Anda di halaman 1dari 8

KATA PENGANTAR

Puji syukur penyusun panjatkan ke hadirat Allah SWT. Karena atas rahmat
dan hidayat-Nya lah penulis dapat menyelesaikan tugas bahasa Indonesia ini
tepat pada waktunya.
Dalam penulisan makalah ini penyusun mengucapkan terimakasih kepada
ibu Dr. Darsita Suparno, M.Hum selaku dosen pengampu dalam mata kuliah
bahasa Indonesia dan semua pihak yang telah ikut serta dalam membantu dan
mengarahkan penyusun.
Penyusun masih sadar betul bahwa apa yang telah penyusun tuangkan
dalam makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu penyusun
memohon maaf atas segala kekurangan, kritik dan saran yang membangun akan
selalu penyusun nantikan demi menuju kearah yang lebih baik lagi. Akhirnya,
semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pribadi penyusun dan bagi siapa
saja yang membacanya.

Jakarta, 30 September 2013

Penyusun

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.i
DAFTAR ISI...ii
BAB I
PENDAHULUAN
A.

Latar Belakang..1

B.

Rumusan Masalah..2

C.

Tujuan....2

BAB II
PEMBAHASAN
A.

Pengertian Bahasa.3

B.

Hakikat bahasa..3

C.

Cikal Bakal Bahasa Indonesia..5

D.

Fungsi dan Kedudukan Bahasa Indonesia11

BAB III
PENUTUP
Kesimpulan13
DAFTAR PUSTAKA ...14

BAB I PENDAHULUAN
A.

Latar Belakang

Bahasa merupakan salah satu unsur identitas nasional. Bahasa dipahami


sebagai system perlambangan yang secara arbiter dibentuk atas unsur-unsur
bunyi ucapan manusia dan digunakan sebagai sarana berinteraksi manusia. Di
Indonesia terdapat beragam bahasa daerah yang mewakili banyaknya suku-suku
bangsa atau etnis.
Setelah kemerdekaaan, bahasa Indonesia ditetapkan sebagai bahasa
nasional. Bahasa Indonesia dulu dikenal dengan bahasa melayu yang merupakan
bahasa penghubung antar etnis yang mendiami kepulauan nusantara. Selain
menjadi bahasa penghubung antara suku-suku, bahasa melayu juga menjadi
bahasa transaksi perdagangan internasional di kawasan kepulauan nusantara
yang digunakan oleh berbagai suku bangsa Indonesia dengan para pedagang
asing.
Pada tahun 1928 bahasa melayu mengalami perkembangan yang luar
biasa. Pada tahun tersebut para tokoh pemuda dari berbagai latar belakang suku
dan kebudayaaan menetapakan bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan
Indonesia, keputusan ini dicetuskan melalui sumpah pemuda. Dan baru setelah
kemerdekaan Indonesia tepatnya pada tanggal 18 Agustus Bahasa Indonesia
diakui secara Yuridis.
B.

Rumusan Masalah

Dari uraian di atas dapat dirumuskan beberapa masalah sebagai berikut :


1.
2.
3.
4.
C.

Bagaimana bahasa?
Bagaimana hakikat bahasa?
Bagaimana cikal bakal bahasa Indonesia?
Apa fungsi bahasa Indonesia?
Tujuan

Tujuan dari penulisan makalah ini adalah :


1.
2.
3.
4.

untuk
untuk
untuk
untuk

mengetahui
mengetahui
mengetahui
mengetahui

bahasa
hakikat bahasa
cikal bakal bahasa Indonesia
fungsi dan kedudukan bahasa Indonesia

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Bahasa
Bahasa sebagai sebuah system lambang bunyi yang arbitrer, yang
dipergunakan oleh para anggota suatu masyarakat untuk bekerja sama,
berinteraksi, dan mengidentifikasi diri.
Kridalaksana (1993:21).
Pei dan Gaynor(1975:119) mengatakan bahwa bahasa adalah A
system of communication by sound, i.e., through the organs of speech and
hearing among human beings of certain group or community using vocal
symbols possessing arbitrary conventional meaning.
B. Hakikat Bahasa
1.

Bahasa itu sistematik


Sistematik berarti beraturan atau berpola. Dalam hal bunyi,
tidak sembarangan bunyi bisa dipakai sebagai suatu symbol dari
suatu rujukan dalam berbahasa.
Contoh dari tataran fonologi dalam bahasa Indonesia terdapat satu
buah bunyi bermakna [o] paham ; selain itu, rangkaian dua bunyi
vocal [ee] buang air besar; rangkaian tiga bunyi [bah] air besar
yang mengalir deras.
Bukti lain, dalam struktur morfologis bahasa Indonesia, prefiks
me- bisa berkombinasi dengan sufiks kan dan I, contohnya kata
membuktikan
dan
melapisi.
Contoh
lain
pada
tataran
kata flangsung tidak muncul secara alamiah sebagai sebuah kata
dalam bahsa Indonesia, kerena tidak ada vocal di dalamnya. Contoh
kalimat bahagia : sore ini Izza pergi ke kolam renang bersama ibu
dan kakak, bisa dimengerti karena polanya sistematis, tetapi kalau
diubah menjadi sore kolam ibu ke pergi ini menjadi rancu karena
melanggar sistem.

