negosiasi tuturan berupa dialog yang berarti
dilakukan oleh dua orang atau lebih.

E. Contoh pasangan tuturan dalam teks negosiasi :


• Mengucapkan salam - membalas salam
• Bertanya - menjawab/tidak menjawab
• Meminta tolong - memenuhi/menolak permintaan
• Menawarkan - memenuhi/menolak tawaran
• Mengusulkan - menerima/menolak usulan Pasangan tuturan yang terdapat dalam
negosiasi

7. Bersifat memerintah dan memenuhi perintah.

8. Menggunakan pronomina.
atau kata ganti adalah jenis kata yang menggantikan nomina atau frasa nomina. Contoh : Saya,
kami, anda.

9. Menggunakan kalimat langsung.


Kalimat langsung adalah kalimat yang menirukan ucapan atau ujaran orang lain.
10. Menggunakan kalimat yang menyatakan kesepatan atau tidak.

11. Menggunakan kalimat perbandingan/kontras.

F. Contoh teks Negosiasi


Berikut adalah salah satu contoh teks negosiasi:
Contoh #1 :
Siang itu di pasar Klewer, seperti biasa terjadi kegiatan jual beli. Anton yang sedang berekreasi
ingin membelikan oleh- oleh untuk ibunya. Dia ingin membelikan kerudung. Terjadilah tawar
menawar antara Anton dan Penjual kerudung.

Penjual : Selamat siang.


Anton : Selamat siang

Penjual : Mau beli apa mas?


Anton : Ini mbak mau beli kerudung untuk ibu saya.

Penjual : Cari yang modelnya bagaimana, Mas?


Anton : Yang biasa saja mbak. Penjual : Silakan mas kesini
17. Sesampainya di dalam toko...

Penjual : Silakan mas dipilih, banyak pilihannya.


Anton : Saya suka yang hijau mbak, kalo dilihat segar.

Penjual : Iya mas. Cocok kalo dipakai oleh ibu mas.


Anton : Ini berapa mbak?

Penjual : Rp 50.000,00.
Anton : Wah, kok mahal mbak? Rp 30.000,00 tidak boleh?

Penjual : Tidak boleh mas, itu bahannya bagus soalnya.


Anton : Tidak bisa kurang mbak?

Penjual : Rp 45.000,00 boleh mas.


Anton : Rp 40.000,00 ya mbak? Ini untuk oleh-oleh ibu saya.

Penjual : Benar-benar tidak boleh mas. Nanti toko saya bisa bangkrut.
Anton : Ya sudah mbak Rp 45.000,00, saya ambil yang ini.

Penjual : Mau beli apa lagi mas?


Anton : Itu saja mbak. Ini uangnya mbak.

Penjual : Uangnya Rp 50.000,00 , kembali Rp 5.000,00. Terimakasih mas.


Anton : Iya mbak, sama-sama.

Contoh #2:
Contoh teks negosiasi Teks negosiasi meminjam peralatan Selepas dari kegiatan mengajar,
Pak.Amru ingin berkemah sore ini. Tetapi ia tidak memiliki peralatan untuk berkemah. Dengan
tak berfikir panjang, ia langsung menghubungi temannya yang memiliki peralatan kemah.

Pak. Amru : Halo, Assalamualaikum


Bu. Piti : waalaikumsalam. Iya, Am. Ada apa?

Pak.Amru : Ini, Pit. Sore ini aku ingin berkemah. Apa aku boleh meminjam peralatan berkemah
milikmu?
Bu. Piti : Ya, tentu saja boleh. Memang akan dipinjam sampai berapa lama?

Pak. Amru : Ya..kira-kira 1 minggu, Pit. Bagaimana?


Bu. Piti : Wah, kalau 1 minggu tidak bisa, Am. Mungkin hanya bisa 3 hari.

Pak. Amru : Apa tidak bisa lebih lama? Bagaimana kalau 5 hari ?
Bu. Piti : Mungkin 4 hari cukup, Am.

Pak. Amru : Baiklah, 4 hari saja. Oke?


Bu. Piti : Oke, kapan kamu mengambil peralatannya?

Pak. Amru : setelah ini aku akan pergi ke rumahmu dan mengambilnya. Terimakasih, Pit.
Assalamualaikum.
Bu. Piti : sama-sama. Waalaikumsalam Akhirnya pak. Amru mengambil peralatan kemah
tersebut, dengan kesepakatan akan dikembalikan setelah 4 hari kemudian.
DEBAT

