Penerbit Rumaysho
© HAK CIPTA DILINDUNGI UNDANG-UNDANG
Penulis
Muhammad Abduh Tuasikal
24 Jam di
Bulan
Ramadhan
Penulis
Muhammad Abduh Tuasikal
Editor
Indra Ristianto
Cetakan Pertama
Rajab 1440 H / Maret 2019 M
Segala puji bagi Allah, Rabb semesta alam. Shalawat dan salam
kepada Nabi kita Muhammad, keluarga, sahabatnya, serta orang-
orang yang mengikuti mereka hingga akhir zaman.
Buku ini adalah buku yang insya Allah bisa membantu dalam
amaliyah di bulan Ramadhan. Buku ini sebenarnya dikembangkan
dari sebuah buku kecil dalam teks Arab “Baramij ‘Amaliyyah li Al-
Usroh Al-Muslimah fi Ramadhan” karya Nayif bin Jam’an Al-
Jaridan hafizhahullah yang diambil dari Majallatul Bayan yang
diterbitkan tahun 1431 H. Juga buku ini diambil dari Lathaif Al-
Ma’arif karya Ibnu Rajab r serta Tajrid Al-Ittiba’ fi Bayaan
Asbab Tafadhul Al- A’mal karya Syaikh Ibrahim bin ‘Amir Ar-
Ruhaili hafizhahullah. Ada empat puluh amalan dalam sehari
yang bisa diamalkan dengan mudah dalam 24 jam sehingga buku
ini diberi judul “24 Jam di bulan Ramadhan”. Buku ini tak luput
dari penjelasan dalil untuk setiap amalan sehingga lebih
menambah keyakinan untuk beramal.
Seperti kata pepatah bahasa kita, “Tak ada gading yang tak retak,”
kami sendiri merasa buku ini masih jauh dari kata sempurna.
vii
Oleh karena itu, kritik dan saran dari semua pihak--yang bersifat
membangun--selalu kami nantikan demi semakin baiknya buku
ini.
KATA PENGANTAR............................................................VII
xiii
25. Dilarang melakukan shalat sunnah setelah
Shalat ‘Ashar karena ketika itu adalah waktu
terlarang untuk shalat...............................................50
AKTIVITAS MENJELANG BERBUKA..............................53
26. Mempersiapkan makanan buka puasa untuk orang-
orang yang akan berbuka di masjid-masjid terdekat
atau bisa menjadi bagian dari panitia pengurusan
buka puasa di masjid................................................55
27. Bermajelis ilmu menjelang berbuka demi mengisi
waktu luang...............................................................57
28. Sibukkan diri dengan doa ketika menunggu berbuka. 57
29. Memenuhi adab-adab berbuka dan adab-adab
makan saat berbuka..................................................58
AKTIVITAS PADA WAKTU MAGHRIB...........................65
30. Jika masih mendengar suara azan Maghrib, maka
menjawabnya seperti amalan pada poin kedelapan. 67
31. Menunaikan shalat Maghrib secara berjamaah di
masjid bagi laki-laki, kemudian mengerjakan
shalat sunnah rawatib badiyah Maghrib dua
rakaat...........................................................................67
32. Membaca dzikir petang karena waktunya adalah
dari matahari tenggelam hingga pertengahan malam
(menurut pendapat yang paling kuat)..................68
33. Makan hidangan berbuka puasa bersama keluarga
dengan bersyukur kepada Allah atas segala nikmat-
Nya, memuji makanan, dan tidak mencela
makanan......................................................................69
xiv 24 Jam di Bulan Ramadhan
AKTVITAS PADA WAKTU ISYA.......................................71
34. Mempersiapkan shalat Isya dan Tarawih dengan
berwudhu, memakai wewangian (bagi pria), dan