2.

Bahasa itu manasuka (arbiter)


Manasuka atau arbiter adalah acak, bisa muncul tanpa alasan.
Kata-kata adalah symbol dalam bahasa, sebuah kata dapat muncul
tanpa hubungan logis dengan yang disimbolkannya. Orang Minahasa
menamai beras dengan sebutan kan, itu terserah komunitas orang
Minahasa, biarlah orang Jawa menamakannya sego, atau orang
Ranau di Sumatra Selatan menyebutnya mi. Bukti-bukti diatas
menjadi bukti bahwa bahsa memiliki sifat arbiter, manasuka, atau
acak semuanya. Pemilihan bunyi dan kata dalam hal ini benar-benar

sangat bergantung pada


bahasa suatu bahsa.
3.

konvensi

aau

kesepakatan

pemakai

Bahasa itu bunyi


Bahasa mewujud dalam bentuk bunyi. Kemajuan teknologi dan
perkembangan kecerdasan manusia memang telah melahirkan
bahasa dalam wujud tulis, tetapi system tulis tidak bisa
menggantikan cirri bunyi dalam bahasa. System penulisan hanyalah
alat untuk menggambarkan bunyi di atas kertas yang memiliki
beberapa fungsi, yaitu sebagai pelestari ujaran dan pelestari
kebudayaan manusia. Realitas yang menunjukan bahwa bahasa itu
bunyi, mengakibatkan telaah tentang bahasa atau linguistic memiliki
cabang telaah bunyi yang disebut dengan istilah fonetik dan fonologi.

4.

Bahasa itu simbol


Simbol adalah lambang sesuatu, bahasa juga adalah lambang
sesuatu. Titik-titik air yang jatuh dari langit diberi symbol dengan
bahasa dengan bunyi tertentu. Bunyi tersebut jika ditulis adalah hujan.
Hujan adalah symbol linguistic yang bisa disebut kata untuk
melambangkan titik-titik air yang jatuh dari langit itu. Symbol bisa
berupa bunyi, tetapi bisa berupa goresan tinta berupa gambar di atas
kertas. Gambar adalah bentuk lain dari symbol yang dapat
dikomukasikan kepada orang lain.

5.

Bahasa itu mengacu pada dirinya


Bunyi-bunyi yang digunakan manusia bisa digunakan untuk
menganalisis bunyi itu sendiri. Dalam istilah linguistic, kondisi seperti
itu disebut dengan metalaguange, yaitu bahasa bisa dipakai untuk
membicarakan bahasa itu sendiri. Linguistik menggunakan bahasa
untuk menelaah bahasa secara ilmiah.

6.

Bahasa itu manusiawi


Bahasa itu manusiawi dalam artian bahwa itu adalah kekayaan
yang hanya dimiliki umat manusia. Manusialah yang berbahasa
sedangkan hewan dan tumbuhan tidak.

7.

Bahasa itu komunikasi


Fungsi terpenting bahasa adalah komunikasi dan interaksi.
Komunikasi mencakup makna mengungkapkan dan menerima pesan,
caranya bisa dengan berbicara, mendengar, menulis atau membaca.
Komunikasi tidak hanya berlangsung antar manusia yang hidup pada
satu jaman, komunikasi itu bisa dilakukan antar manusia pada jaman
yang hidup pada jaman yang berbeda, tentu saja meskipun hanya satu
arah. Contohnya nabi Muhammad SAW telah meninggal beberapa
ratus
tahun
silam,
tetapi
ajaran-ajarannya
telah
berhasil
dikomunikasikan kepada umat manusia pada masa sekarang.

