Anda di halaman 1dari 11

PERKEMBANGAN EJAAN

BAHASA INDONESIA.

DOSEN :Edy Suprayento,S.Pd,M.Pd.

Disusun Oleh:

NAMA :SHINTA INDAH WARDHANA.

NPM/NIM : 2103100044

KELAS : A1 PAGI

PRODI : ADMINISTRASI PUBLIK

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK.


DAFTAR ISI.

Sampul summary

Dafta isi ................................................................................................i

BAB I.

Pendahuluan ......................................................................................1

A. LatarBelakang ........................................................................1
B. Rumusan ................................................................................1
C. Tujuan.....................................................................................2

BAB II.

Pembahasan

A. Pengertian Perkembangan Ejaan Bahasa Indonesia..............3


B. Fungsi Ejaan dalam Bahasa Indonesia....................................3
C. Perkembangan Ejaan Bahasa Indonesia.................................4
1. Ejaan Van Ophuijsen (1901-1947).............................4
2. Ejaam Republik (1947-1956)..................................... 4
3. Ejaan Pembaharuan (1956-1961). )........................... 5
4. Ejaam Melindo (1961-1967)...................................... 5
5. Ejaan baru (1967-1972)............................................. 5
6. Ejaan EYD (1972-2015)........................................... 5
7. Ejaan Bahasa Indonesia (2015)................................. 6
8. PUEBI 2021.............................................................. 8

BAB III.

Kesimpulan....................................................................................... 8

Daftar Pustaka ................................................................................. 9

i
BAB I

PENDAHULUAN.

A .Latar Belakang.

Bahasa merupakan alat komunikasi yg di gunakan setiap manusia untuk


dapat berinteraksi ke sesama manusia lainnya.Bahasa mempunyai sistem lambang
bunyi yang berasal dari ucapkan manusai atau pun mulut manusia.Bahasa juga
mempunyai peran penting dalam kehidupan,karena bahasa sudah menjadi alat
komunikasi bagi manusia.Selain di gunakan sebagai alat komunikasi langsung
atau pun tidak langsung,bahasa juga dapat di gunakan dalam bentuk komunikasi
tulisan,yang di di tulis melalu tulisan seseorang.Bahasa berfungsi sebagai salah
satu alat atau media penyampaian yg baik dan tepat.Dengan ada fungsi bahasa
tersebut masyarakat dapat menggunakan bahasa sebaga alat komunikasi atau pun
penyampaian yg baik dan tepat.

Bahasa dapat pula berperan sebagai alat integrasi sosial sekaligus alat
adaptasi sosial, hal ini mengingat bahwa Bangsa Indonesia memiliki bahasa yang
majemuk.Selain bahasa majemuk ada pun bahasa gaul, yaitu bahasa yg sering di
gunakan para remaja untuk berkomunikasi (yang dimana bahasa nya di ubah-ubah
sedemikian rupa, sehingga hanya dapat di mengerti oleh mereka) dan sudah
hampir di gunakan oleh setiap remaja di Indonesia.Sebagai warga Indonesia kita
harus dapat memahami tatabahasa Indonesia yg baik yg benar.Ejaan merupakan
salah satu tatabahasa atau rambu-rambu tersebut.Sering kali ejaan bahasa di
Indonesia mengalami penggantian dari tahun ke tahun untuk mengikuti kemauan
zaman ke zaman.

B .Rumusan.

Berdasarkan latar belakang yang telah di sampaikan di atas,bahwa dapat di


rumaskan beberapa masalah yg akan di pecahkan diantara yaitu .

A.Apa pengertian Ejaan.?

B.Apa Fungsi ejaan dalam Bahasa Indonesia?

C.Apa saja Perkembangan Ejaan Bahasa Indonesia.

1. Ejaan Van Ophuijsen (1901-1947)


2. Ejaam Republik (1947-1956).
3. Ejaan Pembaharuan (1956-1961).
4. Ejaam Melindo (1961-1967)
1
5. Ejaan baru (1967-1972).
6. Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan (EYD) (1972-2015).
7. Ejaan Bahasa Indonesia (2015)
8. PUEBI 2021.