A. Pengertian Debat
Pengertian debat secara umum adalah kegiatan adu argumentasi antara dua pihak atau lebih baik
itu perorangan ataupun kelompok dalam mendiskusikan dan memutuskan masalah dan
perbedaan.
Debat juga dapat diartikan sebagai suatu kegiatan adu argumentasi antara dua belah pihak atau
bisa juga lebih, baik secara perorangan maupun secara kelompok.
Definisi debat adalah suatu bentuk komunikasi dengan cara saling beradu argumentasi untuk
menyampaikan ide secara logika dan bukti pendukung dari masing-masing pihak yang berdebat.
Tujuan debat adalah untuk mendiskusikan atau memutuskan masalah dan perbedaan atas sesuatu
hal. Dalam lingkup formal, debat dapat dilakukan dalam institusi legislatif seperti parlemen
terutama di negara yang menggunakan sistem oposisi.
Debat dilakukan dengan aturan yang jelas sehingga hasil debat bisa dihasilkan melalui voting
atau melalui keputusan juri. Lebih sederhananya, debat merupakan pembahasan atau pertukaran
pendapat mengenai suatu hal dan saling memberi alasan untuk mempertahankan pendapatnya
masing-masing.
Pengertian Debat Menurut Para Ahli
Henry Guntur Tarigan (1984)
Menurut Henry Guntur Tarigan, debat adalah suatu kegiatan saling adu argumentasi antar pribadi
atau antar kelompok manusia untuk menentukan baik tidaknya suatu usulan tertentu yang
didukung suatu pihak (pendukung) dan disangkal oleh pihak lainnya (penyangkal).
P. Dori Wuwur Hendrikus (1991)
Menurut P. Dori Wuwur Hendrikus, debat adalah saling adu argumentasi antar pribadi atau antar
kelompok manusia dengan tujuan mencapai kemenangan untuk satu pihak.
J. S. Kamdhi (1995)
Menurut J. S. Kamdhi, debat adalah suatu pembahasan atau tukar pendapat tentang suatu pokok
masalah dimana setiap peserta memberikan alasan untuk mempertahankan pendapatnya.
Asidi Dipodjojo
Menurut Asidi Dipodjojo, Debat adalah suatu proses komunikasi lisan yang dinyatakan dengan
bahasa untuk mempertahankan pendapat. Setiap pihak yang berdebat menyatakan argumen dan
alasan, dengan cara tertentu agar pihak lain berpihak padanya.
G. Sukadi
Menurut G. Sukadi, debat adalah suatu kegiatan saling adu argumentasi antar pribadi atau antar
kelompok manusia dengan tujuan mencapai kemenangan.
KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia)
Menurut KBBI, Debat adalah pembahasan atau pertukaran pendapat mengenai suatu hal dengan
saling memberi alasan untuk mempertahankan pendapat masing-masing.
B. Ciri-Ciri Debat
Berikut ini ciri-ciri atau karakteristik debat diantaranya yaitu
• Terdapat 2 sudut pandang yaitu affirmatif atau pro (pihak yang menyetujui topik) dan
negatif atau kontra (pihak yang tidak menyetujui topik).
• Adanya proses saling mempertahankan pendapat antara kedua belah pihak.
• Adanya adu argumentasi yang bertujuan untuk memperoleh kemenangan.
• Hasil debat diperoleh melalui voting atau keputusan juri.
• Sesi tanya jawab bersifat terbatas dan bertujuan untuk menjatuhkan pihak lawan.
• Adanya pihak yang berperan sebagai penengah yang biasanya dilakukan oleh moderator.
Fungsi dan Manfaat Debat
Adapun fungsi dan manfaat debat diantaranya yaitu:
• Untuk melatih mental dan keberanian.
• Untuk meningkatkan kemampuan solutif.
• Untuk memantapkan pemahaman konsep.
• Untuk melatih sikap kritis.
C. Tujuan Debat
Tujuan debat secara umum adalah untuk mendiskusikan atau memutuskan masalah dan
perbedaan atas sesuatu hal. Selain itu, tujuan debat diantaranya yaitu:
• Melatih keberanian mengemukakan pendapat.
• Melatih mematahkan pendapat lawan.
• Meningkatkan kemampuan merespon sesuatu masalah.
• Memantapkan pemahaman konsep seseorang terhadap materi atau pelajaran yang telah
diberikan.
• Melatih seseorang untuk bersikap kritis terhadap semua teori yang sudah diberikan.
D. Unsur-Unsur Debat
Berikut ini unsur unsur debat diantaranya yaitu:
Mosi
Mosi adalah hal atau topik yang diperdebatkan. Adanya mosi sangat penting karena di dalam
sebuah debat terdapat pihak pro dan kontra.
Tim Afirmatif
Tim Afirmatif atau Pihak Pro adalah tim yang setuju terdapat hal yang diperdebatkan (mosi).
Debat harus memiliki pihak pro atau pihak afirmatif yang setuju terhadap mosi yang telah
diberikan. Pihak pro akan memberikan pidatonya terlebih dahulu mengenai alasan mengapa
mendukung pernyataan di dalam mosi.
Pihak Negatif
Pihak Negatif/Kontra atau Oposisi adalah pihak yang tidak setuju atau menentang mosi yang
diberikan dan pihak kontra akan menyanggah pernyataan dari pihak afirmatif.
Pihak Netral
Pihak Netral adalah pihak yang memberikan 2 sisi baik dukungan atau pun sanggahan terhadap
mosi, maksudnya pihak ini tidak menaruh dukungan dan tidak condong terhadap salah satu
pihak.
Moderator
Moderator adalah orang yang memimpin dan membantu jalannya perdebatan. Dalam debat harus
ada moderator yang bertugas memimpin dan mengatur jalannya debat. Tata tertib debat,
memperkenalkan masing-masing pihak, dan penyampaian mosi akan dilakukan oleh moderator.
Penulis
Penulis atau notulen adalah orang yang menulis kesimpulan suatu debat. Notulen bertugas
mencatat hal-hal terkait debat yang sedang berlangsung misalnya mosi debat, pernyataan
moderator, penyampaian masing-masing tim atau pihak, dan hasil keputusan akhir.
Lebih lengkapnya, unsur unsur debat terdiri dari:
Materi Debat, yaitu topik utama yang akan dibahas dalam kegiatan debat. Beberapa yang
termasuk dalam materi/ tema debat diantaranya:
• Tema, yaitu ide pokok yang menjadi mosi debat.
• Tujuan, yaitu untuk mempertahankan pendapat atau argumen masing-masing pihak yang
berdebat.
• Tahapan, yaitu hal-hal yang berhubungan dengan kegiatan debat (orientasi, pengumpulan
fakta, pembahasan, dan kesimpulan).
• Tata Tertib, yaitu peraturan yang ditetapkan dalam kegiatan debat.
Baca juga : Pengertian Diskusi
Personalia Debat, adalah semua pihak yang ikut terlibat di dalam kegiatan debat. Personalia
debat terdiri dari:
• Panitia, yaitu penyelenggara kegiatan debat yang terdiri dari ketua, wakil ketua,
sekretaris, dan bendahara.
• Moderator, yaitu pihak yang mengatur proses berlangsungnya kegiatan debat.
• Pihak Pendukung, yaitu pihak yang mendukung mosi debat.
• Pihak Penyanggah, yaitu pihak yang tidak setuju dengan pihak pendukung.
• Juri, yaitu pihak yang menilai proses berjalannya kegiatan debat.
• Publik, yaitu pihak yang mengikuti jalannya kegiatan debat.
• Penyedia Dana, yaitu pihak yang menyediakan dana agar kegiatan debat terlaksana.
• Notulen, yaitu pihak yang bertugas untuk mencatat semua hal yang berhubungan dengan
debat seperti mosi debat, pernyataan moderator dan pihak yang berdebat, serta keputusan akhir.