berjalan ke masjid....................................................73
35. Menjawab muazin dan melakukan amalan
seperti poin kedelapan, melaksanakan shalat Isya
berjamaah di masjid, dan melakukan shalat
sunnah rawatib badiyah Isya dua rakaat.............73
36. Melaksanakan shalat tarawih berjamaah dengan
sempurna di masjid, dan inilah salah satu
keistimewaan Ramadhan........................................73
37. Tidak pergi hingga imam selesai agar dituliskan
pahala shalat semalam suntuk...............................74
38. Membaca doa setelah shalat Witir: “SUBHAANAL
MALIKIL QUDDUUS” dibaca tiga kali, lalu
dilanjutkan dengan “ROBBIL MALAAIKATI
WAR RUUH” dibaca sekali; dan
“ALLOHUMMA INNI A’UDZU BI RIDHOOKA
MIN SAKHOTIK WA BI MU’AFAATIKA MIN
‘UQUBATIK, WA A’UDZU BIKA MINKA LAA
UH-SHI TSANAA- AN ‘ALAIK, ANTA KAMAA
ATSNAITA ‘ALA
NAFSIK” dibaca sekali............................................75
AKTIVITAS MENJELANG TIDUR....................................77
39. Melakukan tadarus Al-Quran................................79
40. Jika tidak ada keperluan mendesak pada malam
hari, tidur lebih awal agar bisa bangun pada
sepertiga malam terakhir. Tidak begadang kecuali
xv
jika ada
BIOGRAFI PENULIS..............................................................89
KARYA PENULIS....................................................................93
KONTAK PENULIS................................................................97
xvi
xvi 24 Jam di Bulan Ramadhan
Pahala yang
Berlipat-Lipat
di Bulan Ramadhan
َ ْ ُ c َ berfirman,
Allah
س ىد ل ا نتم Nَ Nّ َ ً َّ �أ يذ لَّ ا نَ نُ آَ رْ قُ ْل اNََ ل
ِه يف ان لِل ىد ه ان ي ِ ب و ِ اض ﴿ �مر ر
ز ْز ُ
َش يNَّ ْ َ َ ِ ُ ْ Nَ
ُْ ْ
﴾ ه م١٨٥ ِن اق ر ف ن د ر � لا
ص ْ ْ ُ َ �َ َ ْ ْ
ك نم ل ُ �ِ َل او َ
ف
“(Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan,
bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Quran
sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan
mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan
yang bathil). Karena itu, barang siapa di antara kamu hadir
(di negeri tempat tinggalnya) di bulan itu, maka hendaklah ia
berpuasa pada bulan itu.” (QS. Al-Baqarah: 185).
1
Allah c pun telah mewajibkan puasa Ramadhan. Ini
berarti puasa Ramadhan lebih utama dari puasa lainnya yang
dihukumi
5
6 24 Jam di Bulan Ramadhan
Aktivitas pada
Waktu Sahur
7
13
1. Bangun tidur untuk makan sahur
dengan segera berdzikir, berwudhu,
dan shalat. Dengan melakukan seperti
ini akan lepas tiga ikatan setan ketika
tidur.
13
2. Melakukan shalat tahajud walaupun
hanya dua atau empat rakaat. Lalu
menutup dengan shalat witir jika belum
melakukan shalat witir ketika shalat
tarawih. Jika sudah menutup witir pada
shalat tarawih, maka tidak mengulangi
witir karena tidak boleh ada dua witir
dalam satu malam.
11
Yang penting tidak ada dua witir dalam satu malam. Dari
Thalq bin ‘Ali h, ia mendengar Rasulullah g bersabda,
َ َ ز
ٍلة يْ ل � ِ ِن ا�َ ْةو ال
“Tidak boleh ada dua witir dalam satu malam.” (HR.
Tirmidzi, no. 470; Abu Daud, no. 1439; An-Nasa’i, no.
1679. Syaikh Al-Albani mengatakan bahwa hadits ini
shahih).
5. S amb il m e n u n g g u azan S h u b u h ,
m e m p e r b a n y ak i s t i g h f ar d a n
menyempatkan membaca Al-Quran.
