|1
Penulis
: Ikhwah Unesa
Editor
: Sirot Fajar
Anik Andri Asnanik
Desain Cover
: Rofii Nurdika
Taufiqurrahman
Diterbitkan oleh:
Twitter : @Muslim_Unesa
2|Ikhwah Unesa
Sepotong Hati
Untukmu Mahasiswa
Persembahan Untuk Sebuah Cita-cita
Oleh:
Ikhwah Unesa
Ikhwah Unesa
|3
4|Ikhwah Unesa
|5
6|Ikhwah Unesa
Ikhwah Unesa
|7
8|Ikhwah Unesa
Yahudi,
mengapa
mereka
berprestasi?
Begitulah
Ikhwah Unesa
|9
10 | I k h w a h U n e s a
kami
untuk
menunjukkan
identitas.
Seperti
Ikhwah Unesa
kata
| 11
12 | I k h w a h U n e s a
kepada Allah.
Maka dalam
| 13
Editor 1
14 | I k h w a h U n e s a
DAFTAR ISI
MY Me I......19
Pemuda Dewasa.26
Pemuda Berkarakter..........31
| 15
5. Menjalin Ukhuwah......129
Indahnya Ukhuwah.....131
Islam di Dadaku........167
7. Profil:
Profil MY Club...178
Profil Formusa........181
Profil Penulis...........................184
16 | I k h w a h U n e s a
BAB I
Beginilah
Seharusnya Pemuda
Ikhwah Unesa
| 17
18 | I k h w a h U n e s a
MY Me I
Para pemuda yang bersifat Islam adalah suatu hal dan para
pemuda tanpa Islam adalah suatu hal yang lain dan tidak ada
apa-apa selain dari itu.
Para pemuda dengan Islam berarti pemberi kebaikan dan
pembinaan dan yang tanpa Islam ialah celaka dan bala'.
(Fathi Yakan, Generasi Muda dan Perubahan)
yang
Ikhwah Unesa
| 19
wahyu,
serta
tak
pernah
absen
dalam
setiap
tersebut.
Ia
mengalahkan
dirinya
sendiri
dan
20 | I k h w a h U n e s a
sahabat
yang
tidak
ikut
perang
Tabuk,
Kaab
Ikhwah Unesa
| 21
22 | I k h w a h U n e s a
| 23
24 | I k h w a h U n e s a
Ikhwah Unesa
| 25
Pemuda Dewasa
Jangan lihat hidup dari fenomena-fenomena, tapi lihatlah hidup
dari hakikat....
(KH. Rahmat Abdullah)
dalam
komunitas
bernama
Indonesia
Optimis,
26 | I k h w a h U n e s a
primer.
Golongan
pertama
ini
mengukur
baik
materi.
Jika
gerakan
dan
pemikiran
itu
mampu
memberikan materi, kesenangan (bukan kebahagiaan) dan halhal lain yang bisa dinikmati maka ia akan segera mengikuti
gerakan dan pemikiran tersebut. Dan saya menyebut fase ini
sebagai fase anak-anak. Dan para pemuda yang masuk kategori
ini adalah pemuda yang kekanak-kanakan. Atau dalam bahasanya
Ustadz Fauzil Adhim, Bayi yang berkumis dan berjenggot rapi
Ikhwah Unesa
| 27
dan
mencampakkan
sebuah
gerakan
atau
tak
28 | I k h w a h U n e s a
berita
bahwa
Rasulullah
tersebut
berita
yang
dihembuskan kaum
musyrikin
untuk
melemahkan barisan
Di hari-hari semakin
banyaknya serangan
pemikiran di kehidupan
ini, maka kedewasaan
berpikir menjadi sebuah
keniscayaan yang harus
dimiliki para pemuda.
| 29
Tarbiyah,
Jangan
lihat
hidup
30 | I k h w a h U n e s a
dari
fenomena-
Pemuda Berkarakter
Seandainya filosof terbesar dunia diminta untuk meringkas
solusi problematika kemanusiaan dalam dua kata, niscaya dia
tidak akan mengatakan lebih dari dua kata ini: keteguhan
akhlak
(Musthafa Shadiq Ar-Rafii)
Apa
kabar
teman-teman
yang
luar
biasa?
Semoga
dan
mempersaudaran
kita
semua
dalam
Karena
kepemimpinan
suatu
pemuda
bangsa.
yang
Jika
akan
mewarisi
pemuda
gagal
estafet
dalam
Ikhwah Unesa
| 31
pemuda
harapan
bangsa
yang
berahlak
mulia
menyadarinya.
berkarakter?
32 | I k h w a h U n e s a
Lalu
bagaimana
menjadi
mahasiswa
Pertama,
mahasiswa
jadilah
yang
aktif
memiliki
wawasan
dan
perkuliahan.
yang mudah
berusaha untuk
| 33
waktu sama 24 jam dalam satu hari. Dalam satu hari ada orang
yang mampu memimpin sebuah negeri tapi ada juga yang dalam
satu hari tidak mampu mengatur dirinya sendiri.
Bagaimana mengatur waktu yang baik? Pertama, buatlah
jadwal kegiatan kita. Dengan membuat jadwal kita akan mampu
menentukan prioritas-priorias kegiatan kita. Kedua, jangan
menghabiskan waktu untuk hal-hal yang kurang bermanfaat
seperti cangkrukan atau bergadang tanpa manfaat. Bukankah
Rasulullah telah bersabda, Termasuk dari bagusnya keislaman
seseorang adalah meninggalkan apa yang tidak bermanfaat
Ketiga, milikilah cita-cita dan tujuan yang tinggi. Manusia
yang tidak punya mimpi bagaikan berjalan tanpa arah dan tujuan.
Mimpi adalah kunci untuk menggerakan syaraf dan otot kita
untuk terus bergerak karena cita-cita itulah sebagai penggerak
dan penyemangat dalam perjuangan kita dalam menuju sukses.
Pernah mendengar ungkapan ini? The dream is not what
you see in sleep but the thing which does not let you sleep
(mimpi bukanlah sesuatu yang kita lihat saat tidur melainkan
sesuatu yang membuat kita tidak bisa tidur). Apa maknanya?
