Anda di halaman 1dari 17

DOKUMEN PERMOHONAN KKRL

Rehabilitasi Habitat Kritis Jenis Ikan Dilindungi/Terancam Punah


(Coral Stock Ceter – CSC)
di Sekotong, TWP Gita Nada, Lombok Barat, NTB

1. Pemohon:
a. Nama Pemohon : Permana Yudiarso, S.T., M.T.
b. Nama Perusahaan/Kantor : Balai Pengeloaan Sumber Daya Pesisir dan
Laut (BPSPL) Denpasar
c. NIB : -
d. Alamat : Jalan By Pass Prof Ida Bagus Mantra KM
16,7 Desa Pering, Kecamatan Blahbatu,
Kabupaten Gianyar, Bali 80581
e. NPWP : 00.159.430.8-907.000
f. Nomor Telepon Seluler : 08129286254
g. Nomor Telepon/Faksimili : 0361-4794821/0361-4794822
h. Surat Elektronik : bpspl.denpasar@kkp.go.id,
bpspldenpasar@gmail.com

2. Rencana Kegiatan
a. Kegiatan utama dan penunjangnya
1) Kegiatan Eksisiting yang Dimohonkan
Kegiatan Rehabilitasi Habitat Kritis Jenis Ikan Dilindungi/Terancam
Punah (Coral Stock Center – CSC) di Sekotong, TWP Gita Nada
merupakan kegiatan Balai Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Laut
(BPSPL) Denpasar tahun anggaran 2021. Tujuan kegiatan adalah
untuk melindungi dan melestarikan spesies yang terancam punah dan
memastikan keberlanjutan pemanfaatan terumbu karang sebagai daya
tarik wisata bahari berkelanjutan.
Kegiatan berupa pembuatan dan penempatan media transplantasi
karang pada kedalaman antara 5 – 10 meter serta penanaman bibit-
bibit karang dengan melibatkan kelompok masyarakat setempat.
Setelah kegiatan selesai diharapkan masyarakat dapat memelihara,
melakukan monitoring, dan memanfaatkannya secara berkelanjutan
sebagai destinasi wisata bahari.
Kegiatan telah dimulai dengan pertemuan koordinasi antara BPSPL
Denpasar dengan para mitra. Kemudian dilanjutkan dengan survei
lokasi untuk mendapatkan data kondisi terkini. Data survei dianalisis
untuk mendapatkan lokasi yang tepat penempatan media transplantasi
karang.
2) Rencana Jadwal Pelaksanaan Kegiatan Utama dan Pendukungnya
Kegiatan Rehabilitasi Habitat Kritis Jenis Ikan Dilindungi/Terancam
Punah (Coral Stock Ceter – CSC) direncanakan akan dilaksanakan
untuk menyambut Hari Ulang Tahun Kemerdekaan RI. Rencananya
kegiatan akan dilaksanakan pada minggu ketiga bulan Agustus 2021.
Setelahnya akan dilakukan monitoring beberapa kali untuk
memastikan pertumbuhan bibit karang yang ditanam.

No. Kegiatan Jun Jul Agu Sep Okt


1. Survei Lokasi v
2. Persiapan v
3. Penempatan Media v
Transplantasi dan Launching
4. Monitoring v v
Matriks Proyeksi Kegiatan

3) Dalam kegiatan ini tidak dilakukan kegiatan reklamasi


4) Hal-hal Lain yang Terkait dengan permohonan Kesesuaian Kegiatan
Pemanfaatan Ruang Laut
Menurut Kepmen KP No. 93 tahun 2018 tentang Kawasan Konservasi
Perairan Gili Tangkong, Gili Nanggu, Gili Sudak, dan Perairan
Sekitarnya Di Provinsi Nusa Tenggara Barat, lokasi rencana Kegiatan
Rehabilitasi Habitat Kritis Jenis Ikan Dilindungi/Terancam Punah
(Coral Stock Ceter – CSC) masuk dalam Zona Pemanfaatan.
Rencana kegiatan berupa pembuatan dan penempatan media
transplantasi karang serta penanaman bibit-bibit karang dengan
melibatkan kelompok masyarakat setempat. Setelah kegiatan selesai
diharapkan masyarakat dapat memelihara, melakukan monitoring, dan
memanfaatkannya secara berkelanjutan sebagai destinasi wisata
bahari.

