Anda di halaman 1dari 60

Persiapan

Kode File : Materi Presentasi Public Speaking, 53 slide

1. Tiap peserta membawa alat tulis, HP dan


Kamera foto
2. Tiap peserta menuliskan namanya masingmasing di dada.

Selamat Datang
Peserta Pelatihan
Public Speaking dan
Jurnalistik Pers Sekolah
SMA NEGERI 107 JAKTIM
Desember 2012

Pembukaan oleh Kepala Sekolah


SMA NEGERI 107
JAKARTA TIMUR

Salam Pembuka
Pak Henri
Menyampaikan
Tujuan pelatihan
hingga kesiapan
Semua Guru
Berkontribusi
Hari Pertama : Senin 10 - 12 2012

Session : 1
4

Hallo Peserta
Assalammualaikum Wr Wb
Dari guru-guru
5

Perkenalan dengan Pak Bagus


Assalammualaikum Wr Wb.
Izinkanlah, kakek murid untuk berbagi pengalaman
profesi jurnalistik kepada guru dan siswa selaku
generasi penerus bangsa.

Biodata Singkat
Nama
: R.Bagus Wahyono, Lahir 07 12 1947 di Purworejo
Tiugas Jurnalistik
: Foto Reporter majalah mingguan berita Ekspres, sebelum pecah
menjadi Tempo. Bergabung di Harian Merdeka (BM Diah), Harian
Indonesian Observer, Majalah Keluarga, Majalah Topik, Majalah
Mode Indonesia,
Majalah Mutiara, Penulis Terminal Komputer
Harian Sinar Harapan dan
Suara Pembaruan, Penulis Fotografi Suara
Pembaruan, Penulis Advertorial Info Elektronik dan Telekomunikasi.
Pengasuh Warung Informasi Haji dan Gemar Internet Berakhlak.Harian Terbit
Group Pos Kota.
Pengalaman : Penugasan Sebagai Wartawan Foto Istana di masa Pak Harto, Wartawan DKI
di masa Ali Sadikin, Bersama Pak Tino Sidin dan
Kak Seto peliputan kegiatan anak Indonesia, Penulis buku panduan
belanja Pasar Induk Kramat Jati, pers SMA Negeri V Budi Utomo 1966 dll

Session 2,
Perkenalan Yell-Yell
keakraban
Pembicara dan peserta sepakat menggunakan yell selama pelatihan yaitu :
1. Pembicara (dengan kepalan tangan kanan) menyapa Audiens
Dijawab peserta dengan mengacungkan ibu jari kanan dan kiri ke atas dengan
jawaban Fine, Fine, Fine .
2. Pembicara bertanya :Your Opinion? (dengan telunjuk kanan)
Dijawab Yes, yes, yes (sembari mengangkat ibu jari tangan kanan ke atas)
Dijawan No, No, no (sembari mengangkat kelingking ke bawah).
3. Sebagai bukti cinta tanah air, kita ikrarkan dengan lagu Bagimu negeri jiwa raga
kami.
Dilanjutkan applaus buat kita semua.
7

Praktek Session 1
Hari Pertama
Bagi-bagi tugas, Satu orang guru dan satu
orang siswa mendapat kehormatan menjadi
notulis, dua orang sebagai fotografer untuk
liputan acara.

Ide Pelatihan Berawal


pada Semangat Gemar
Internet Berakhlak
Menjadikan kita mampu memilih dan
memilah informasi dari internet untuk
kehidupan saat ini dan hari-hari berikutnya.
Keakuratan informasi dari internet harus
dikaji, disaring, dipertimbangkan dengan
nurani antara manfaat dan mudaratnya
9

Tampilan Informasi
Public Speaking di
internet

10

11

12

Session 3 Hari Pertama,


Pedapat dan paparan Pak Henri ttg
Tips Belajar Berbicara Didepan Umum
Tips Belajar Berbicara Didepan Umum
Siapa pun memiliki kesempatan untuk berbicara di depan publik. Ini berarti bukan hanya selebritis,
politikus, dan orator yang berhak menggunakan gelar pembicara publik karena kemampuan itu
dimiliki oleh setiap manusia. Mampu atau tidaknya kita menjadi seorang pembicara hanya masalah
tekad dan disiplin dalam mengembangkannya.
Tidak ada yang mustahil bagi Allah. Dialah pencipta segala KEAJAIBAN (Mukjizat). Maka jangan
batasi keimanan Anda akan kasih sayang, Kekuatan, dan kemurahan rezeki-Nya. Saatnya kita
menjemputnya dengan CARA dan PANDUAN yang benar.
Kurikulum Kepemimpinan/Public Speaking
Jika Anda merasa saat ini merasa malu atau enggan atau bahkan stress ketika disuruh bicara di depan
publik, jangan khawatir, sepertiga penduduk Amerika juga merasakan hal yang sama. Public
speaking atau berbicara di depan publik bagi sebagian orang merupakan hal yang berat dan sukar,
bahkan jika perlu dihindari. Ada juga yang beranggapan bahwa public speaking bukanlah bagian
dari jalan hidupnya, biarlah orang lain yang memang berbakat untuk menjadi pembicara yang
melakukannya.