Bahwa mimpi itu adalah penyemangat saat kita malas dan jatuh.
Malas bisa diidentikan dengan tidur. Sibuk= sithik-sithik bubuk
(Sedikit-sedikit tidur). Termasuk kebiasaan yang kurang baik
34 | I k h w a h U n e s a
Ditengah
ia
bertemu
| 35
itu tentang jalan termudah menuju puncak gunung. Pada saat itu
terdapat tiga jalan menuju puncak gunung. Setelah ditunjukkan
jalan pemuda itu berjalan tetapi sampai ditengah pendakian ia
menjumpai jalan berbatu yang amat terjal dan ia pun kembali
turun dan bertanya kepada kakek tadi. Lalu kakek itu
menunjukkan jalan yang lain. Pemuda itu lalu menyusuri jalan itu.
di tengah perjalan ia menjumpai jalan semak belukar yang penuh
duri yang tajam dan ia pun memutuskan untuk kembali. Dan Ia
kembali bertanya kepada kakek tadi. Kakek itu menunjukkan
jalan terakhir lalu pemuda itu bergegas menyusuri jalan itu.
ditengah pendakian ia menjumpai jalan berpasir yang penuh
badai. Lalu ia kembali turun lagi untuk menjumpai kakek itu dan
menceritakan
apa
yang
telah
ia
alami.
Lalu
kakek
itu
36 | I k h w a h U n e s a
berteman dengan orang yang baik pula dan demikian juga dengan
orang yang buruk akhlaknya juga akan memilih teman yang sama
dengannya. seseorang bisa dilihat bagaimana akhlaknya hanya
dari temannya karena teman adalah cermin dari diri kita.
Teman atau sahabat yang baik adalah mereka yang saling
mengingatkan dalam kebaikan. Dengan bergaul dengan orang
yang mempunyai cita-cita yang sama akan mempermudah kita
dalam meraih cita-cita itu karena kita bisa saling menyemangati,
saling berbagi ilmu dan pengalaman bahkan saling mendoakan
satu sama lain. Tapi bukan berarti orang-orang yang buruk
akhlaknya tidak kita sapa.akan tetapi jadikan mereka sebagai
khasanah hidup kita agar kita semakin tahu tentang mereka dan
menjadi pribadi yang mampu mewarnai. Bukan tidak mungkin
orang yang buruk akhlaknya bisa menjadi baik karena kita ajak
menuju kebaikan.
Bertemanlah hanya sebatas pada hal-hal yang pantas saja
dan jangan sampai kita malah yang terseret ke dalam dunia
mereka. Itu juga menjadi kunci suksesnya dakwah kita. Apabila
kita hanya berdakwah kepada teman-teman yang sudah bagus
agamanya dan akhlaknya saja, hal itu sangatlah mudah. Tapi
bagaimana caranya agar kita bisa memahami berbagai macam
Ikhwah Unesa
| 37
38 | I k h w a h U n e s a
BAB II
Saatnya
Untuk Berdakwah
Ikhwah Unesa
| 39
40 | I k h w a h U n e s a
| 41
bak
karang
di
lautan.
Ghirah
inilah
yang
kemudian
hal
baru.
Bukan
juga
sebuah
hal
yang
patut
42 | I k h w a h U n e s a
| 43
nyaman. Adapula ikan yang merasa ditinggal oleh kawankawannya, begitu sering ia menyendiri hingga akhirnya merasa
terasing. Hal ini terus saja berjalan. Ada sebagian ikan yang
menyadari hal ini. Namun apa daya, doa yang ia panjatkan
kepada Allah ternyata belum diijabah. Hingga akhirnya ikan
yang merasa terasing itu justru menikmati keterasingannya.
Entah kemana
Namun mereka juga bukan kelompok yang lemah yang
kemudian hanya bisa terdiam, terpaku tak berdaya. Paling tidak
mereka pernah merasakan kebanggan bermanfaat bagi orang
lain. Paling tidak mereka pernah merasakan bahagia karena
mampu berkorban lebih untuk saudaranya. Sungguh, sinar
harapan itu terasa hangat dan suatu hari menampakkan cahanya
terbaiknya.
Hingga
segala
yang
hijab
(Penghalang)
yang
bergabung
bersama
tentara
Allah
dalam
44 | I k h w a h U n e s a
Ikhwah Unesa
| 45
46 | I k h w a h U n e s a
Hajjaj bin Yusuf, seorang panglima yang kejam dan dzolim pada
masanya itu, mencoba membenarkan bacaan anak kecil itu.
Tapi anak kecil itu dengan tegas dan keras mengatakan,
Tidak! Bacaanku benar, dan engkau lah yang salah. Memang,
dahulu mereka berbondong-bondong masuk islam, tapi kini
mereka semua berbondong-bondong keluar dari agama islam,
sebab kedzolimanmu.
Ketika membaca kisah tersebut di cover belakang buku
Dai-dai Cilik yang ditulis Syekh Nashir Asy-Syafii (Judul asli
Al-Athfaal lakin duat), saya pun tidak bisa menahan diri untuk
tidak membeli buku tersebut. Ternyata, yang kita lakukan
selama ini belumlah seberapa. Terlalu naif jika membandingkan
apa yang kita lakukan dengan yang dilakukan anak itu. Di usia
kita yang entah berapa, dakwah yang
kita lakukan ternyata masih
jauh jika dibanding dengan
anak kecil itu. Paling tidak
ada beberapa hal yang
menjadikan anak kecil itu
lebih unggul dari kita.
Pertama, usia. Di usia
Ikhwah Unesa
| 47
usia
anak
kecil
itu.
Tapi
dalam
Psikologi
dakwahnya
adalah
mahasiswa
lain
yang
kesadaran
48 | I k h w a h U n e s a
| 49
hidup
kita.
Tidak
ada
kata
terlambat
dalam
dia
termasuk
50 | I k h w a h U n e s a
orang
yang
bodoh.