Fasilitas Debat, yaitu semua perlengkapan dan alat yang dibutuhkan agar proses kegiatan debat
dapat berjalan dengan baik. Fasilitas debat terdiri dari:
• Lingkungan
• Ruangan Debat
• Sound System
• Media (Projector/ OHP, sarana dan prasarana)
E. Jenis Jenis Debat
Berdasarkan bentuk, maksud dan metodenya, debat dibagi menjadi 3 macam, diantaranya yaitu:
Debat Parlementer/Majelis (Assembly or Parlementary Debating)
Adalah debat yang memiliki maksud dan tujuan untuk memberi dan menambahi dukungan bagi
suatu undang-undang tertentu dan semua anggota yang ingin menyatakan pandangan dan
pendapatnya berbicara mendukung atau menentang usul tersebut setelah mendapat izin dari
majelis. Debat ini sering digunakan badan legislatif.
Debat Pemeriksaan Ulangan Untuk Mengetahui Kebenaran Pemeriksaan Terdahulu (Cross-
Examination Debating)
Adalah debat yang memiliki maksud dan tujuan untuk mengajukan serangkaian pertanyaan yang
satu sama lain berhubungan erat, yang akan menyebabkan individu yang ditanya menunjang
posisi yang hendak ditegakkan dan diperkokoh oleh penanya. Biasanya jenis debat ini
dikembangkan di kantor pengadilan.
Debat Formal, Konvesional,atau Debat Pendidikan (Formal, Conventional, or Educational
Debating)
Adalah debat yang bertujuan untuk memberi kesempatan bagi dua tim pembicara untuk
mengemukakan kepada pendengar sejumlah argument yang menunjang atau yang membantah
suatu usul. Setiap pihak diberi jangka waktu yang sama bagi pembicara konstruktif dan
bantahan.
Debat kompetitif dalam pendidikan tidak seperti debat sebenarnya dalam parlemen, debat
kompetitif tidak bertujuan untuk menghasilkan keputusan namun lebih diarahkan untuk
mengembangkan kemampuan tertentu di kalangan pesertanya, seperti kemampuan untuk
mengutarakan pendapat secara logis, jelas dan terstruktur, mendengarkan pendapat yang
berbeda, dan kemampuan berbahasa asing (apabila debat dilakukan dalam bahasa asing).