13

Session 2 Hari Pertama,


pedapat dan paparan Pak Henri ttg
Tips Belajar Berbicara di depan umum

Apakah public speaking adalah persoalan bakat? Tidak. Setiap orang punya bakat yang
sama untuk berbicara, tinggal bagaimana orang tersebut mengembangkannya.
Dapatkah orang yang pendiam/introvert menjadi pembicara yang ulung? Tentu saja bisa.
Pendiam hanyalah soal pembawaan. Banyak pemimpin yang berpembawaan diam,
namun saat berorasi berapi-api dan mampu mengobarkan semangat.
Kunci dari public speaking adalah latihan. Saat ini, mulailah berlatih untuk berbicara di
depan kelas saat ada kesempatan. Dengan latihan dan memperbaiki diri terus menerus,
maka kemampuan untuk dapat berbicara di depan umum akan semakin meningkat.
Ingat! Jangan berputus asa atau gampang menyerah manakala Anda merasa bahwa
pembicaraan Anda tidak/kurang bagus.

14

Session 3 Hari Pertama,


pedapat dan paparan Pak Henri ttg
Tips Belajar Berbicara di depan
umum

Tanpa kita sadari, bagi kita yang tinggal di budaya timur, sering kali kita merasa
malu untuk berbicara/presentasi di depan umum / Khalayak ramai, kadang kita
merasa minder, kurang percaya diri, takut ditertawakan, merasa belum layak,
sehingga membuat banyak sekali kesempatan disepan mata yang lewat begitu saja,
dan diambil oleh orang lain.
Prinsip tak ada seorang pun yang awalnya berpengalaman, contohnya pada waktu
kita lahir ,saat bayi tidak bisa langsung bisa berdiri,butuh merangkak dan belajar
berdiri, tidak ada seorang wanitapun yang awalnya pernah punya pengalaman
melahirkan seorang bayi.

15

Session 3 Hari Pertama,


pedapat dan paparan Pak Henri ttg
Tips Belajar Berbicara di depan
umum

Saat ini saya mau sharing langkah-langkah apa saja yang perlu disiapkan sebelum kita
berbicara didepan orang lain:
1. Persiapkan bahan untuk presentasi kita, apa saja yang perlu dibicarakan, singkat,
padat, buat point-pointnya. Usahakan selalu ditulis sehingga kita mudah membaca,
saat presentasi , dan membuat kita lebih focus akan apa yang kita sampaikan.
2. Persiapkan penampilan kita saat presentasi. Perhatikan penampilan kita dari bawah
sampai atas, sepatu, usahakan bersih, celana, kemeja, usahakan warnanya selaras
dengan dasi, jas. Rambut rapi, dan lain-lain, ini merupakan faktor penting sehingga
membuat kita lebih Percaya diri saat berbicara.

16

Session 3 Hari Pertama,


pedapat dan paparan Pak Henri ttg
Tips Belajar Berbicara di depan
umum

3. Latihan berbicara didepan kaca, dengan pasangan anda,saudara, orang


terdekat dan persilahkan mereka menilai penampilan anda. Siapkan intonasi,
gaya bahasa, susunan kata,
4. Siapkan mental positif bahwa anda bisa melakukannya walaupun yang pertama
kali, ingat selalu ada titik awal dalam melangkah, ada pribahasa dari tiongkok
mengatakan, 1000 langkah dimulai dari langkah pertama.
5. Selalu mengevaluasi diri anda setelah latihan, mungkin dengan merekam suara
anda lewat Hp, atau Alat perekam lainnya.

17

Berbicara didepan umum ?


Siapa takut?

Berbicara merupakan suatu kegiatan sehari-hari yang sering kita lakukan karena
berbicara digunakan untuk berkomunikasi dengan orang lain dalam berbagai aktifitas.
Berbicara sangat mudah dilakukan terutama dalam keadaan santai dengan teman,
keluarga atau kolega kita. Namun pada beberapa orang berbicara itu akan mejadi
sangat susah jika berada dihadapan khalayak ramai karena hal ini sudah melibatkan
ketahanan mental yang prima.
Pengalaman didalam menyampaikan sesuatu dalam pikiran kita dihadapan banyak
orang memang membutuhkan latihan dan keberanian diri. Dengan banyak berlatih
dan belajar bagaimana menyiasati berbagai situasi saat berbicara merupakan salah
satu resep mujarabnya.
18

Berbicara didepan umum ?


Siapa takut?

Apakah berbicara itu?


Menurut beberapa sumber, berbicara dapat didefinisikan sebagai :
Ujaran sebagai suatu cara berkomunikasi mengungkapkan pikiran, pandapat, gagasan,
parasaan, dan keinginan dengan bantuan lambang-lambang yang di sebut katakata(Tarigan, 1981:8)
Ujaran yang merupakan ekspresi dari gagasan-gagasan pribadi seseorang (Powers,
1954:5-6)Untuk memulai berbicara didepan forum umum, ada 4 faktor yang harus
dimiliki oleh seorang pembicara , yaitu :
Percaya Diri
Salah satu faktor utama yang wajib pertama kali dimiliki oleh pembicara. Jika seorang
pembicara tidak percaya diri maka akan sulit baginya untuk menyampaikan ide dan
gagasan yang ada didalam pikirannya. Hal ini disebabkan hatinya sudah diliputi rasa
grogi,malu atau takut sehingga bingung harus menyampaikan apa dan tidak tahu dari
manakah untuk memulai presentasinya. Rasa percaya diri ini dapat dilatih perlahan
dengan mulai berlatih berbicara dihadapan forum-2 kecil dengan tema pembicaraan
ringan dan santai.

