Anda di halaman 1dari 10

TUGAS PUBLIC SPEAKING

“Menganalisis 3 Tokoh Public Speaking”

Dosen Pengampu:
Nurdahlia,S.Pd.,M.K.M.

Disusun Oleh:
Alisyah Tri Hapsari (P3.73.24.3.22.002)
Muthia Alfarena Fauziah (P3.73.24.3.22.027)
Wiji Nur Utami (P3.73.24.3.22.043)

PROGRAM STUDI TERAPAN PROMOSI KESEHATAN


POLTEKKES KEMENKES JAKARTA 3
TAHUN AKADEMIK 2022/2023
TUGAS MENGANALISIS 3 PUBLIK SPEAKER TERKENAL
 Najwa Shihab (Indonesia)

Najwa Shihab adalah seorang jurnalis, presenter, dan aktivis ternama asal Indonesia. Najwa
Shihab lahir pada tanggal 16 September 1977 di Makassar, Sulawesi Selatan, Indonesia.
Dia adalah putri dari Quraish Shihab, mantan Menteri Agama Indonesia, dan Fatmawaty
Assegaf. Najwa Shihab dikenal dengan kecerdasan dan kemampuan berpikir kritisnya yang ia
tunjukkan saat menjadi presenter di acara bincang-bincang "Mata Najwa". Ia juga merupakan
aktivis yang vokal terhadap isu keadilan sosial di Indonesia. Selain kiprahnya di televisi,
Najwa Shihab adalah salah satu pendiri Narasi TV, sebuah perusahaan konten digital yang
bertujuan untuk menginspirasi generasi muda dan meningkatkan kesadaran tentang isu-isu
sosial di Indonesia. Najwa Shihab telah menerima beberapa penghargaan atas kiprahnya,
antara lain Young Global Leader (YGL) 2011 dari World Economic Forum (WEF) dan Asian
Television Awards (ATA) 2011 Pemenang Kedua atau Highly Commended - Best Current
Affairs Presenter dalam acara" Mata Najwa" di Metro TV.
Najwa Shihab menikah dengan Ibrahim Sjarief Assegaf, dan mereka memiliki dua anak
bersama. Najwa Shihab adalah sosok yang sangat dihormati di Indonesia yang telah
memberikan kontribusi signifikan terhadap jurnalisme, aktivisme, dan keadilan sosial.

Najwa Shihab dianggap sebagai pembicara publik yang baik karena beberapa alasan
berikut:
1. Persiapan: Najwa Shihab selalu mengutamakan persiapan matang sebelum berbicara di
depan umum. Hal ini memastikan bahwa dia mendapat informasi yang baik dan percaya diri
saat menyampaikan pidatonya.
2. Gaya tajam dan berani: Gaya komunikasi Najwa Shihab yang tajam, berani, dan tegas
membuat pidatonya menarik dan berwibawa
3. Penggunaan logos, ethos, dan pathos yang efektif: Pidato Najwa Shihab efektif karena
menggunakan logos (logika), ethos (kredibilitas), dan pathos (emosi) secara seimbang
4. Percaya diri: Najwa Shihab memancarkan rasa percaya diri saat berbicara di depan umum,
sehingga pidatonya lebih berdampak
5. Pertimbangan etis: Najwa Shihab dikenal karena pertimbangan etisnya saat menyampaikan
pidato, yang menjadikan pidatonya kredibel dan dapat dipercaya.
6. Latihan: Najwa Shihab percaya bahwa latihan membuat sempurna, dan dia melatih
pidatonya untuk memastikan bahwa pidatonya tersampaikan dengan baik.
Secara keseluruhan, keterampilan berbicara di depan umum Najwa Shihab sangat dihormati
di Indonesia, dan ia dianggap sebagai panutan bagi calon pembicara publik.

