Anda di halaman 1dari 7

NOTULEN FOCUSS GROUP DISCUSSION (FGD)

KESELAMATAN PELAYARAN

Tanggal : 02 Juni 2022 & 03 Juni 2022 (evaluasi)

Waktu : 08.30 – 16.00 WIB

Tempat : Hotel Aruss Jl. Dr. Wahidin No. 116 Semarang

Tema : Sinergitas Peningkatan Keselamatan Pelayaran di Wilayah Alur


Perairan Tanjung Emas Semarang

Narasumber : 1. Tuamy Pinantoan Siahaan, SH

2. Kurniawan Priyo Anggoro, SP, MM

3. Suhindyo Prasetyanto, SE, MM

Moderator : Dwi Sugiarto S.ST, MM

Notulis : Dimas Pangarso, SH

Jumlah audien : 85 Peserta

Susunan Acara :

1. Pembukaan
2. Penyajian materi
3. Diskusi
4. Penutupan

Penyajian Materi :

1. Tuammy Pinantoan Siahaan, SH (Direktorat KPLP)

Kebijakan Direktorat KPLP Dalam Rangka Keselamatan dan Keamanan


Pelayaran

Penjabaran Tugas dan Fungsi Direktorat KPLP yang diatur dalam :

1) UU no 6 Tahun 1996
2) UU 17 Tahun 2008
3) PP 31 Tentang Pelayaran
4) Tokyo MOU
2. Kurniawan Priyo Anggoro, SP, MM (Kabid Perikanan Tangkap Prov)

Keselamatan Pelayaran di Alur Pelabuhan Perikanan di Jawa Tengah

Poin penting yang dapat dicatat :

1) DKP Provinsi Jawa Tengah akan meggalakkan E-TDKP tanda daftar


kapal perikanan untuk pemberian BBM subsidi kepada para nalayan.
2) Pengelolaan penangkapan ikan di wilayah laut sejauh 12 mil
3) Saat ini perijinan dikeluarkan oleh KKP pihak DKP Provinsi akan
melakukan pendampingan apabila ada yang hendak mengurus perijinan

3. Suhindyo Prasetyanto, SE, MM (Kadis DPK Kota Semarang)

Program Strategis Kemaritiman

Tiga poin penting yang dapat dicatat:

1) Kritikal poin untuk pembinaan nelayan dalam mencapai kegiatannya


seringkali menomorduakan keselamatannya, Negara perlu hadir untuk
menjaminnya.

2) Pokmaswas sebagai perwakilan dari Dinas Perikanan Dan Kelautan


dapat berperan sebagai koordinator lapangan

3) Tusi Pokmaswas

a. Memberi informasi pada masyarakat tentang fungsi,


gangguan/ancaman dan kelestarian sumber daya kelautan
b. Berperan aktif dalam operasional pengawasan pd saat
melaksanakan usaha perikanan
c. Mengembangkan alternatif mata pencaharian pada POKMASWAS

Tanya Jawab dan Diskusi :

Sesi Pertama

1. Pertanyaan dari Bp. Anam Sugianto dari PT. NTS

Setiap tahun pada saat musim barat dalam kolam Bandar banyak rumpon /
bagan dimana disitu banyak tongkang berlabuh, apabila tongkang tersebut
larat akhirnya mengenai rumpon dan bagan, mohon binaan agar tidak
terjadi terus menerus.

Jawaban dari Bp. Kurniawan Priyo Anggoro, SP, MM (DKP Prov)

Bidang pengawasan DKP Provinsi sudah berdiskusi dengan PT. Pelindo,


KSOP dan Polairud. Dalam waktu dekat akan disampaikan pada bapak
Kepala dinas dalam bidang pengawasan akan ada pembinaan dan
penertiban. Disesuaikan dengan DLKP dan DLKR Tanjung Emas agar tidak
terjadi hal yang tidak diinginkan.

2. Pertanyaan dari Bp. Hari Ratmoko Ketua DPC INSA

1) Apakah bagan dan nelayan yang mencari ikan di alur dibenarkan?


2) Apakah bagan yang muncul semakin bertambah di area kolam
pelabuhan?
3) Apa tindakan dari DKP apakah ada kerjasama dengan pihak terkait
KSOP AIRUD AL ?