Segera
melakukan
dakwah.
Yaitu
merasa
masih
banyak
orang-orang
yang
beriman,
kenapakah
kamu
Ikhwah Unesa
| 51
mau
memperbaiki diri;
Fulan
memberi
dinasihati; sebab
Aku
takut
mengatakan
sesama.
laksanakan.
@salimafillah
Al-Hasan menjawab,
Siapakah di antara kita yang mampu melaksanakan apa-apa yang
ia katakan? Setan ingin menguasai orang ini, sehingga tidak ada
seorang pun yang akan memerintahkan kebaikan dan mencegah
kemungkaran.
Al-Hasan benar. Jika kita menunggu baik untuk memulai
berdakwah, mungkin di dunia ini tidak ada orang yang
berdakwah.
Dalam
Perintahkanlah
sebuah
yang
riwayat
maruf
Rasulullah
meskipun
bersabda,
kamu
belum
meninggalkan
52 | I k h w a h U n e s a
Ikhwah Unesa
| 53
dan
kecemasan,
sementara
kelaparan
telah
itu,
yang
berani
berjalan
ke
tengah-tengah
54 | I k h w a h U n e s a
sebagai
kejujurannya,
bukti
ketika
mengisahkan
ia
peristiwa
mau
tak
mau
harus
jasmaniah
yang
amat
lemah,
sebagai
akibat
Ikhwah Unesa
| 55
dengan
keras
kedengaran
oleh
Hudzaifah
Quraisy,
hendaklah
masing-masing
kalian
56 | I k h w a h U n e s a
Ikhwah Unesa
| 57
dakwah
kampus
yang
kita
hadapi
saat
ini,
58 | I k h w a h U n e s a
Ikhwah Unesa
| 59
60 | I k h w a h U n e s a
BAB III
Menikmati
Dakwah Kampus
Ikhwah Unesa
| 61
Melalui dakwah kampus diharapkan lahir intelektualintelektual muda yang profesional dalam bidang yang
digelutinya dan tetap memiliki ikatan dan keberpihakan
yang tinggi terhadap Islam. Merekalah pembaharupembaharu yang dapat melakukan perubahan-perubahan
kondisi masyarakat menuju kehidupan islami hingga
akhirnya terwujudlah cita-cita kebangkitan Islam.
(Risalah Manajemen Dakwah Kampus, hlm.12)
62 | I k h w a h U n e s a
Ikhwah Unesa
| 63
perlahan
hingga
tandas,
pastilah
kenikmatan
halnya
dengan
dakwah.
Kuncinya
SABAR
dan
cepat.
Namun
sayangnya
semangat
tersebut
tidak
64 | I k h w a h U n e s a
tangguh saja yang mampu bertahan di medan ini. Sampai saat ini
aku juga belum tahu kenapa belum banyak mahasiswa yang
bersedia menginfakkan dirinya untuk menghadonahi dakwah
kampus. Namun keyakinanku satu, mungkin Allah Sang Sutradara
terbaik telah menyiapkan skenario terindah untuk dakwah di
kampus kita.
Bagiku, kampus ini bagai sebuah kanvas putih yang masih
bersih belum ternoda tinta hingga menarik setiap diri yang
memiliki semangat juang tinggi untuk menggoreskan warna
diatasnya. Mewarnainya dengan goresan warna terindah agar ia
menjadi bermakna. Banyak mimpi yang terangkaikan untuk
dakwah di kampus tercinta. Terkadang dalam perjalan meniti
mimpi-mimpi indah yang tergantung di medan Afghan ini, ia
bagaikan
menjauh
atau
bahkan
mengizinkannya
menjelama nyata satu
per satu.
Ikhwah Unesa
| 65
masih
bertahan
disini
bersamanya,
bersama
dalam
semarak
dengan
rentetan
cerita
perjuangan
yang
dakwah
kampus
ini
berdiri
dengan
gagahnya
66 | I k h w a h U n e s a
setiap kata yang terucap dari lisan penuh barokah, setiap laku
dalam sikap penuh cahaya dan kehangatan ukhuwah makin rekat
terasa.
Ya Allah, kami sangat rindu masa-masa itu, mimipi-mimpi
dan pengharapan yang kami gantungkan pada perjuangan para
generasi penerus dakwah di kampus ini.
Hingga masa itu tiba, pada akhirnya kami hanya mampu
bersyukur dan terus berharap. Beginilah cara Allah mengajari
kami untuk semakin dewasa memaknai hidup. Beginilah jalan
dakwah mentarbiyah kami menjadi tangguh. Dan beginilah
ukhuwah mengajari kami makna cinta hakiki
Hingga kelak Allah mengizinkan kita bercengkrama di
telaga Salsabila dan membuat para sahabat iri karena cerita
cinta, dakwah dan ukhuwah kita berlandas aqidah.
Selamat menikmati tiap episode cinta yang tersaji
Ikhwah Unesa
| 67
disebut
sebagai
agent
of
change
atau
agen
68 | I k h w a h U n e s a
sehingga
mampu
mentransformasi
masyarakat kampus
menjadi masyarakat
islami.
ADK
sangat
Larangan-Nya.
Semangat
gerak
dakwah
sangat
diperlakukan bagi generasi yang cinta akan dunia islam dan mau
untuk berjuang bersama dalam menghimpun satu tujuan: Allah.
Inilah yang harus dimiliki oleh ADK agar apa yang dilakukan
benar-benar Rahmatan Lil Alamiin.
Pada mulanya mendengar kata Dakwah Kampus begitu berat
rasanya mengemban dan memikul, apalagi kita sebagai aktivis
dakwah yang memperoleh amanah tersebut, pastilah mindset
Ikhwah Unesa
| 69
awal berat, berat, dan berat. Ketika pikiran dan rasa itu muncul
maka pertama yang perlu kita ingat adalah apa yang akan kita
lakukan semata-mata berniat karena Allah, karena yakinlah jika
kita menolong agama Allah, maka Allah akan menolong kita. Hal
ini sudah banyak terbukti, begitupun bagi kalian yang pernah
merasakan hal itu. Ketika kita ada deadline tugas kuliah, amanah
yang belum kelar apalagi keuangan yang menipis. Kita tidak akan
luput dari penglihatan-Nya ketika seorang hamba membutuhkan
pertolongan-Nya.