19

Berbicara didepan umum ?


Siapa takut?
Kejelasan Suara
Gunakan suara yang dapat didengar jelas oleh audien (pendengar).
Volume suara cukup sedang-2 saja dan jangan menggunakan istilah-2
yang sulit dimengerti oleh audien karena tingkat pengetahuan dari
masing-2 audien tidak sama. Penggunaan istilah-2 umum mungkin akan
sangat membantu para audien memahami apa yang kita sampaikan.
Ekspresi/Gerak Mimik
Seorang pembicara juga merupakan seorang aktor dihadapan audiennya.
Penggunaan ekspresi yang tepat sesuai tema pembicaraan kita akan dapat
membuat audien menjadi lebih semangat untuk mengikuti setiap detil
pembicaraan kita dan terhindar dari kantuk akibat kebosanan melihat cara
berbicara kita. Sebagai contoh, misalnya kita berbicara mengenai
kepahlawan para pejuang tempo dulu didalam acara HUT RI maka tentu
saja ekspresi semangat berkobar-2 harus kita tunjukkan didepan umum
tanpa mengurangi penyampaian makna pembicaraan.
20

Berbicara didepan umum ?


Siapa takut?

Kelancaran Komunikasi
Agar audiens dapat menangkap maksud penyampaian
pembicara maka cara menyampaikan haruslah lancar dan
terunut dengan baik. Berbicara dengan tersendat-sendat atau
terputus-putus karena adanya gangguan faktor lain (mis: HP
berdering terus) dapat mengurangi antusias audien sehingga
menimbulkan kejengkelan yang dapat merugikan pembicara itu
sendiri.

21

Hari Pertama : Senin 10 - 12 2012


Session
:4

Kiat Menjadi Mentor yang Asyik


Bersama ibu Deswarni
Ikhlas
Luruskan niat, segala yang kita lakukan untuk mengharap ridho Allah semata
Menghafalkan nama. Menghafalkan nama merupakan salah satu kunci pembuka hati.
Hafalkanlah nama binaan/murid kita, nama panggilannya, nama keluarganya (suami,
anak,orang tua), alamatnya, hobbynya dsb agar terjadi hubungan yang lebih akrab
dengan mereka. Orang tentu akan senang dan merasa diperhatikan jika kita panggil
dengan nama kesayangannya.
Bermuka manis dan banyak senyum
Bermuka manis merupakan salah satu kewajiban seorang muslim kepada muslim
lainnya. Bahkan dikatakan bahwa senyum adalah shodaqoh yang paling mudah.
22

Kiat Menjadi Mentor yang Asyik


Bersama ibu Deswarni

Kuasai materi
Materi harus dikuasai dengan baik, kalau bisa tambah dengan materi pendukung
diluar materi pokok. Jika materinya saja kita nggak menguasai, bagaimana bisa
menyampaikan dengan baik? Ingat, kita bisa memberi kalau kita mempunyai
sesuatu.
Siapkan mental dan ruhiyah
Siapkan mental dan ruhiyah sebelum memberikan materi dengan cara
memperbanyak ibadah mahdhoh seperti shalat sunnah dan tilawah Al Qur'an.
Jangan lupa berdo'a agar dimudahkan dalam memberikan materi.
Bicara dengan bahasa mereka

23

Kiat Menjadi Mentor yang Asyik


Bersama ibu Deswarni

Berbicara dengan anak sekolah tentu harus dibedakan dengan berbicara kepada
ibu rumah tangga, berbeda juga dengan berbicara pada profesional. Harus
menggunakan pendekatan yang berbeda sesuai dengan kapasitas mereka.
Ketika berbicara dengan ibu rumah tangga, tak perlu bahasa yang ilmiah ataupun
hi-tech (istilah negri BBM), gunakan bahasa yang sederhana yang mudah mereka
mengerti. Hubungkan materi dengan kehidupan sehari-hari mereka seperti
masalah anak, tetangga, suami, dsb.
Ketika berbicara dengan anak sekolah, hubungkan materi dengan pelajaran
sekolah. (mentor yang baik harus banyak belajar). Misalnya ketika materi banyak
disinggung ayat-ayat yang berhubungan dengan ilmu pengetahuan (Fisika, Kimia,
Biologi, Sejarah, dll). Insya Allah mereka akan semakin antusias. Jangan kaget
kalau kemudian mereka akan bertanya tentang banyak hal dari A-Z.

24

Kiat Menjadi Mentor yang Asyik


Bersama ibu Deswarni

Siapkan ice breaking


Adakalanya ketika belajar orang menjadi bosan/mengantuk. Karena itu siapkan
ice breaking berupa games, jokes atau teka-teki. Bisa juga dengan senam otak.
Beri hadiah
Sesekali berikan hadiah, tak perlu yang berharga mahal atau mewah, tapi berikan
sekedar kemampuan kita. Hadiah bisa berupa buku kecil, sebatang coklat atau
mungkin pembatas buku buatan kita sendiri.
Do'akan
Terakhir, dan yang paling penting. Jangan lupa do'akan mereka agar selalu
mendapat hidayah dari Allah Sang Pemberi Hidayah.
25

Hari Pertama : Senin 10 - 12 2012


Session

:5

Kiat Menjadi Mentor yang Baik


Bersama ibu Sri Winani
Di bawah ini adalah daftar sifat yang perlu dimiliki seorang mentor yang
baik :
1. Apresiasi terhadap perbedaan
Seorang mentor yang baik perlu mengapresiasi perbedaan individual
murid-muridnya. Sang mentor harus mampu mengenali apa kelebihan
masing-masing muridnya dan memupuk bakatnya. Lebih penting lagi,
sang mentor tidak boleh memaksakan setiap muridnya untuk menempuh
karir yang sama, karena setiap karir memiliki kebutuhan dan kecocokan
dengan kemampuan dan bakat yang berbeda.