Allah c berfirman,
ُ ْ َ َز ْ أNَ ْ ْ َ
﴾ ِر اس لا�بِ � ي ِر ِف غت س ل او١٧ ﴿
“Dan orang-orang yang meminta ampun di waktu sahur.”
(QS. Ali Imran: 17).
13
َأر قي
َ ْ َ ُ ز َز ي ْ بَ نَ ك َ� ام
ُ و اهَ ِة ل ِر دNُنْ صلا � ِ امَ ِل وخ د NNِ� ز
ِ
ام َ
وسُ ل اق ق كN ِرNِ م كْ ارَ ف
ا
ُ َْ ً
� ل جُ رَّ لا ي ِسNة يَ آ �َز
Dari Anas bin Malik h bahwasanya Nabi g dan Zaid
bin Tsabit h pernah makan sahur. Ketika keduanya
selesai dari makan sahur, Nabi g berdiri untuk shalat,
lalu beliau mengerjakan shalat. Kami bertanya pada Anas
tentang berapa lama antara selesainya makan sahur mereka
berdua dan waktu melaksanakan shalat Shubuh. Anas
menjawab, “Yaitu sekitar seseorang membaca 50 ayat (Al-
Quran).” (HR. Bukhari, no. 1134 dan Muslim, no. 1097).
َ
Dalam Al-Majmu’, Imam Nawawi r menyebutkan, “Kami
katakan bahwa jika fajar terbit sedangkan makanan
masih ada di mulut, maka hendaklah dimuntahkan dan
ia boleh teruskan puasanya. Jika ia tetap menelannya
padahal ia yakin telah masuk fajar, maka batallah
puasanya. Permasalah ini sama sekali tidak ada
perselisihan pendapat di antara para ulama. Dalil dalam
masalah ini adalah hadits Ibnu ‘Umar dan Aisyah j
bahwasanya Rasulullah g bersabda,
ُ Nّ َ ُ Nّ ُ ُ ُ َ
َؤ ٍم وت كمNِا ن ذNْ�ُز ب َّ َ
اوك اوب �َ م ِ أ، ال ِب ن ِإ ٍل يْ ل ِب ن
Nْ
يُ �َّة ح ّ َ ُ ُ ف ش او
ِذؤ ي ال
“Sungguh Bilal mengumandangkan azan di malam hari.
Tetaplah kalian makan dan minum sampai Ibnu Ummi
Maktum mengumandangkan azan.” (HR. Bukhari, no. 622
dan Muslim, no. 1092).
ُ tercinta
Istri Nُ Nabi ْ َ g, Aisyah َ i berkata,
ُه ك ِر دْ َ ي� ل حNُ ي غ نم بنُ ج وهو ن اضمر �ز ِ رجف ل اg ل َّ ا
ِ
ْ
دق
ل وسر ن ك
14 24 Jam di Bulan Ramadhan
َ َ
ِ َ ْ ُ
ل ِس ت غ يَ ف يَ ُم وص.
و
15
“Rasulullah g pernah menjumpai waktu fajar di bulan
Ramadhan dalam keadaan junub bukan karena mimpi
basah, kemudian beliau g mandi dan tetap berpuasa.”
(HR. Muslim, no. 1109).
17
18 24 Jam di Bulan Ramadhan
8. Ketika m en d en ga r azan Sh ubuh
disunnahkan melakukan lima amalan
berikut.
a. mengucapkan seperti apa yang diucapkan oleh muazin.
d. la l u me m b a c a: A S Y H A D U ALLA I LAH A
ILLALLAH WAHDAHU LAA SYARIKA LAH
WA ANNA MUHAMMADAN ‘ABDUHU WA
RASULUH, RODHITU BILLAHI ROBBAA WA
BI MUHAMMADIN ROSULAA WA BIL ISLAMI
DIINAA, sebagaimana disebutkan dalam hadits
Sa’ad bin Abi Waqqash.
