Anda di halaman 1dari 14

Bahasa Formal dan Informal

Kedua istilah ini


muncul ketika
sebuah bahasa
dikaitkan dengan
suasana atau situasi
pemakaian

Di dalam konteks Kedua istilah itu


Sosiolinguistik kedua semakna dengan
istilah itu disebut istilah bahasa resmi
ragam resmi dan dan bahasa tidak
ragam nonresmi resmi
Bahasa Formal VS Bahasa Informal

Bahasa yang Ditandai


Bahasa yang Ditandai
digunakan dengan
digunakan dengan
dalam situasi pemakaian
dalam situasi pemakaian
tidak resmi unsur bahasa
resmi atau unsur bahasa
formal atau informal level kebakuan
level kebakuan
rendah atau
tinggi atau
disebut dengan
disebut dengan
Ragam Rendah
Ragam Tinggi
(RR)
(RT)
Ciri Khusus Pembeda
Unsur
gramatikal
tidak jelas
Unsur gramatikal dan kacau
eksplisit dan
konsisten
Tidak sesuai Afiksasi tidak
dengan EBI lengkap
Sesuai dengan
Afiksasi lengkap
EBI

Bahasa Bahasa
Informal
Formal Terbiasa
menggunaka
Menghindari Pronomina
n unsur
unsur bahasa Pronomina resmi tidak resmi
bahasa
daerah daerah

Diksi yang baku Diksi yang


tidak baku
Bagaimana korelasi istilah Bahasa Formal
dan Informal pada bahasa Indonesia?
Korelasi itu terlihat pada
semboyan berbahasa
Indonesia “Pergunakanlah
Bahasa Indonesia yang Baik
dan Benar” dan “Utamakan
Bahasa Indonesia,
Lestarikan Bahasa Daerah,
dan Kuasai Bahasa Asing”
Apa makna semboyan
tersebut?

“Pergunakanlah
Bahasa Indonesia
Yang Baik dan
Benar”
Pengertian
• Pemanfaatan ragam yang
tepat dan serasi menurut
Bahasa golongan penutur dan
Yang Baik jenis pemakaian bahasa

• Pemakaian bahasa yang


mengikuti kaidah yang
Bahasa dibakukan atau dianggap
Yang Benar baku
Tiga Ciri Ragam Baku atau ragam Standar

Menurut Alwi,
dkk dalam TBBI
Edisi 3, 2003:
14)

Kemantapan Bersifat Penyeragaman


dinamis kecendikiaan kaidah
Empat Fungsi Ragam Baku
Menurut Alwi, dkk dalam TBBI Edisi 3, 2003: 14

1. Fungsi pemersatu
2. Fungsi pemberi kekhasan
3. Fungsi pembawa kewibawaan
4. Fungsi sebagai Kerangka Acuan
Fungsi Bahasa Baku bersifat Sosial Politik
Menurut Gravin dan Mathiot (dalam
Chaer, 2014:192)

1. Fungsi pemersatu
2. Fungsi pemisah
3. Fungsi harga diri
4. Fungsi sebagai kerangka acuan
Ragam Baku Ragam Tidak Baku

No ga ku
Ba ag h
nto
ha am
Tidak ngak

Ba
nb n
Co

u
Hari ini Ini hari

sa

ak
R

n
Berikan kasih

de Katakan bilang
Seperti kayak

Membuat membikin

Kalian Klianz

Silakan Daripada ketimbang


temukan contoh Hanya cuma
lain!
Apa Makna semboyan
berikut?

 Sebagai representasi WNI, pengutamaan


bahasa Indonesia sebuah kewajiban
 Sebagai representasi suatu warga
“Utamakan Bahasa Indonesia, Lestarikan
daerah, pelestarian bahasa daerah perlu
Bahasa Daerah, dan Kuasai Bahasa Asing”
dilakukan
 Sebagai representasi warga dunia,
penguasaan bahasa aing penting
Dengan kata lain,

Fokus bahasa Formal yaitu pengutamaan bahasa


Indonesia

Fokus bahasa Informal yaitu pengutamaan bahasa


Daerah dan dicampur dengan bahasa Asing

Pencampuran ini juga disebut dengan campur-kode


Referensi

2003 2019
Alwi, dkk. 2003. Tata Bahasa Baku Indonesia Sitorus, Jonter Pandapotan. 2019. Wawasan
Edisi Ketiga. Jakarta: Balai Pustaka. Dunia Kristen dan Ilmu Pengetahuan terhadap
Bahasa. Malang: Evernity.

Chaer, Abdul dan Leonie Agustina. 2014.


Sosiolinguistik Perkenalan Awal. Jakarta: Rineka
Cipta.

2014

Anda mungkin juga menyukai