Jawaban dari Bp. Kurniawan Priyo Anggoro, SP, MM (DKP Prov)

1) Bagan dan nelayan yang berada didalam alur tidak dibenarkan


2) Benar terjadi penambahan jumlah bagan sesuai dengan pendataan
yang dilakukan secara berkala
3) Ada kerjasaama dengan pihak terkait dan akan lebih ditingkatkan

3. Pertanyaan dari Bp. Warimun PT. PELNI

Apakah Dari DKP baik Kota maupun Provinsi ada pembinaan para nelayan
yang menebar jaring di alur?

Jawaban dari Kurniawan Priyo Anggoro, SP, MM (DKP Prov)

Dalam waktu dekat akan berkoordinasi dengan pihak terkait untuk segera
menertibkan.

4. Masukan dari Bp. Joko Suwarno PT. Pelindo menambahkan dari INSA
1) Selama ini pandu sering dikomplain kapal asing
2) Bagan yg ada di dekat alur memberi image yg buruk bagi kapal asing

Tanggapan dari Bp. Kurniawan Priyo Anggoro, SP, MM (DKP Prov)

Akan membantu permasalahan bagi nelayan tradisional bahwa mereka


kurang tahu bahwa zona pelayaran harus steril. Akan ditertibkan semua
apabila perlu maka akan meminta bantuan dari Polair untuk mewujudkan
alur pelayaran yang aman di Pelabuhan Tanjung Emas
5. Tanggapan dari Bp, Suratno Ketua POKMASWAS wilayah Timur
1) Alasan kenapa bagan di kolam karena ada breakwater dan disitu
terdapat banyak ikan
2) Nelayan tidak tau zonasi larangan karena kurang sosialisasi
3) Tongkang larat human error atau jangkar lapuk ?
4) Jangan langsung ditertibkan semua bagan atau rumpon yang ada,
apabila memang ada di alur maka tidak apa2 untuk ditertibkan

6. Masukan dari Bp. Marsudi Nelayan Tambak Lorok


Mohon untuk PT. Pelindo memberikan tempat labuh yang layak untuk
kapal2, terutama tongkang

7. Harapan dari Bp. Mulyadi PT. SWM


Berharap KSOP menjembatani pihak2 terkait untuk mewujudkan
keselamatan Pelayaran di Pelabuhan Tanjung Emas Semarang, berharap
breakwater segera ditinggikan dan diberi ikat buoy agar aman.

8. Masukan dari Bp. Herman PT. DLU


Masukan dan input dari nakhoda kepada kami supaya alur ditertibkan agar
tidak ada korban jiwa apabila kapal menabrak nelayan yang sedang
menebar jaring, bagan/rumpon yang tidak terlihat oleh kapal terutama
apabila malam hari. Dan agar segera dibuat aturan dan segera
disosialisasikan. Breakwater agar diperbaiki dan penataan tongkang
diperjelas dan disosialisasikan pada nakhoda.

9. Penyataan Mayor Gunadi dari Lanal SMG


DLKP/DLKR Lanal Semarang meliputi pantai utara Jawa
Tupoksi Lanal :
Salahsatunya untuk melaksanakan gakum di laut sebagai penyidik dan
pemberdayaan wilayah laut. Lanal Semarang menerima saran dari semua
pihak untuk pemberdayaan wilayah laut

Sesi Ke 2

10. Pertanyaan Bp. Hari Ratmoko Ketua DPC INSA


1) Apakah semarang masih laik untuk di hampiri kapal Niaga terkait
dengan kondisi yang ahir2 ini? breakwater yang kurang aman
mengakibatkan tanggul jebol dan banjir di beberapa titik pelabuhan
mohon untuk segera diperbaiki agar Pelabuhan Tanjung Emas lebih
maju
2) Koordinasi harus ke siapa apabila terjadi kecelakaan kapal menabrak
bagan/rumpon?

Jawaban Bp. Tuamy Siahaan Direktorat KPLP

1) Ya, tentunya akan dilakukan kajian lebih lanjut agar kedepan tidak
terulang kembali
2) Laporan ditujukan pada Syahbandar, Syahbandar yang menindaklanjuti
apakah di buat BAP atau selesai secara kekeluargaan dengan
melakukan mediasi ke dua belah pihak sebelumnya.