29
Dalil untuk amalan nomor satu sampai dengan tiga
disebutkan dalam hadits dari ‘Abdullah bin ‘Amr bin
Al-‘Ash k, ia berkata bahwa ia mendengar Rasulullah g
bersabda,
ُ
َ ّ
ل لَّ ع ْوقُ ي � اولُّ لَّ َ هُ َّن نNُل ْ َ ُ Nُ ُ َ ّ َ ُ َ ة
اذَ إ ن ِذؤ ل اولوق ل ث
َ ْ
ف مNُ ام ص ع ِإ َف م ا � َّ ْع
ُ
ص س
َ
Nْ Nَ ٌ ز ْ َ َ Nْ ً ُ َّ َ
� ز ز مN�ِ لة � ش لة يِس وَ ل ا ِه يْ ل ع ال لَ ا اول س � ا
Nَّ ّ
فNا�َ ز ِإ َ
ل ع ا�َ ب ل
َ َ ً َ
ْوَ لَ أ َس ن َ ْ ُ َّ ْ ُ َ َّ ز َ ْ ْ َ ص ة َال
ص
�ِة ن أ ن وك أ ن ألوجا رد أابَو عNَ نْ م دٍ ب ع لِ لاإ �ب ن ت لا
�َ ه ِ ِ لب ا
َُ َّ َ ُ ز
ا ل تNّ ة عَ اف ش ل ْ
ل ل َ Nلة َ يسِ َو ل ا
َ
ح
“Jika kalian mendengar muazin, maka ucapkanlah seperti
apa yang diucapkan oleh muazin. Kemudian bershalawatlah
untukku. Karena siapa yang bershalawat kepadaku sekali, maka
Allah akan bershalawat padanya (memberi ampunan padanya)
sebanyak sepuluh kali. Kemudian mintalah wasilah pada Allah
untukku. Karena wasilah itu adalah tempat di surga yang
hanya diperuntukkan bagi hamba Allah, aku berharap akulah
yang mendapatkannya. Siapa yang meminta untukku wasilah
seperti itu, dialah yang berhak mendapatkan syafaatku.”
20 24 Jam di Bulan Ramadhan
(HR. Muslim, no. 384).
21
WASH SHOLATIL QOO-IMAH, AATI MUHAMMADANIL
WASILATA WAL FADHILAH, WAB’ATSHU
MAQOOMAM
MAHMUUDA ALLADZI WA ‘ADTAH’ [artinya: Ya Allah,
Rabb pemilik dakwah yang sempurna ini (dakwah tauhid),
shalat yang ditegakkan, berikanlah kepada Muhammad
wasilah (kedudukan yang tinggi), dan fadilah (kedudukan
lain yang mulia). Dan bangkitkanlah beliau sehingga bisa
menempati maqom (kedudukan) terpuji yang telah Engkau
janjikan padanya], maka dia akan mendapatkan syafaatku
kelak.” (HR.Bukhari, no. 614 ).
23
Keutamaan shalat ini adalah lebih baik dari dunia
seisinya. Dari Aisyah i, ia menyatakan,
َ ُّ ْ َ َ
وNَي ِف امNْ�َ ِر جْ ف لا ا تعَ ك ر ٌ� ايَ ند لا ن ا
م يْ خ
“Dua rakaat shalat sunnah Fajar lebih baik daripada dunia
َ riwayat lain
dan seisinya.”(HR. Muslim, no. 725). Dalam
disebutkan,
25
Dari Ibnu Umar k, beliau mengatakan,
َ ُّ ْ َ Nْ َ َ ْ
� ِر هْ ظ لا ل بْ ق، وNَ� ش ع زِ ي ْ ت عَ ك ر تاعَ ك رg �ف ح ب ن لا
َّ
ِ تظ
ْ َ
�ِز ي ْ ت عَ ك ر نَ م
، ب ِر ِ
َْ ز
� ب ي ت
ِ ه
ِ ، و N ِه ِت يْ بَ �ز ِ ِء اشَ ِع لْ ا دَ عْ بَ �ز ي ْ تَ عَ كْ َر، َاهَ َد ْع ب
ِ ِ
ْ َ َ N
ْ ْ
وNغ لَ ا د عْ بَ �ِز ي ْ ت عَ ك َر
َ Nَ َ َ ْ ْ
ر و ح بْ صلا ِة لاصNلب ق �ِز ي ت ع ك
ِ
“Aku menghafal dari Nabi g sepuluh rakaat (sunnah
rawatib), yaitu dua rakaat sebelum Zhuhur, dua rakaat
sesudah Zhuhur, dua rakaat sesudah Maghrib, dua rakaat
sesudah ‘Isya, dan dua rakaat sebelum Shubuh.” (HR.