C. Cikal bakal bahasa Indonesia

Bahasa Indonesia secara resmi diakui sebagai bahasa nasional pada


saat Sumpah Pemuda tanggal 28 Oktober 1928. Penggunaan bahasa
Melayu sebagai bahasa nasional merupakan usulan dari Muhammad
Yamin, seorang politikus, sastrawan, dan ahli sejarah. Dalam pidatonya
pada Kongres Nasional kedua di Jakarta, Yamin mengatakan bahwa : Jika
mengacu pada masa depan bahasa-bahasa yang ada di Indonesia dan
kesusastraannya, hanya ada dua bahasa yang bisa diharapkan menjadi
bahasa persatuan yaitu bahasa Jawa dan Melayu. Tapi dari dua bahasa itu,
bahasa Melayulah yang lambat laun akan menjadi bahasa pergaulan atau
bahasa persatuan. Bahasa melayu terus mengalami perkembangan pesat
disebabkan oleh beberapa aspek, yaitu;
1)
2)
3)
4)

Bahasa
Bahasa
Bahasa
Bahasa

kebudayaan yang berisi aturan-aturan hidup dan bahasa sastra


perhubungan antarsuku di Indonesia
perdagangan
resmi kerajaan

Akibat
jangkauan
pemakaian
yang
luas
dan
menerima
berbagai unsure serapan dari bahasa lain, bahasa Melayu berkembang
sangat pesat, sehingga berbentuk menjadi bahasa modern, dan
diikrarrkan dalam sumpah pemuda menjadi bahsa Indonesia pada tanggal
28 Oktobetr 1928. Ditinjau dari tataran leksikologi bahasa ini mengalami
pertumbuhan kosakata yang sangat banyak, namun tetap stabil dari segi
struktur.
D. Karakteristik bahasa
1) Oral
Yang dimaksud dengan oral adalah bunyi. Ciri bahwa bahasa adalah
bunyi agalah wajar mengingat kenyataan bahwa pengalaman
berbahasa yang paling umum pada manusia adalah berbicara dan
menyimak.
2) Sistematis
Kata sistem dapat kita artikan sebagai cara atau atturan. Sebagai
sebuah sistem, bahasa itu sekaligus bersifat sistematis dan sistemis
3) Arbitrer
4) Konvensional
5) Uni dan Universal
6) Unik dan Beragam
7) Berkembang
8) Produktif
9) Dinamis
10)

Bersifat Insani

BAB III
PENUTUP
A.

Kesimpulan

Dari pembahasan diatas maka dapat disimpulkan bahwa :


1.

Sumber dari bahasa indonesia adalah bahasa melayu

2.
Bahasa Indonesia secara sosiologis resmi digunakan sebagai bahasa
persatuan
pada tanggal 28 Oktober 1928. Namun secara Yuridis Bahasa
Indonesia di akui setelah kemerdekaan Indonesia yaitu pada tanggal 18 Agustus
1945.
3.
Bahasa Melayu di angkat menjadi bahasa indonesia karena bahasa melayu
telah digunakan sebagai bahasa pergaulan (lingua franca) di nusantara dan
bahasa melayu sangat sederhana dan mudah dipelajari serta tidak memiliki
tingkatan bahasa.
4.
Bahasa indonesia memiliki kedudukan sebagai bahasa persatuan dan
bahasa negara.
5.
Seiring dengan perkembangannya bahasa indonesia memiliki banyak
ragam dan variasi namun semua menambah kekayaan bahasa Indonesia sendiri.

B.

Saran

Sebagai warga Negara Indonesia kita sepatutnya memakai dan mempelajari


bahasa Indonesia dengan baik dan benar.

DAFTAR PUSTAKA

Dr. Darsita, M. (2012). Komposisi Bahasa Indonesia . Ciputat: Adabia Press.


keraf, d. (1984). komposisi. Flores: Arnoldus.
S, B. A. (1978). Pengajar Bahasa Indonesia. jakarta: Bulan Bintang .

Broto A. S, Pengajaran Bahasa Indonesia, Bulan Bintang, Jakarta, 1978.


W.J.S Purwadarminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia,1974.

Dalam kehidupan kita, kita tidak pernah lepas dari bahasa. Bahasa selalu
dibutuhkan oleh manusia dalam pembentukan masyarakat. Tanpa bahasa,
masyarakat tidak akan terwujud.

Berbicara tentabg hakikat bahasa, akan memberikan gambaran kepada kita


tentang karakteristik bahasa, karakteristik yang dimiliki oleh bahasa antara lain:
(1) oral, (2) sistematis, (3) arbitrer, (4) konvensional, (5) unik dan konvensional,
(6) beragam, (7) berkembang, (8) produktif, (9) dinamis, dan (10) bersifat insani
HAKIKAT BAHASA
1. Oral
Yang dimaksud dengan oral adalah bunyi. Ciri bahwa bahasa adalah bunyi
agalah wajar mengingat kenyataan bahwa pengalaman berbahasa yang
paling umum pada manusia adalah berbicara dan menyimak.
2. Sistematis
Kata sistem dapat kita artikan sebagai cara atau atturan. Sebagai
sebuah sistem, bahasa itu sekaligus bersifat sistematis dan sistemis
3. Arbitrer
4. Konvensional
5. Uni dan Universal
6. Unik dan Beragam
7. Berkembang
8. Produktif
9. Dinamis
10.Bersifat Insani

Anda mungkin juga menyukai