Dalam kondisi itulah, Allah benar-benar menunjukkan kasih
sayang kepada hamba-Nya, sehingga dimudahkan apa yang
dirasa sulit menjadi lebih mudah. Pertolongan-pertolongan itulah
yang menjadikan kita menikmati apa itu dakwah kampus.
Yakinlah, bahwa Allah bersama kita di setiap langkah, setiap
detik dan Allah itu lebih dekat daripada urat nadi kita. Dalam
hal ini, kita lebih sering untuk bersyukur terhadap apa yang
telah Allah berikan.
Jika kita lebih banyak bersyukur maka banyak pula apa
yang kita peroleh tanpa disangka-sangka. Maka ikhlaskanlah apa
yang sudah kita terima dari Allah. Ketika kita sudah berusaha
dengan
maksimal
dan
70 | I k h w a h U n e s a
tanggung
jawab,
maka
mintalah
pertolongan pada Allah dalam munajat kita. Sebab, doa lah yang
membantu kelancaran dalam dakwah yang kita lakukan.
"Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami
lupa atau kami tersalah. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau
bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana Engkau
bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Ya Tuhan kami,
janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tak sanggup
kami memikulnya. beri maaflah kami; ampunilah kami; dan
rahmatilah kami. Engkaulah penolong kami, Maka tolonglah kami
terhadap kaum yang kafir." (Al-Baqarah [2]: 286)
Betapa pentingnya gerak dakwah kampus ini berkembang
dan terus berkembang. Jangan sampai dakwah Allah ini
terputus, terhenti dan mati suri. Lanjutkan perjuangan dakwah
ini. Kalian adalah penerus dakwah dan kalian adalah orang-orang
pilihan Allah yang terbaik untuk berjuang bersama-sama
menegakkan Agama Allah dalam dakwah ini.
Semangat wahai saudara-saudariku! Satukan niat, luruskan
tujuan, rapatkan barisan karena Allah, oleh Allah dan untuk
Allah hingga menjadi Rahmatan Lil Alamiin
Jalan yang lurus
Jalan yang berliku-liku
Jalan yang terjal
Ikhwah Unesa
| 71
72 | I k h w a h U n e s a
| 73
sendirilah
74 | I k h w a h U n e s a
dakwah
telah
disepakati
bersama
dengan
yang
memperhatikan
Hati-hatilah, karena
tidak
pembenaran terhadap
taklimat
kesalahan dan
kemalasan kita.
dari
keduanya?
Jika
demikian,
mari
sama-sama
beristighfar. Astaghfirullah.
Suatu ketika seorang masul mengingatkan kepada jundinya
tentang suatu acara yang ada di kampus pusat, Afwan dek, apa
hari ini anti tidak ikut acara di kampus pusat. Kok jam segini
masih santai?
Ikhwah Unesa
| 75
76 | I k h w a h U n e s a
Ikhwah Unesa
| 77
paksaan
pribadi
kita
dari
untuk
semuanya
dan
Justru
menambah
itu
panjang
78 | I k h w a h U n e s a
persoalan-persoalan berikutnya.
Ketika bayi lahir ia dipaksa untuk menangis bahkan dengan
tepukan atau timbukan dari seorang bidan. Anak dipaksa untuk
belajar berjalan untuk bisa berjalan. Anak dipaksa untuk
berlatih berbicara supaya bisa berbicara. Bahkan kita memaksa
diri kita untuk bangun tahajjud agar
bisa melaksanakannya
| 79
80 | I k h w a h U n e s a
| 81
adalah salah satu dari dai itu. Oleh sebab itu aku selalu
semangat menjalani hari-hariku. Setahuku dai adalah orang
yang kerjanya koar-koar mengajak menuju kebaikan sesuai
dengan risalah yang dibawa oleh Rosul Muhammad SAW, tapi
gak tau lagi kalau arti yang sebenarnya.
Rasanya sudah lama sekali aku tak jalan kaki, maka pagi itu
sebelum ketemu adik-adik, sengaja
(Anak
Baru
82 | I k h w a h U n e s a
Ghirohnya),
semangat-semangatnya
| 83
mencoba
mengakselerasikan
diri.
Memulai
dari
banyak
banyak
amanah,
karakter
mengenal
banyak
senior,
akan
kebanyakan
menjawab,
Lha
para
seniorku
yang
bersikap
seperti
itu
malah
84 | I k h w a h U n e s a
kesabaran
(walau
terkadang
aku
tak
bisa
| 85
86 | I k h w a h U n e s a
beberapa
kader
dari
rumahku
dibawa
lari
| 87
dan
Kesabaran
menentukan
panjangnya
nafas
88 | I k h w a h U n e s a
BAB IV
Ikhwah Unesa
| 89
90 | I k h w a h U n e s a
| 91
untuk
menyesuaikan
dengan
teman-temannya.
yang
tidak
bertekad
mempengaruhi,
maka
ada
agar
berbuat
keburukan.
Ketika
kita
punya
92 | I k h w a h U n e s a
semoga
nantinya
banyak
yang
bilang
dan
hanyalah
orang-orang
yang
kuat,
kuat
marifatullah.
Maka
Ibnu
Qoyyim
Al-Jauziyah
| 93
Dakwah
Kampus
sejati
adalah
orang
yang
Allah
dimana
saja
kamu
kesungguhan untuk
memengaruhi lingkungan
niscaya
dapat
menghapuskannya,
serta
pergauilah
manusia
dengan
94 | I k h w a h U n e s a
para
aktivis
dakwah
kampus
sejati
itu
Dan
para
aktivis
dakwah
kampus
sejatipun
| 95
96 | I k h w a h U n e s a
puisi
menjadi
tamparan,
berbedanya
di
atas
suatu
begitu
zaman
sekarang
Akankah ia terus
menerus dalam
kefuturan ataukah
berpijak dari
kefuturan itu untuk
bertolak menjadi
kader yang militan full
manfaat?