Bukhari, no. 1180).
27
memanggilnya, lalu berkata kepadanya, ‘Apakah engkau
mendengar panggilan shalat?’ Ia menjawab, ‘Ya.’ Beliau
bersabda, ‘Maka penuhilah panggilan azan tersebut.’ (HR.
Muslim, no. 503).
29
13. Setelah shalat Shubuh berdiam di
masjid untuk berdzikir seperti
membaca dzikir pagi-petang, membaca
Al-Quran dengan tujuan
mengkhatamkannya dalam sebulan, atau
mendengarkan majelis ilmu hingga
matahari meninggi (kira-kira 15 menit
setelah matahari terbit). Ketika
matahari meninggi tadi, lalu
melaksanakan shalat isyraq sebanyak
dua rakaat yang dijanjikan pahalanya
haji dan umrah yang sempurna.
31
“Barang siapa yang melaksanakan shalat shubuh secara
berjamaah lalu ia duduk sambil berdzikir pada Allah hingga
matahari terbit, kemudian ia melaksanakan shalat dua
rakaat, maka ia seperti memperoleh pahala haji dan umrah.”
Beliau pun bersabda, “Pahala yang sempurna, sempurna dan
sempurna.” (HR. Tirmidzi, no.
586. Syaikh Muhammad Bazmul menyatakan bahwa hadits
ini hasan lighairihi, hasan dilihat dari jalur lain).
32 24 Jam di Bulan Ramadhan
Aktivitas pada
Waktu Pagi
33
39
14. Sejak terbit fajar Shubuh (fajar shadiq)
tadi menjalankan rukun dan tidak
melakukan pembatal-pembatal puasa.
37
16. Melakukan shalat sunnah Dhuha
minimal dua rakaat, maksimalnya tidak
dibatasi. Waktu shalat Dhuha dimulai
dari setelah matahari meninggi (15
menit setelah matahari terbit) hingga
mendekati waktu zawal (15 menit
sebelum Zhuhur).
39
“ALLOHUMMAGHFIR-LII WA TUB ‘ALAYYA, INNAKA
ANTAT TAWWABUR ROHIIM (artinya: Ya Allah, ampunilah
aku dan terimalah taubatku, sesungguhnya Engkau Maha
Penerima Taubat lagi Maha Penyayang) sampai beliau
membacanya seratus kali.” (HR. Bukhari dalam Al-Adab Al-
Mufrad, no. 619. Syaikh Al-Albani mengatakan bahwa
hadits ini sanadnya shahih).
45
Semua cara ini bisa dikerjakan. Di antara dalil yang
menunjukkan rincian di atas adalah:
Pertama:
Kedua:
45
Ketiga:
47
49
24. Ketika masukAshar,menjawab kumandang
azan dan melakukan amalan seperti
pada poin kedelapan. Setelah itu,
melaksanakan shalat sunnah qabliyah
Ashar dua atau empat rakaat. Shalat ini
tidak termasuk dalam shalat rawatib
dua belas rakaat dalam sehari yang
disebutkan sebelumnya.