26

Kiat Menjadi Mentor yang Baik


Bersama ibu Sri Winani
Keterbukaan
Seorang mentor harus bersikap terbuka dan selalu bersikap antusias dalam
berkomunikasi dengan muridnya. Di tengah semua kesibukan yang harus
dijalani, sang mentor perlu bersikap responsif, menjadi pendengar yang baik,
dan memberikan perhatian personal bagi masing-masing muridnya.
3. Pembimbingan
Seorang mentor harus tahu bagaimana menyeimbangkan antara kapan harus
memberi tahu setiap detil yang diperlukan muridnya dan kapan harus
membiarkan muridnya mencari tahu sendiri secara mandiri. Jika sang mentor
terlalu ketat dalam membimbing, maka sang murid akan kehilangan
kemandirian. Sebaliknya jika sang mentor terlalu mengabaikan muridnya, maka
sang murid akan menghabiskan waktunya secara tidak efektif.

27

Kiat Menjadi Mentor yang Baik


Bersama ibu Sri Winani
4. Pertanyaan yang aktif
Dalam membantu memecahkan masalah-masalah yang dihadapi sang murid,
seorang mentor yang baik tidaklah serta merta memberikan jawaban yang dicari.
Kiat yang dianjurkan adalah menjawab masalah sang murid dengan melontarkan
pertanyaan-pertanyaan aktif yang merangsang daya pikir sang murid. Pada
prakteknya hal ini lebih memakan waktu namun lebih berhasil secara jangka
panjang untuk menumbuhkan kemampuan dan kemandirian murid.
5. Merayakan keberhasilan
Setiap keberhasilan yang diraih sang murid perlu diberi penghargaan, salah satunya
dengan cara merayakan bersama-sama rekan satu tim. Kiat ini jitu untuk
membangkitkan motivasi murid dan membangun kebersamaan dalam tim.

28

Kiat Menjadi Mentor yang Baik


Bersama ibu Sri Winani
6. Membangun komunitas ilmiah dan sosial
Sang mentor perlu membangun suasana yang mendukung supaya para murid merasa
nyaman dalam mengekspresikan kemampuan dan mengembangkan bakatnya. Suasana
tersebut bisa dibentuk dengan menyediakan waktu dan tempat khusus di mana semua
anggota tim yang terlibat dapat saling bertukar pendapat secara keilmuan maupun saling
bertukar minat secara sosial.
7. Pengembangan keahlian
Seorang mentor yang baik tidak hanya peduli apakah murid-muridnya mampu
menyelesaikan pekerjaan yang sedang dijalani dengan baik dan tepat waktu. Ia juga
secara aktif memastikan, bahwa sepanjang menjalani pekerjaan tersebut, para murid juga
dapat menjaring semua ilmu dan keterampilan yang akan mereka perlukan dalam karir
jangka panjang.

29

Hari Pertama
Session

: Senin 10 - 12 2012
:6

Seni Bicara untuk Mengubah


Dunia Bersama Ibu Muji Royati
Tidak semua orang mempunyai kemampuan bicara yang memesona lawan bicara atau
pendengarnya. Tak heran, kita sering cepat mengantuk jika mendengarkan seseorang
berbicara di depan hadirin dalam rapat umum, seminar, ceramah, atau kuliah. Padahal,
materi yang disampaikan sangat penting atau sangat bermutu. Dengan kemampuan
bicara yang membosankan, pesan yang penting jadi sia-sia.
Morgan, seorang pakar komunikasi, menyebutkan bahwa faktor kinesthetic connection,
yang berasal dari kemampuan mendengar seluruh khalayak dengan memanfaatkan
seluruh badan kita, melalui apa saja, termasuk kontak mata sampai ekspresi muka.
Semua ini diungkapkannya dalam bukunya Working the Room, yang dilengkapi dengan
pendekatan tahap demi tahap. Bagi mereka yang menginginkan kemampuan berbicara di
depan publik, Morgan menyertakan berbagai contoh dan kasus.
30

Seni Bicara untuk Mengubah


Dunia
Bersama Ibu Muji Royati
Pernyataan yang paling menarik dari editor Harvard Management
Communication ini adalah, "satu-satunya alasan berbicara di depan publik
adalah untuk mengubah dunia." Karena, berbicara di depan publik memerlukan
persyaratan, juga persiapan serius. Jadi, kalau tidak untuk mengubah dunia,
tiada perlu berbicara di depan publik. Sementara itu, kegiatan seperti
menyiapkan pidato, berpidato, dan mendengarkan pidato, semua mempunyai
risiko gagal yang besar. Padahal, peluang keberhasilannya kecil. Tak heran,
umumnya eksekutif takut berpidato di depan umum. Tak heran, banyak yang
melakukannya di menit-menit terakhir sebelum berpidato atau memberikan
tugas itu ke orang lain.
31

