Anda di halaman 1dari 7

menyusun teks pidato

1 Pengertian Pidato Pidato adalah kata-kata yang disampaikan dan ditujukan kepada orang banyak. Pidato banyak jenisnya, di antaranya, pidato sambutan yang disampaikan pada awal sebuah acara atau pidato kenegaraan yang disampaikan oleh presiden. Agar pidato yang dilakukan berjalan lancar, hendaknya kita menyusun naskah pidato terlebih dahulu. Naskah pidato terdiri atas tiga bagian, yaitu: 1. pembukaan, 2. isi, 3. penutup Sebelum menyusun naskah pidato hendaknya kamu menulis hal-hal penting mengenai acara, misalnya nama acara, para undangan yang hadir, serta tujuan dari penyelenggaraan acara. Setelah itu, buatlah kerangka naskah pidato dengan memerhatikan bagian-bagian pidato. Hal-hal yang harus ada dalam naskah pidato adalah sebagai berikut. 1. Salam atau sapaan pembuka. 2. Pembuka pidato. 3. Isi pidato. 4. Penutup pidato. 5. Salam penutup.Pidato merupakan suatu bentuk perbuatan berbicara dalam situasi tertentu dan dengan pendengar tertentu pula. Pidato merupakan salah satu bentuk komunikasi lisan. Oleh sebab itu, unsur-unsur yang berupa intonasi (tempo, tekanan, dan panjang pendek ucapan), gerak-gerik, dan mimik merupakan faktor-faktor yang sangat berpengaruh terhadap keberhasilan pidato. Pidato berbeda dengan ceramah. Perbedaan tersebut antara lain:Pidato merupakan suatu bentuk perbuatan berbicara dalam situasi tertentu dan dengan pendengar tertentu pula. Pidato merupakan salah satu bentuk komunikasi lisan. Oleh sebab itu, unsur-unsur yang berupa intonasi (tempo, tekanan, dan panjang pendek ucapan), gerak-gerik, dan mimik merupakan faktor-faktor yang sangat berpengaruh terhadap keberhasilan pidato. Pidato berbeda dengan ceramah. Perbedaan tersebut antara lain: Pidato Pengungkapan pikiran dalam bentuk kata-kata yang ditujukan kepada orang banyak. Pembawa pidato tidak diwajibkan mengarahkan audiens untuk memahami sungguh-sungguh masalah yang disampaikan. Tidak ditindaklanjuti dengan tanya jawab. Lebih bersifat umum Ceramah Pidato oleh seseorang dihadapan banyak pendengar yang membicarakan suatu hal, pengetahuan, dan sebagainya. Pembawa pidato berkewajiban mengarahkan audiens untuk memahami sungguh-sungguh masalah yang disampaikan. Diakhiri dengan tanya jawab. Lebih bersifat khusus.

Kerangka pidato Secara garis besar, kerangka pidato dibagi menjadi 3 bagian, yaitu * Pendahuluan / Pembuka Pendahuluan / pembuka bertujuan untuk mempersiapkan pendengar pada pokok permasalahan yang hendak dikemukakan. Pendahuluan berisi sapaan kepada pendengar, ucapan syukur, dan latar belakang masalah. * Isi Bagian isi berisi gagasan pokok atau materi yang hendak disampaikan. * Penutup Berisi rangkuman, seruan, maupun penegasan kembali. Penutup berupa kesimpulan, saran, dan ucapan terima kasih. 2. Tujuan Pidato Ada beberapa macam tujuan pidato, yaitu : a. Informatif / instruktif Pidato informatif bertujuan untuk menyampaikan informasi / keterangan kepada pendengar. Topik yang tepat antara lain : cara bertanam secara hidroponik. b. Persuasif Pidato persuasif bertujuan ingin mengajak / membujuk kepada pendengar. Contohnya adalah pidato kampanye dan pidato keagamaan. Topik yang tepat antara lain : * Toleransi beragama kunci persatuan nasional. * Menabung untuk masa depan. c. Argumentatif Pidato argumentatif bertujuan ingin meyakinkan pendengar. Topik yang tepat antara lain : * Pentingnya perkembangan pariwisata. * Pupuk buatan meningkatkan pendapatan petani. d. Deskriptif Pidato deskriptif bertujuan ingin melukiskan / menggambarkan suatu keadaan. Tema yang tepat antara lain : * Suasana peringatan sumpah pemuda e. Rekreatif Pidato rekreatif bertujuan ingin menggembirakan / menghibur pendengar. Biasanya terdapat dalam jamuan-jamuan, pesta-pesta, perayaan-perayaan. 3. Metode Pidato Pidato dapat dilakukan dengan metode : *) Impromptu (serta merta) Dalam metode ini pembicara menggunakan cara spontantas (improvisasi), biasanya digunakan untuk pidato yang sifatnya mendadak dan disajikan menurut kebutuhan saat itu. *) Ekstemporan Metode ini merupakan jalan tengah, yakni uraian yang akan disajikan dipersiapkan dalam bentuk kerangka pidato, kemudian kerangka itu dikembangkan / disajikan dalam pidato. *) Naskah Dalam metode ini pembicara selalu membaca naskah yang telah dipersiapkan sebelumnya. *) Menghafal (tanpa Teks) Dalam metode ini pembicara membuat teks kemudian menghafalkannya.