Kelemahan atau kekurangan Najwa Shihab dalam public Speaking:


Najwa Shihab adalah pembicara publik yang terampil, tapi seperti orang lain, dia juga
memiliki kelemahan. Sayangnya, belum ada informasi detail mengenai kelemahan spesifik
Najwa sebagai pembicara publik. Namun, berdasarkan gaya komunikasinya, ada beberapa hal
yang perlu ditingkatkan:

1. Penggunaan rima yang berlebihan: Meskipun penggunaan rima yang dilakukan Najwa
telah menjadi ciri khasnya dalam menyampaikan berita, hal tersebut dapat mengganggu
sebagian audiens dan mungkin tidak cocok untuk semua jenis topik.

2. Kurangnya humor: Gaya komunikasi Najwa umumnya serius dan lugas, yang mungkin
tidak menarik bagi semua audiens. Menambahkan humor pada pidatonya dapat membuatnya
lebih menarik dan memikat.

3. Kurangnya variasi nada: Nada suara Najwa umumnya tegas dan berwibawa, sehingga
mungkin tidak cocok untuk semua topik. Menambahkan variasi dalam nada dapat membuat
pidatonya lebih menarik dan menarik bagi audiens yang berbeda.

Cara Najwa Shihab mengatasinya :


Dalam artikel Terpantau, tips Najwa Shihab berbicara di depan umum antara lain percaya
diri, fokus pada pembicara daripada audiens, dan berlatih. Dalam artikel Terpantau, tips
Najwa Shihab berbicara di depan umum antara lain percaya diri, fokus pada pembicara
daripada audiens, dan berlatih.

 Pandji Pragiwaksono (Indonesia)

Biodata pandji Pragiwaksono


Pandji Pragiwaksono Wongsoyudo, S.Sn. (lahir 18 Juni 1978) adalah aktor, pelawak tunggal,
presenter, penulis, rapper, penyiar radio, dan sutradara Indonesia. Ia tercatat sebagai
mahasiswa Desain Produk, Jurusan Desain, Fakultas Seni Rupa dan Desain di Institut
Teknologi Bandung. Pandji lahir di Singapura dari ayah berdarah Jawa dan ibu berdarah
Palembang. Keluarga Pandji pindah dari Jakarta ke Singapura di awal tahun 1970an karena
ayah Pandji bekerja di sebuah kontraktor minyak bumi di Singapura. Sedangkan ibunya
adalah seorang bankir. Pandji memulai kariernya sebagai penyiar radio di Hard Rock FM
Bandung dari tahun 2001 sampai dengan 2003 bersama Tike Priatnakusumah. Kemudian
pindah ke Jakarta, ia tetap menjadi penyiar Hard Rock di Jakarta selama tujuh
tahun,kemudian ia terkenal karena kolaborasinya bersama Steny Agustaf

Pandji Pragiwaksono dikenal sebagai public speaker yang mampu berbicara di


berbagai bidang dengan teknik komunikasi yang baik dan benar. Ia juga memiliki gaya
bicara yang khas dan menarik, yaitu gaya bicara yang merdeka.
1. Apa itu gaya bicara merdeka? Menurut Pandji Pragiwaksono
gaya bicara merdeka adalah gaya bicara yang tidak terikat oleh aturan-aturan baku atau
standar yang ada di masyarakat. Gaya bicara merdeka adalah gaya bicara yang bebas
berekspresi sesuai dengan diri sendiri.
Berikut ini adalah beberapa poin penting yang bisa kita pelajari dari konsep itu tersebut:
- Pertama, Mengenal diri sendiri.
Kita harus tahu siapa kita, apa tujuan kita, apa kelebihan dan kekurangan kita, apa minat dan
bakat kita, apa nilai-nilai dan prinsip hidup kita. Dengan mengenal diri sendiri, kita bisa
menentukan tema-tema yang ingin kita sampaikan dan cara-cara yang sesuai dengan karakter
kita.
-Kedua, Mengenal penonton.
Kita harus tahu siapa mereka, apa latar belakang mereka, apa kebutuhan dan harapan mereka,
apa tantangan dan masalah mereka. Dengan mengenal penonton, kita bisa menyesuaikan
materi dan penyampaian kita agar relevan dan bermanfaat bagi mereka.
- Ketiga, Mengenal konteks.
Kita harus tahu kapan waktu kita berbicara, dimana lokasi kita berbicara, bagaimana suasana
atau atmosfer tempat kita berbicara. Dengan mengenal konteks, kita bisa memilih metode dan
media yang tepat untuk mendukung pesan kita.
- Keempat, Mengembangkan materi.
Kita harus tahu apa pokok-pokok bahasan yang ingin kita sampaikan, apa argumen atau bukti
yang mendukung bahasan kita, apa sumber-sumber informasi yang valid dan kredibel yang
bisa kita gunakan. Dengan mengembangkan materi, kita bisa membuat struktur yang kita
butuhkan. Namun, perlu diingat bahwa gaya bicara merdeka bukan berarti asal bicara tanpa
memperhatikan etika dan norma yang berlaku.