Seni Bicara untuk Mengubah


Dunia
Bersama Ibu Muji Royati

Mengumpulkan sekelompok orang di ruangan besar dan memberikan kepada mereka


gagasan yang kita miliki, menurut Morgan, merupakan sesuatu yang penting. Ia juga
menyebutkan pentingnya hubungan intelektual, emosional dan fisik antara pembicara
dan khalayak. Hubungan ini tidak bisa terjadi pada media cetak. Kimiawi hubungan
antara pembicara dan pendengar tidak mungkin diwujudkan oleh media lainnya.
Pidato/sambutan/presentasi merupakan kebutuhan mutlak. Ini diperlukan untuk
menggerakkan khalayak ke suatu tindakan. Walaupun khalayak bisa membaca
pengalaman dari majalah atau buku, untuk menggerakkan mereka hanya bisa dengan
mendengar dan melihat langsung penggagasnya. Apalagi, jika disertai solusi atas
permasalahan yang mereka hadapi.

32

Seni Bicara untuk Mengubah


Dunia
Bersama Ibu Muji Royati
Bagaimanapun, ini merupakan salah satu bentuk kepercayaan yang mengandung nilainilai intelektual dan emosional.
Menurut Morgan, pendiri Public Works, perusahaan penyelenggara pelatihan
komunikasi, pembicara harus memahami pandangan khalayak. Artinya, harus divalidasi
impuls pembicara sampai ke bentuk tindakan. Pesan pun harus diuji selain integritasnya.
Ini sebagian karena pesan nonverbal harus dipelajari, selain kebiasaan dan gerakan
tubuh, agar kredibilitas dan keinginan pembicara bisa diinterpretasi. Faktor lain yang
juga perlu dari sisi khalayak pendengar adalah sejauh mana pembicara dapat
menyampaikan gagasan-gagasannya secara terstruktur, selain kemampuan
mengartikulasikan dan mengorganisasi pesan-pesannya.
Salah satu aspek yang menarik dari buku ini adalah dalam memberikan ilustrasi proses
yang terdiri dari tiga bagian yang praktis, seperti pengembangan isi, gladi resik dan
implementasi. Dalam tiap bagian, keterlibatan khalayak selalu dikedepankan, yang
mencakup aspek-aspek emosional, intelektual dan fisik. Morgan menekankan perlunya
pesan-pesan inti disampaikan dengan baik melalui teknik suara dan gerakan tubuh yang
memikat. Sementara itu, kegugupan yang sering menghinggapi pembicara pemula,
33
hendaknya disalurkan ke bentuk energi positif.

Seni Bicara untuk Mengubah


Dunia
Bersama Ibu Muji Royati
Pendekatan yang ditawarkan Morgan, yang disebut "presentasi yang pusatnya di
khalayak" (audience-centered presentation), penekanannya adalah pada khalayak. Dalam
kaitan ini, satu hal yang signifikan adalah, setiap pembicaraan di depan publik harus
terstruktur. Isinya harus disampaikan ke khalayak sedemikian rupa sehingga bisa
mengenal kebutuhan khalayak untuk menyerap informasi. Tentu saja, umpan balik tetap
diperlukan, walaupun pembicara mempunyai keterbatasan dalam jumlah perhatian yang
bisa diberikan kepada umpan balik yang diterima. Bahkan, pembicara mempunyai
keterbatasan dalam cara memberikan respons.
Morgan mengusulkan agar setiap orang yang hendak menjadi pembicara di depan publik
harus selalu ingat bahwa tugasnya adalah membawa khalayak pendengar dalam suatu
perjalanan dari "mengapa" ke "bagaimana". Sebetulnya, ini merupakan inti perbedaan
antara berbicara tatap muka dengan satu orang dan berbicara di depan publik. Berbicara
dengan satu atau beberapa orang ada aspek kenikmatan bersama, pertukaran informasi,
dan semacam bercerita. Adapun berbicara di depan publik mensyaratkan pembicara
memberikan orientasi kepada khalayak. Dengan sendirinya, pembicara harus
menyiapkan dengan baik informasi yang akan disampaikan. Konsekuensinya, khalayak
34
yang semula akan mengajukan

Seni Bicara untuk Mengubah


Dunia
Bersama Ibu Muji Royati

pertanyaan "mengapa", di akhir presentasi akan bertanya "bagaimana".


Aspek lain yang tidak boleh dilewati adalah latihan atau gladi resik.
Banyak eksekutif, politisi dan pendidik yang memandang latihan tidak
perlu. Jadi, semua risiko ditumpuk pada saat presentasi. Akibatnya, bisa
dibayangkan, penampilannya buruk sekali. Justru dengan latihan, bisa
dikoreksi segala sesuatu yang kurang, dari materi presentasi, cara
penyampaian, intonasi suara, gerak tubuh, sampai kemampuan membuat
khalayak antusias.
Di buku yang menarik perhatian Kim Campbell, mantan Perdana Menteri
Kanada ini, Morgan menggarisbawahi bahwa berbicara di depan publik
akan berhasil jika fokus utamanya adalah khalayak, bukan diri sendiri.
Singkatnya, dengan melupakan diri sendiri, jaminannya adalah berhasil
berbicara di depan publik. Sementara pembicara fokus kepada khalayak,
khalayak harus fokus pada isi presentasi. Ini bisa terjadi jika pembicara
juga bisa berkomunikasi verbal dan nonverbal, yang merupakan inti
hubungan kinestetik.
35

Seni Bicara untuk Mengubah


Dunia
Bersama Ibu Muji Royati

Pada akhirnya, berpidato adalah untuk perubahan. Morgan menekankan


perlunya mendidik khalayak agar komit terhadap perubahan. Konsekuensinya,
khalayak harus terlibat saat pembicara menyampaikan gagasan. Ini juga yang
merupakan kekaguman Gary Hamel, pakar dan penulis sejumlah buku seperti
Leading the Revolution dan Competing for the Future.