Ikhwah Unesa
| 97
banyak
mengeluhnya
daripada
melaksanakannya.
Mungkin juga saya termasuk kader moletan, yang lebih suka bogi
(bobo pagi), boci (bobo ciang), bore (bobo core), ketimbang ikut
syuro dan kegiatan-kegiatan full manfaat lainnya. Kalau diajak
teman dan mbak-mbak, selalu saja ada 1001 alasan buat nolak.
Yah mungkin saya termasuk salah satu, salah dua, bahkan
salah tiga diantaranya. Astaghfirullahal adzim... Tapi melalui
fase-fase inilah yang menentukan perjalanan kader dakwah
kedepannya. Akankah ia terus menerus dalam keadaan dan
kefuturan seperti itu, ataukah berpijak dari kefuturan itu
untuk bertolak menjadi kader yang militan full manfaat? Pilihan
ada di tangan pribadi masing-masing.
Wahai
dikatakan
orang-orang
kepada
kamu,
yang
beriman!
Berangkatlah
Mengapa
(untuk
apabila
berjuang/
98 | I k h w a h U n e s a
| 99
termotivasi
untuk
melakukan
kegiatan-kegitan
yang
100 | I k h w a h U n e s a
Tak
jarang
saya
disidang
mbak-mbak
kalau
ada
tahun
mendewasakan
berorganisasi
saya
dan
di
menambah
Depag
banyak
BEM
cukup
pengalaman
| 101
jabatan atau posisi yang menurut saya itu bukanlah posisi yang
penting, dan terkadang saya iri dengan teman-teman saya yang
begitu menonjol kemampuannya, sehingga sering ditempatkan
pada posisi strategis. Hingga suatu waktu, saya mendengarkan
taujih dari seorang ustad bahwasanya seperti apapun kita,
ditempatkan diposisi apa, dan sekecil serta seringan apapun
tugas yang diberikan kepada kita itu adalah amanah yang telah
diberikan Allah pada kita melalui tangan-tangan-Nya. Maka dari
itu harus dilakukan dengan sepenuh hati dan ikhlas demi
menggapai ridha Allah SWT. Mulai saat itu saya merasa terbuka
pikiran saya, mulai meluruskan niat, dan melakukan amanahamanah yang diberikan kepada saya dengan sepenuh hati.
Teringat saya dengan ungkapan Sufyan At-Tsauri, Tidak
ada yang lebih berat bagiku melebihi beratnya mengobati
niatku, karena ia selalu berubah-ubah dalam diriku.
Perlulah kita berkumpul dengan orangorang shalih yang alim. Agar kita dapat
men-charge kembali kefuturan iman kita.
102 | I k h w a h U n e s a
sangka
nikmat
tenyata
cobaan
yang
hanya
akan
Ikhwah Unesa
| 103
SMS Tausiyah 2
Saudaraku,
Kadang tanpa disadari,
Yang kita berikan di jalan dakwah ini hanyalah sisa,
Sisa waktu.
Sisa tenaga,
Sisa dana,
Sisa pikiran,
Bahkan sisa perasaan..
Namun kita menuntut lebih,
104 | I k h w a h U n e s a
murtad
dari
agamanya,
maka
kelak
Allah
akan
Ikhwah Unesa
| 105
106 | I k h w a h U n e s a
untuk
kerja
kelompok,
rekrutmen
anggota,
Ikhwah Unesa
| 107
darimanakah
kita
bisa
melihat
tolok
ukur
108 | I k h w a h U n e s a
apa
yang
harus
dilakukan
setelah
melakukan
dengan
kita.
Yang
awalnya
begitu
bersemangat
bersemangat.
Tapi
semangatnya
ini
biasanya
akan
| 109
materi-materi
marifatullah,
syahadatain,
itu.
Akan
menyesuaikan
menuju jalan-Nya.
110 | I k h w a h U n e s a
untuk membuat kajian untuk internal BEM itu sendiri. Pelanpelan, tapi pasti. Yang penting selama itu berlangsung, usahakan
senantiasa menjaga pemilihan katanya, agar bisa diterima
dengan baik dan tidak menyakitkan hati sang pendengarnya.
Masalahnya sekarang, berani atau tidak? Mau atau tidak?
Kalau sudah tidak mau dan tidak berani, tidak akan bisa
berjalan. Apa sih yang membuat perasaan tidak berani dan tidak
mau itu muncul? Karena masih kecil? Atau karena merasa belum
cukup ilmu? Atau merasa gugup ketika bertemu audience?
Sampai kapankah kita akan terperangkap dengan ketidaksiapan
itu? Padahal waktu itu akan terus berjalan. Jadi bukan saatnya
terperangkap dalam keterpurukan atas ketidaksiapan, tapi
saatnya berperang melawan ketidaksiapan.
Jika tidak siap karena ilmu yang terbatas, maka saatnya
belajar dengan giat. Banyak-banyak membaca. Jika tidak siap
karena gak Pede, maka mulailah latihan ketika membuka dan
menutup acara di halaqoh kita sendiri. Latihan, latihan, dan
latihan.
Akan tetapi bukan berarti ketika latihan, kita berhenti
berdakwah? Tidak! Justru sambil latihan, kita juga menerapkan
apa yang sudah kita terima. Jangan
bingung-bingung mencari
| 111
112 | I k h w a h U n e s a
| 113
Kekuatan ruhiyah
menjadi salah satu hal
yang berpengaruh
dengan hasil kerja
dakwah.
dengan
pengetahuan
ilmu
7 yang
114 | I k h w a h U n e s a
| 115
116 | I k h w a h U n e s a
kita
akan
selalu
menemukan
jalan
keluar
untuk
Ikhwah Unesa
| 117
118 | I k h w a h U n e s a
dalam
diri
jiwa
antum
terhempas
dengan
Ikhwah Unesa
| 119
120 | I k h w a h U n e s a
meneruskan
ke
S2,
buka
usaha,
menikah,
dll.
akhirnya
Ahmad
tidak
mau
pusing-pusing
| 121
saat
ekstrakurikuler
mencari-cari
itulah
Ahmad
organisasi
berkenalan
dan
dengan
kegiatan
sebuah
122 | I k h w a h U n e s a
dengan teman-teman yang sama namun berbeda yaitu samasama manusia namun berbeda pola pikir dan perilaku, Ahmad
mulai belajar hal-hal yang menentramkan hati dan mulai berubah
dalam memandang kehidupan. Ahmad yang awalnya kurang suka
dalam mengikuti kajian islam, akhirnya malah menjadikannya
suatu kebutuhan, seminggu tidak bertemu dengan pemateri
maupun teman-temannya, rasanya ada sesuatu yang hilang.