49
َّ َ
ّ �َ َز ْ ب َْ َ ْ َ َاع بَ ْر أو
ً
�ِ ِك ي لِ ْس ت ل�بِ �زِ ي ع ل ا ل في
ْ َ َ ْ ُ ص
ِ بْ ق
يتعكر ص ل
“Dan Rasulullah g melakukan shalat qabliyah ‘Ashar
sebanyak empat rakaat, dipisah antara dua rakaat dengan
salam.” (HR. Ibnu Majah, no. 1161 dan Tirmidzi, 598, 599.
Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa hadits ini hasan).
Hadits ini dijadikan dalil oleh madzhab Syafi’i bahwa
qabliyah ‘Ashar itu empat rakaat dan termasuk shalat sunnah
rawatib. (Lihat Syarh Sunan Abi Daud li Ibni Ruslan, 6:
333-334).
53
59
26. Mempersiapkan makanan buka puasa
untuk orang-orang yang akan berbuka
di masjid-masjid terdekat atau bisa
menjadi bagian dari panitia
pengurusan buka puasa di masjid.
59
yang memberi minum orang yang kehausan, niscaya Allah
akan memberinya minuman Ar-Rahiq Al-Makhtum (khamar
yang dilak).” (HR. Abu Daud, no. 1682; Tirmidzi, no. 2449.
Al-Hafizh Abu Thahir menyatakan bahwa sanad hadits ini
dha’if dikarenakan dalam sanadnya terdapat perawi yang
dikenal mudallis yaitu Abu Khalid Ad-Daalani. Hadits ini
punya penguat yang juga dha’if sekali dalam riwayat
Tirmidzi).
َ ً� ٣٦ ً
﴾ اس ح ﴿ ءً ازَ ج نْ كِبّ ر ء
اطع م
“Sebagai pembalasan dari Rabbmu dan pemberian yang cukup
banyak.” (QS. An-Naba’: 36).
Nْ ُ Nْ ْ
﴾ ن اسَ حْ إ ِال ا٦٠ ﴿ ل ه ِن اسَ حْ إ ِال ا
Nَّ َ
الإ ءُ از ج
“ Tidak ada balasan kebaikan kecuali kebaikan
(pula).” (QS. Ar-Rahman: 60).
57
dalam kitab ‘Aun Al-Ma’bud, 5:77. Pembahasan lainnya
bisa dilihat dalam kitab Minhah Al-‘Allam karya Syaikh
‘Abdullah Al-Fauzan, 4:474-475.
59
no. 2356; Tirmidzi, no. 696; Ahmad, 3:164. Al-Hafizh Abu
Thahir mengatakan bahwa sanad hadits ini hasan).
ِ
Al-Albani dalam takhrij terhadap kitab Misykah Al-
Mashabih, 1934 mengatakan bahwa sanad hadits ini hasan).
bersabda,
َ
ًْ ْ ُ ْ ن
. ا� ي ه ن ْأ نْ مَ أو ِه يِف انَ لَ كْ ر�ب َ مَّ هُ لَّ لا لُق يَ لْ ف مَ اعَ طلا انَ م
خ م مَو َّ
لُ ا ُه مَ عَ ط عِ ط َ
ْ ُ َ َ َّ َ ً ْ ُ َّ ْ ََ
هنم � ِْه يِف ان ل ك ِر �ب َ مَّ هُ ل ال لِ ق يَ ل ف ان بَ ل لُ ا هُ اق سَ ز د
وNِز
“Barang siapa yang Allah beri makan hendaknya ia
berdoa: “ALLOHUMMA BAARIK LANAA FIIHI WA
ATH’IMNAA
KHOIRON MINHU” (Ya Allah, berkahilah kami padanya
dan berilah kami makan yang lebih baik darinya). Barang siapa
yang Allah beri minum susu maka hendaknya ia berdoa:
“Allaahumma baarik lanaa fiihi wa zidnaa minhu” (Ya Allah,
berkahilah kami padanya dan tambahkanlah darinya).