Morgan tak lupa mengulas aspek yang dikenal sebagai kharisma. Apakah
kharisma adalah suatu misteri, gabungan antara pembicara yang tepat, tema
yang tepat, waktu yang tepat, dan khalayak yang tepat? Ternyata, jawabannya
terletak pada kemampuan pembicara mendengarkan khalayak dan terutama
kejujuran, termasuk dalam mengeskpresikan emosi. Dia menyebutkan perlunya
belajar dari para orator besar yang memiliki kemampuan retorika tinggi, seperti
John F. Kennedy, dengan ucapannya, "Jangan bertanya apa yang negara bisa
berikan untukmu, tetapi bertanyalah apa yang kamu bisa berikan untuk
negara," atau seperti Jesse Jackson yang dikenal dengan ungkapan "Tetap
menjaga agar harapan tetap ada." Kedua orator ini memberikan khalayak untuk
mengerjakan sesuatu, tidak hanya bersikap pasif
36

Penyajian Karya Jurnalistik


Adi Santoso

Tahapan Penyajian Karya Jurnalistik


Poster Magazine sederhana berbasis IT
Poster Magazine Kreatif berbasis IT
Koran Dinding berbasis IT.
Bloger dan Website

Karya Jurnalistik Audio dan Video


Radio Sekolah Berbasis IT
Cinema Education
TV Kabel Sekolah
37

Pelatihan Jurnalistik
Pers SMA
A. Widodo guru ekonomi memberikan contoh
inspirasi yang bisa dipetik dari internet. Judulnya
yaitu Pelatihan Jurnalistik Praktis . Di situ
membahas cara menulis yang dikaitkan dengan
pembuatan catatan hasil wawancara berdasarkan
unsur 5 W + 1 H.
Unsur 5 W dimulai dari (1) What, (2) Who, (3)
When, (4) Where (5) Why dan terakhir adalah
How.
38

Pelatihan Jurnalistik Praktis


Bapak A. Widodo
Penulis Muhammad Mubarok menyampaikan materi Melejitkan Potensi
Jurnalistik Pada Remaja dalam DIKLAT KEPEMIMPINAN di Auditorium Balai
Desa Lahar yang diadakan dari MA Salafiyah Lahar Kecamatan Tlogowungu
Kabupaten Pati kemarin (5/1). Dalam pelatihan yang berlangsung mulai pukul
14.00-16.00 WIB itu dan dimoderatori oleh Guru MA Salafiyah Lahar Bapak
Asmui tersebut, Mubarok menjabarkan beberapa hal tentang kehidupan
kepenulisan atau jurnalistik kepada ratusan pelajar siswa-siswi MA Salafiyah
Lahar Kecamatan Tlogowungu Kabupaten Pati. Tapi, Sebelum memasuki materi
Mubarok meminta kepada Muhammad Mukhlis, teman yang menemaninya untuk
memberikan sebuah motivasi dari Film Kisah Katak
Kecil, terlebih dahalu yang ditanyangkan di layar untuk diperlihatkan pada peserta.
Kemudian ketika memasuki materi, peserta diperkenalkan bagaimana
menerbitkan sebuah media sekolah dan diakrabkan praktek menggunakan
pertanyaan melalui 5 W+ 1H, serta langkah-langkah mudah menyusun hasil
wawancara. Yang terpenting setelah memiliki catatan hasil wawancara segera
disusun dengan mengetahui topik atau pokok bahasan inti untuk dijadikan sebuah
kalimat utama. Ujar Mubarok, Pimpinan Redaksi Buletin Teropong Mahasiswa
TERMA STAIP, ketika Muhamad Ridwan salah satu peserta bertanya.

39

Pelatihan Jurnalistik Praktis


Bapak A. Widodo
Dikatakan, hendaknya ketika menyusun catatan hasil wawancara jangan sampai
berhenti ditengah-tengah sebelum selesai terlebih dahulu. Jika semua catatan sudah
tertulis, diteruskan merangkainya menjadi beberapa kalimat sehingga tersusun
beberapa paragaraf. Setelah itu baru mengulang atau mengoreksi kaimat-kalimat yang
belum menarik dibaca. Lakukan bagitu seterusnya dan jangan terjebak atau berhenti
lama-lama di tengah-tengah ketika sedang membacanya, karena itu sangat
menghambat dalam meyempurnakan paragraf. Imbuhnya.
Dipelatihan itu Mubarok memberikan praktek sederhana kepada peserta yang tidak
lain adalah permainan menulis kalimat. Sebelumnya semua peserta diminta untuk
menyiapkan kertas kecil terlebih dahulu kemudian ditulis kata Subyek. Begitu usai
semua menuliskannya, kertas tersebut di tukarkan, tidak boleh memegang kertasnya
sendiri. Kemudian Mubarok menyuruh melanjutkan untuk menulis kata Predikat
setelah kata Subyek dan kemudian ditukar lagi.
40