Seperti merindukan bulan di siang hari, sungguh tak sabar.
Cukup lama juga rasanya Ahmad maju-mundur, ia rupanya
belum sepenuhnya lepas dari kebiasaan-kebiasaan lamanya,
terutama ketika berkumpul bersama teman-teman dekatnya,
perkembangannya tidak semudah dan secepat harapannya.
Namun Ahmad diajari untuk yakin bahwa apabila ada seorang
hamba yang ingin mendekat kepada Allah dengan berjalan, maka
Allah
akan
mempermudah
menyambutnya
semua
dengan
hamba-Nya
berlari.
yang
Allah
selalu
berusaha
untuk
telatnya
satu
jam,
dua
jam,
mulai
benar-benar
| 123
punya banyak anak sih mungkin agak bisa diterima, lah anaknya
cuma satu, ya gak masuk akal. Ahmad pun belajar bahwa cara
berbakti kepada orang tua adalah dengan berbuat hal-hal yang
baik, melakukan amal-amal sholeh, karena perbuatan seorang
anak akan berimbas kepada orang tuanya juga, sehingga orang
tua bisa mendapatkan manfaatnya di dunia dan akhirat. Karena
itu juga, sebuah kedurhakaan yang paling besar adalah jika
seorang anak senang melakukan hal-hal yang tidak baik, karena
orang tuanya akan mendapat dampak negatif dari anaknya itu
tidak hanya di dunia namun juga di akhirat.
Ahmad kemudian menyadari bahwa kampus tempatnya
kuliah itu bagaikan sebuah medan magnet, di mana terjadi tarik
menarik antara magnet berkutub positif dan magnet berkutub
negatif, dan Ahmad masuk di dalamnya sebagai sebuah jarum
yang siap ditarik oleh salah satu dari kedua belah pihak,
bergantung kutub mana yang lebih kuat, atau kutub mana yang
lebih dekat dengan Ahmad. Seperti yang diketahui, ada macammacam manusia dengan latar belakang dan mindset yang
berbeda-beda di dalam kampus. Saking banyaknya, jadi sangat
mudahnya
ditemui
kelompok-kelompok
yang
dibentuk
124 | I k h w a h U n e s a
pengaruh
pada
mahasiswa-mahasiswa
yang
yang
dirasakannya
cukup
rumit,
karena
dakwah
| 125
jiwa
Kembalilah
dengan
yang
kepada
hati
yang
tenang.
Tuhanmu
puas
lagi
akhirnya
memang
126 | I k h w a h U n e s a
habisnya
jatah
waktu.
Manusia
hanya
bisa
mencoba
menerapkan
prinsipnya
itu
pada
| 127
kampus
pun
bisa
diubah
agar
menjadi
lebih
128 | I k h w a h U n e s a
Ikhwah Unesa
| 129
BAB V
Menjalin Ukhuwah
130 | I k h w a h U n e s a
Ikhwah Unesa
| 131
Indahnya Ukhuwah
jika tetes-tetes itu digabung menjadi satu, dia akan menjadi
arus.
Dan itulah yang diperlukan dalam dakwah.
Begitu dia menjadi arus, dia akan menghanyutkan.
Begitulah amal ukhuwah. Seperti menggabungkan huruf yang
terpisah-pisah agar menjadi satu dan bisa terbaca.
(Anis Matta, Demi Hidup Lebih Baik)
132 | I k h w a h U n e s a
| 133
aku
membagikan
tidak
dengan
akan
mereka.
jawab Nabi.
Kalau demikian, bantulah
kami dalam bekerja agar kami
dapat membantu mereka dalam
membagi
hasilnya,
ungkap
sahabat Anshar.
Saudara
itu
adalah
tempatmu
kamu
yang
dengan
muhajirin
keluar
ke
membawa
134 | I k h w a h U n e s a
Alangkah indahnya
kebersamaan dalam
menapaki jalan
dakwah ini.
Alangkah indahnya bila
kita bisa saling
berbagi, saling
memberi, saling
menyanyangi, saling
menghargai, saling
menasehati dalam
kebaikan dan
kesabaran.
| 135
136 | I k h w a h U n e s a
| 137
seseorang
untuk
menolongku.
Tiba-tiba
dia,
138 | I k h w a h U n e s a
Kok
gak
nyambung
sama
yang
kuceritakan
ya?
Ikhwah Unesa
| 139
Kami
memang
beda
angkatan,
meskipun
Warahmatullaah
Wabarakaatuh.
Semoga
140 | I k h w a h U n e s a
Ikhwah Unesa
| 141
bermalam disana. Selepas malam, Bada Isya kuketik lagi katakata cinta selanjutnya:
Mbak, mbak ingin terbang tinggi kesana kan? Ajak aku terbang
bersamamu ya. Malam ini, aku ingin ikut bersamamu. Tunggu aku yaa. Aku
akan mengajakmu menjelajah angkasa. Kita akan terbang bersama, tinggi,
tinggiii sekali.. hingga mencapai puncaknya. Hanya ada aku, kau, dan Dia.