Kekurangan dan kelebihan metode pidato Metode: Impromptu Kekurangan - Materi kadang tidak disampaikan secara urut / sistematis. - Mendadak. - Kurang persiapan, sehingga kemungkinan ada yang terlupa. Kelebihan - Bahasanya singkat sehingga tidak membosankan. - Bebas memilih topic Ekstemporan Kekurangan Seakan-akan kurang siap karena berkali-kali menunduk melihat catatan. Kelebihan Materi diungkapkan secara sistematis dan lengkap Naskah - Membosankan - Interaksi dengan pendengar kurang - Suara monoton - Bersifat kaku - Mata pembicara selalu ditujukan ke bawah sehingga tidak bisa bebas memandang pendengarnya. Kelebihan - Terencana dengan baik, lengkap, dan sistematis - Kalimatnya dapat dikoreksi ulang - Tidak ada hal yang terlupakan Menghafal - Bila lupa akan mempengaruhi isi pidato - Membosankan. - Suara monoton Kelebihan - Melatih daya ingat - Tersusun secara sistematis 4. Persiapan sebelum pidato Ada beberapa hal yang perlu dipersiapkan sebelum berpidato, yaitu : * Menentukan tema dan menyempitkan tema pembicaraan. Pembicara perlu meyempitkan tema pembicaraan yang terlalu luas dan disesuaikan dengan kemampuan pembicara * Menentukan tujuan pidato. Apakah menyampaikan informasi, menghibur, atau mempengaruhi pendengar. * Menganalisis suasana pendengar. Pembicara harus mengetahui suasana / medan pidato, di dalam ruangan / di lapangan, menggunakan pengeras suara / tidak, dilaksanakan pada waktu siang, sore, atau malam hari, serta usia, pendidikan dan pekerjaan pendengar. * Mempersiapkan dan mengumpulkan bahan. Pembicara dapat mencari bahan dari buku, artikel, ensiklopedi, wawancara dengan tokoh, dan lain-lain. * Menyusun kerangka. Agar pidato dapt disajikan secara sistematis, materi pidato harus disusun

menjadi kerangka yang mudah dkembangkan menjadi materi pidato. Kerangka disusun mulai dari bagian pendahuluan, isi, dan penutup. * Mengembangkan kerangka pidato. Kerangka yang sudah disusun kemudian dkembangkan menjadi materi pidati yang siap disajikan. * Latihan dengan suara nyariang. Bahan pidato yang telah disiapkan perlu dipraktekkan dalam latihan dengan suara nyaring. Hal ini bertujuan untuk mengetahui dan melatih intonasi, ekspresi, dan volume suara dengan baik. 5 Petujuk untuk memulai pidato * Mulailah dengan setenang mungkin. * Berpikirlah sesuatu yang positif untuk melenyapkan rasa takut. * Jangan memulai pidato dengan membaca dan terikat pada teks, tetapi berbicaralah dengan bebas. * Jangan memulai dengan meminta maaf. * Berusaha untuk menarik perhatian pendengar dan menciptakan kontak dengan mereka. * Bernafaslah dengan sedalam-dalamnya sebelum memulai berbicara. * Mulailah berbicara jikaseluruh ruangan sudah tenang. 6. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam berpidato *) Bahan / topik pidato Topik pidato harus dikuasai dan diuraikan secara sistematis. Sesuai dengan tingkat pendidikan para pendengar. Sesuai dengan situasi dan status sosial. *) Sikap Harus wajar, tidak dibuat-baut dalam penyampaiannya dan harus percaya diri. *) Situasi Pendengar harus membuat keadaan yang tenang dan sakral. 7. Teknik penyampaian pidato * Pidato disampaikan dengan bahasa yang baik dan tidak terlalu sukar sertakomunikatif. * Suara pembicara harus jelas. * Nada suara teratur dan baik (tidak monoton) * Aksentuasi (penekanan kata-kata penting) Ada 3 bagian penekanan : Ketepatan pengucapan / lafal Ketepatan intonasi Ketepatan isi * Selingi humor yang tepat suasana * Kewajaran dan kelancaran / kecepatan saat berbicara * Pidato disampaikan dengan semangat dan berwibawa * Bahasa harus baik dan benar * Penyampaian dibatasi dengan waktu * Penampilan Misalnya cara berpakaian yang sopan, harus tenang dan simpatik. 8. Cara menarik perhatian