F. Struktur Debat
Struktur atau susunan pelaksanaan debat yang baik, terdiri dari:
Pengenalan
Pada tahap pengenalan, setiap tim (baik tim afirmasi, tim oposisi dan tim netral)
memperkenalkan diri.
Penyampaian argumentasi
Pada penyampaian argumentasi ini, setiap tim menyampaikan argumentasi terhadap topik yang
dimulai dari tim afirmasi, kemudian tim oposisi dan diakhiri dengan tim netral.
Debat
Pada debat, setiap tim mengomentari setiap argumentasi dari tim lain.
Simpulan
Pada simpulan, setiap tim memberikan ungkapan penutup terhadap pernyataan topik sesuai
dengan posisinya.
Keputusan
Keputusan debat diambil dari hasil voting, mosi, resolusi, dan sebagainya. Jenis keputusan ada
tiga yaitu keputusan oleh para pendengar atau decision by the audience, keputusan oleh hakim
atau decision by judges, dan keputusan dengan kritik atau decision by critique.
Etika Debat
Berikut etika yang harus dimiliki peserta debat diantaranya yaitu:
Bertanya Secara Serius
Ketika bertanya kepada lawan debat harus bersungguh-sungguh, bandingkan paparannya dengan
data-data yang memang sudah dihimpun.
Tidak Menyinggung Lawan Debat
Tidak boleh menyinggung lawan debat mengenai kekurangan fisik dalam debat, kondisi yang
diutamakan yaitu pertarungan ide gagasan. Untuk itu, jika hendak menyinggung atau menyerang
lawan debat dalam debat maka harus menyerang ide gagasannya, bukan fisik dari lawan debat.
Bicara Sesuai Data dan Fakta
Agar dapat mematahkan argumentasi lawan debat, maka harus mengadu argumentasinya dengan
data dan fakta. Jangan adu ide gagasan lawan dengan informasi-informasi yang belum jelas.
Patuhi Peraturan Debat
Pada saat melakukan debat dengan pebisnis, teman sekolah atau lainnya harus mematuhi
peraturan yang berlaku dalam melaksanakan debat tersebut. Jika melanggar atau tidak mematuhi
peraturan pada saat debat, maka akan di diskualifikasi atau hal lainnya.
Tata Cara Teks Debat
Tata cara pelaksanaan debat yang baik yaitu sebagai berikut:
• Memahami dan menjalankan peraturan debat yang telah disepakati peserta dan anggota
debat. Apabila seorang anggota debat melanggar peraturan maka akan berpengaruh pada timnya.
• Sebaiknya pertanyaan yang diajukan disampaikan dengan profesional, tidak menghina,
menguji, maupun merendahkan lawan, pertanyaan juga tidak boleh menyerang lawan secara
pribadi tapi fokus ke permasalahan yang sedang dibahas.
• Ajukan argumen dengan analisis yang kritis, masuk akal, runtut, sintetis, keterampilan
retorika (berbicara dan intelijensia (ability to perceive and understand) atau tidak terbata-bata.
• Dalam menyampaikan gagasan kenali dan pahami kelemahan maupun kelebihan yang
dimiliki lawan. Hal ini sangat penting untuk menyusun strategi debat sehingga efektif dalam
menyangkal dan mempengaruhi lawan bahkan seluruh peserta debat.
• Argumen yang disampaikan tidak perlu terlalu banyak karena waktu yang terbatas (batasi
argumen maksimal tiga poin). Susun argumen ke dalam poin yang singkat dan lugas yang
merujuk langsung ke permasalahan yang sedang didebatkan.
• Memahami dengan baik mengenai kesalahan dalam berpikir terutama pada penyelesaian
masalah. Hal ini juga berfungsi untuk mengetahui kelemahan argumentasi yang diberikan lawan.
• Menyajikan gagasan yang akurat dan bisa dipertanggungjawabkan, sertakan juga data
yang valid yang dapat mendukung argumen atau gagasan.
• Buatlah kesimpulan yang menunjukkan pernyataan final dengan kalimat yang lugas dan
langsung menuju ke titik celah lawan. Penyampaian kesimpulan tidak perlu terlalu panjang
cukup poin yang menegaskan argumentasi dan disampaikan secara tegas untuk menunjukkan
rasa percaya diri bahwa argumentasi tersebut benar.
Tata cara debat di lingkungan sekolah, diantaranya yaitu:
• Guru membagi siswa menjadi dua kelompok debat, yaitu pihak satu dan pihak kontra.
• Guru memberikan tugas untuk membaca materi yang akan diperdebatkan kedua
kelompok.
• Setelah selesai membaca materi, guru menunjuk salah satu anggota kelompok pro untuk
berbicara saat itu, setelah selesai ditanggapi oleh kelompok kontra. Demikian seterusnya hingga
sebagian besar siswa bisa mengemukakan pendapatnya.
• Sembari siswa menyampaikan gagasannya, guru menulis inti/ide dari setiap pembicaraan
sampai mendapatkan sejumlah ide yang diharapkan.
• Guru menambahkan konsep/ide yang belum terungkapkan.
• Dari data yang diungkapkan tersebut, guru mengajak siswa membuat kesimpulan atau
rangkuman yang mengacu pada topik yang ingin dicapai.
Biografi
A. Biografi
Teks Biografi – Acap kali kita membaca biografi seorang tokoh, tapi kita hanya membacanya
saja, tanpa mengetahui bagaimana cara membuat teks biografi. Untuk itu, yuk kita memperdalam
bagaimana proses teks biografi disusun atau dibuat hingga sampai kepada orang banyak.
Kenapa harus begitu? Ya, tujuannya agar kita tidak menjadi pembaca yang konsumtif saja dan
bisa lebih menghargai karya cipta dari penulis.
Berbicara mengenai teks biografi, tentunya ada beberapa bagian yang melatarbelakanginya.
Demi mempermudah dalam mempelajarinya, pembahasan teks biografi dibagi menjadi 5 pokok
bahasan, yang kesemuanya itu akan di ulas sebagai berikut:
Teks biografi adalah suatu bentuk teks yang berisi mengenai kisah atau cerita suatu tokoh dalam
mengarungi kehidupannya, entah itu berupa kelebihan, masalah atau kekurangan yang ditulis
oleh seseorang agar tokoh tersebut bisa menjadi teladan untuk orang banyak.
Selain biografi, ada juga yang namanya Autobiografi. Autobiografi merupakan suatu riwayat
hidup yang ditulis sendiri oleh tokoh tesebut. Untuk itu, antara biografi dan autobiografi
sangatlah berbeda. Perbedaan tersebut dapat ditinjau dari penulisnya, apakah riwayat tersebut
ditulis sendiri atau orang lain yang menulisnya.