11. Pertanyaan dari Bp. Feri dari POKWASMAS Manggunharjo


1) Untuk kapal yang berlabuh di kawasanj Kayu Lapis Indonesia (KLI) itu
wewenang siapa ?
2) Pembuangan limbah dari kapal2 di KLI masuk ke saluran tambak
lingkungan menjadi terdampak
3) Apabila ada tambak yg sudah rusak akan dipasang bagan/rumpon
apakah perlu ijin?

Jawaban dari Kabid KBPP KSOP Kelas I Tanjung Emas

1) Kawasan KLI di Kendal masuk ke DLKP/DLKR Syahbandar Semarang.


2) Pencemaran diklasifikasikan terlebih dahulu dilanjutkan ke Dinas
Lingkungan Hidup.
3) Harus ada ijinnya sesuai dengan perundangan yang berlaku dan nanti
akan diadakan pendampingan.

Tanggapan tambahan Ibu Lina dari PT. Kayu Lapis Indonesia (KLI)

PT. KLI sudah melakukan sosialisasi pada para nakhoda untuk tidak
membuang sampah karena sudah menyediakan tongkang khusus untuk
membuang sampah dan limbah kayu. Ini akan menjadi bahan masukan pada
manajemen kedepan sebagai persiapan kawasan wisata pantai pesisir.

12. Pertanyaan dari Bp. Kofifurahman PT. DKJB

Kapal KN. Kumba milik Distrik Navigasi Kelas II Semarang mengganggu


alur dan belum ada tindakan dari otoritas terkait

Jawaban dari Bp. Sony Hariyanto Distrik Navigasi Kelas II Semarang

Distrik Navigasi Kelas II Semarang sudah melakukan koordinasi dengan PT.


Pelindo dan KSOP Kelas I Tanjung Emas Semarang dan saat ini KN. Kumba
sedang menunggu untuk mendapatkan tempat yang sesuai dengan
spesifikasi kapal dari PT. Pelindo.

13. Pertanyaan dari Bp. Mulkan POKMASWAS Nelayan Tangkap


Sekiranya sudah mendapati aturan apabila terjadi kerusakan dampak akibat
tongkang atau kapal dari bencana alam tidak sengaja balok larut menabrak
bagan/rumpon kami bagaimana ?

Jawaban dari Kurniawan Priyo Anggoro, SP, MM (DKP Prov)


DKP Prov akan hadir untuk mengampingi apabila ada rumpon yang
tertabrak, tindakan dalam waktu dekan kami akan tagging (menandai)
rumpon2 yang ada.

14. Usulan dari Subeno Kelurahan Tanjung Emas


Kami membutuhkan sosialisasi agar warga tahu dan di buatkan Berita Acara
atau MOU dengan dinas terkait

Tanggapan Kurniawan Priyo Anggoro, SP, MM (DKP Prov)

Segera akan dilakukan koordinasi untuk memberikan sosialisasi bagi pihak2


terkait tidak hanya untuk nelayan tetapi juga RT dan RW dan lainnya.

Kesimpulan :

1. DPC Insa meminta perbaikan breakwater agar kedepannya pelabuhan


Tanjung Emas lebih maju
2. Pembangunan bagan atau rumpon yang tidak berijin akan dibina oleh DKP
Provinsi dan ditindaklanjuti secara humanis berdasarkan ketentuan yang
berlaku
3. Pembinaan dan pengawasan untuk kapal KLI dan persiapan kawasan wisata
pantai pesisir supaya siap digunakan
4. Kepala Kelurahan Tanjung Emas dan instasi maritim siap bersinergi untuk
mengadakan tracking, pendataan dan penegakan.
5. Sosialisasi DLKP DLKR KSOP Tanjung Emas dan zonasi maritim akan
dilakukan oleh DKP Provinsi
6. Kegiatan FGD ini bermanfaat dan tepat sasaran untuk mensinergikan
langkah dan tindakan lebih lanjut dalam menjaga keselamatan pelayaran

Mengetahui
Ketua Pelaksana Kegiatan Notulis
Capt. Tri Jotho Sukristiyono, S.SiT, M.H. Dimas Pangarso

Anda mungkin juga menyukai