Gaya bicara merdeka juga bukan berarti tidak mau belajar dari orang lain atau tidak mau
menerima kritik dan saran yang membangun. Hal ini berarti gaya bicara yang menghargai diri
sendiri sekaligus menghargai orang lain.

2. Pandji Pragiwaksono memiliki pengalaman tidak enak saat masih sekolah


Kayaknya semua pengalaman hidup saya di sekolah tidak ada yang baik deh. Bayangkan
saja, dari SD sampai SMA, ranking saya paling bawah. Selama itu juga momen-momen
dipalak, lalu momen-momen berantem. Pokoknya buruk semua pengalamannya. Dulu saya
sekolah di SMP 29 yang rusuh banget. Pakai telepon umum saja harus dicek dulu karena suka
diludahi. Jadi kalau kita pakai bakal jijik banget. Waktu TK juga pernah naksir cewek
namanya Gita, sepanjang SD naksir diam-diam, sampai nembak, eh gagal. Di SMP tadi
sempat menembak lima cewek dan gagal semua. Saya baru pacaran saat kelas 3 SMA dan
pacar saya kelas 1. Saat jadian, dia bertanya,“kamu sudah berapa kali pacaran?” Saya jawab
“belum pernah” dan diketawain. Lalu saya bertanya, “memang kamu sudah berapa kali?”
Dia jawab “tiga kali”. Lalu saya bilang, “banyak juga ya tiga kali?” Eh, belakangan kemudian
dia bilang, “sebenarnya sih aku udah lima kali pacaran, tapi karena kamu belum pernah
jadian, jadi aku takut sama kamu, kasihan. Hahahaha…” Jadi sebenarnya tidak ada momen
yang baik. Makanya saya tidak pernah ingin kembali ke masa-masa itu.
Namun dengan adanya pengalaman itu pandji Pragiwaksono menggunakan nya sebagai
bahan untuk stand-up comedy "Iya, bisa dijadikan duit sekarang [tertawa]"

3. Pengalaman pandji Pragiwaksono yang gagal membawakan stand-up comedy


Gue pernah manggung di tahun 2012, di Sasana Budaya Ganesa ITB, istri gue juga nonton
pada waktu itu, live di TV, gue stand-up komedi selama 5 menit….selama durasi 5 menit itu
gue gagal total. Bukan saja orang gak ketawa, gue disorakin suruh turun dan diteriakin kata-
kata kasar. Karena gue anggap remeh job itu, jadi gue gak prepare and I didn’t do my
research. Padahal itu acara “Penarikan Undian Nomor Pemilihan Gubernur Jawa Barat”. Jadi
audiencenya rada ganas dan tidak seperti biasanya. Gini, waktu gue menuju ke tempat itu gue
tuh banyak lewatin Bistro…”Bistro ini sudah dekat”….terus “Bistro ini sudah dekat”…terus-
terusan…jadi gue pikir kalo bikin bistro namanya Kiamat kan jadi seru…berarti kan bakal
ada kalimat “Kiamat udah deket” kan mestinya lucuuu!. Wah ternyata pada saat kalimat itu
gue sebut di Stand-up, perkataan pertama yang gue denger dari audience “CURAAANGG!”.
Gue diteriakin, disumpahin, dimaki-in…langsung tuh dari titik itu habis gue…tenggorokan
kering, keringat dingin keluar. Pas gue turun panggung, semua orang pada kasian gitu sama
gue… Salah gue itu “Kiamat sudah deket” adalah filmnya Deddy Mizwar, jadi orang pikir
gue pro dia, makanya dibilang curang (pada saat itu memang Deddy Mizwar mencalonkan
diri sebagai Wakil Gubernur Jawa Barat).