b. Kegiatan Berusaha atau Non Berusaha


Kegiatan Rehabilitasi Habitat Kritis Jenis Ikan Dilindungi/Terancam
Punah (Coral Stock Ceter – CSC) termasuk dalam kategori kegiatan non
berusaha dimana coral stock center akan dijadikan sebagai destinawi
wisata bahari (snorkeling dan diving) untuk wisatawan pada umumnya
maupun pelajar, mahasiswa, atau peneliti. Masyarakat setempat yang
tergabung dalam Pokmaswas akan terus dilibatkan dan dibina hingga
memiliki kemampuan mengelola lokasi coral stock center untuk tujuan
penyediaan bibit karang untuk merehabilitasi terumbu karang, serta
menjadi destinasi edu-wisata bahari.

c. Kegiatan Strategis Nasional atau Non Strategis Nasional


Kegiatan Rehabilitasi Habitat Kritis Jenis Ikan Dilindungi/Terancam
Punah (Coral Stock Ceter – CSC) ini merupakan kegiatan non strategis
nasional.

3. Peta Lokasi
a. Koordinat Lokasi
Koordinat Lokasi kegiatan Rehabilitasi Habitat Kritis Jenis Ikan
Dilindungi/Terancam Punah (Coral Stock Ceter – CSC ini disajikan dalam
tabel berikut :
Titik Lintang Bujur
1 8 43 34,434” S 115 57’ 59,892” T
2 8 43 33,847” S 115 58’ 0,727” T
3 8 43 36,878” S 115 58’ 2,830” T
4 8 43’ 43,404” S 115 58’ 2,768” T
5 8 43’ 43,404” S 115 58’ 1,778” T
6 8 43’ 36,971” S 115 58’ 1,778” T
b. Plotting batas-batas area dan/atau dengan jalur titik koordinat lokasi dengan skala minimal 1 : 50.000

Gambar . Peta Rencana Lokasi Rehabilitasi Habitat Kritis Jenis Ikan Dilindungi (Coral Stock Center)
4. Rencana Tapak/Site Plan
Seluruh area lokasi (sesuai tergambar pada peta) akan digunakan sebagai
lokasi penempatan media transplantasi karang.
Media transplantasi karang terbuat dari bahan-bahan besi, plastik, beton,
dan bahan organik.
Area lokasi didukung oleh aksesibilitas dari daratan yang bagus (dekat
dengan jalan raya) dan sarana penunjang pariwisata di daratan yang telah
ada dan dikelola oleh masyarakat setempat.
Media transplantasi berupa meja dan pohon transplantasi. Adapun
ilustrasi media transplantasi rencana adalah sebagai berikut :

Media transplantasi meja paralon Media transplantasi meja besi

Media transplantasi pohon

5. Kebutuhan luas perairan:


Luas perairan yang dibutuhkan adalaah sebesar 10.000 m2 = 1 Ha
6. Informasi Pemanfaatan Ruang Laut di Sekitar Lokasi
Menurut Kepmen KP No. 93 tahun 2018 tentang Kawasan Konservasi
Perairan Gili Tangkong, Gili Nanggu, Gili Sudak, dan Perairan Sekitarnya di
Provinsi Nusa Tenggara Barat, lokasi rencana coral stock center masuk dalam
Zona Pemanfaatan. Adapun zona terdekatnya (berdampingan/bersebelahan)
adalah Zona Perikanan Berkelanjutan. Pemanfaatan ruang di zona ini
dominan adalah penangkapan ikan secara tradisional. Beberapa kegiatan
snorkeling dan selam SCUBA kadang-kadang dijumpai, dilakukan oleh
wisatawan dalam dan luar negeri. Di sisi timur calon lokasi dengan jarak
kurang lebih 200 meter terdapat pemanfaatan ruang laut untuk budidaya
mutiara skala kecil. Pantai di sekitar lokasi dimanfaatkan sebagai pantai
publik dengan kegiatan wisata pantai.

