MY HAPPINESS
Karya Rhea Ilham Nurjanah, dkk
ISBN: 978-623-6932-22-3
Diterbitkan oleh:
RUMAH MEDIA
Jalan Swadaya 1 - Pejaten Timur
Pasar Minggu - Jakarta Selatan
rumahmediagrup@gmail.com
www.rumahmediagrup.com
Kata Pengantar
Bismillahirrahmanirrahiim
Assalamualaikum wr wb.
Alhamdulillah, kami panjatkan syukur ke hadirat-Nya karena
atas berkat rahmat dan kasih sayang-Nya, antologi ini dapat
terselesaikan tepat pada waktunya. Salawat dan salam bagi
junjungan kita semua, Rasulullah Muhammad SAW. Terima
kasih kami haturkan kepada keluarga yang senantiasa
mendukung aktivitas menulis sehingga buku ini dapat
terwujud dan kepada Pak Ilham Alfafa selaku Founder Nubar
Rumah Media Grup yang sudah berupaya memfasilitasi
kreativitas para penulis dalam rangka meramaikan dunia
literasi Indonesia.
Pernah mendengar ungkapan “setiap orang berhak untuk
bahagia”? Sebenarnya apakah hakikat bahagia itu? Bagaimana
efek bahagia bagi kehidupan kita? Apakah arti bahagia pada
Daftar Isi
Kata Pengantar – 3
Kunci Bahagia (Rhea Ilham Nurjanah) – 7
Takhayul Bahagia Bak Hisap Mariyuana (Vethria Rahmi) – 13
Ikhlas Tak Bertepi (Sartina Manik) – 23
Ada Cinta di Pasar “Becek” (Dian Munasir) – 31
Darkside “Pulang” (Sarah Nurul Fadillah) – 39
Meramu Bahagia dengan Mendamaikan Jiwa (Nur Alfi
Yuliati) – 45
Travelling is My Happiness (Ibrasia) – 53
Blessing You with Smile (Ery Prasetyo) – 59
Yakini, Amini, Rasai (Imma Nur Faida) – 67
My Happiness (Meyda Sultan Darusman) – 75
Bahagia itu Sederhana (Farikhah) – 83
Jangan Lupa Tersenyum (Lucia Tutut Widiati) – 91
Kan Kutemukan Bintangku (Iffa Khaira) – 99
KUNCI BAHAGIA
(Rhea Ilham Nurjanah)
***
TAKHAYUL BAHAGIA
BAK HISAP MARIYUANA
(Vethria Rahmi)
***
***
ADA CINTA
DI PASAR “BECEK”
(Dian Munasir)
Hari ini, hari Sabtu. Rencananya, pagi ini aku mau ke pasar.
Ada beberapa pasar di kotaku. Di antaranya; pasar Anyar,
pasar Bogor, pasar Kemang, pasar Warung Jambu, pasar
Merdeka dan pasar Gunung Batu. Kali ini aku memilih untuk
belanja ke pasar Bogor karena cukup sekali saja naik angkot
dari rumahku untuk menuju ke sana. Lagipula, antara pasar
“becek” dan pasar “kering”nya berdekatan. Pasar “becek”
adalah istilahku untuk menyebutkan pasar tradisional yang
menjual sayuran, buah-buahan, lauk pauk mentah dan
beberapa barang dagangan lainnya dengan tempat yang begitu
sederhana.
Terkadang, tempatnya pun agak kotor dan becek akibat
hujan. Maka itu kusebut dengan pasar “becek”. Tak sedikit dari
para pedagang di sana yang menggelar jualannya di tanah.
Adapun pasar “kering” adalah pasar modern yang tempatnya
lebih bersih dan nyaman karena toko-tokonya dibangun secara
permanen. Di pasar ini lebih banyak dijual berbagai macam
pakaian, sepatu, tas, mainan anak-anak, dan sebagainya.
***
DARKSIDE “PULANG”
(Sarah Nurul Fadillah)
Jauh dari lubuk hati, bahkan lebih jauh lagi dari wilayah yang
tanpa kita sadari. Bersemayam kekuatan alami yang tak bisa
hancur. Kita terkadang kerap menyerah dengan keadaan pada
tuntutan hidup yang terpaksa harus hadapi.