“Jadi, bongkar dulu paradigma kalau bicara di depan umum itu harus sesempurna Presiden
Soekarno. Suaranya mesti bagus, tidak ngos-ngosan dan tidak ada kata yang salah ucap,”
ujarnya di gelar wicara virtual yang diselenggarakan oleh Terang Jakarta, Jumat (19/6/2020).

4. Ketakutan dan kekurangan pandji Pragiwaksono


- Ketakutannya yaitu, takut tidak diterima, dianggap tidak menarik atau membosankan.
Padahal, menurut pria kelahiran Singapura tahun 1979 itu, public speaker yang baik hanya
satu. Yakni, ketika bicara, audiens atau pendengarnya memahami maksud dari materi yang
dia sampaikan.
- Sementara grogi atau gugup yang kerap hinggap saat di atas panggung, masih berdasarkan
pengalaman Pandji, umumnya karena kita tidak disiplin untuk fokus pada materi yang ingin
disampaikan. “Ini permasalahan yang sering terjadi di kalangan komika,” katanya.
Tiba-tiba kehilangan fokus, lalu terlintas kekhawatiran “Eh, kira-kira mereka mengerti atau
enggak, ya?” Atau, lengah pada saat mendapatkan respons tak terduga dari penonton seperti
mereka tertawa dan bertepuk tangan.
Alhasil, public speaker kehilangan kata untuk merangkai kalimat berikutnya.

5. Nah, untuk isu ini, Pandji punya tips.


- Perbanyaklah berlatih membaca buku tapi dengan suara lantang. “Ketika kalimat yang ada
di buku itu kita baca dengan suara keras, telinga akan merekam. Otomatis kita memiliki
perbendaharaan kata yang semakin banyak,” ujarnya.
- Cari Korelasi
Adapun teknik komunikasi yang harus diperhatikan saat berbicara di depan umum, menurut
Pandji, yang paling utama adalah memiliki rasa empati. “Kalau enggak begitu, kita akan
tampak seperti robot,” katanya.
Tak kalah penting, lakukan persiapan mulai dari materi sampai memastikan usia dan karakter
audiens yang akan dihadapi agar kita dapat menemukan formula yang tepat saat melakukan
pendekatan. Untuk dapat berinteraksi, kuncinya tiga;
a) Pertama, cari korelasi.
b) Kedua miliki wawasan atau gambaran untuk memahami kondisi dan karakter audiens
c) Ketiga, samakan bahasa untuk mendekatkan ikatan.

- Hindari berbicara hanya berpaku pada teks. “Kalau memang harus begitu, arahkan sesekali
pandangan kita kepada audiens untuk memberi kesan kita memerhatikan mereka,” ujarnya.
a) Ketika melakukan pendekatan, sesuaikan dengan audiensnya. Saat berbicara di hadapan
anak-anak, be genuine. Mereka mampu merasakan orang yang ada di depannya benar-benar
menyukai atau tidak menyukai mereka.
b) Ketika di hadapan remaja, jadilah bagian dari mereka. “Biasanya, saya kumpulkan dulu
informasi seperti siapa guru paling killer (galak), paling disukai, sampai pasangan yang baru
jadian, ha-ha!”
c) Kepada audiens berusia dewasa, beri alasan mengapa mereka harus mendengarkan beserta
tujuannya. “Kepada audiens bapak-bapak, tunjukkan rasa hormat. Lain lagi kepada ibu-ibu.
Mereka umumnya lebih mudah karena kerap menganggap lawan bicara yang usianya di
bawah mereka seperti anaknya sendiri,” ujar ayah dari dua anak itu.