C .Tujuan.

Bertujuan untuk mengetahui dan mempelajari bagaimana sejarah


Perkembangan Ejaan Bahasa Indonesia.

2
BAB II.

PEMBAHASAN.

A.Pengertian Ejaan.

Ejaan adalah suatu aturan tulis menulis dalam Bahasa Indonesia.Ejaan


dapat di arti kan dalam ke seluruh nya adalah suatu peraturan tentang bagaimana
cara kita melambangkan suatu bunyi-bunyi unjaran dan bagaimana suatu
hubungan antara lambang tersebut (suatu pemisahan atau penggabungan dalam
suatu bahasa).Ada pun ejaan secara teknis,yaitu suatu aturan tulis menulis dalam
suatu bahasa yang sangat berhubungan dengan penulis huruf , pemakaian huruf,
penulisan kata, penulis unsur ,serapan dan pemakaian tanda baca.

Ejaan juga dapet di arti sebagai seperangkat aturan-aturan yang cara


menuliskan bahasa dengan menggunakan huruf ,kata dan tanda baca sebagai
sarananya.Mengeja adalah suatu kebiasaan atau kegiatan melafalkan suatu
huruf,suku kata,atau kata .Ejaan merupakan suatu kaidah yang harus kita patuhi
oleh pemakaian bahasa demi keteraturan dan kesenangan bentuk tulisan terutama
dalam bahasa tulis.Dapat kita lihat bahwasannya ejaan itu sendiri banyak arti dan
pengertian nya.

B.Fungsi Ejaan dalam Bahasa Indonesia.

Fungsi ejaan dalam suatu rangka menunjang pembakuan suatu bahasa


,baik yang mengangkut pembakuan tata bahasa mau pun kosa kata dan
peristilahan,ejaan mempunyai fungsi yang sangat cukup penting.Oleh karena
itu,pembakuan ejaan itu perlu di beri prioritas lebih dahulu.Dalam suatu hubungan
itu ejaan antara lain, berfungsi sebagai.

1. Landasan pembakuan tata bahasa.


2. Suatu alat penyaring masuknya unsur-unsur bahasa lain ke dalam bahasa
indonesia .
3. Landasan pembakuan kosa kata dan peristilahan.
4. 4.Membantu pemahaman pembaca dalam mencerna suatu informasi.
5. Pembakuan ejaan apa bila telah dalam
6. pelaksanaan, pembakuan aspek-aspek ke bahasaan yang lain pun dapat di
tunjang dengan ke berhasilan itu,terutama jika segenap pemakaian bahasa
yang sangat bersangkutan telah menaati segala ke tentuan yang telah
terdapat di dalam buka pendoman.
3
C. Perkembangan Ejaan Bahasa Indonesia.

Sejara perkembangan ejaan Bahasa Indonesia di awali dengan di tetapkan


nya Ejaan Van Ophuijsen.Tak lama dari tetapan tersebut muncul lah beberapa
pembaruan ejaan yang di ubah oleh pemerintah,mulai dari Ejaan Republik 1947
atau pun ejaan Soewandi,Ejaan Pembaharuan 1957,Ejaan Melindo 1959,Ejaan
yang di sempurnakan (EyD ) 1972,Ejaan Bahasa Indonesia (EBI) 2015,Ejaan baru
1967,dan ejaan PUEBI.Berikut beberapa ulasan Sejarah ejaan Bahasa Indonesia
dan perkembangan Bahasa Indonesia antar lain:

1. Ejaan Van Ophuijsen (1901-1947)


Sejarah ejaan ini di awali dengan di tetapkan ejaan Van Ophuijsen
pada tahun 1901,Yang dimana ejaan ini menggunakan huruf latin dan
sistem ejaannya ejaan Bahasa Belanda yang di ciptakan oleh Cherles
A.van Opshuijsen .Ejaan ini biasa di gunakan untuk menuliskan kata-kata
Melayu menurut model yang telah di mengerti oleh orang Belanda, yaitu
menggunakan huruf latin dna bunyi yang mirip dengan tuturan Belanda
antara lain.
 Huruf 'j' yang di gunakan untuk menuliskan kata-kata Jang
panah,Sajang.
 Huruf 'oe' untuk menuliskan kata-kata itoe,lemper.