Dalam senja yang perlahan memudar, rasa bahagia dan
pedih yang menyertai pengalaman pulang ke rumah di
kedalaman batin yang disebabkan oleh kenyataan, bahwa
terkadang kita berkunjung tapi tak bisa menetap. Karena
senyaman apapun tinggal di rumah kedalaman sana, tapi tetap
saja kita tidak bisa tinggal di bawah air selamanya, ataupun
meratap di atas batu karang. Karena kita tetap harus kembali
ke permukaan dengan kesegaran hidup baru, walaupun
demikian tetap saja saat itu sangatlah menyedihkan, ketika
diletakkan kembali ke pantai dan kita harus sendirian lagi.
“Ia lelah, semua orang, dan apa saja meminta per-
hatiannya. Ia harus mengurus semuanya.”
***
Waktu itu,
Senja seakan memudar perlahan
Gemuruh ombak dan angin mengusap lembut
Ia pun masih enggan beranjak di atas batu karang
Dan tetap memutuskan menunggu setia dalam senja
Karena terkadang,
Senja selalu memberi harap, bahwa esok ia akan kembali
Walaupun di bawah laut menjanjikan keindahan
Tapi tetap saja, jiwa liar harus kembali ke permukaan
Dan tetap menyambut hari esok
***
***
TRAVELLING IS
MY HAPPINESS
(Ibrasia)
***
***
BLESSING YOU
WITH SMILE
(Ery Prasetyo)
Hidup itu pilihan, mau seperti apa perjalanan didesain itu hak
setiap orang. Pilihan akan jatuh ketika hati mantap me-
nentukan, tapi bisa juga pilihan ditentukan saat keraguan
menyelimuti diri. Lalu berpikir untuk bagaimana bisa
menjalani semua pilihan yang sudah ditentukan sekaligus
menghadapi konsekuensi pilihan itu.
Jika kamu ingin terbang tinggi, lepaskan semua hal yang
selama ini membebani. Tanpa disangka dan diduga bonus
pilihan itu akan mengikuti dan akibat dari pilihan itu menyertai
tanpa ragu. Ketika konsekuensi dihadapi melihat orang lain
begitu bahagia dengan pilihannya dan ada beberapa yang
terpuruk menghadapi konsekuensi pilihannya maka maafkan
semua orang, maafkan masa lalumu. Kamu berhak bahagia hari
ini dan terbanglah tinggi setinggi yang mampu digapai.
“Mbok, aku pamit nggih.”
***
***
MY HAPPINESS
(Meyda Sultan Darusman)
***
Bahagia .... Siapa sih yang tidak ingin bahagia? Bahagia adalah
pilihan bagi setiap orang, dicari dan diperjuangkan dengan
berbagai cara. Arti bahagia bagi setiap orang pasti tidak akan
sama. Setiap orang berhak untuk bahagia. Apa sebenarnya
bahagia itu? Apa yang menjadi ukuran seseorang telah meraih
kebahagiaan? Bagaimana caranya seseorang untuk meraih
bahagianya?
Di sebuah kursi kayu di ruang tengah duduk seorang
laki-laki tua. Seorang bapak berumur sekitar 70 tahun. Bapak
tua itu tak lain adalah bapakku. Di atas meja di depannya
tergeletak sebuah benda, telepon genggam. Sesekali matanya
melirik telepon genggam itu. Masih diam tidak bergetar.
Hanya helaan napas yang terdengar. Raut wajahnya yang
mulai keriput, menggambarkan kekecewaan di sana. Rupanya
sedang menunggu telepon dari seseorang. Waktu berlalu. Satu
jam, dua jam sudah, tak terasa ia duduk. Meski begitu, ia tetap
sabar, menunggu, dan akan tetap menunggu. Perlahan, ia
***
***
***
***
KAN KUTEMUKAN
BINTANGKU
(Iffa Khaira)
***
BAHAGIAKU
(Nurul Fiqriyah)
***
BAHAGIA
BEDA BAHAGIA
(Riko Anjuja)
***
BAHAGIA ITU …?
(Arieska S.)
***
BUKU KEBAHAGIAAN
(Frida Aulia)
***
Tentang Penulis