6. Ini Ritual Pandji Pragiwaksono Sebelum Naik Panggung


mengakui pernah menyimpan rasa nervous sebelum naik panggung Stand Up Comedy. Untuk
itu, komika yang telah melakukan tur dunia ini biasanya melakukan ritual tertentu sebelum
naik panggung.
Misalnya, Pandji Pragiwaksono meminta dua jam kosong untuknya beristirahat tidur siang.
Nampaknya istirahat yang cukup membantu stamina Pandji untuk menyampaikan materi
komedi dengan maksimal. "Dua jam sebelum tampil itu bggak boleh ditempel kegiatan
preskon, foto, atau apapun," ungkap Pandji saat ditemui di kawasan Cipete, Jakarta Selatan,
beberapa waktu lalu.
Setelah beristirahat Pandji Pragiwaksono mulai menulis ulang materi-materi yang akan ia
sampaikan di atas panggung.
"Biasanya sambil komat-kamit (materi stand up), terus dengerin musik," ujar Pandji,
"Sebelum naik panggung saya nonton komika pembuka. Kalau lucu saya jadi terhibur,
sehingga bisa masuk dengan mood positif."
Pandji pun membocorkan caranya menghilangkan demam panggung dan grogi. "Sebenernya
boleh percaya atau tidak, tapi saya sebelum masuk panggung biasanya saya nepuk lantai.
PLAK! gitu, kayak ngomong 'heh keluar lu grogi'," kata Pandji

7. Pandji Pragiwaksono, menetapkan pemikiran positif untuk tampil lebih percaya diri
I was cool
Tidak sedikitpun grogi.
Tidak sedikitpun kuatir.
Saya sudah belajar dari kesalahan di Merdeka Dalam Bercanda.
Kala itu, saya berkali kali mengatakan kepada diri saya sendiri “Ini spesial. Ini Museum
Nasional. Ini 800 penonton. Treat it special”
Di Mesakke Bangsaku, saya tenang. Saya katakan kepada diri saya sendiri, ini (Teater
Jakarta) tidak beda dengan kota kota lain. Tidak beda dengan Solo, Pontianak, Jambi,
Malang, dll. Tidak lebih spesial.
Selain itu, saya juga alihkan pikiran saya dengan menyibuki diri. Termasuk dengan membaca
Auto-Biografi Sir Alex Ferguson. Saya harus yakin bahwa saya sudah hafal, dan memang
saya sudah hafal karena sudah 13 kali saya bawakan di kota kota lain.

 RM BTS (Korea Selatan)

Kim Nam-joon, lebih dikenal dengan nama RM, adalah pemimpin dan salah satu rapper
utama dari grup musik BTS asal Korea Selatan. Ia lahir pada 12 September 1994 di Ilsan,
Korea Selatan.Ia dikenal sebagai salah satu anggota BTS yang paling aktif dalam berbicara
tentang isu-isu sosial dan memberikan pesan positif kepada penggemar.
Pada tahun 2018, RM dari BTS memberikan pidato di hadapan Perserikatan Bangsa-Bangsa
(PBB) dalam kampanye "Generation Unlimited" yang bertujuan untuk mendukung
pendidikan dan pekerjaan bagi generasi muda. Dalam pidatonya, RM berbicara tentang
perjuangan dan harapan generasi muda serta pentingnya memberikan kesempatan bagi
mereka untuk berkembang. Pidato RM di PBB tersebut mendapat perhatian global dan
dianggap sebagai momen bersejarah bagi BTS dan musik K-pop secara keseluruhan. Pidato
ini juga mencerminkan tekad BTS untuk menginspirasi dan memberikan pengaruh positif
kepada generasi muda di seluruh dunia melalui pesan mereka.