Rasulullah g bersabda, “Tidak ada sesuatu yang bisa
menggantikan makan dan minum
selain susu.” (HR. Tirmidzi, no. 3455; Abu Daud, no. 3730;
Ibnu Majah, no. 3322. Syaikh Al-Albani mengatakan bahwa
hadits ini hasan).
N a m un, j i k a me n c uk up ka n de n ga n uc a pa n
“ALHAMDULILLAH” setelah makan juga dibolehkan
berdasarkan hadits Anas bin Malik h, Nabi g bersabda,
َ َ Nْ َ
Nْ Nَّ َك ُ �أ ي َ نْ أ دِ بْ يَ ف هَة هُ دَ م َ َّ َ
ة بَ �ْ ش لا بَ �َ ش َي ز �ْ يَ ل لَ ا� ا
َ َْ ِ
َ Nْ َ َ ْ َْ َّ
و أ ا� ي ل ع ع ل ا نع ك ال ح ن ِإ
َ َ ُ
ل عNه د مَ حيَ ف ا�َ ْي
“Sesungguhnya Allah c sangat suka kepada hamba-Nya
yang mengucapkan tahmid (alhamdulillah) sesudah makan dan
minum.” (HR. Muslim, no. 2734).
64 24 Jam di Bulan Ramadhan
Aktivitas
pada Waktu
Maghrib
65
66 24 Jam di Bulan Ramadhan
30. Jika masih mendengar suara azan
Maghrib, maka menjawabnya seperti
amalan pada poin kedelapan.
69
Dari ‘Abdullah bin Mughaffal Al-Muzani h, bahwa Nabi
g bersabda,
َ َ ُّ َ Nْ ْ ْ َ ُّ
� » �زِ ي ْ ت. � ب ِر غ لَ ا ُل بْ ق اول ص « ل اق ِ اول صَ ِز ي ْ ت عَ ك َر
َْ Nْ َ ْ َ ْ َ
ب ِر غ ل ا ل ب ق ِ عكر «
َ ْ َّ َ َ َّ َّ ً
. ة ن س سان لا اه ذ ِخ ت يَ ن أ.» َء َنْ ل
ْ َ اش
ة يَ ش خ
71
72 24 Jam di Bulan Ramadhan
34. Mempersiapkan shalat Isya dan
Tarawih dengan berwudhu, memakai
wewangian (bagi pria), dan berjalan ke
masjid.
Dari Anas bin Malik h, Nabi g bersabda,
ْ يـف ُ ُ َ ُ Nّ ْ ُ ْ َ َّ
ي ق َّ ر ة و ج ِ ع ل ء و ا ل ِ ط ي : ْ ك ن َّيـلNNِ ّا�َ ز إ ب
Nّ ْ
ب ت ـِن، اسَ ن ِ لا ح إ ب م ايَ ن د
يْ ع
َ
ِة ال
صل ا
“Sesungguhnya di antara kesenangan dunia kalian yang aku
cintai adalah wanita dan wewangian. Dan dijadikan
kesenangan hatiku terletak di dalam shalat.” (HR. An-
Nasai, no. 3939. Syaikh Al-Albani mengatakan bahwa
hadits ini shahih sebagaimana disebut dalam Shahih Al-
Jami, no. 3124).
77
89
39. Melakukan tadarus Al-Quran.
Dari Ibnu ‘Abbas k, ia berkata,
ْ َ َ ُ َ َّ
ز َ� هُ اق ل ي، دُوَ ز ن وكي � مَ ن، َوNَس انَّ لا د g ك ن لا ن
ِ
َ ْ �ب
ام ر اض ي ح ج أ جْ أو
َ َ َ ز ُ َ ُ
، هُ اق� ّ ٍلة نْ مَ ن- ْ سَّ لا ِه ي- ن ل ي، ِ� ل ي
ك
ِ ْ َُ م َ
ي ل م ر اض ْ لي لع بْ ج ك و �ِ بْ ج
Nْ َ ال ْ
� ِلة سَ ْر لُ ا َ�ِر ْ � أَ ج وNُ
َ د Nُ بg نَ آرقُ ل ا ُه سر ادَ يف لِ َّ ا
لا ن م ِ ل وسرل ف ِلَي ِ
ي
ِ
“Nabi g adalah orang yang paling gemar memberi.