Mbak, akhir-akhir ini aku sangat merindukanNya, sejak kau
mengenalkanku pada-Nya. Rinduuuu sekali
Waktu berlalu. Aku tahu, dia takkan membalasnya. Tibatiba kurasakan hangat di mataku. Hatiku gerimis
Malam harinya, tepat jam 2 dini hari, ku terbangun karena
ada pesan masuk untukku, Assalaamualaikum Adek chanyank
apa anti dah bangun? Bersiaplah, qta akan segera terbang
tinggi, tinggiii sekali. Ambil air wudhu yaaa Luv u.
Tak
terasa,
air
mata
menderas.
Belum
sempat
ku
142 | I k h w a h U n e s a
Ikhwah Unesa
| 143
144 | I k h w a h U n e s a
namun
dimusnahkan.
Kalau
kita
berhasil
disediakan
rintangan-rintangan
sesuai
dengan
kemampuannya.
Ikhwah Unesa
| 145
Bukankah
menyalahartikan
kita
ada
kemurnian
karena
ukhuwah,
ukhuwah?.
namun
Jangan
jangan
pula
menjatuhkan
atau
saling
meninggikan,
karena
146 | I k h w a h U n e s a
Jangan!
Bangkitlah!
Sebab perhentian kita bukan didunia, sebab istirahat kita di jannah.
Sebab musuh-musuh Allah tak akan berhenti sampai dien ini padam,
jangan biarkan.
Sebab jika bukan engkau, siapa lagi yang akan mengembalikan
binar kejayaan islam.
Ya...inilah dakwah.
Jika kau lelah berhentilah, tetapi jangan berleha-leha.
Sebab kewajiban kita lebih banyak dari pada waktu yang tersedia.
Sebab panji-panji itu telah tersedia dari jiwa yang setia.
Sebab engkaulah singa yang siangnya berjihad tak kenal lelah.
Sebab engkaulah rabi yang malamnya padat dengan munajah
Sebab engkaulah Abu Bakar itu.
Engkaulah Khalid bin Walid itu.
Sebab engkaulah Shalahuddin al-Ayubi itu
Engkaulah Yahya Ayyash, Imad Aqil, Muhammad Farahat, dan
jutaan pahlawan Islam.
Jika engkau lelah dalam berdakwah, berhentilah sejenak.
Ikhwah Unesa
| 147
Jika
tadi
secara
universal
memandang
arti
sebuah
kepada
sebuah
perjuangan
sekelompok
anak
148 | I k h w a h U n e s a
| 149
yang sudah tersave saja. Yang pada akhirnya kita hanya mampu
memandang hasil kerja kita diakui dan diambil orang lain.
Jika kau berteman dengan pandai besi maka baumu akan
seperti karat, namun jika kau berteman dengan penjual minyak
wangi maka kau pun akan ikut terkena wanginya. Itulah
perumpamaan yang sering kita jadikan dalil untuk berteman
dengan yang save. Jarang kita mampu meniru beberapa metode
pendekatan terhadap target dakwah yang nota bene adalah
orang-orang yang belum bisa dikategorikan ke salah satu ciri
tombo ati ke-3. Mereka hanya sebagai target dakwah saja, jika
tak berhasil maka kita ya sudah, seolah putuslah hubungan
dengan mereka begitu saja.
Jika pertemanan itu adalah sesuatu yang bisa dijadikan
sebagai alat untuk meraih mereka dan mengajak mereka ke
dalam dunia putih mengapa kita hanya setengah-setengah?
Bukankah kita sering mendapat materi tentang sibghah? Kenapa
belum teraplikasi? Karena kita masih belum berani. Dan
kemungkinan besar, akupun bisa dikatakan seperti itu.
Mudahnya kita mengatakan Ya sudah, jangan buang energi
kalau dia tidak mau. Padahal kita baru melakukan pendekatan
satu kali dan mengapa malah berusaha mendramatisasi: Wah
kayaknya susah mbak/mas, anaknya. Dia itu blablabla,
150 | I k h w a h U n e s a
menjadikan
nada-nada
dalam
diri
kita
| 151
yang
di
ada
yang
ditata.
berarti
dimusnahkan,
bagaimana
tadi
152 | I k h w a h U n e s a
ada
kita
harus
namun
pembangkang
dudukkan,
kita
bukan
orang
yang
berpura-pura
membeberkan
Ikhwah Unesa
| 153
154 | I k h w a h U n e s a
BAB IV
Ikhwah Unesa
| 155
156 | I k h w a h U n e s a
Menuju
kesendirian.
Kesendirian
yang
akan
| 157
pertanyaannya
bukan
untuk
membanding-
perbandingan.
Karena,
sesuatu
itu
baru
boleh
Ada
transformasi,
ada
evolusi.
Aku
lebih
suka
158 | I k h w a h U n e s a
kawan.
Kita
renungi
sejenak.
Menuju
proses
| 159
160 | I k h w a h U n e s a
Itulah
salah
satu
penyebab
kelesuan
dalam
| 161
dakwah kita
162 | I k h w a h U n e s a
Abdurrahman
Ghafaqi
mampu
memenangkan
Ikhwah Unesa
| 163
kita
164 | I k h w a h U n e s a
Ikhwah Unesa
| 165
166 | I k h w a h U n e s a
dakwah dan ingatlah juga pada saat kita memutuskan bahwa jiwa
dan raga kita kita hibahkan untuk islam dan dakwah ini. Ada
sebuah sensasi keimanan yang meluap, ada sebuah energi besar
yang merasuk ke dalam dada kita yang menggelorakan iman
dalam jiwa kita. Maka tak salah bila dikatakan Al imaanu
yaziidu bithoati wa yangkusu bimaasi Iman itu bertambah
dengan ketaatan dan berkurang dengan kemaksiatan.
Saudaraku, setiap ketaatan yang kita kerjakan adalah up
grading bagi diri kita. Semakin berat ketaqwaan yang kita
laksanakan itu semakin besar pula nilai up-gradingnya bagi diri
kita. Karena itulah Allah memerintahkan kita untuk memaksakan
diri dalam mengarjakan ketaqwaan, memiliki jiddiyah dalam
melaksanakan
ketaqwaan,
berjihad
dalam
melaksanakan
ketaqwaan.
