BAHASA INDONESIA.
Disusun Oleh:
NPM/NIM : 2103100044
KELAS : A1 PAGI
Sampul summary
BAB I.
Pendahuluan ......................................................................................1
A. LatarBelakang ........................................................................1
B. Rumusan ................................................................................1
C. Tujuan.....................................................................................2
BAB II.
Pembahasan
BAB III.
Kesimpulan....................................................................................... 8
i
BAB I
PENDAHULUAN.
A .Latar Belakang.
Bahasa dapat pula berperan sebagai alat integrasi sosial sekaligus alat
adaptasi sosial, hal ini mengingat bahwa Bangsa Indonesia memiliki bahasa yang
majemuk.Selain bahasa majemuk ada pun bahasa gaul, yaitu bahasa yg sering di
gunakan para remaja untuk berkomunikasi (yang dimana bahasa nya di ubah-ubah
sedemikian rupa, sehingga hanya dapat di mengerti oleh mereka) dan sudah
hampir di gunakan oleh setiap remaja di Indonesia.Sebagai warga Indonesia kita
harus dapat memahami tatabahasa Indonesia yg baik yg benar.Ejaan merupakan
salah satu tatabahasa atau rambu-rambu tersebut.Sering kali ejaan bahasa di
Indonesia mengalami penggantian dari tahun ke tahun untuk mengikuti kemauan
zaman ke zaman.
B .Rumusan.
C .Tujuan.
2
BAB II.
PEMBAHASAN.
A.Pengertian Ejaan.
4
3. Ejaan Pembaharuan (1956-1961).
Pada kongres Bahasa Indonesia ke II yang di gelar pada tahun
1954 di Medan.Kongres ini sendiri di gagas oleh pemerintah Mohammad
Yamin,dalam kongkres ini membicarakan tentang perubahan sistem ejaan
untuk menyempurnakan ejaan sebelum nya.
4. Ejaam Melindo (1961-1967)
Ejaan ini terkenal pada akhir tahun 1959 yaitu pada perjanjian
Persahabatan Indonesia dengan Malaysia.Perubahan atau pembaruan ini di
lakukan karena terdapat beberapa kosa kata yang sangat menyulitkan
pembacaan nya atau penulisannya.Namun rencananya peresmian
perubahan ejaan ini gagal,di karena kan ada nya konfrontasi antara
Indonesia dengan Malaysia.
Konsep ejaan ini memperhatikan bahwa satu bunyi Bahasa yg
dapat di lambang kan dengan satu hurusf .Salah satu lambang huruf
tersebut adalah 'j' sebagai pengatur kata 'dj',huruf 'e' sebagai pengganti
huruf 'tj'.Contoh nya :
Sejajar sebagai kata ganti sedjadjar.
5
7. Ejaan Bahasa Indonesia (2015-sekarang).
Walaupun Ejaan Bahasa Indonesia sudah banyak mengalami
perubahan atau pun pembaharuan, pemerintah tetap mengupayakan
pembenahan Ejaan Bahasa Indonesia kembali yang melalui Badan
Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Indonesia. Pasalnya, pemerintah
meyakini bahwa ejaan merupakan salah satu aspek penting dalam
pemakaian Bahasa Indonesia yang benar.Kemudian pada masa
pemerintahan Joko Widodo dan Anies Baswedan sebagai Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia pembaharuan Ejaan
tersebut di resmi kan.Latar belakang diresmikan ejaan baru ini adalah
karena perkembangan pengetahuan, teknologi, dan seni sehingga
pemakaian bahasa Indonesia semakin luas. Ejaan ini menyempurnakan
EYD, terutama dalam hal penambahan diftong, penggunaan huruf kapital,
dan cetak tebal.
Ada pun ketentuan yang terdapat di dalam Ejaan Bahasa Indonesia
tersebut, antara lain:
Penambahan huruf vokal diftong. Pada EYD, huruf diftong
hanya tiga yaitu ai, au, ao, sedangkan pada EBI, huruf
diftong ditambah satu yaitu ei (misalnya pada kata geiser
dan survei).
Lafal huruf “e” menjadi tiga jenis. Contohnya seperti pada
lafal: petak, kena, militer.
Penggunaan huruf tebal. Dalam EYD, fungsi huruf tebal
ada tiga, yaitu menuliskan judul buku, bab, dan
semacamnya, mengkhususkan huruf, serta menulis lema
atau sublema dalam kamus. Dalam EBI, fungsi ketiga
dihapus. Penulisan cetak tebal untuk menegaskan bagian
tulisan yang sudah ditulis miring, dan bagian-bagian
karangan seperti judul, bab, dan subbab.
Penggunaan huruf kapital. Pada EYD tidak diatur bahwa
huruf kapital digunakan untuk menulis unsur julukan,
sedangkan dalam EBI, unsur julukan tidak diatur ditulis
dengan awal huruf kapital. Huruf kapital pada nama
julukan seseorang, contohnya: Pak Haji Bahrudin.
Tanda elipsis (...) digunakan dalam kalimat yang tidak
selesai dalam dialog..
6
8. PUEBI 2021.
PUEBI adalah singkatan dari Pedoman Umum Ejaan Bahasa
Indonesia. PUEBI merupakan pengganti dari EYD atau Ejaan Yang
Disempurnakan.Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa,
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Badan
Bahasa, Kemendikbudristek), mengukuhkan Pedoman Umum Ejaan
Bahasa Indonesia (PUEBI) sebagai pedoman penggunaan bahasa
Indonesia yang baik dan benar melalui Keputusan Kepala Badan
Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Nomor 0321/I/BS.00.00/2021.
Penetapan kaidah bahasa melalui keputusan Kepala Badan Bahasa itu
merupakan prosedur yang lebih ringkas, sederhana, dan singkat, sehingga
hasil pembakuan dan kodifikasi kaidah bahasa dapat segera digunakan dan
dimanfaatkan masyarakat. Penetapan ini dilakukan untuk menyikapi
perkembangan bahasa dan kebutuhan pengguna bahasa, karena
pemutakhiran kaidah bahasa harus direspons dengan cepat. Pembakuan
dan kodifikasi kebahasaan terdiri atas berbagai bidang. PUEBI ini
merupakan salah satu dari hasil pembakuan dan kodifikasi yang
menyangkut tata aksara,” ujar Aminudin dalam Taklimat Media.
Penerbitan keputusan ini sesungguhnya untuk memfasilitasi para
pengguna bahasa Indonesia supaya tidak terjadi kekosongan hukum.
Berdasarkan saran dari berbagi pihak, diberlakukanlah yang ada (PUEBI)
terlebih dahulu. Nanti, jika ada tambahan-tambahan baru, perubahannya
dilakukan pada kurun waktu selanjutnya,” jelas Aminudin. Contoh-contoh
dalam bahasa daerah yang dalam PUEBI sebelumnya masih dicetak
miring, kemudian tidak lagi dicetak miring karena kata tersebut sudah
masuk sebagai bahasa Indonesia. Pada PUEBI yang diterbitkan tahun
2015, kata ‘sowan’ masih dicetak miring karena kata itu masih menjadi
bahasa Jawa dan belum masuk KBBI. Sekarang kata ‘sowan’ tidak dicetak
miring karena kata tersebut sudah masuk ke dalam KBBI,” katanya.
7
BAB III.
KESIMPULAN.
8
Daftar Pustaka
https://www.kemdikbud.go.id/main/blog/2021/09/merespons-dinamika-
kebahasaan-puebi-dikukuhkan-melalui-keputusan-kepala-badan-bahasa
https://www.scribd.com/doc/291103781/fungsi-ejaan