Pelatihan Jurnalistik Praktis


Bapak A. Widodo

Dilanjutkan setelah semua menukarkan kertas tersebut, diteruskan kembali


peserta untuk menulis kata yang mengandung Keterangan Tempat dan
ditukarkan lagi. Yang terakhir peserta untuk menuliskan kata Keterangan
Waktu.
Setelah peserta usai menulis kata-kata di kertas, Mubarok menunjuk Sri
Muryati, salah satu peserta untuk membacakan kata-kata dari kertas yang
didapat dari temannya tersebut. Mendengar dari apa yang dibaca peserta,
kemudian peserta yang lain menertawakannya. Ternyata kalimat tersebut
bukan berbentuk sebuah kalimat menarik, namun kalimatnya tersusun lucu.
Kemudian Mubarok menyuruh masing-masing peserta membaca kertas
yang dipegangnya tadi dan semua terseyum tertawa. Sungguh menarik aksi
permainan menulis kalimat yang dilakukan oleh Mubarok.
41

Pelatihan Jurnalistik Praktis


Bapak A. Widodo

Penerbitan Mading dan Buletin


Usai permainan, Mubarok meneruskan memberikan penjabaran serangkaian pokokpokok pembuatan mading dan buletin. Dikatakan, kalau alangkah menariknya
sekolah itu jika memiliki mading (majalah dinding) dan buletin. Ini dimaksudkan
untuk memberikan ruang atau wadah bagi siswa-siswi menyalurkan hasil tulisannya.
untuk mading sebaiknya jangan di sekolah saja, bagi pelajar hendaknya memilki
mading pribadi dirumah untuk menempatkan hasil tulisannya sendiri maupun
tulisan-tulisan orang lain. Inilah yang belum di lakukan kebanyakan orang. Kata
Mubarok yang berusaha memberi jalan mudah bagi peserta. Dia juga mengatakan
kalau dirinya sudah mempunyai mading pribadi dirumah sejak lama dan banyak diisi
tulisan-tulisannya.
42

Pelatihan Jurnalistik Praktis


Bapak A. Widodo
Selain itu juga hasil karya atau tulisan dari teman-temannya.
Pembuatan buletin sekolah mencakup semua isi yang tidak jauh beda dari pengisian
mading. Kalau buletin lebih banyak menunya. Katanya, jika nama dan struktur
buletin sudah terbetuk segeralah membentuk rapat redaksi untuk menentukan menu
apa saja dalam buletin tersebut. Mubarok memper-kenalkan pada peserta bahwa
menu yang terpenting dibuletin bisa Laporan Utama (Laput), Laporan Khusus
(Lapsus). Artikel, Opini, Pojok Sekolah, Karikatur, Hiburan : Cerpen, puisi, serta
Tips. Selain itu juga bisa ditambah lagi, itu kesepakatan redaksi dan pembimbing
dari sekolah.Tambahnya. Adapun pengelolaan menu tersebut semua bisa dikerjakan
melalui bagi-bagi tugas dan kekompakan redaksi terjaga. Dalam materi yang
disampaikan Mubarok, disini serangkain kerja redaksi pembuatan buletin diperlukan
anatara lain pendalaman tema, hunting (cari data), penulisan naskah, editing, lay out,
hingga naik cetak kemudian distribusi. Kemudian diakhir penyampaian materi yang
berjalan selama kurang lebih dua jam itu, Mubarok yang termasuk pendiri Forum
Lingkar Pena (FLP) Pati, memberikan pesan kepada peserta untuk segera menulis
43
dengan 3 Tips. Yaitu tulis saja, tulis saja, tulis saja.MM=Birri Zamrock

Pelatihan Jurnalistik
Pers SMA
Sementara itu Maman guru Fisika
Yang juga sebagai wakil Kepala Sekolah SMA Negeri 107
Jaktim, bahwa penguasaan jurnalistik berguna di berbagai
profesi. Setidak-tidaknya mampu membuat Surat
Pembaca di koran.
Untuk memudahkan pemahaman, kita dapat melakukan
pengelompokan tulisan menjadi 7 yaitu (1). Tulisan hasil
Wawan-cara. Bisa ditampilkan utuh pertanyaan dan
jawabanya. Tapi bisa juga bentuk lain. (2). Liputan
(3). Opini. (4). Kisah Nyata, (5). Cerita Fiksi dan Non
Fiksi. (6). Berita Singkat. (7). Surat Pembaca.
44

Pengelompokan Tulisan
Bapak Maman
Pengelompokan Tulisan
Wawancara,
Liputan
Opini
Kisah Nyata
Cerita Fiksi dan Non Fiksi
Berita Singkat
Surat Pembaca

45

Pengelompokan Tulisan
Bapak Maman

Uraian
Wawancara, bisa ditulis secara langsung, pertanyaannya dan jawabannnya
Tapi juga bisa bentuk lain yang diramu dengan data atau wawancara lainnya dalam
sebuah topik liputan
Liputan, di dalamnya ada wawancara, pandangan mata dll
Opini, sesaui namanya, disajikan utuh dan biasanya dikaitkan dengan judul atau
topik di tiap paragrafnya. Fungsinya untuk mendukung tulisan di paragraf itu.
Kisah Nyata, ditulisnyan bisa dengan gaya pengakuan ybs.
Cerita Fiksi dan Non Fiksi, Berita Singkat, diurai secara sederhana. termasuk
Surat Pembaca