Semangat beliau dalam memberi lebih membara lagi
ketika bulan Ramadhan tatkala itu Jibril menemui beliau.
Jibril menemui beliau setiap malamnya di bulan Ramadhan.
Jibril mengajarkan Al-Quran kala itu. Dan Rasul g adalah
yang paling semangat dalam melakukan kebaikan bagai
angin yang bertiup.” (HR. Bukhari, no. 3554 dan
Muslim, no. 2307).
89
Larangan begadang disebutkan dalam hadits Abi Barzah,
beliau berkata,
ََ ْ يد لَ اهَ َد عْ ب َّ َ َّ َّ
ِ يَ ن مَ وْ ن لا هُ ءِ اش ِع ل اg ل ا ِ نأ
ث او َر ك ك Nَ
ْلَ بق ل وسُ ر
“Rasulullah g membenci tidur sebelum shalat ‘Isya dan
mengobrol setelahnya.” (HR. Bukhari, no. 568).
81
huwallahu ahad’ (surah Al-Ikhlash), ’Qul a’udzu birobbil falaq’
(surah Al-Falaq) dan ’Qul a’udzu birobbin naas’ (surah An-
Naas). Kemudian beliau mengusapkan kedua telapak tangan
tadi pada anggota tubuh yang mampu dijangkau dimulai dari
kepala, wajah, dan tubuh bagian depan. Beliau melakukan
yang demikian sebanyak tiga kali.” (HR. Bukhari, no. 5017).
. » َاي ُ َّ ْ
س �بِ « َّم هُ ل لا ت
َْ م ََ د َ َّ
ِ ن اذg �ُّ بِ ن لا ن
Nَ َ َإ ار
حأو ك ومُ أ َ
ل اق أ ان ي ك
أ
َ َ ُ َّ َّ َ ْ َ ََ
، ل د مْ لَ ا « ل اق ِه ِم ان م نْ م ِ ان ت اَم أ ام د ع بَ �ز ايَ حأ ىِذ ل
ا
َظَ َق يْ تَ سْ ا اَذ إ و
ِ
َ ُّ ُ
» َوش ن لا ِه يْ ل ِإ وNُر
“Apabila Nabi g hendak tidur, beliau
mengucapkan:‘BISMIKA ALLOHUMMA AMUUTU
WA AHYA (artinya: Dengan nama-Mu,Ya Allah aku mati
dan aku hidup).’Dan apabila bangun tidur, beliau
mengucapkan: “ALHAMDULILLAHILLADZII
AHYAANA BA’DA MAA AMATANA WA ILAIHIN
NUSYUR (Segala puji bagi Allah yang telah menghidupkan kami
setelah mematikan kami, dan kepada-Nya lah tempat
kembali).” (HR. Bukhari, no. 6324).
83
84 24 Jam di Bulan Ramadhan
Meraih Keutamaan
Sepuluh Hari Terakhir
Ramadhan dengan
Tiga Amalan
Pertama: Lebih serius dalam beribadah pada
akhir Ramadhan
89
Biograft Penulis
91
ulama muda).
93
Karya Penulis
93
12. Mengenal Bid’ah Lebih Dekat. Penerbit Pustaka Muslim.
Cetakan ketiga, Tahun 2016.
95
34. Amalan Awal Dzulhijjah Hingga Hari Tasyrik. Penerbit
Rumaysho. Cetakan pertama, Agustus 2018.
97
98 24 Jam di Bulan Ramadhan
Buku-buku yang
akan diterbitkan
Penerbit Rumaysho
1. Belajar dari Al-Qur’an - Ayat Puasa
99
100 24 Jam di Bulan Ramadhan