Ada beberapa cara menarik perhatian pendengar, antara lain : o Kuasai bahan pidato o Bahan pidato harus menarik sesuai : 1. Tingkat pendidikan dan kebudayaan pendengar 2. Situasi dan kondisi saat pidato o Perhatikan penampilan lahiriyah dan penampilan kedalam ilmu pengetahuan o Usahakan agar pendengar kagum dan yakin akan kemampuan berbicara o Perhatikan intonasi yang tidak monoton o Berpidatolah dengan penuh semangat dan sisipkan dengan humor o Jangan menggunakan kalimat yang panjang dan berbelit-belit, tetapi gunakan kalimat yang efektif dan menarik. o Pandangan harus menyebar keseluruh pendengar 9. Faktor pendukung dalam pidato * Bahasa * Situasi / kondisi * Pendengar * Pakaian Bahasa Sopan Tidak menyinggung orang lain Komunikatif (mudah dimengerti) Sesuai dengan topik audience Situasi / Kondisi Gembira / suka Pidato yang disajikan dapat mengimbangi kegembiraan tanpa menghilangkan kegembiraan tersebut. Sedih / duka Pidato yang disajikan dapat mengurangi beban / duka pendengar serta memberikan solusi. Perseteruan Pidato yang disajikan dapat mngurangi ketegangan yang terjadi. Pendengar Bila pendengar adalah orang dewasa, maka bahasa yang digunakan sebaiknya bahasa yang baku dan sopan. Bila pendengar adalah remaja, dapat menggunakan bahasa-bahasa yang lazim digunakan oleh anak muda. Bila pendengar adalah ilmuwan, maka dapat menggunakan bahasa yang berbobot sesuai bidangnya. Pakaian Sopan Rapi Sesuai dengan tema acara

Cara Menyusun Naskah Pidato


Pidato adalah kata-kata yang disampaikan dan ditujukan kepada orang banyak. Pidato banyak jenisnya, di antaranya, pidato sambutan yang disampaikan pada awal sebuah acara atau pidato kenegaraan yang disampaikan oleh presiden. Agar pidato yang dilakukan berjalan lancar, hendaknya kita menyusun naskah pidato terlebih dahulu. Naskah pidato terdiri atas tiga bagian, yaitu: 1. pembukaan, 2. isi, 3. penutup Sebelum menyusun naskah pidato hendaknya kamu menulis hal-hal penting mengenai acara, misalnya nama acara, para undangan yang hadir, serta tujuan dari penyelenggaraan acara. Setelah itu, buatlah kerangka naskah pidato dengan memerhatikan bagian-bagian pidato. Hal-hal yang harus ada dalam naskah pidato adalah sebagai berikut. 1. Salam atau sapaan pembuka. 2. Pembuka pidato. 3. Isi pidato. 4. Penutup pidato. 5. Salam penutup. Perhatikan contoh kerangka pidato berikut. A. Pembuka (Ucapan Syukur). B. Isi 1. Tujuan acara. 2. Kesan selama bersekolah 3. Ucapan terima kasih dan permintaan maaf kepada guru dan orang tua. 4. Harapan setelah lulus. C. Penutup(Ucapan selamat tinggal)

6. Menulis Naskah Pidato

Pengembangan teks pidato dilakukan dengan menguraikan pokok-pokok masalah pada kerangka karangan menjadi kalimat-kalimat ke paragraf-paragraf. Teks pidato pun disusun dengan memerhatikan kaidah penulisan, penggunaan tanda baca, dan pilihan kata. Namun, sebelum mengembangkan kerangka naskah pidato, sebaiknya orang yang akan berpidato menentukan tujuan berpidato dan menganalisis pendengar agar pidato yang disampaikan menjadi efektif dan efisien.

(klik geser teks pilihan pada kolom sebelah kanan ke kotak biru jawaban).

a). Menentukan tujuan berpidato


Tujuan berpidato sangat penting dalam menyusun teks pidato agar pidato yang disampaikan nantinya dapat berguna bagi pendengar. Pada uraian sebelumnya telah dibahas mengenai tujuan berpidato, yaitu menyampaikan informasi, membujuk/mempengaruhi pikiran pendengar, dan untuk menghibur pendengar. Ketiga tujuan ini saling berkaitan, tetapi penulis teks pidato dapat menitikberatkannya pada satu tujuan yang ingin dicapai.

b). Menganalisis Pendengar


Menganalisis pendengar pun sesuatu hal yang penting dalam menyusun teks pidato. Menganalisis pendengar ini didasarkan pada tingkat usia pendengar, pendidikannya, dan pekerjaan pendengar. Hal ini sangat dibutuhkan dan berkaitan dengan bahasa yang digunakan dalam teks pidato agar pesan dalam pidato dapat diterima dengan mudah sesuai dengan tingkat usia, pendidikan, dan pendengarnya.

Anda mungkin juga menyukai