46

PENGUASAAN KEMAMPUAN UMUM


JURNALISTIK

Bagus Wahyono
PENGUASAAN KEMAMPUAN UMUM JURNALISTIK
Bidang Penulisan
Penetapan topic dan focus bahasan
Tujuan penulisan terkait kalender kegiatan atau bukan.
Nara sumber yang diperlukan dan liputan ke lapangan.
Perlu ilustrasi foto atau tidak. Bila perlu, foto apa.
Pengumpulan data dan wawancara dengan 5 W plus 1 H
Bahan dan data riset pendukung, di mana di dapat, minimal dari internet.
Space atau ruang yang tersedia di media
Perlu melihat Daya tarik dan nilai jual tulisan atau tidak.
Bunga-bunga tulisan, bentuk muka, cara bicara, suasana saat wawancara,
cuplikan peribahasa dll yang siap dipakai kalau diperlukan.
Mulai menulis, awal kata. Bisa berupa kalimat pembuka, cuplikan kata dalam
wawancara dan lain-lain yang bisa kita pilih sendiri.
47

PENGUASAAN KEMAMPUAN UMUM


JURNALISTIK

Bagus Wahyono

Pengelompokan Tulisan
Wawancara, Liputan Opini, Kisah Nyata, Cerita Fiksi dan Non Fiksi
Berita Singkat, Surat Pembaca
Foto dan Ilustrasi
Foto Wajah, Foto Berita, Foto pagar, Foto Ilustrasi, Foto Action Olah
Raga, Foto Seni, Foto Analisa, Kartun, Karikatur

48

PENGUASAAN KEMAMPUAN UMUM


JURNALISTIK

Bagus Wahyono
Penguasaan Dasar
Persiapan Penulisan
Olah Data, Kode Etik Jurnalistik, Seni pemilihan kata dan kalimat awal
tulisan, Konsep dasar penulian, piramida terbalik. Yang penting
didahulukan.
Tata Lay Out di computer.
Kaidah media cetak, pemilihan huruf untuk judul, sub title dan lain-lain.
Berita seimbang, tidak mencampuradukan opini dan fakta.
Tidak tendensius dan tidak Sara Upayakan Cek dan Recek keakuratan
isi tulisan.
Teknik Fotografi
Penguasaan fotografi digital, Sudut pengambilan foto, Teknis pemotretan
berita olah raga, berita pagelaran non lampu kilat.
Hunting foto dan Dokumentasi digital, Croping dan editing foto
Pemilihan Kamera foto, Kode etik jurnalistik
Foto pengadilan, Foto khusus peristiwa criminal, demontrasi, kerusuhan
49
dan lain-lain.

Pelatihan Jurnalistik Pers SMA


Sedangkan untuk jurnalistik fotografi digital dan
Illustrasi, setidaknya dapat dipisahkan menjadi 9
yaitu (1) Foto Wajah (2). Foto Berita (3). Foto
pagar. (4). Foto Ilustrasi. (5). Foto Action dan
olah raga. (6). Foto seni. (7). Kartun dan (9)
Karikatur.
Semua hal di atas bisa dijadikan cara untuk
Penguasaan Dasar Jurnalistik . yang dalam
prakteknya menyangkut persiapan penulisan, olah
data, kode etik jurnalistik dll
50

Rancangan Skema Ruang Pelatihan


Layar LCD
Banner Pelatihan Jurnalistik
Pers Sekolah

Banner Pelatihan Public


speaking

Pembicara

Pembicara

51

Tampilan di internet

52

Tampilan di internet

53

Tampilan di internet

54

55

Usulan
Usulan Susunan Redaksi Mading Berbasis IT
1.
Pemimpin Umum/Pemred : 1 orang merangkap wartawan
2.
Wakil Pemimpin Umum/Pemred
: 1 orang merangkap wartawan
3.
Sekretaris Redaksi
: 1 orang merangkap Keuangan
4.
Foto Reporter/wartawan
: 1 orang bidang Liputan Utama
: 1 orang bidang Liputan Khusus
: 1 orang bidang Aneka Berita
: 1 orang bidang Lain-lain
1.
Tata Layout dan Produksi
: 1 orang
2.
Distribusi
: 1 orang
3.
Puslitbangdok
: 1 orang
4.
Bid Hukum dan Kom Antar Instansi : 1 orang guru
5.
Bidang Keuangan dan transportasi : 1 orang guru

56

Kalender Acara Semester 1


Bulan
Jan 2013
Feb 2013

Kalender of event
Tahun Baru Masehi
Imlek
Maulid Nabi

Mar 2013

Hari Raya Nyepi

Apr 2013

Wafat Yesus

Mei 2013

Waisak
Kenaikan Yesus
Isra Miraj

Jun 2013

Kalender Pendidikan

Jul 2013

57

Kalender Acara Semester 2


Bulan
Juli 2013

Kalender of event

Ags 2013
Sep 2013

Hut RI 17 Ags
Lebaran
Peristiwa G30S

Okt 2013

Idhul Adha

Nov 2013

Tahun Baru Hijriah

Des 2013

Natal

Kalender Pendidikan

58

Sekian
Dan Terima Kasih
Kalau ada jarum yang
patah.
Jangan disimpan di
dalam peti.
59

60

Anda mungkin juga menyukai