2. Ejaam Republik (1947-1956).


Ejaan ini sendiri berlaku sejak tanggal 17 Meret 1947.Pada saat itu
pemerintah berkeinginan untuk mengubah ejaan Van Ophuijsen atau lebih
tepatnya ingin menyempurnakan ejaan tersebut.Pada kongres Bahasa
Indonesia I, yaitu pada tahun 1938 di Solo.Kongres ini menghasilkan
ketentuan ejaan yang baru yang di sebut dengan Ejaan Republik/Ejaan
Soewandi.Dimana dalam perubahan tersebut terdapat perubahan di bagian
penggunaan ftong (gabungan dua huruf vokal) ke yang di ganti kan
menjadi huruf u,dan di hapuskan nya tanda apostrof . Kemudian tandan
apostrof tersebut diganti dengan huruf k atau tidak di tulis sama
sekali.Sebagai contoh :
 Jum'at menjadi Jumat.
 Ra'yat menjadi Rakyat.

4
3. Ejaan Pembaharuan (1956-1961).
Pada kongres Bahasa Indonesia ke II yang di gelar pada tahun
1954 di Medan.Kongres ini sendiri di gagas oleh pemerintah Mohammad
Yamin,dalam kongkres ini membicarakan tentang perubahan sistem ejaan
untuk menyempurnakan ejaan sebelum nya.
4. Ejaam Melindo (1961-1967)
Ejaan ini terkenal pada akhir tahun 1959 yaitu pada perjanjian
Persahabatan Indonesia dengan Malaysia.Perubahan atau pembaruan ini di
lakukan karena terdapat beberapa kosa kata yang sangat menyulitkan
pembacaan nya atau penulisannya.Namun rencananya peresmian
perubahan ejaan ini gagal,di karena kan ada nya konfrontasi antara
Indonesia dengan Malaysia.
Konsep ejaan ini memperhatikan bahwa satu bunyi Bahasa yg
dapat di lambang kan dengan satu hurusf .Salah satu lambang huruf
tersebut adalah 'j' sebagai pengatur kata 'dj',huruf 'e' sebagai pengganti
huruf 'tj'.Contoh nya :
 Sejajar sebagai kata ganti sedjadjar.

5. Ejaan baru (1967-1972).


Pembaharuan Ejaan ini di adakan pada tahun 1967,dimana
merupakan kelanjutan dari Ejaan Melindo yang gagal diresmikan pada
saat itu. Ada pun huruf vokal dalam ejaan ini terdiri dari: i, u, e, ə, o, a.
Dalam ejaan ini, istilah-istilah asing sudah mulai diserap seperti: extra →
ekstra; qalb → kalbu; guerilla → gerilya.

6. Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan (EYD) (1972-2015).


Sejak tanggal 23 Mei 1972 hingga 2015 Ejaan Bahasa Indonesia
ini sudah di berlakukan yaitu sejak masa menteri Mashuri Shaleh.Pada
saat pembaharuan atau pun penyempurnaan nya ejaan Bahasa,Ejaan
Bahasa Indonesia ini mengalami dua kali pengganti yaitu pada tahun 1987
dan 2009.Ada pun ruang lingkup ejaan ini yaitu
 Pemakaian huruf.
 Penulisan huruf
 Penulisan kata
 Penulisan unsur serapan
 Pemakaian kata besar.