B. Ciri-ciri Teks Biografi


• Teks biografi harus memuat informasi berdasarkan fakta pada toko yang diceritakan
dalam bentuk narasi
• Memuat sebuah fakta pengalaman hidup suatu tokoh dalam memecahkan masalah-
masalah sampai pada akhirnya sukses, sehingga patut menjadi teladan
• Teks biografi memiliki struktur yang jelas

C. Jenis-jenis Biografi

pixabay.com
Berdasarkan Sisi Penulis
• Autobiografi, Suatu riwayat hidup yang ditulis sendiri oleh tokoh tesebut.
• Biografi, Suatu bentuk teks yang berisi mengenai kisah atau cerita suatu tokoh dalam
mengarungi kehidupannya, entah itu berupa kelebihan, masalah atau kekurangan yang ditulis
oleh orang lain.
Biografi berdasarkan izin penulisan dibagi menjadi dua:
• Authorized biography, sebuah biografi yang penulisannya mendapatkan izin atau
sepengetahuan tokoh yang akan di tulis cerita hidupnya.
• Unauthorized biography, biografi yang penulisannya tanpa seizing dan sepengetahuan
tokoh yang akan di tulis kisah hidupnya. Biasanya penulisan unauthorized biography terjadi
karena tokoh tersebut telah wafat.
Berdasarkan Isinya
• Biografi perjalanan hidup, berisi sebuah perjalanan hidup lengkap seorang tokoh atau
diambil dari bagian-bagian yang dianggap mempunyai kesan.
• Biografi perjalanan karir, berisi sebuah perjalanan karir seorang tokoh mulai dari awal
hingga karir yang dilakukan saat ini atau bisa juga perjalanan karir dalam mencapai sebuah
kesuksesan tertentu.
Berdasarkan Persoalan yang Dibahas
• Biografi politik, penulisan cerita hidup tokoh suatu Negara dilihat dari sudut pandang
politik. Biografi semacam ini mendapatkan bahan dari kumpulan berbagai riset. Akan tetapi,
biografi politik biasanya tidak lepas atau sarat akan kepentingan penulis atau tokoh yang minta
untuk ditulis.
• Biografi intelektual, biografi ini hampir sama dengan biografi politik, persamaannya
yaitu kumpulan bahannya yang didapatkan dari berbagai riset. Namun, penulisannya dituangkan
dalam gaya bahasa ilmiah.
• Berdasarkan jurnalistik, sebuah biografi yang penulisannya didapatkan dari hasil
wawancara dengan tokoh yang akan ditulis atau tokoh yang menjadi rujukan sebagai bahan
pendukung cerita.
Berdasarkan Penerbit
• Buku sendiri, sebuah biografi tokoh yang dijadikan buku oleh penerbit dengan biaya
produksi mulai dari penulisan, percetakan dan pemasaran ditanggung sendiri. Penulisan biografi
ini bertujuan untuk laku dijual dipasaran atau mendapatkan perhatian publik.
• Buku subsidi, penulisan biografi tokoh yang biaya produksinya ditanggung oleh sponsor.
Biasanya biografi seperti jika dilihat dari segi komersil tidak akan laku ataupun jika laku harga
jualnya terlalu tinggi sehingga tidak terjangkau.

D. Struktur Teks Biografi

bremen-tourismus.de
a. Orientasi
Tahap ini adalah bagian pengenalan suatu tokoh, berisi gambaran awal tentang tokoh tersebut di
dalam teks biografi.
b. Peristiwa dan Masalah
Tahap ini adalah bagian kejadian atau peristiwa yang dialami oleh tokoh. Berisi penjelasan suatu
cerita baik itu berupa pemecahan masalah, proses berkarir, peristiwa menyenangkan,
menegangkan, menyedihkan hingga mengesankan yang pernah dialami oleh tokoh hingga
mengantarkannya meraih mimpi, cita-cita dan kesuksesan.
Semua kejadian tersebut diurai disini.
c. Reorientasi
Tahap ini adalah bagian penutup. Berisi mengenai pandangan penulis kepada tokoh yang
dikisahkan. Reorentasi ini bersifat opsional semata, jadi boleh ada maupun tidak ada.