7. Kedalaman dan Informasi Penggunaan Perairan


Media transplantasi karang akan ditempatkan di dasar laut pada kedalaman
antara 5 hingga 10 meter pada area rataan/pecahan terumbu karang yang
sudah mati. Terdapat tiga jenis media transplantasi yang akan digunakan
yaitu meja paralon, meja besi dan pohon. Adapun tinggi dari media
transplantasi tersebut yaitu 1 meter (meja paralon dan meja besi) dan 3
meter (pohon). Semua bagian media transplantasi menempati kolom perairan
dengan dasar media menempel ke dasar perairan.
Ilustrasi peletakan media transplantasi pada kolom perairan adalah sebagai
berikut :
Ilustrasi penggunaan perairan untuk media transplantasi model meja
Ilustrasi penggunaan perairan untuk media transplantasi model pohon
8. Data Kondisi Terkini Lokasi dan Sekitarnya
a. Ekosistem Sekitar
1) Mangrove (tidak terdapat ekosistem mangrove di lokasi yang dimohonkan)
a) Jenis : -
b) Persentase Penutupan Mangrove : -
c) Luasan : -

2) Lamun
a) Jenis : Enhalus acoroides
b) Persentase Penutupan Padang Lamun : Jarang (< 50 %) (Survei Awal
BPSPL Denpasar Juni 2021)
c) Luasan : ± 1 Ha

3) Terumbu Karang
a) Jenis Terumbu Karang : Acropora spp., Montipora spp., Symphyllia spp.,
Seriatopora spp., Stylophora spp., Caulastrea spp., Fungia spp.,
Montastrea spp., Porites spp., Turbinaria spp., Echinopora spp., Platigyra
spp., Isis hippuris.
b) Persentase Tutupan Karang Hidup : bervariasi di rentang Buruk (0-
24,9), Sedang (25-49,9) dan Baik (50-74,9)
Berdasarkan survei awal yang dilakukan Tim BPSPL Denpasar diketahui
bahwa kondisi terumbu karang di Pantai Elak-Elak dengan
menggunakan metode mantatow (kedalaman antara 3 – 5 meter) rata-
rata buruk (warna oranye). Terdapat 3 lokasi yang sangat buruk
(merah). Namun demikian ada dua lokasi yang bagus (warna biru muda)
yaitu di sisi barat selatan dan di sisi timur utara. Pada kedalam lebih
dari 5 meter kondisi dasar lautnya dominan berupa pecahan karang
(rubble).
Kondisi umum terumbu karang di Pantai Elak-Elak dapat digambarkan
pada peta berikut :
Gambar .Peta Tutupan Karang di Pantai Elak-Elak, TWP Gita Nada, Lombok Barat
Rencana lokasi pelaksanaan kegiatan di sekitar SKT 13, SKT 14 dan
SKT 15 dimana kondisi tutupan karang di SKT 13 adalah 11-30%, SKT
14 dan SKT 15 adalah 51-75%.
c) Luasan : 2 Ha.

Adapun kondisi terumbu karang di Elak-Elak adalah sebagai berikut:


b. Hidro Oseanografi
Informasi hidro oseanografi di sekitar wilayah rencana kegiatan adalah
sebagai berikut :
1) Arus : 0,0075 - 0,143 m/s (Yakub, M., 2014, Laporan Praktikum
Oseanografi, Program Studi Budidaya Perairan, Universitas Mataram,
Mataram.)
2) Gelombang : 0,06 - 0,8 m (Yakub, M., 2014, Laporan Praktikum
Oseanografi, Program Studi Budidaya Perairan, Universitas Mataram,
Mataram.)
3) Pasang Surut : -1,005 m - 0.94 m (sumber data : model prediksi pasut big)
4) Batimetri : 5-10 m