5
7. Ejaan Bahasa Indonesia (2015-sekarang).
Walaupun Ejaan Bahasa Indonesia sudah banyak mengalami
perubahan atau pun pembaharuan, pemerintah tetap mengupayakan
pembenahan Ejaan Bahasa Indonesia kembali yang melalui Badan
Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Indonesia. Pasalnya, pemerintah
meyakini bahwa ejaan merupakan salah satu aspek penting dalam
pemakaian Bahasa Indonesia yang benar.Kemudian pada masa
pemerintahan Joko Widodo dan Anies Baswedan sebagai Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia pembaharuan Ejaan
tersebut di resmi kan.Latar belakang diresmikan ejaan baru ini adalah
karena perkembangan pengetahuan, teknologi, dan seni sehingga
pemakaian bahasa Indonesia semakin luas. Ejaan ini menyempurnakan
EYD, terutama dalam hal penambahan diftong, penggunaan huruf kapital,
dan cetak tebal.
Ada pun ketentuan yang terdapat di dalam Ejaan Bahasa Indonesia
tersebut, antara lain:
 Penambahan huruf vokal diftong. Pada EYD, huruf diftong
hanya tiga yaitu ai, au, ao, sedangkan pada EBI, huruf
diftong ditambah satu yaitu ei (misalnya pada kata geiser
dan survei).
 Lafal huruf “e” menjadi tiga jenis. Contohnya seperti pada
lafal: petak, kena, militer.
 Penggunaan huruf tebal. Dalam EYD, fungsi huruf tebal
ada tiga, yaitu menuliskan judul buku, bab, dan
semacamnya, mengkhususkan huruf, serta menulis lema
atau sublema dalam kamus. Dalam EBI, fungsi ketiga
dihapus. Penulisan cetak tebal untuk menegaskan bagian
tulisan yang sudah ditulis miring, dan bagian-bagian
karangan seperti judul, bab, dan subbab.
 Penggunaan huruf kapital. Pada EYD tidak diatur bahwa
huruf kapital digunakan untuk menulis unsur julukan,
sedangkan dalam EBI, unsur julukan tidak diatur ditulis
dengan awal huruf kapital. Huruf kapital pada nama
julukan seseorang, contohnya: Pak Haji Bahrudin.
 Tanda elipsis (...) digunakan dalam kalimat yang tidak
selesai dalam dialog..

6
8. PUEBI 2021.
PUEBI adalah singkatan dari Pedoman Umum Ejaan Bahasa
Indonesia. PUEBI merupakan pengganti dari EYD atau Ejaan Yang
Disempurnakan.Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa,
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Badan
Bahasa, Kemendikbudristek), mengukuhkan Pedoman Umum Ejaan
Bahasa Indonesia (PUEBI) sebagai pedoman penggunaan bahasa
Indonesia yang baik dan benar melalui Keputusan Kepala Badan
Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Nomor 0321/I/BS.00.00/2021.
Penetapan kaidah bahasa melalui keputusan Kepala Badan Bahasa itu
merupakan prosedur yang lebih ringkas, sederhana, dan singkat, sehingga
hasil pembakuan dan kodifikasi kaidah bahasa dapat segera digunakan dan
dimanfaatkan masyarakat. Penetapan ini dilakukan untuk menyikapi
perkembangan bahasa dan kebutuhan pengguna bahasa, karena
pemutakhiran kaidah bahasa harus direspons dengan cepat. Pembakuan
dan kodifikasi kebahasaan terdiri atas berbagai bidang. PUEBI ini
merupakan salah satu dari hasil pembakuan dan kodifikasi yang
menyangkut tata aksara,” ujar Aminudin dalam Taklimat Media.
Penerbitan keputusan ini sesungguhnya untuk memfasilitasi para
pengguna bahasa Indonesia supaya tidak terjadi kekosongan hukum.
Berdasarkan saran dari berbagi pihak, diberlakukanlah yang ada (PUEBI)
terlebih dahulu. Nanti, jika ada tambahan-tambahan baru, perubahannya
dilakukan pada kurun waktu selanjutnya,” jelas Aminudin. Contoh-contoh
dalam bahasa daerah yang dalam PUEBI sebelumnya masih dicetak
miring, kemudian tidak lagi dicetak miring karena kata tersebut sudah
masuk sebagai bahasa Indonesia. Pada PUEBI yang diterbitkan tahun
2015, kata ‘sowan’ masih dicetak miring karena kata itu masih menjadi
bahasa Jawa dan belum masuk KBBI. Sekarang kata ‘sowan’ tidak dicetak
miring karena kata tersebut sudah masuk ke dalam KBBI,” katanya.