E. Unsur Kebahasaan Teks Biografi

a. Kata Hubung
Kata hubung adalah kata yang berfungsi sebagai penyambung antara satu kata dengan kata yang
lain dalam sebuah kalimat dan juga kata hubung antara satu kalimat dengan kalimat yang lain.
Apabila kata hubung tersebut berfungsi sebagai penyambung kata dalam sebuah kalimat, kata
hubung itu dinamakan konjungsi intrakalimat. Contoh: dan , tetapi, lalu, kemudian.
Apabila kata hubung tersebut berfungsi menyambungkan antara satu kalimat dengan kalimat
lain, kata hubung itu dinamakan konjungsi antarkalimat. Contoh: oleh karena itu, akan tetapi,
meskipun demikian, tidak hanya itu.
b. Rujukan Kata
Rujukan kata yaitu kata yang merujuk pada kata lain yang sudah diungkapkan sebelumnya. Kata
rujukan dikatagorikan menjadi beberapa bagian, antara lain:
• Kata rujuk benda atau hal. Contoh : ini, itu, tersebut.
• Kata rujuk tempat. Contoh : disini, disana, disitu.
• Kata rujuk orang. Contoh : dia, ia, beliau, mereka, -nya.
c. Peristiwa, Waktu dan Tempat
Dalam teks biografi, terdapat kata yang berfungsi menunjukkan peristiwa, waktu dan tempat
yang dialami oleh tokoh.
d. Kata Kerja
Kata kerja atau verba adalah suatu kelompok kata yang menjelaskan sesuatu hal yang dilakukan
oleh tokoh. Kata kerja dibagi menjadi dua, yakni berdasarkan bentuk dan berdasarkan jenis.
Kata Kerja Berdasarkan Bentuk
1. Kata kerja dasar
Kata kerja dasar adalah kata kerja yang masih dalam bentuk aslinya, yang berarti kata kerja ini
belum mengalami pengimbuhan baik awalan, akhiran ataupun sisipan.
Contoh : Adil, ambil, ajak
2. Kata kerja berimbuhan
Kata kerja berimbuhan merupakan kata kerja yang sudah mengalami penambahan, baik berupa
awalan, akhiran, maupun sisipan.
Contoh :
Mengambil. Awalan = me + ambil (kata kerja dasar)
Mengadili. Awalan = meng + adil (kata kerja dasar) + i (akhiran)
Materi Puisi: Pengertian, Ciri-Ciri, Jenis, Unsur dan Contoh Puisi
Arus perkembangan jaman yang tidak bisa dibendung memang memberikan kita segudang
keuntungan. Berkat internet kita bisa mengakses berbagai informasi dengan cepat tanpa harus
membuka buku. Misalnya saja materi puisi yang sedang kita bahas saat ini. Berbagai informasi
terkait pengertian puisi, unsur unsur puisi hingga jenis puisi sekalipun bisa kita temukan dengan
mudahnya.
materi puisi (pengertian, jenis, ciri, dan contoh puisi)
Namun baik mencari sumber di internet atau lewat buku semuanya sama sama baik. Dengan
catatan sumber materi tersebut bisa dipertanggung jawabkan validitasnya. Nah, untuk mengatasi
kebingungan kalian tentang materi puisi maka saya telah merangkumnya dari buku pelajaran.
Adapun materi yang akan kita pelajari antara lain adalah:
1. Pengertian puisi menurut para ahli.
2. Unsur unsur puisi lengkap.
3. Jenis puisi (puisi lama dan puisi baru).
4. Ciri ciri puisi lama dan puisi baru.
5. Analisis contoh puisi singkat.
Dengan membaca materi ini diharapkan kita bisa menambah pengetahuan tentang karya sastra
yang satu ini. Langsung saja kita menuju pembahasan pertama yakni pengertian puisi secara
umum dan menurut para ahli.
A. Pengertian Puisi Menurut Para Ahli
Mayoritas orang mendeskripsikan puisi sebagai karya tulis yang mengandung makna kiasan dan
disampaikan dengan rangkaian kata atau kalimat yang indah. Namun apa pengertian puisi yang
sebenarnya? Para ahli memiliki pendapat yang berbeda dalam menilai sebuah puisi. Ada yang
menganggapnya sebagai mahakarya dan ada pula yang menggap puisi sebagai karya sastra
indah.
Sumardi mengatakan bahwa puisi merupakan karya sastra dengan bahasa yang dipersingkat,
dipadatkan bahasanya dan diberi irama sesuai bunyi yang padu dengan pemilihan kata kiasan
yang bersifat imajinatif.
Berbeda dengan herman waluyo yang menyebut bahwa pengertian puisi merupakan karya sastra
tertulis yang paling awal ditulis manusia dalam sejarah.
Sedangkan menurut Thomas Carlye “Pengertian puisi adalah ungkapan pikiran yang disampaikn
secara musikalisasi”.
Berdasarkan pengertian puisi menurut para ahli di atas dapat kita simpulkan bahwa pengertian
puisi secara umum adalah sebuah karya sastra yang mengandung unsur irama, ritma, diksi, dan
lirik. Puisi juga menggunakan kata kiasan dalam setiap baitnya untuk menciptakan estetika
bahasa yang padu.
B. Unsur puisi
Apa sebenarnya yang dimaksud dengan unsur puisi? apakah ini seperti unsur intrinsik dan unsur
ekstrinsik? tentu saja berbeda. Unsur pada puisi tidak sama dengan unsur pada sebuah teks.
Meskipun keduanya sama sama sebuah karya tulis namun unsurnya berbeda. Pada umumnya
unsur puisi dapat dibagi berdasarkan strukturnya menjadi dua jenis yakni struktur fisik dan
struktur batin.
C. Struktur puisi secara fisik
Tipografi: Tipografi merupakan bentuk puisi yang dipenuhi dengan kata, tepi kiri kanan, dan
tidak memiliki pengaturan baris hingga pada baris puisi yang tidak selalu diawali huruf besar
(kapital) dan diakhiri dengan tanda titik. Namun hal semacam ini dapat menentukan pemaknaan
dari suatu puisi.
Diksi: Diksi adalah pemilihat kata yang digunakan oleh sang penyair didalam puisinya. Karena