c. Profil Dasar Laut disertai Gambar


Kondisi dasar laut di Pantai Elak-Elak dari kedalaman 0 hingga 8 meter
adalah rataan terumbu karang kemiringan kurang dari 5%. Kedalaman
tertinggi (terdalam) di sekitar lokasi adalah 30 meter di sisi barat (peta
terlampir).
Gambar Peta Batimetri Kawasan Pantai Elak-Elak, TWP Gita Nada, Lombok Barat
Peletakan media transplantasi rencananya akan dilakukan di kedalaman 5-8
meter dengan dasar perairan berupa rubble/pecahan karang mati. Semua
bagian media transplantasi menempati kolom perairan dengan dasar media
menempel ke dasar perairan.

Gambar Dasar Perairan di Lokasi Rencana Peletakan Struktur

d. Pemanfaatan/Penggunaan Ruang Perairan eksisting


Lokasi rencana coral stock center masuk dalam Zona Pemanfaatan. Adapun
zona terdekatnya (berdampingan/bersebelahan) adalah Zona Perikanan
Berkelanjutan. Pemanfaatan ruang di zona ini dominan adalah penangkapan
ikan secara tradisional. Beberapa kegiatan snorkeling dan selam SCUBA
kadang-kadang dijumpai, dilakukan oleh wisatawan dalam dan luar negeri. Di
sisi timur calon lokasi dengan jarak kurang lebih 200 meter terdapat
pemanfaatan ruang laut untuk budidaya mutiara skala kecil. Pantai di sekitar
lokasi dimanfaatkan sebagai pantai publik dengan kegiatan wisata pantai.

e. Kondisi/Karakteristik Sosial Ekonomi Masyarakat (mata pencaharian


masyarakat sekitar)
Dusun terdekat dengan calon lokasi coral stock center adalah Dusun
Pengawisan, Desa Sekotong Barat. Di Desa Sekotong Barat terdapat
Pokmaswas Bay Watch yang telah lama melakukan aktivitas pelestarian
terumbu karang di Kawasan TWP Gita Nada (Gili Nanggu). Seiring dengan
rencana pemekaran Desa Sekotong Barat menjadi Desa Sekotong Barat dan
Desa Pesisir Emas (termasuk wilayah Dusun Pengawisan), maka diinisiasi
pembentukan Pokmaswas Elak-Elak yang nantinya beraktifitas di wilayah
Desa Pesisir Emas.
Desa Sekotong Barat dikenal memiliki destinasi wisata bahari unggulan,
seperti Gili Nanggu dan Gili Kedis. Sarana-prasarana penunjang pariwisata
antara lain hotel, penginapan, homestay, perahu-perahu wisata, dan
operator selam.
Penduduk di Desa Sekotong Barat berjumlah 11.137 jiwa dengan kepadatan
rerata 241 jiwa/km2.

Jumlah nelayan kurang lebih 470 orang (sumber : Dinas Kelautan Perikanan
Kabupaten Lombok Barat, 2021). Nelayan umumnya bersifat tradisional;
menangkap ikan setiap hari (pulang-pergi) dengan perahu-perahu kecil
(jukung). Selain menangkap ikan, beberapa nelayan juga mengantarkan
wisatawan untuk mengunjungi beberapa destinasi wisata.

f. Aksesibilitas lokasi dan sekitarnya


Pantai Elak-Elak bisa diakses melalui jalur darat dengan waktu tempuh
sekitar 1.5 jam dari kota Mataram, Ibukota Provinsi NTB dengan
menggunakan kendaraan roda dua maupun roda empat. Selain itu terdapat
pula layanan kendaraan umum, DAMRI yang melayani rute Mataram-Elak-
Elak. Kondisi jalan di sekitar lokasi sudah berupa jalan aspal hotmix dengan
lebar sekitar 6 meter. Adapun akses laut bisa dijangkau dengan perahu/kapal
sewa dengan sistem carter.

Anda mungkin juga menyukai