7
BAB III.

KESIMPULAN.

Dari pembahasan yang telah di bahas di at asdapat di simpulkan bahwa


Ejaan suatu aturan lambang penulisan dalam Bahasa Indonesia.Dan banyak
perubahan atau pembaharuan yang telah di lakukan oleh pemerintah untuk
penyempurnakan Bahasa Indonesia yg sempurna.Pembahasna tersebut juga dapat
kita simpulkan kan bahwasannya.

1) Pada tahun 1901 telah di lakukan pembakuan ejaan Bahasa


Indonesia yang pertama kali nya yang di kenal dengan Ejaan Van
Ophuijsen.
2) Pada tanggal 17 Maret 1947 Pemerintah memperbaharui Ejaan Van
Ophuijsen lebih sempurna lagi,lewat kongres Bahasa Indonesia
yang di adakan oleh menteri Mr.Soewandi.
3) Kemudian Ejaan Malindo yang merupakan perubahan
penyempurnaan ejaan yang ke 3,yang merupakan konsep bersama
yang memperlihatkan suatu bunyi lambang-lambang dengan satu
huruf yang telah di tetapkan .
4) Ejaan pembaharuan yang merupakan lanjutkan dari Pembaharuan
yang sebelum nya pada tahun 1967.
5) Setelah lewatii beberapa pembaruan atau penyempurnaan maka
pada tahun 2015 Ejaan yang telah di sempurnakan di lakukan
kembali menjadi salah satu pedoman Umum Ejaan Bahasa
Indonesia.
6) Pada pendoman Bahasa Indonesia ( PUEBI) telah terdapat
penambahan huruf Vokal di ftong dan pengurangan fungsi
penggunaan Huruf Tebal.

8
Daftar Pustaka

Putri, Vanya Karunia Mulia.2021."Ejaan: Pengertian, fungsi penulisan dan


pemakaian."
https://www.kompas.com/skola/read/2021/06/30/115052769/ejaan-
pengertian-fungsi-penulisan-dan-pemakaiannya.
diakses pada 08 November 2021 pukul 11:24.

-Posted, Habib faris.2021."Ejaan Bahasa Indonesia-Pengertian,


Fungsi,Tujuan dan Latar
Belakang"
https://kabarkan.com/ejaan-bahasa-indonesia/
di akses pada 08 November 2021 pukul 12:05.

-Anggraini,S.Sos.2021."Perkemahan Bahasa Indonesia"


https://perpus.jatengprov.go.id/2016-05-22-03-10-29/2016-05-22-03-17-
37/9-berita/1687-perkembangan-ejaan-bahasa-indonesia-ebi-2
diakses pada 08 November 2021 pukul 12:30.

-Teguh,Irfan.2021."Ejaan Yang di Sempurnakan dan Sejarah


Pembaharuan Bahasan Indonesia.
https://tirto.id/ejaan-yang-disempurnakan-sejarah-pembakuan-bahasa-
indonesia-ed8U
diakses pada 08 November 2021 pukul 12:45.

-Aditya,Rifah.2020."Sejarah Ejaan Bahasa Indonesia dan Perkembangan".


https://www.suara.com/news/2020/12/02/202020/sejarah-ejaan-bahasa-
indonesia-dan-perkembangannya?page=all
di akses pada 08 November 2021 pukul 13:00.

https://www.kemdikbud.go.id/main/blog/2021/09/merespons-dinamika-
kebahasaan-puebi-dikukuhkan-melalui-keputusan-kepala-badan-bahasa

https://www.scribd.com/doc/291103781/fungsi-ejaan

Anda mungkin juga menyukai