puisi bersifat memiliki bahasa yang padat maka pemilihan kata yang sesuai dan mengandung
makna harus dilakukan. Pemiilihan kata dilakukan dengan mempertimbangkan irama, nada, dan
estetika (keindahan bahasa).
Imaji: Imaji atau yang lebih kerap disebut denganimajinasi merupakan unsur yang melibatkan
penggunaan indra manusia, seperti imaji penglihatan, imaji suara dan lain sebagainya.
Penggunaan imaji bertujuan agar pembaca maupun pendengar dapat berimajinasi atau
membayangkan bahkan merasakan apa yang dirasakan oleh penyair.
Kata Konkret: kata konkret adalah kata yang memungkinkan terjadinya imaji, Kata konkret
seperti permata senja dapat berati pantai atau tempat yang sesuai untuk melihat datangnya senja.
Kata konkret bersifat imajinatif sehingga memunculkan imaji.
Baca juga: 8 Puisi Ibu Sedih, Mengharukan, dan Ungkapan Sayang Untuk Ibu
Gaya Bahasa: Gaya bahasa merupakan penggunaan bahasa yang bersifat seolah olah
menghidupkan dan menimbulkan makna konotasi dengan menggunakan bahasa figuratif.
Umumnya gaya bahasa yang digunakan pada puisi berbentuk majas seperti majas metafora,
simile, anafora, paradoks dan lain sebagainya.
Irama/Rima: Irama atau rima adalah persamaan bunyi di awal, tengah maupun akhir puisi.
Struktur puisi secara batin
Tema: Tema merupakan unsur utama pada puisi karena tema berkaitan erat dengan makna yang
dihasilkan dari suatu puisi. Tanpa tema yang jelas tentunya akan menghasilkan puisi yang tidak
jelas maknanya.
Nada: Nada berkaitan dengan sikap penyair terhadap pembacanya. Umumnya nada yang
digunakan akan bervariasi seperti nada sombong, nada tinggi, nada rendah dan lain sebagainya.
Amanat: Amanat merupakan pesan yang terkandung didalam sebuah puisi. Amanat dapat
ditemukan dengan memaknai puisi tersebut secara langsung.
D. Jenis puisi
Kita telah mempelajari pengertian serta unsur puisi secara jelas. Namun kita juga perlu
mengetahui jenis jenis puisi agar ketika membaca kita bisa membedakannya. Nah, secara garis
besar puisi hanya dibagi menjadi dua jenis yakni puisi lama dan puisi baru. masing masing
memiliki pengertian, struktur, dan contoh puisi yang berbeda beda. Maka dari itu kita akan
membagi serta mengulangi kembali pembahasan kali ini menjadi dua sub kategori.
Puisi baru
Pengertian Puisi Baru adalah jenis puisi yang tidak lagi terikat oleh aturan yang memiliki bentuk
lebih bebas dari puisi lama dalam segala hal seperti rima, baris, bait, diksi dan sebagainya. Bisa
dibilang puisi baru adalah wujud dari karya sastra modern yang sudah lebih fleksibel dan bebas
dibuat tanpa memperhatikan kaidah kebahasaan puisi pada umumnya.
Setiap jenis puisi tentunya memiliki ciri ciri dan struktur yang berbeda. Demikian juga dengan
puisi baru yang sedang kita bahas. Berkat kemudahan mengakses informasi lewat internet kita
bisa membaca berbagai contoh puisi baru tersebut. Dari contoh ini kita bisa membandingkannya
dengan puisi lama dan menarik kesimpulan. Ciri ciri puisi baru antara lain adalah:
1. Bersifat simetris atau memiliki bentuk rapih.
2. Memiliki sajak yang teratur.
3. Lebih menggunakan sajak syair, atau pola pantun.
4. Umumnya berbentuk empat seuntai.
5. Terdiri dari kesatuan sintaksis (gatra).
6. Disetiap gatara terdiri dari 4 sampai 5 suku kata.
Tidak berhenti sampai disini saja ternyata puisi baru dapat dibagi berdasarkan kategorinya.
kategori tersebut mengatur bentuk dan isi yang terkandung dalam puisi baru yang antara lain
adalah
Jenis-Jenis Puisi Baru Berdasarkan Isinya
• Balada: adalah puisi yang berisi tentang sebuah cerita atau kisah.
• Himne: adalah puisi pujian atau pujuaan yang ditujukan kepada Tuhan, Negara, atau
sesuatu yang dianggap begitu penting dan sakral.
• Romansa: adalah puisi yang mengungkapkan perasaan yang umunya menimbulkan efek
romantisme.
• Ode: adalah puisi yang bersifat memberikan sanjungan kepada orang yang sangat berjasa.
Umumnya ode diberikan kepada orang tua, pahlawan, dan orang orang besar.
• Epigram adalah puisi yang berisi tuntunan atau ajaran hidup. Epigram berarti unsur
pengajaran; didaktik; nasihat membawa ke arah kebenaran untuk dijadikan pedoman, ikhtibar;
ada teladan.
• Elegi: adalah puisi yang mengungkapkan kesedihan atau tangisan berupa ratapan diri
sendiri, atau meratapi suatu peristiwa.
• Satire: adalah puisi yang didalamnya mengandung unsur sindiran atau kritikan terhadap
seseorang atau sesuatu.
Jenis-Jenis Puisi Baru Berdasarkan Bentuknya
• Distikon: adalah puisi dimana hanya terdapat dua baris saja pada setiap baitnya atau
sering disebut puisi dua seuntai.
• Terzina: adalah puisi yang memiliki tiga baris dalam setiap baitnya atau disebut puisi tiga
seuntai.
• Kuatrain: adalah puisi dimana terdapat empat baris kalimat disetiap baitnya atau disebut
dengan puisi empat seuntai.
• Kuint: adalah puisi yang memiliki lima baris kalimat dalam setiap baitnya atau di sebut
puisi lima seuntai.
• Sektet: adalah puisi yang memiliki enam baris kalimat di setiap baitnya atau dsebut puisi
enam seuntai.