Berangkatlah kamu baik dalam keadaan merasa ringan
maupun berat, dan berjihadlah kamu dengan harta dan dirimu di
jalan Allah. Yang demikian itu adalah lebih baik bagimu, jika
kamu mengetahui. (Qs. At-Taubah: 41)
Namun jangan sekali-kali kita melakukan kemaksiatan
karena setiap kemaksiatan akan menjerumuskan kita ke dalam
dosa dan kefuturan. Bahkan dapat menjerumuskan kita dalam
neraka sebagaimana sabda Rasulullah,
Ikhwah Unesa
| 167
"... demi Allah, sungguh salah seorang diantara kalian, atau
sungguh ada seseorang yang telah mengamalkan amalan-amalan
penghuni neraka, sehingga tak ada jarak antara dia dan neraka
selain sehasta atau sejengkal, tetapi takdir mendahuluinya
sehingga ia mengamalkan amalan penghuni surga sehingga ia
memasukinya. Dan sungguh ada seseorang yang mengamalkan
amalan-amalan penghuni surga, sehingga tak ada jarak antara
dia dan neraka selain sehasta atau dua hasta, lantas takdir
mendahuluinya sehingga ia melakukan amalan-amalan penghuni
neraka sehingga ia memasukinya." (HR. Bukhari)
Nah, saudaraku marilah senantiasa kita up-grade iman kita.
168 | I k h w a h U n e s a
yang
suci.
Hamparan
kertas
kehidupanlah
yang
batin
antara
manusia
dengan
Tuhannya.
Ada
Ikhwah Unesa
| 169
yang
melalui
serangkaian
pencarian,
dan
ada
yang
170 | I k h w a h U n e s a
dari
persoalan
dia
ikhlas
ataukah
tidak
saat
| 171
dari
perjalanan
dakwah
Rasulullah
SAW.
yang
terhadap
dakwah
yang
diembannya.
Langkah
SAW
tersebut,
kehidupan
masyarakat
muslim
172 | I k h w a h U n e s a
mengetahui
tentang
urgensi
syahadatain,
seseorang
berbanding
lurus
dengan
Al Fawaid
kekuasaan,
kelezatan,
pakaian,
nafsu,
dan
| 173
pertanyaan
tersebut
untuk
memperkuat
174 | I k h w a h U n e s a
| 175
kelima
yakni
bukti
sejarah.
Banyak
peristiwa
bersejarah mulai dari Nabi Adam a.s. hingga hari ini yang
menunjukkan tentang keberadaan Allah. Banyak peninggalanpeninggalan sejarah yang menunjukkan kejayaan bangsa di masa
lampau, namun pada waktu yang sama juga memberikan pelajaran
berharga kepada manusia yang hidup di masa kini bahwa
kebesaran dan keangkuhan mereka tidak kuasa menghadapi
kekuasaan Allah; bahwa mereka terlalu kecil untuk dibandingkan
dengan penciptanya.
Kelima
bukti
itulah
yang
dapat
memperkuat
dan
176 | I k h w a h U n e s a
| 177
riwayat
Ahmad,
Rasulullah
SAW
bersabda,
178 | I k h w a h U n e s a
Ikhwah Unesa
| 179
PROFIL MY CLUB
dengan
MY
CLUB
merupakan
yang
lebih
mantab
untuk
MY
organisasi yang
Club
berawal
dari
Fosil (Forum
180 | I k h w a h U n e s a
bersama
dalam
event-event
mantab
Universitas
untuk
Negeri
melangkah
Surabaya,
di
serta
berdiskusi.
dianggap
Lambat
kurang
laun
efektif
Fosil
dan
Akhirnya
pada
tahun
2005
| 181
asrama
ikhwan
(al-Aqso,
al-Farisi,
dan
Zam-zam),
Alamdulillah
Di tahun 2005 MY Club dipimpin oleh presiden pertamanya
yakni akh Agung Putu Iskandar, kemudian presiden kedua yakni
akh Trival, presiden ketiga yakni Amir Syakib, keempat akh
Wendy Anton, dan presiden kelima dan masih beramanah sampai
tahun 2012 adalah akh Sirot Fajar, bersama seluruh staf yang
berandil di dalamnya. Dan di tahun 2014 ini MY Club dipimpin
akh Ahmad Lutfi Putra.
Dalam perjalanannya, eratnya kekeluargaan yang mendasari
aspek sosial terbentuknya MY Club senantiasa ingin kami
lekatkan selalu, menjadi keluarga yang bersama dalam senang
dan susah, yang selalu berbagi cinta di dalam rumah hati yang
selalu melukiskan senyum dengan secangkir pemanis.
Meski penuh onak dan duri kami yakin kami ingin tetap
berdiri di bumi yang hanya Allah SWT yang punya. Bersama kita
bisa wahai kawan. Di penjuru dunia manapun, di kendaraan
apapun, di keadaan hati bagaimanapun, dan di waktu kapanpun
mari kita semangat dakwah. Allahu Akbar.
182 | I k h w a h U n e s a
PROFIL FORMUSA
FORMUSA
dari
Forum
merupakan
akronim
Mahasiswa
Muslim
tahun
2005
ini
memiliki
terbentuk
pendidikan
sebagai
bagi
para
Ikhwah Unesa
| 183
2. Melaksanakan
pembinaan
anggota
asrama
Motivation
Training,
Training
Public
Speaking,
184 | I k h w a h U n e s a
| 185
MY Me I
: Sirot Fajar
Pemuda Dewasa
: Sirot Fajar
Pemuda Berkarakter
: Suwandi
: Ardian Kenthy P
: Sirot Fajar
: Nailul Author
: Ardian Kenthy P.
: Daniatin Nisa
: Pifa Nuryani
: Indah Sulistyowati
: Sirot Fajar
: Nur Arofiah
: Amir Syakieb
: Ribeh Najib M.
Indahnya Ukhuwah
: Daniatin Nisa
: Indah Sulityowati
Di Majlis Iman
: Nailul Author
Islam di Dadaku
: Nike Shinta N.
186 | I k h w a h U n e s a
Ikhwah Unesa
| 187