RM dari BTS dianggap sebagai publik speaker yang baik karena beberapa alasan:
1. Kemampuan Berbicara yang Lancar: RM memiliki kemampuan berbicara yang sangat
lancar dan mengalir. Ia dapat menyampaikan pesan dengan jelas dan mudah dipahami oleh
berbagai kalangan.
2. Bahasa Inggris yang Mahir: RM mahir berbicara dalam bahasa Inggris, yang
memungkinkannya berkomunikasi secara efektif dengan penggemar internasional dan media
global. Ini membuatnya dapat menjalin hubungan dengan audiens yang lebih luas.
3. Intelektualitas dan Wawasan: RM dikenal sebagai anggota BTS yang memiliki wawasan
luas dan minat dalam berbagai topik, termasuk sastra, seni, musik, dan isu-isu sosial. Hal ini
memungkinkannya untuk menghadirkan pandangan yang mendalam dan berbobot dalam
pidato-pidatonya.
4. Empati dan Kedekatan dengan Penggemar: RM memiliki kemampuan untuk merangkul
dan berempati terhadap perasaan penggemar. Ia sering berbicara tentang pengalaman pribadi
dan memberikan dukungan kepada mereka, yang membuatnya lebih terhubung dengan
audiens.
5. Kepemimpinan dalam BTS: Sebagai pemimpin BTS, RM telah mengembangkan
kemampuan komunikasi dan kepemimpinan yang kuat. Ia sering menjadi juru bicara grup
dan menghadapi berbagai kesempatan wawancara dan penampilan di depan publik.
6. Kemampuan Menyampaikan Pesan Emosional: RM memiliki kemampuan untuk
menyampaikan pesan emosional dan inspiratif dalam pidato-pidatonya. Ia sering berbicara
tentang pentingnya cinta diri, mendorong impian, dan mengatasi rintangan, yang resonan
dengan banyak orang.

Kelemahan RM BTS dalam publik speaking:

1. Ketegangan atau Nervousness: Seperti banyak orang lainnya, RM juga bisa mengalami
rasa gugup atau ketegangan saat berbicara di depan publik.
2. Pilihan Kata yang Tidak Tepat: Terkadang, dalam situasi spontan, RM mungkin
menghadapi kesulitan dalam memilih kata yang tepat atau dalam menyusun kalimat dengan
baik.
3. Ekspresi Tubuh: Ekspresi tubuh seperti bahasa tubuh, gerakan tangan, atau ekspresi wajah
juga bisa memengaruhi cara pesan disampaikan. Ini bisa menjadi tantangan dalam situasi
publik speaking.

Cara RM mengatasinya:

1. Persiapan yang Matang: RM dan BTS secara umum dikenal karena persiapan yang matang
sebelum penampilan penting. Persiapan ini mencakup latihan pidato, memahami konteks
acara, dan mempersiapkan tanggapan untuk pertanyaan yang mungkin muncul.

2. Latihan Berulang-ulang: Latihan berbicara di depan cermin, atau bahkan berlatih dengan
anggota BTS, dapat membantu mengatasi ketegangan dan memperkuat percakapan.

3. Menerima Dukungan dari Anggota BTS: Anggota BTS saling mendukung satu sama lain.
Dukungan ini dapat membantu mengurangi ketakutan dan membangun rasa percaya diri saat
berbicara di depan umum.

4. **Menghadapi Pengalaman:** Semakin sering RM berbicara di depan publik, semakin ia


akan terbiasa dan mengatasi ketegangan. Pengalaman nyata adalah guru terbaik.

5. Belajar dari Umpan Balik: RM mungkin belajar dari umpan balik setelah pidato-pidato
sebelumnya. Ia dapat mengidentifikasi area di mana ia dapat memperbaiki dan memperkuat
keterampilan berbicaranya.

6. Mengapresiasi Kekuatan Pribadi: RM dapat memanfaatkan keunggulannya, seperti


kemampuan bahasa Inggris yang baik dan wawasan mendalam, untuk mengatasi
kelemahannya.

 Kesamaan hambatan yang mungkin dihadapi oleh Najwa Shihab, Pandji


Pragiwaksono, dan RM BTS sebagai publik speaker adalah:

1. Bahasa: Mereka mungkin menghadapi hambatan bahasa, terutama jika harus berbicara di
luar bahasa ibu mereka. Najwa Shihab, meskipun berbicara dalam bahasa Indonesia, mungkin
perlu menghadapi beragam dialek dan aksen dari berbagai daerah Indonesia. Pandji
Pragiwaksono, dalam konteks komedi stand-up, harus memastikan candaannya dapat
diterima oleh beragam lapisan masyarakat. RM BTS, sebagai seorang K-pop idol, mungkin
harus berbicara dalam bahasa asing, terutama bahasa Inggris, dalam interaksi internasional.