• Septime: adalah puisi yang memiliki tujuh baris kalimat di setiap baitnya atau disebut
dengan puisi tujuh seuntai.
• Oktaf: adalah puisi yang memiliki delapan baris kalimat di setiap baitnya atau disebut
dengan puisi delapan seuntai.
• Soneta: Soneta merupakan puisi paling terkenal di kalangan penyair karena terkesan
susah untuk diciptakan dan merupakan sebuah tantangan bagi seorang penyair. Soneta sendiri
erupakan jenis buisi baru yang memiliki empat belas baris kalimat yang terbagi menjadi empat
bait dimana dua bait pertama mengandung empat baris dan dua baris terakhir mengandung tiga
baris.
Itulah materi puisi baru yang menurut saya sangatlah luas. Perlu beberapa waktu untuk
memahami serta menghafalkan pengertian puisi, ciri ciri, dan struktur puisi baru tersebut. Tidak
perlu terburu buru karena masih ada satu lagi jenis puisi yang akan kita pelajari. Kita akan
melangkah menuju pembahasan selanjutnya yakni tentang puisi lama.
Puisi lama
Taukah anda apa itu puisi lama? Ya pasti anda sudah mengetahuinya. Jika puisi baru adalah
karya sastra yang tidak terikat oleh aturan dan kaidah kebahasaan maka puisi lama sebaliknya.
Pengertian puisi lama adalah jenis puisi yang masih terikat erat dengan kaidah dan aturan-aturan
penulisan yang berlaku seperti:
• Jumlah kata yang terdapat pada satu baris.
• Jumlah baris kalimat yang terdapat dalam satu bait.
• Sajak atau rima.
• Banyaknya suku kata.
• Penggunaan irama.
Sama seperti jenis puisi sebelumnya, tentunya puisi lama memiliki karakteristik khusus yang
berbeda. Karakteristik inilah yang selanjutnya kita pakai untuk mengidentifikasi dan
membedakan antara puisi lama dan baru. Singkatnya, puisi lama memiliki ciri-ciri sebagai
berikut:
1. Tidak diketahui siapakah nama pengarang dari puisi tersebut.
2. Merupakan sastra lisan karena disampaikan dan diajarkan dari mulut ke mulut.
3. Sangat terikat dengan kaidah dan aturan-aturan yang masih berlaku seperti gaya bahasa,
diksi, rima, intonasi dan sebagainya.
Terdapat beberapa jenis puisi lama yang wajib kita ketahui keberadaanya. Dalam konteks sehari
hari jenis puisi lama tersebut bahkan sering kali kita jumpai. Hanya saja kita tidak sadar akan
bentuk dari puisi lama tersebut. Langsung saja kita simak beberapa bentuk puisi lama beserta
dengan pengertiannya di bawah ini:
1. Mantra: adalah ucapan yang dianggap sakral dan memiliki kekuatan gaib, umumnya antra
digunakan dalam upacara tertentu seperti mantra yang digunakan untuk menolak datangnya
hujan dan sebaliknya.
2. Pantun: adalah jenis puisi lama yang masih bertahan sampai sekarang ini. puisi ini
memiliki sajak a-a-a-a atau a-b-a-b yang setiap baitnya terdiri dari empat atau delapan baris.
Pantun dapat bedakan berdasarkan temanya yakni: pantun jenaka, Pantun anak, Pantun
kehidupan dan sebagainya.
3. Talibun: adalah pantun yang memiliki jumlah baris yang selalu genap dalam setiap
baitnya. biasanya terdiri dari enam, delapan, sepuluh baris maupun kelipatan dua lainnya.
4. Syair: adalah puisi atau karya sastra dari arab yang memiliki sajak a-a-a-a. Biasanya syair
menceritakan sebuah kisah dan didalamnya akan terkadung amanat.
5. Karmina: adalah pantun yang sangat pendek atau biasa disebut dengan pantun kilat.
6. Gurindam: adalah puisi yang hanya terdapat dua baris kalimat saja dalam setiap baitnya.
memiliki sajak a-a-a-a dan memiliki nasehat atau amanat.
Masih banyak lagi informasi terkait puisi baru dan puisi lama yang bisa kita gali. Untuk
mendapatkan informasi secara lengkap kita harus lebih rajin membaca buku. Mengapa
demikian? karena dalam buku pelajaranlah kita bisa menemukan berbagai pengertian, unsur,
jenis puisi, dan contoh puisi singkat secara lengkap.
Contoh puisi singkat
Setelah kita membaca materi puisi lengkap diatas yang terdiri dari puisi lama dan puisi baru
tibalah saatnya menguji pengetahuan kita. Cobalah membaca karya sastra dibawah dan tentukan
jenis puisi tersebut apakah tergolong kategori lama ataukah kategori baru.
kau yang telah ada di hatiku.
yang selalu bisa membuatku merasaka.
indahnya cinta yang telah tercipta.
kini telah kurasakan betapa ku mencintai mu.
selalu menyayangi mu dan mengasihimu.
mendambakan datangnya dirimu.
Baca juga: 24 Contoh Puisi Berantai Lucu Singkat Terbaru
indahnya cinta yang kau beri.
membuatku tak merasa sepi.
kau yang selalu hadir dalam hariku tuk..
mencintaiku.
nikmatnya cinta bagai surga seperti itulah
yang kurasa.
aku yakin bisa bahwa cinta kita kan kekal
selamanya.
Selain contoh diatas masih terdapat banyak sekali contoh puisi baru dan contoh puisi lama di
internet. Dengan mudah kita bisa menemukan informasi tentang keduanya. Bahkan dalam artikel
sebelumnya pun saya juga sudah mengupas tuntas tentang dua jenis puisi tersebut.
Itulah artikel tentang Pengertian Puisi, Ciri-Ciri, Jenis, Unsur dan Contoh Puisi yang dapat saya
sampaikan pada artikel kali ini. Dalam artikel selanjutnya saya akan lebih berfokus memberikan
contoh puisi sedih, contoh puisi romantis dan contoh puisi ibu.

Anda mungkin juga menyukai