2. Teknik Berbicara: Meskipun mereka memiliki keahlian berbicara yang baik, mereka
mungkin perlu menghadapi tantangan teknis dalam mengekspresikan ide-ide mereka secara
efektif. Ini bisa termasuk mengatur intonasi, memahami audiens mereka, dan menjaga
keteraturan dalam presentasi mereka.

3. Tekanan Publik: Sebagai figur publik, mereka mungkin menghadapi tekanan dari berbagai
pihak, termasuk kritik publik, ekspektasi tinggi, atau bahkan kontroversi. Ini bisa menjadi
hambatan dalam menjaga keseimbangan antara kebebasan berbicara dan tanggung jawab
mereka sebagai publik speaker.

 Najwa Shihab, Pandji Pragiwaksono, dan RM BTS memiliki kesamaan dalam cara
mereka mengatasi hambatan sebagai publik speaker:

1. Latihan Berulang: Semua dari mereka telah berlatih secara intensif. Najwa Shihab melalui
pengalaman bertahun-tahun sebagai jurnalis dan pembawa acara, Pandji Pragiwaksono dalam
komedi stand-up dan pertunjukan langsung, dan RM dalam pertunjukan konser dan
wawancara media. Latihan berulang membantu mereka menjadi lebih percaya diri dan
mengatasi rasa gugup.

2. Belajar dari Pengalaman: Mereka belajar dari pengalaman mereka. Setiap kali mereka
berbicara di depan publik, mereka mengumpulkan umpan balik, merenungkan apa yang
berhasil dan tidak berhasil, dan terus meningkatkan keterampilan berbicara mereka.

3. Mengenali Audiens: Mereka semua memahami pentingnya mengenali audiens mereka. Ini
termasuk memahami latar belakang dan kebutuhan audiens, sehingga mereka dapat
menyampaikan pesan mereka dengan cara yang lebih relevan dan menarik.

4. Memahami Konteks: Mereka selalu memahami konteks di mana mereka berbicara. Ini
termasuk memahami situasi, tema acara, dan tujuan mereka sebagai publik speaker.

5. Mengatasi Hambatan Bahasa: Mereka mungkin telah menghadapi hambatan bahasa,


terutama saat berbicara dalam bahasa asing. Namun, mereka telah bekerja keras untuk
mengatasi hambatan ini melalui praktik dan pembelajaran bahasa.

6. Mengelola Tekanan: Sebagai figur publik yang terkenal, mereka telah mengembangkan
kemampuan untuk mengelola tekanan dan stres yang mungkin timbul ketika berbicara di
depan publik. Ini termasuk teknik relaksasi dan konsentrasi.

7. Memperkuat Pesan: Mereka selalu berfokus pada pesan utama yang ingin mereka
sampaikan dan berusaha untuk menyampaikannya dengan jelas dan efektif.

 Apa yang membuat mereka menjadi publik speaker yang hebat adalah:

1. Dedikasi dan Keterampilan: Mereka semuanya memiliki dedikasi tinggi untuk mengasah
keterampilan berbicara mereka. Mereka telah berlatih dan terus meningkatkan kemampuan
mereka dalam berbicara di depan publik.
2. Keberagaman Topik: Mereka tidak terpaku pada satu topik tertentu. Mereka aktif dalam
berbicara tentang berbagai isu, yang membuat mereka relevan dan memiliki daya tarik yang
lebih luas.

3. Kejujuran dan Keaslian: Mereka tampil dengan cara yang jujur dan autentik. Ini membuat
mereka dapat terhubung dengan audiens mereka dengan lebih baik.

4. Penggunaan Platform: Mereka menggunakan berbagai platform, termasuk media sosial,


wawancara, dan acara langsung untuk menyampaikan pesan mereka kepada banyak orang.

5. Karisma dan Kepribadian: Mereka memiliki karisma dan kepribadian yang menarik, yang
membuat mereka menjadi sosok yang disukai oleh banyak orang dan dengan demikian lebih
efektif dalam berkomunikasi.

Penting untuk diingat bahwa hambatan dan kualitas yang membuat seseorang menjadi publik
speaker yang baik dapat bervariasi tergantung pada konteks dan audiens yang dituju.

Anda mungkin juga menyukai